kepribadian yang berubah

karna jarak antara istana kekaisaran dan kediaman jiang tidak terlalu jauh hingga tak butuh waktu yang lama untuk mereka tiba ditempat tujuan mereka.

pelayan yang berjaga diluar yang melihat kedatangan tandu istana segera berlari masuk guna memberitahu tuan rumah, jika salah satu anggota kekaisaran datang. Tanpa mengetahui siapa yang datang sebenarnya

Yue turun ditandu itu lebih dulu, kemudian mengulurkan tangannya menunggu xia mei menerima tangannya.

Xia mei menghembuskan nafasnya kasar, dengan muka ditekuk ia menerima uluran tangan yue dan secara perlahan mulai turun dari tandu

"pupus sudah"

Batin xia mei pasrah

Tadi dalam perjalanan yue telah menceritakan lebih jelas tentang hal hal yang mengenai dunia baru dimana dirinya berada, bahkan ia sempat membicarakan bagaimana jika ia membatalkan pertunangannya dengan putra mahkota Xiu ming.

Yue jelas saja terkejut saat itu, tak menyangka jika junjungannya berfikir kearah sana. Yang tentu saja begitu mengerikan jika itu sampai terjadi, membatalkan pertunangan sama saja dengan mempermalukan anggota Kekaisaran inti, dan itu akan berakibat buruk untuk putri xia mei dan keluarganya sendiri.

"selamat datang kembali putri xia mei"

Sahut para pelayan dan prajurit yang melihat kedatangan putri tunggal dari keluarga jiang.

Sedangkan meilan yang berada dibelakang begitu tergesa gesa lari keluar, ia fikir tak biasanya anggota kerajaan datang begitu tiba tiba tanpa mengabari mereka lebih dulu. Namun apa yang dia lihat ketika tiba diluar adalah sosok yang begitu ia rindukan saat ini. Mata wanita paruh baya itu terlihat berkaca kaca.

Hingga netra milik nyonya meilan bertubrukan dengan netra indah milik xia kei untuk beberapa waktu. Jika meilan memandangnya dengan penuh kerinduan, maka xia mei memandangnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"aku rasa dia adalah ibu dari tubuh ini"

Batinnya menebak

Dan wanita paruh baya tersebut terlihat berjalan mendekatinya, hingga

Bughhh

Dan didetik kemudian pula wanita paruh baya itu memeluknya dengan begitu erat

"xiaer, akhirnya kau sadar, kau tau betapa ibu mengkhawatirkan mu"

Nyonya meilan berurai air mata, mendekap putri semata wayangnya dengan penuh kerinduan,ia merasa lega saat ini, seolah batu besar yang menghimpit dadanya kini telah hilang di terpa angin.

"apa yang dikatakan oleh tabib? apakah dia telah memastikan jika tidak ada luka dalam yang bisa berakibat fatal pada xia mei dimasa yang akan datang?"

Nyonya meilan bertanya pada pelayan yang menjaga putrinya selama diistana kekaisaran

"menjawab nyonya besar, tabib mengatakan jika tidak ada luka dalam, hanya saja akibat dari benturan itu putri mengalami lupa ingatan"

Jelas yue dengan sopan.

Nyonya meilan jelas saja terkejut mendengarnya, ia pikir bagaimana mungkin kemalangan seperti itu menimpa putrinya.

"jangan bersedih sayang, ibu yakin jika ingatanmu akan kembali nanti, yang terpenting sekarang kau telah bangun dari tidur panjangmu"

tutur nyonya meilan ketika pelukan mereka terlepas.

Xia mei tak tau harus mengatakan apa, ia hanya diam sembari mengangguk membenarkan ucapan dari ibu pemilik tubuhnya ini. Bahkan ia membiarkan tubuhnya digiring masuk oleh nyonya meilan , oh dia benar benar kehilangan tenaganya sekarang.

"yue, beritahu pelayan di dapur untuk segera menyiapkan makanan kesukaan xia mei"

Perintah meilan dengan cepat, ia kemudian membiarkan xia mei duduk ditempat tidur miliknya.

"istirahatlah lebih dulu, ibu akan memanggilmu jika makanan telah siap"

Xia mei menganggukkan kepalanya kembali

"itu"

Ia seolah ragu mengatakannya

"katakanlah nak, ada apa?"

"dimana ayah?"

tanya xia mei ragu

"dia ada pertemuan di istana, kau tidak bertemu dengannya tadi?"

Xia mei menggelengkan kepalanya pelan

"itu tidak masalah, tidak lama lagi ayahmu akan kembali"

"sekarang istirahatlah, ada yang ingin ibu kerjakan sebentar"

Xia mei mengangguk, menatap punggung nyonya meilan yang semakin menjauh.

Huffttttt

Setidaknya ia bisa bersyukur bukan, di dunia ini ia memiliki orang tua yang baik padanya, bahkan yue mengatakan jika kedua orang tuanya itu begitu memanjakan dirinya, yah berhubung dirinya merupakan anak tunggal.

Dan xia mei memutuskan untuk merebahkan tubuhnya

Bughhh

"arghhhhh"

dia membulatkan matanya, dan sekuat tenaga menahan suaranya agak terdengar oleh orang luar

Dia meringkuk bangun dari posisinya dengan perlahan

"ohh sial, ini begitu keras"

Ucapnya ketika menepuk nepuk tempat tidur miliknya.

"ughhh rasa punggungku ingin patah"

Desisnya kembali.

"aku fikir aku harus membuat kasur baru nantinya"

Gumam xia mei kemudian dengan perlahan merebahkan tubuhnya.

Di luar kamar milik xia mei.

Meilan buru buru mendekat kepada yue.

"apa benar putriku lupa ingatan?"

yue yang mendengarnya dengan cepat mengangguk

"seberapa banyak yang dia lupakan?"

Meilan kembali bertanya dengan cepat

"itu, mungkin semuanya nyonya"

Mendengar hal tersebut membuat meilan menghembuskan nafasnya kasar

"apa kau yakin soal itu yue"

Tanya meilan kembali untuk memastikan

"tentu saja nyonya besar, saya sangat yakin, bahkan putri xia sendiri tak mengenal siapa putra mahkota Xiu ming"

"dan juga"

"dan juga apa?"

Desak meilan tak sabar

"putri xia bertanya, soal apa akibat jika dia membatalkan pertunangannya dengan putra mahkota"

Bisik yue yang telah memastikan jika tidak ada orang lain yang bisa mendengarkan percakapan mereka.

"dan saya rasa, putri xia sempat berfikir untuk membatalkan pertunangannya dengan putra mahkota Xiu ming"

Lanjut yue dengan kembali berbisik.

Meilan jelas saja melototkan matanya, terkejut itu sudah pasti, ia tidak menyangka jika hilang ingatan yang dialami putri akan berefek seperti itu

"apa yang kalian bicarakan?"

Meilan dan yue jelas saja tersentak kaget, kini mata mereka tertuju pada sosok pria paruh baya yang tengah berjalan masuk mendekati mereka.

Yue dengan spontan memundurkan tubuhnya, memberi ruang untuk jendral jiang mendekat kearah nyonya meilan.

"apa yang kalian bicarakan?"

jendral jiang mengulangi pertanyaannya, membiarkan pandangannya tertuju pada yue yang juga diam membisu tanpa berniat menjawab perkataannya.

"yue kau bisa mempersiapkan air untuk putri xia, minta dia membersihkan dirinya lebih dulu"

"baik nyonya, kalau begitu saya undur diri"

Meilan menganggukkan kepalanya, setelah memastikan kepergian yue, dia menggiring suaminya masuk kedalam kamar mereka.

"kau tau jika putri kita telah sadar?"

Mendengar itu membuat jendral jiang menganggukkan kepalanya

"tentu saja aku tau, itu alasan kenapa aku kembali lebih awal hari ini"

Timpal jendral jiang pasti

"apa ada sesuatu yang buruk yang terjadi xiaer?"

Tanyanya kembali dengan ekspresi seriusnya.

"ini lebih dari buruk"

Seru meilan yang tampak frustasi

Ia duduk di tempat tidur miliknya dengan gelisah.

"kau tau, xiaer mengalami lupa ingatan, bahkan menurut yue kepribadian xiaer juga turut berubah, tak hanya itu, kau tau bagaimana putri kita begitu mencintai putra mahkota Xiu ming bukan? tapi kini di berfikir untuk membatalkan pertunangannya"

Jelas meilan panjang lebar.

Namun ia merasa ada yang aneh, membuat meilan mengarahkan pandangannya pada sang suami yang hanya diam tanpa mengucapkan sepatah katapun sejak tadi, ia hanya diam dengan ekspresi aneh diwajahnya.

"ada apa denganmu, apa kau tidak merasa khawatir jika putri kita benar benar berencana membatalkan pertunangannya?"

Tanya meilan cepat

Terpopuler

Comments

Buke Chika

Buke Chika

batalin aja putra mahkota juga tidak suka

2023-10-22

1

follow ig magfiraramadhni

follow ig magfiraramadhni

sebenarnya ini aku up 2 bab ya guys, tpi 1 nya lagi masih di review pihak NT hmmm

2023-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!