tunangan?

Alana mulai mengedarkan pandangnya, merasa asing dengan seluruh yang ada disekitarnya kali ini.

''dimana ini?''

pertanyaan tersebut seketika muncul di otaknya.

bukankah saat ini dirinya harusnya berada didasar jurang, atau mungkin disebuah rumah sakit miliknya ketika para anggotanya yang telah menemukannya. tapi ini bahkan dirinya merasa bingung dengan keadaan. ia terasa sulit menggerakkan tangannya atau badannya yang seolah dibungkus oleh sesuatu yang dirinya tak tau apa.

dan disaat alana bergelut dengan otaknya, ia seketika mengerutkan keningnya ketika melihat seorang wanita yang mungkin usianya sekitar tiga puluh tahun atau lebih terlihat menghampirinya.

namun alana merasa ada sesuatu yang janggal

''tunggu''

mata indahnya membulat ketika menyadari sesuatu.

''reinkarnasi? aku bereinkarnasi?''

batin alana bertanya tanya dengan jantungnya yang terasa berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

iya yakin itu, melihat bangunan dimana saat ini berada terkesan seperti sebuah bangunan zaman dulu

Namun perhatiannya segera teralihkan ketika mendengar suara yang mampu mengejutkannya.

Brakk

''ohh shitt''

Alana mengumpat kesal, ia memegang jantungnya yang terasa ingin lompat dari tempatnya.

Ia kemudian mengedarkan pandangannya, mencari sumber suara tersebut. Dan dilihatnya kini seorang gadis yang tampak mengenakan pakaian yang menyerupai hanfu, ia tampak terkejut menatapnya sembari sebuah nampan beserta isinya telah berserakan dibawah lantai.

Alana mengangkat ujung alisnya, seolah tak mengerti mengapa pelayan tersebut bereaksi seperti itu

Dan di detik kemudian gadis itu berteriak begitu nyaring, dan kembali mengejutkannya.

"tabibbbbbbb"

Alana hampir terjungkal kebelakang ketika mendengar teriakan tersebut, rasanya ia ingin membungkam mulut gadis dihadapannya yang mengejutkannya berkali kali.

"apakah kau tidak bisa diam? Atau perlu ku bungkam mulutmu dengan tinjuku"

Ucap alana dengan kesal.

Namun tanpa sadar perkataannya tersebut membuat gadis dihadapannya tampak terkejut, ia membulatkan matanya.

"ohh astaga? Apakah sakit putri begitu parah?"

Gadis itu mengguman pelan, namun masih bisa didengar oleh alana.

Dan di detik berikutnya, tampak seorang pria tua datang dengan begitu tergesa gesa, menggenggam sebuah kotak kayu yang alana tak tau apa isinya.

Alana mengangkat ujung alisnya, menatap kedua orang itu dengan heran.

netra milik pria tua itu bertubrukan dengan netra milik alana. Cukup lama hingga dengan cepat tabib tersebut mulai mendekatinya

Alana jelas saja waspada, ia tak mengenal siapa mereka, jangankan kedua orang itu, ia bahkan tak mengenal dunia ini. Penghianatan yang dirasakannya jelas membuat dirinya semakin waspada.

"mau apa kau?"

Dia bertanya dengan cepat, berusaha memundurkan badannya.

"saya tabib kepercayaan istana ini putri, izinkan hamba memeriksa anda"

Tabib tersebut berkata dengan sopan

Alana tampak diam beberapa waktu kemudian mengizinkan tabib tersebut memeriksa keadaannya. Ia turut mengamati setiap gerakan pria tua itu, tanpa pernah mengalihkan tatapannya sedikitpun.

"apa yang terjadi padaku?"

Dan tiba tiba alana membuka mulutnya, membuat tabib tersebut sementara menghentikan gerakannya.

"anda terjatuh dalam kolam yang ada d istana, dan sepertinya kepala anda terbentur oleh batu sehingga mengakibatkan anda tidak sadarkan diri dalam beberapa hari ini putri".

Jelas tabib tersebut kemudian

Alana terdiam, memilih tak menanggapi perkataan tabib tersebut.

"apakah anda merasakan sakit di bagian tubuh anda putri?"

Mendengar hal tersebut, membuat alana menggelengkan kepalanya pelan.

"kalau begitu saya pergi dulu, saya akan kembali ketika obat anda telah siap, putri"

Alana kembali menganggukkan kepalanya, membiarkan tabib tersebut pergi dari tempat dimana saat ini dirinya berada.

"kau, kemari"

merasa alana menatapnya, membuat gadis yang berteriak memanggil tabib tadi segera mendekat pada alana dengan langkah pelan.

"siapa namamu, dan siapa kau?''

Tanya alana dengan cepat, kalau sesuai dengan perkiraannya, ia yakin jika gadis dihadapannya merupakan salah satu orang terdekat pemilik tubuh yang dia tempati saat ini.

''menjawab putri, nama hamba yue , dan hamba adalah pelayan yang mengurus hamba sejak usia tujuh tahun''

Jelas pelayan tersebut dengan suara yang cukup pelan.

"tebakanku benar"

Batinnya

Alana kemudian menganggukkan kepalanya mengerti

''lalu jelaskan siapa aku?''

Dan jelas saja mendengar perkataan alana membuat yue merasa heran, tanpa sadar ia mengangkat kepalanya, menatap alana dengan tatapan tak mengerti

''aku tidak mengingat apapun saat ini, mungkin karna benturan ketika terjatuh membuatku melupakan semuanya''

jelas alana cepat ketika mengerti arti dari tatapan pelayan dihadapannya.

Mendengar penjelasan alana membuat yue mengangguk mengerti, meski terbesit rasa sedih didalam hatinya ketika mengetahui junjungannya itu melupakan semuanya bahkan tentang jati dirinya sendiri.

"Nama anda adalah jiang xia mei, putri tunggal dari jendral jiang yusuwan dan nyonya meilan"

Alana terdiam beberapa waktu.

"dan satu bulan lagi anda akan segera bertunangan dengan putra mahkota Xiu min, putri"

Hening

"Apaaaaaaaa"

Teriakan alana melengking hingga mampu mengejutkan kedua prajurit yang berjaga di depan pintu dimana alana berada.

Bahkan yue turut terkejut mendengarnya

"Tunggu, aku? Bertunangn? Apa kau tidak salah?"

Alana berdiri dari posisinya dengan kasar, membuat yue diterjang rasa panik yang luar biasa.

''putri, tetaplah berbaring, anda tidak boleh banyak bergerak saat ini, anda masih sakit"

ucap yue dengan panik

Alana mengabaikan yue kali ini, ia rasa ia lebih panik saat ini, tunangan? Yang benar saja. i benar benar tak menyangka jika dirinya akan disuguhkan pernikahan ketika baru saja tiba didunia baru ini.

"berapa umurku?"

"tujuh belas tahun, putri"

Alana jelas membulatkan matanya mendengar hal tersebut

"aku masih begitu muda, lalu kenapa aku harus melakukan pertunangan secepat itu?"

Alana bertanya dengan kesal

Mendengar pertanyaan Junjungannya membuat yue menggaruk tengkuknya tidak gatal, tidak mengerti

"bukankah anda tidak masalah dengan hal itu putri, bahkan anda begitu mencintai putra mahkota Xiu ming"

Timpal yue dengan heran.

Ia jelas tau betul bagaimana putri xia mei begitu menyukai putra mahkota xiu ming, bahkan tak hanya dirinya seluruh rakyat kekaisaran jiang xiu pun tau bagaimana cintanya xia mei pada putra mahkota kekaisaran ini.

"cinta? Haha yang benar saja"

Rasanya alana tak tau harus berbuat apa sekarang, ia berjalan mondar mandir sembari menggigit kukunya dengan cemas.

"sial, rasa cinta pemilik tubuh ini akan membuatku celaka"

Batin Alana cemas.

"lalu dimana ayah dan ibuku?"

Bukankah ia bisa membujuk orang tuanya untuk membatalkan pertunangan mereka nanti, yah itu bisa saja.

"jendral jiang dan nyonya meilan ada di kediaman anda putri, saat ini anda sedang berada di istana kekaisaran"

Jelas yue

"namun jendral jiang dan nyonya meilan mengunjungi anda setiap hari, dan saya rasa tidak lama lagi mereka akan datang"

Lanjut yue kembali.

Alana menganggukkan kepalanya mengerti, ia kemudian kembali mendudukkan dirinya ditempat tidur. Dengan pikiran yang semakin berkelut.

Terpopuler

Comments

Buke Chika

Buke Chika

Bahasa istananya salah thor untuk penempatan hamba anda,dan yg lainnya
hamba= saya
anda=kamu,kenapa Yue bilang ayah anda jdi ayah hamba,tolong diperbaiki penggunaannya

2023-10-22

0

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

hadir LG di karyamu Thor 😉😉

2023-08-19

2

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

aq mampir thor ke karyamu

2023-08-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!