Di rumah sakit, Derren meminta para suster untuk segerah menangani Aira, suster segerah memasangkan oksigen padanya, Derren meminta stetoskop untuk mengecek detak jantungnya, untungnya detak jantung Aira sudah kembali normal.
"Apa yang terjadi dengan anda dok? Kenapa anda bisa basah kuyup seperti ini dan wanita itu juga basah kuyup" suster Diana merasa heran karena keduanya datang dengan keadaan yang menghawatirkan.
Dengan senyuman Derren mengatakan kalau semuanya baik-baik saja "Dia adalah Aurelia sepupu istriku, aku melihatnya tenggelam saat jalan-jalan di sekitar danau.
'Apa? Aurelia? Siapa dia? Apa yang di maksud Aurelia itu adalah Aira? Dan bagaimana mungkin Aira adalah sepupu istrinya. Sepertinya ada yang salah'
Edward Derren Dekarsa adalah dokter sekaligus Direktur utama di rumah sakit milik keluarganya, dia juga merupakan pewaris Dekarsa grup. Dia adalah sosok dokter tampan yang ramah dan sangat bersahabat dengan pasiennya, terkadang karena tampangnya yang keren dan karakternya yang bersahabat orang-orang mengira dia masih single padahal dia sudah memiliki istri.
Setelah selesai memasang infus dan alat bantu oksigen kepada Aira, Derren meminta tolong kepada perawat untuk menjaga Aira. Kemudian dia bergegas kembali ke ruangannya “tolong awasi dia” ucap Derren kepada Diana yang di anggukannya.
Didalam sudah ada seseorang pria tampan yang menunggunya “Dari mana saja kau, kau pikir aku asisten pribadi mu?” pria itu tampak kesal karena Derren membuatnya menunggu lama.
Rafael tampak kesal hanya karena Derren membuatnya menunggu di tambah Derren hanya tersenyum penuh arti.
“Maafkan aku ada masalah sedikit saat menuju kesini aku menemukan Aurelia tenggelam di danau”. Ucap Derren yang mengambil baju ganti di dalam lemari.
Mendengar kata Aurelia, Rafael terkejut
"Aurelia? Bagaimana bisa dia tenggelam di danau?" Rafael merasa bingung karena sosok Aurelia yang dia kenal tidak perna meninggalkan rumah.
Derren mengatakan tidak tahu soal itu yang jelas sekarang Aurelia sedang di rawat di rumah sakit ini.
Rafael merupakan sahabat sekaligus sepupu Derren dan Zidan mereka cukup dekat selain karena mereka bersaudara mereka juga dekat sejak sekolah namun saat menginjakan kaki di sekolah menengah pertama Zidan harus di kirim ke tempat yang sangat jauh dan di adopsi oleh keluarga Neville, selain itu Derren dan keluarganya harus pindah ke kota kecil karena konflik keluarga mereka.
Sejak saat itu mereka jarang bertemu namun hubungan persaudaraan mereka tetap berjalan, hingga hari dimana Derren di jodohkan oleh kakeknya dengan salah satu rekan bisnisnya sejak saat itu Derren diminta untuk menetap di kota kelahirannya dimana kakek dan saudara-saudaranya tinggal.
“apa kau sudah tau kalau Zidan sudah kembali?” Tanya Rafael pada Derren.
“Benarkah.. wah sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya” mendengar ucapan Derren membuat Rafael tersenyum kecut pada Derren.
“harus kah aku menghampirinya dan memeluknya Rafa?” Derren tersenyum sok manis pada Rafael.
“Haruskah? Apa hubungan mu dengannya sudah membaik?” raut wajah Derren seketika berubah menjadi dingin. Entah apa yang telah terjadi kepada mereka berdua sehingga hubungan mereka menjadi cukup buruk.
Rafael mengubah topik pembahasannya melihat raut wajah Derren “Sudahlah tidak usah dipikirkan ... Sekarang untuk apa kau memanggilku kesini apa kau ingin aku bekerja disini” Derren yang mendengar itu hanya berdecak kesal
"jika kau bekerja disini, ku rasa semua perawat wanita yang masih lajang akan kau ajak berkencan" sinis Derren
Ya Rafael dikenal sangat tampan dan suka merayu wanita namun dari sifat minusnya itu untung saja dia tidak suka tidur dengan perempuan yang belum sah baginya.
Alasan Derren memanggil Rafael tentu saja karena urusan kerjaan Derren meminta tolong pada Rafael untuk mencarikan informasi tentang perusahaan Tony company.
“kenapa kau menyuruh ku menyelidiki perusahaan ini?” tanya Rafael yang cukup asing dengan nama perusahaan itu.
“aku merasa ada yang aneh dengan perusahaan itu, ini pertama kalinya aku mendengar nama perusahaan ini dan dia ingin bekerja sama dengan rumah sakit ini” jelas Derren pada Rafael.
"Bukankah itu hal yang bagus? Lalu apa yang salah dari itu?" Tanya Rafael.
"Kau benar tapi kita belum tahu seperti apa latar belakang perusahaan itu mungkin saja mereka terlibat kasus besar, dan ... Aku tidak ingin terlibat" Rafael mengangguk paham, dia tahu seperti apa sifat sepupunya itu dia sangat berhati-hati dalam memilih rekan bisnis.
"Baiklah aku akan mencari tahu tentang mereka. Aaa ... Jangan lupa kau harus datang ke basecamp sore nanti, Dekarsa bersaudara akan berkumpul" ucap Rafael sebelum pergi meninggalkan ruangan Derren.
Derren mengangguk mengerti dan mengatakan akan mengusahakannya jika tidak terlalu sibuk.
***
Sore hari ....
Mereka berkumpul di basecamp, Zidan dan Kevin tiba lebih dulu kemudian disusul Niko dan Frans yang terlihat bahagia melihat ada banyak cemilan di sajikan. Niko yang ingin berenang lebih dulu membuka bajunya, memperlihatkan tubuh sixpack dan berotot. Sementara didepannya terlihat Kevin yang lebih memilih duduk sambil minum-minum.
Tak lama Angga dan Rafael datang, Angga melihat Niko yang berenang membuatnya juga ingin melakukannya. Niko yang merasa aneh berenang bersama Angga keluar dari kolam renang dan menuju ke ujung kolam Angga yang melihatnya ingin menggoda Niko dengan mengikutinya dan menyuruhnya menunggunya, Niko yang kesal karena terus di ganggu oleh Angga mengangkat tangannya bersiap akan memukul Angga tetapi Kevin memanggilnya.
"Kalian berdua hentikan!! Angga,.. apa Derren akan datang?" Angga mengatakan tidak tahu karena hari ini dia belum bertemu dengan Derren.
"Aku sudah memberitahunya tadi kalau kita akan berkumpul di basecamp ... Tapi sepertinya dia tidak akan datang" kata Rafael.
Menurutnya jika ingin menghindari acara keagamaan yang rutin di adakan oleh kakek mereka harusnya dia ada disini berkumpul bersama mereka.
"Tidak usah dipikirkan, lagian Rafael juga sudah menyampaikan kalau kita akan berkumpul, datang atau tidak itu urusannya" ucap Niko asal.
“bukankah kau tau sendiri seperti apa Kevin dia selalu menghawatirkan orang lain” kata Angga pada Zidan.
“Derren dan aku saudara sepupu paling tidak aku harus peduli padanya” jelas Kevin yang sebenarnya dia tidak heran jika Derren tidak datang.
“ini pertama kalinya Zidan akan mengikuti ritual keagamaan yang tiap tahun di adakan oleh kakek. Aku ingin tahu apa kakek punya alasan tertentu menyuruh Zidan harus datang?” kata Frans lalu menuang wine pada gelas dan kemudian meminumnya.
Frans teringat akan sesuatu hal yang menyangkut Zidan, “Apa kalian sudah dengar kalau Zidan sudah menghabisi satu keluarga di daerah persembunyiannya? Ku dengar dia sangat brutal menghabisi mereka" Cerita Frans lalu melirik ke arah Zidan.
Zidan menatap sinis ke arah Frans karena telah berani menyinggung tentang dirinya, tatapan elangnya seakan-akan ingin mencabik-cabik tubuh Frans saat itu juga. Angga mendekat ke arah Zidan dan menuangkan wine agar Zidan tidak terlalu memperdulikan lelucon Frans.
"Wahhh .... Benarkah itu?? Ku rasa Zidan sang pemburu telah benar-benar kembali berkumpul dengan kita" Rafael merasa risih karena mereka terus berusaha menggoda Zidan "Yaaa .. tutup mulutmu sebelum Zidan merobeknya" bisik Rafael.
Zidan meletakkan wine nya “Aku melakukannya karena mereka telah mengkhianati kepercayaan ku bahkan menjual informasi persembunyian ku pada musuhku” Jelas Zidan pada mereka.
Tentu saja sebagai pewaris Dekarsa grup pasti memiliki musuh entah itu dalam bisnis atau dalam keluarga, tak terkecuali Zidan yang selama ini banyak orang yang berusaha menyingkirkan dirinya.
“Zidan sepertinya akan kembali ke tempat persembunyian setelah ritual keagamaan selesai dilakukan” bisik Niko dan Angga
“Kuharap kalian tidak memberitahu pimpinan tentang masalah ini” Perintah Zidan, dia takut kakeknya terbebani karena ulahnya.
“Kau takut kakek mengetahui perbutan mu yang keji itu, apakah kau akan diusir jika kakek mengetahuinya?” Tanya Rafael tapi tidak di balas oleh Zidan dia lebih memilih meneguk Wine miliknya dari pada menjawab pertanyaan Rafael.
“Apa perlu kita taruhan siapa yang lebih lama tahan nafas di dalam air” Angga mencoba mencairkan suasana yang sepertinya mulai menegang “Baiklah” Niko setuju dengan ajakan Angga.
Kevin tahu Zidan tidak pernah membunuh seseorang jika tidak mengusiknya lebih dulu, dia juga tahu siapa orang-orang yang terus berusaha menyingkirkan dirinya. Dia adalah Zenda dan Farrah, kakak serta ibu kandung Zidan.
***
Aira sadar dari pingsannya saat membuka mata cahaya lampu menyilau matanya dia membuka matanya secara perlahan dan melihat sekeliling tempat yang tidak asing. Dia bersyukur dia masih hidup dan dia sadar kalau dia ada di rumah sakit dia mencoba bangun dari posisi berbaring l tetapi suster menahannya “sebaiknya anda tidak bangun dulu, kondisi anda masih sangat lemah”
Aira hanya bisa menurut dia bertanya kepada perawat itu siapa yang telah membawanya ke rumah sakit, suster mengatakan kalau yang membawanya seorang pria yang juga menyelamatkannya saat tenggelam.
Saat itu Aira sadar kalau dia benar-benar hampir mati andai saja tidak cepat diselamatkan, Aira mencari pria yang menyelamatkannya itu tetapi tidak ada satu orangpun pria yang datang menghampirinya saat dia sadar.
"Anda sebaiknya lebih banyak beristirahat, tubuh anda masih terlalu lemah, Nona" kata suster. Aira mengangguk mengerti tapi dia kepikiran tentang sosok pria yang membawanya, dia harus mengucapkan terimakasih karena telah menolongnya.
Tiba-tiba seorang dokter Pria datang dan menegurnya karena melamun "hai ... Kau sudah sadar? Bagaimana keadaan mu? Apa ada yang sakit?" Tanya Derren.
Aira yang mendengar suara itu lantas melirik ke sumber suara itu dan melihat Derren berdiri di sampingnya dengan setelan jas Dokternya. Perawat yang sedang memeriksa infus Aira mengatakan kalau pria yang ada di depannya yang telah menyelamatkan dan membawanya kesini.
Aira terdiam sesat mendengar itu bagiamana mungkin pria tampan dan rupawan ini yang menyelamatkannya dan juga dia ternyata seorang dokter.
“Terima kasi telah menyelamatkan saya dok saya tidak tahu harus membalasnya dengan apa” hanya itu yang bisa dikatakan Aira kepada Derren.
"Tidak perlu berterimakasih itu sudah jadi tugas ku, selain itu aku juga tidak ingin membuat istri ku khawatir jika melihat adik sepupunya sakit, bukan begitu Aurelia” Aira mengerutkan dahinya saat mendengar dokter Derren memanggilnya Aurelia, dan mengatakan kalau dia adik istrinya. Dia pikir Dokter Derren salah menyebutkan nama, Aira ingin meluruskan perkataan Derren namun tiba-tiba handphone Derren berbunyi.
"Maaf .. aku harus mengangkat telfon, sebaiknya kau istirahat aku akan menelfon pelayan untuk menjaga mu" ucap Derren lalu pergi. Aira benar-benar di buat bingung dengan perkataan Derren.
Tiba-tiba suster datang untuk mengganti kan dokter Derren "saya akan mengganti infus anda nona" ucap Suster menyadarkan Aira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Nur.Syit_
Nyeremin:(
2023-08-29
0
hyOvaltine
untung aja ya kan, masih inget batas. coba kalo gak rel nanti kaya yang di viral itu loh😭🙏
2023-08-25
0
❂Tsukuyomi✧[Hiatus]
siapakah dia? hanya itu yang kutanya kan thor
2023-08-25
1