Drama Di Bandara

Bandara Internasional Lombok Praya, waktu setempat.

Zevanya Adiputra,berjalan keluar menuju lobi bandara dengan wajah yang terus menyunggingkan senyum manisnya. Sebuah kaca mata hitam bertengger di hidungnya yang mancung, juga jaket denim yang melapisi kaus putih yang dia kenakan membuat penampilan gadis itu terlihat kece dan cukup keren. Apalagi dengan rambut yang dia ikat keatas membuat dia terlihat begitu segar dan energik.

Akhirnya setelah lima bulan berkutat di perusahaan menjadi sekretaris kakaknya sendiri, dia bisa keluar dan menikmati lagi udara segar serta kebebasan ini.

Ya, meskipun setelah pulang dari sini dia harus menentukan sebuah pilihan besar. Tapi tidak masalah, masih cukup lama, dan Zeze harus menikmati liburannya terlebih dahulu. Masalah pilihan itu akan dia fikirkan nanti.

"Hei, kak Ze! Kamu ini cepat sekali jalannya!"

"Kami sudah seperti bodyguard saja sekarang."

Seruan Daffa dan Daffi membuat langkah Zeze terhenti. Dia langsung berbalik dan memandang kedua pemuda kembar itu yang menyeret kopernya, wajah mereka sedikit kesal namun terlihat lucu di mata Zeze.

Anak anak uncle Arya yang sudah seperti adik sendiri baginya. Masih berusia 20 tahun, namun mereka tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan gagah. Mirip sekali dengan uncle Arya. Wajah mereka kembar identik dan nyaris mirip sempurna. Dan yang membedakan adalah, Daffa berambut cepak sedangkan Daffi berambut gondrong seperti ayahnya.

"Hanya dua koper, kenapa kalian jadi manja sekali. Salah sendiri ikut aku pergi." Ucap Zeze dengan wajah menyebalkan seperti biasa.

"Ini karena ayah, jika dia tidak memaksa, kami tidak akan ikut. Lebih baik liburan kerumah kakek di Bandung." Sahut Daffa.

Daffi langsung mengangguk cepat. Kompak sekali mereka.

"Yah, para orang tua itu memang menyebalkan. Aku ingin liburan bersama teman temanku, nyatanya malah kalian yang diminta untuk pergi." Gerutu Zeze.

"Itu karena kakak yang nakal. Coba kalau diam saja dan bekerja dengan baik. Tidak akan begini jadinya." Sahut Daffa. Dia yang terlihat lebih tegas dari pada Daffi.

"Aku tidak nakal, aku hanya sedang menikmati masa mudaku sebelum aku menikah. Kamu ini," sahut Zeze tidak terima.

Daffi langsung berjalan dengan cepat ke arah Zeze.

"Jadi kamu sudah memutuskan untuk menikah, kak?" Tanya Daffi begitu antusias.

Zeze mengerucutkan bibirnya dengan kesal, dia kembali melangkahkan kakinya dan berjalan menuju keluar gedung.

"Yes, mungkin dengan menikah aku bisa sedikit bebas dari aturan daddy yang menyebalkan itu. Bukankah Shaka selalu menuruti apa yang aku mau." Ungkap Zeze, senyumnya benar benar terlihat licik.

Daffi berlari mengejar langkah Zeze.

"Hei, kamu tidak boleh memanfaatkan kak Shaka. Dia itu lelaki yang baik." Sahut Daffi.

Zeze mengendikkan bahunya dan terlihat acuh.

"Salah sendiri dia mau menikah denganku. Padahal aku sudah selalu menolaknya." Jawab Zeze.

"Dasar play girl." Sindir Daffa.

Zeze langsung melengos kesal, sedangkan Daffi malah terbahak lucu. Zeze dan Daffa memang sedikit kurang cocok. Selalu saja berdebat, namun itulah yang terlihat membuat mereka dekat karena sikap Daffa yang lebih dewasa.

"Sudahlah, aku mau membeli donat dan minuman di sana. Kalian tunggu orang yang akan menjemput kita disini." Ujar Zeze sembari menunjuk sebuah toko donat tidak jauh dari tempat itu.

"Ya, belilah yang banyak. Aku lapar." Pinta Daffi.

"Iya iya. Aku tahu kalian sudah lapar," sahut Zeze

"Kami?  padahal dia sendiri yang sudah lapar dan memang doyan makan. Lihat saja pipimu itu, kak." Ucap Daffa meledek Zeze.

buk

Zeze langsung meninju lengan kekar pemuda itu.

"Jangan selalu mengungkit tentang pipiku," sahut Zeze terlihat kesal. Dia langsung menghentakkan kakinya dan berjalan menjauh dari Daffa dan Daffi yang tertawa lucu melihat kelakuan Zeze, yang meski sudah dewasa namun masih saja terlihat kekanakan.

Yah, mereka tahu jika sifat Zeze didapatkan karena ayah mereka yang selalu membela dan memanjakan gadis itu.

...

Zeze membeli dua box besar donat dengan berbagai varian rasa, juga tidak lupa tiga gelas minuman dingin untuk mereka nikmati bertiga.

Tangannya sudah penuh sekarang, bahkan Zeze terlihat kepayahan membawa makanan dan minuman itu.

Namun di saat dia sedang kepayahan, ponselnya malah berbunyi nyaring. Itu pasti mommy nya yang menghubungi Zeze.

Zeze menghisab minuman rasa cokelat miliknya dengan sedikit kepayahan, tangan nya yang memegang plastik donat juga terlihat merogoh tas kecil miliknya hingga membuat Zeze tidak lagi memandang jalanan di depan.

Sedangkan dari arah berlawanan terlihat dua orang pria berjalan kearahnya. Keduanya nampak begitu serius membicarakan sesuatu.

Tidak ada satupun dari mereka yang memandang kedepan, hingga akhirnya...

bruk... Zeze dan salah satu pria langsung bertabrakan tanpa sadar.

"Auh!" Zeze berteriak kaget, apalagi ketika tubuhnya hampir terhempas kebelakang dan barang bawaannya yang semua jatuh keatas lantai.

"Oh, ya ampun. Maaf maaf." Ucap Zeze seraya membuka kaca matanya, dia langsung melihat kearah seorang pria tampan yang kini sudah melotot kearahnya, sedangkan pria lainnya nampak meringis memandang pria tampan itu.

"Tu..tuan, maaf. Saya tidak sengaja." Ucap Zeze dengan senyumnya yang terasa getir. Apalagi ketika melihat minuman cokelat dan juga air jeruk yang tumpah dan membasahi jas mahal pria itu.

"Apa kau tidak punya mata ha!" Teriak pria itu begitu marah.

"Maaf, aku benar benar tidak sengaja, tuan." Zeze langsung mencari sapu tangan di dalam tasnya, dia benar benar merasa bersalah karena sudah membuat pakaian pria ini kotor.

Pria yang tidak sengaja ditabrak oleh Zeze adalah Zevandra, si pria pembersih dan tidak suka hal hal kotor. Tentu saja minuman dingin dan lengket yang tumpah mengenai kemeja dan jasnya ini membuat Zev merasa sangat jijik dan ingin segera mandi sekarang.

"Tuan, biar aku bersihkan." Ucap Zeze, dia ingin mengarahkan sapu tangannya dan membersihkan minuman itu ditubuh Zevandra, namun Zev langsung mundur ke belakang. Dia sama sekali tidak ingin di sentuh oleh wanita ini.

"Nona, tidak perlu dan jangan menyentuhnya." Ujar Issa dengan cepat.

Zeze mematung, dia kembali menoleh kearah Zev. Dan matanya sedikit melebar saat tiba tiba Zev membuka jas yang dia kenakan dengan cepat dan dengan raut wajah jijik. Namun tidak sampai disitu, Zeze terkesiap saat jas itu malah mendarat di wajahnya.

Zev melemparkan jasnya kearah Zeze dengan kesal.

"Kau!!" Teriak Zeze tidak terima. Dia menyingkirkan jas Zev dari wajahnya dengan kesal. Namun ketika dia akan marah, mulutnya langsung terbungkam saat melihat Zev yang malah melepaskan kemeja yang dia kenakan. Tentu saja itu membuat otot otot tubuhnya yang keren terpampang nyata.

Issa langsung menepuk dahinya melihat kelakuan Zevandra.

Sementara Zeze masih terpana dengan pemandangan yang cukup menyilaukan mata ini. Ini pemandangan yang indah untuk seorang gadis yang menggilai pria pria tampan seperti Zeze.

"Tuan... apa anda sedang memamerkan tubuh seksi anda itu?" Tanya Zeze terdengar menggoda. Dia menggelengkan kepala dan menahan senyum melihat kelakuan Zevandra.

Zev tidak menjawab, dia kembali melemparkan kemejanya kearah Zeze, tentu saja Zeze langsung menangkap kemeja itu dengan cepat.

"Oke, tubuhmu memang keren." Puji Zeze dengan mengangkat kedua jempolnya.

Zev memandang Zeze dengan kesal, dia tidak punya banyak waktu untuk melayani gadis gila ini. Zev sudah ingin mandi sekarang.

"Zev, kau benar benar akan pergi dengan bertelanjang dada seperti ini?" Tanya Issa.

"Berisik, apa kau fikir aku tahan dengan kotoran itu." Sahut Zev, tanpa memperdulikan Issa dan Zeze, Zev langsung melanjutkan langkahnya menuju mobil.

"Hei, tuan! Apa kau tidak mau membuka celanamu sekalian?" Seru Zeze

Langkah Zev langsung terhenti mendengar seruan Zeze. Dia berbalik arah dengan pandangan mata yang menatap Zeze dengan tajam dan kesal.

"Kau lebih cocok menjadi model celana dal*m, tuan!" Teriak Zeze dengan wajah meledeknya. Bahkan dia tertawa melihat wajah Zev yang sudah memerah sekarang, apalagi banyak orang orang yang memperhatikan mereka di sana.

Issa langsung mendengus tawa mendengar itu.

"Kau!" Zev benar benar meradang. Apa gadis itu memang sedang mencari gara gara dengannya?  Awas saja.

Dengan kemarahan yang sudah memuncak, Zev kembali berjalan ke arah Zeze, bahkan sedikit berlari.

Zeze terbelalak, dia langsung melemparkan jas dan kemeja Zev ke arah Issa, dan setelah itu langsung mengambil langkah seribu untuk berlari dari kejaran Zev.

"Hei, jangan lari kau!!!!"

Terpopuler

Comments

shadowone

shadowone

🤣🤣🤣

2024-03-25

0

Mynovel

Mynovel

seperti cerita nevel sebelah,karya Reni Juli

2023-09-08

0

Dian Rahmawati

Dian Rahmawati

lucu banget

2023-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Sebuah Pilihan
2 Drama Di Bandara
3 Masalah Panti Asuhan
4 Bertemu Anak Panti
5 Tuan Zev
6 Bertemu Tuan Zev
7 Berdebat
8 Serangan Telur
9 Tentang Hati Zev
10 Gugup
11 First Kiss
12 Demam
13 Ke Rumah Sakit
14 Zev Frustasi
15 Rencana Terselubung
16 Saling Menguntungkan
17 Senja Di Bukit Merese
18 Sikap Lembut Zev
19 Awas Jatuh Cinta
20 Wanita Asing
21 Kegundahan Zev dan Kebahagiaan Zeze
22 Om Baik Hati
23 Hari Terakhir Yang Membuat Emosi
24 Kekecewaan Zev
25 Zeze Panik
26 Kerjasama Dengan Perusahaan Dewantara
27 Permintaan Zev
28 Permintaan Gila Zev
29 Balas Dendam Yang Menguntungkan
30 Arshaka Bimantara
31 Niat Zevandra
32 Pesta Mewah
33 Wanita Dari Lombok
34 Perdebatan Dua Keluarga
35 Makan Siang Di Restauran Yang Sama
36 Saling Cemburu
37 Curahan Hati Azzalea
38 Bertemu Keluarga Zev
39 Serangan
40 Masuk Rumah Sakit
41 Nasehat Vanno
42 Sakit Hati Zeze
43 Aku Anggap Semua Mimpi Buruk
44 Bersama Uncle Aryo
45 Terlambat Menyadari Perasaan Sendiri
46 Berhadapan Dengan Tuan Reynand
47 Aku Mencintaimu, Zevanya!
48 Ketakutan Zeze
49 Cemas Dan Takut
50 Maaf Dari Daddy Reynand
51 Zevandra Sadar
52 Jatuh Cinta Untuk Yang Pertama Kali
53 Ulang Tahun Perusahaan Dewantara
54 Lamaran Romantis
55 Senja Yang Indah di Pulau Lombok
56 Rasa Sedih Zeze
57 Menikah
58 Ekstra Part (Kemana Vanno?)
59 Novel Zevanno
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Sebuah Pilihan
2
Drama Di Bandara
3
Masalah Panti Asuhan
4
Bertemu Anak Panti
5
Tuan Zev
6
Bertemu Tuan Zev
7
Berdebat
8
Serangan Telur
9
Tentang Hati Zev
10
Gugup
11
First Kiss
12
Demam
13
Ke Rumah Sakit
14
Zev Frustasi
15
Rencana Terselubung
16
Saling Menguntungkan
17
Senja Di Bukit Merese
18
Sikap Lembut Zev
19
Awas Jatuh Cinta
20
Wanita Asing
21
Kegundahan Zev dan Kebahagiaan Zeze
22
Om Baik Hati
23
Hari Terakhir Yang Membuat Emosi
24
Kekecewaan Zev
25
Zeze Panik
26
Kerjasama Dengan Perusahaan Dewantara
27
Permintaan Zev
28
Permintaan Gila Zev
29
Balas Dendam Yang Menguntungkan
30
Arshaka Bimantara
31
Niat Zevandra
32
Pesta Mewah
33
Wanita Dari Lombok
34
Perdebatan Dua Keluarga
35
Makan Siang Di Restauran Yang Sama
36
Saling Cemburu
37
Curahan Hati Azzalea
38
Bertemu Keluarga Zev
39
Serangan
40
Masuk Rumah Sakit
41
Nasehat Vanno
42
Sakit Hati Zeze
43
Aku Anggap Semua Mimpi Buruk
44
Bersama Uncle Aryo
45
Terlambat Menyadari Perasaan Sendiri
46
Berhadapan Dengan Tuan Reynand
47
Aku Mencintaimu, Zevanya!
48
Ketakutan Zeze
49
Cemas Dan Takut
50
Maaf Dari Daddy Reynand
51
Zevandra Sadar
52
Jatuh Cinta Untuk Yang Pertama Kali
53
Ulang Tahun Perusahaan Dewantara
54
Lamaran Romantis
55
Senja Yang Indah di Pulau Lombok
56
Rasa Sedih Zeze
57
Menikah
58
Ekstra Part (Kemana Vanno?)
59
Novel Zevanno

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!