CA 3

Aisyah tampak duduk di teras rumah sakit untuk menunggu para santri yang butuh perawatan.

Hasan yang tadi diminta Abah untuk membeli makanan di warung pun seketika menghentikan langkahnya karena terpana dengan sosok bidadari surga yang sedang duduk sendirian di teras .

" wah Ning Aisyah meskipun sekarang memakai cadar tapi kenapa pesonanya semakin membuatku jatuh cinta kepadanya " gumam Hasan sambil mengelus dadanya kemudian beristighfar.

" astaghfirullah alladzim, ya Alloh ampuni aku ya Alloh , tak seharusnya aku memikirkan yang tidak semestinya" ucap Hasan sambil menunduk kemudian kembali berjalan dan menghampiri Aisyah untuk mengajaknya makan di taman belakang bersama Abah dan para santri lainnya yang ikut membantu merawat teman temannya.

"Ning Aisyah ayo kita makan dulu Ning , pak kyai dan yang lain sudah menunggu di taman belakang " ucap Hasan.

Deg deg

" ya Alloh Hasan ganteng banget , kenapa kamu semakin hari semakin membuatku tergila-gila San, astaghfirullah ya Alloh ampuni hamba mu ini " batin Aisyah kemudian menunduk dan mengangguk.

Hasan tersenyum dan terus menatap Aisyah yang salah tingkah .

" Hasan , kenapa ada yang aneh ya dengan diriku " tanya Aisyah yang sangat malu dilihat oleh Hasan.

Hasan pun tersentak dan menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

" ma ma maaf Ning , saya tidak , tidak apa apa kok Ning Aisyah, kasihan pak kyai sudah menunggu dari tadi " ucap Hasan mengalihkan pembicaraan.

Aisyah hanya tersenyum kemudian beranjak dan diikuti oleh Hasan di sampingnya berjalan menuju taman belakang rumah sakit.

Sesampainya di sana Abah sudah duduk bersama para santri lainnya.

"assalamualaikum Abah " ucap Aisyah.

" waalaikumsalam nak , ayo sini duduk kita makan dulu ,setelah ini kita pulang karena teman teman kalian sudah bisa dirawat jalan " ucap Abah yang dijawab anggukan oleh para santri lainnya.

" Abah terus kasusnya bagaimana, ini pidana Lo bah berbahaya kalau sampai pelakunya belum tertangkap " tanya Aisyah.

Abah menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan.

" iya nak , semua sudah ada yang menanganinya , sebentar lagi polisinya akan datang dan kamu pasti sudah mengenalnya dengan baik " ucap Abah .

Aisyah bingung apa maksud Abah.

" Abah , apa sih maksudnya bah" tanya Aisyah penasaran.

Dan tiba tiba ada seseorang yang muncul dari pintu masuk .

" assalamualaikum Abah " sapa seorang polisi tampan.

" waalaikumsalam Gerry" jawab Abah

Dan saat Aisyah menoleh pun dia kaget bukan main.

" Hahhhh kak Gerry " ucap Aisyah.

Gerry sang polisi tampan itu pun tersenyum dengan sangat manis membuat aura ketampanannya semakin bertambah.

" Aisyah apa kabarmu , aku turut senang kamu memutuskan untuk memakai cadar, karena kecantikan hatimu akan membuatmu lebih dicintai rabbMu "ucap Gerry sambil tersenyum dan membuat Aisyah tersenyum dan menunduk dengan pipi merah merona.

" terimakasih kak, atas pujiannya " jawab Aisyah.

Gerry pun tersenyum dan ikut duduk di samping Abah.

" Abah , Abah bagaimana kabarnya,sehat Abah, Alhamdulillah, sekarang Gerry sudah bisa meraih cita cita Gerry bah, semua berkat doa doa Abah dan juga Aisyah , iya kan sah" ucap Gerry membuat Aisyah melotot dan pipinya memerah karena malu.

" kak Gerry , kok Aisyah lagi sih " gumam Aisyah.

Gerry adalah putra sahabatnya Abah yang pernah sekolah di pesantren dan pergi ke kota setelah lulus Madrasah Aliyah untuk meraih mimpinya dan akhirnya semua pun terwujud .

Orang tuanya sudah meninggal semua karena kecelakaan jadi hanya di pesantren lah keluarganya sekarang.

Gerry dan Aisyah sangatlah akrab , mereka sudah bersama dari kecil, bahkan Aisyah sudah menganggap Gerry seperti kakak kandungnya sendiri.

Tapi sekarang saat sudah dewasa mereka bisa menjaga batasan dan jarak karena memang mereka bukanlah mahrom jadi harus tetap menjaga agar tidak bersentuhan dan menjaga pandangan.

Abah tersenyum senang melihat Gerry sudah sukses begitu juga dengan Aisyah senang sekali Gerry sudah kembali dengan seragam kebanggaannya.

" kak Gerry kakak keren deh , selamat ya kak sudah sukses meraih cita citamu" ucap Aisyah.

Dan melihat keakraban Gerry dan Aisyah, Hasan hanya bisa terdiam dengan menahan rasa sakit dan gemuruh di hatinya.

" wah , ada saingan lagi nih , mana tampan sukses lagi , satu dokter satunya polisi , hhhh mudah mudahan Ning Aisyah tidak salah memilih pendamping hidup " batin Hasan dengan kegalauan nya sendiri.

Setelah berbicara panjang lebar akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karena para santri yang keracunan sudah pulih dan bisa dibawa pulang.

Saat Aisyah melangkah dia pun menghentikan jalannya karena

Dokter Raihan muncul dan menghadang jalan Aisyah.

"Aisyah , kamu mau pulang sekarang juga " tanya dokter Raihan.

" iya kak, kenapa " jawab Aisyah.

" bolehkah saya berkunjung ke pesantren, aku kangen sama kamu "

" hahhhh apa maksud kak Rai "

" ehm , Mak maksudku sudah lama aku tidak ke pesantren dan aku sangat kangen sama semua yang ada di pesantren " jawab Raihan.

Aisyah pun mengangguk .

Dan lagi lagi Hasan hanya bisa memandang dari kejauhan, dengan rasa sakit dan kesedihannya.

Sambil menunduk terdapat balok es di dalam dadanya .

sebuah tangan memegangi bahunya membuatnya tersentak kaget.

Dengan senyum mengembang Gerry menepuk bahu Hasan.

" hai boy , siapa namamu" tanya Gerry dengan senyum ramahnya.

Hasan pun tersenyum " saya Hasan kak " jawab Hasan sambil tersenyum

" oke San, senang berkenalan denganmu, o iya kamu masih sekolah atau sudah kuliah " tanya Gerry.

" aku sudah lulus Aliyah satu tahun lalu kak dan sekarang sedang mendalami ilmu agama untuk menjadi hafidz Qur'an , sesuai cita cita kedua orang tuaku " jawab Hasan.

Gerry menepuk pundak Hasan

" berarti kamu selisih satu tahun dari Aisyah, dia baru saja lulus tahun ini, dia gadis yang baik, cantik , lucu dan menggemaskan " ucap Gerry yang tampak berseri-seri saat menceritakan mengenai Aisyah.

Hasan pun ikut tersenyum sendiri mendengar cerita masa kecil Aisyah.

" oke Hasan kamu hebat mau menjadi hafidz Qur'an , bagus Hasan kamu banggakan orang tuamu , tapi apa kamu tidak ingin kuliah " tanya Gerry .

" ilmu agama memang penting Hasan tapi kesuksesan dunia itu akan membawa kebaikan untuk menunjang kesuksesan di akhirat , keduanya sama sama penting , akan lebih baik kalau kamu bisa menjalani keduanya " ucap Gerry .

" iya kak, aku pertimbangkan saran kakak , sebenarnya tahun ini aku sudah memiliki target untuk lulus 15 juz dan masuk kuliah " jawab Hasan.

" semoga sukses Hasan , ayo kita langsung pulang ke pesantren , aku sudah lama tidak ke sana" ucap Gerry.

" wah kak Gerry bisa nostalgia sambil bekerja dong " ucap Hasan.

Gerry tersenyum dan melangkah menuju mobilnya .

Akhirnya mereka semua pun pulang setelah satu hari di rumah sakit .

Dan sesampainya di pesantren mereka segera beristirahat di tempatnya masing masing.

" baiklah anak anakku semua , karena hari ini sudah malam kalian langsung beristirahat besok pagi kita lanjutkan lagi kegiatan kita " ucap Abah kepada para santrinya.

Dan semua santri pun langsung berjalan menuju tempatnya masing masing kecuali Hasan yang masih di tahan sama Abah untuk menemani Gerry dan malam ini mereka akan menginap di tempat Abah.

Karena malam ini Aisyah tidak berada di rumah jadi Abah meminta Gerry dan Hasan untuk menginap saja di rumahnya .

Sepulang dari rumah sakit Gerry meminta Aisyah untuk keluar dulu dari pesantren selama masa penyelidikan terhadap kasus keracunan.

Dan Aisyah memilih tinggal di rumah budenya yang berada di desa sebelah.

Terpopuler

Comments

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Aisyah dikelilingi cowok2 ganteng nih 🤭

2023-07-30

1

Tri Handayani

Tri Handayani

semangat up'next thorrr

2023-07-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!