Mereka pun berciuman, dibawah saksi garis cakrawala **
......................
Suasana sore hari di pantai itu memang benar-benar sangat romantis. Hehe dan suasananya memang cocok untuk mengabadikan moment bersama pasangan, ya kan?
Sama halnya seperti Rin, dia tampak terbawa suasana dan mau melakukan ciuman pertamanya dengan Andra.
Sejenak, Rin pun sadar apa yang sedang dinikmati olehnya! Sentuhan lembut Andra ternyata bisa membuat Rin lebih tenang? Ini sangat berbeda dengan masa lalunya bersama Naufal yang sangat bar-bar bahkan sering kali melukai bibirnya.
Nafas nya terengah-engah sangat berat, tapi ketika Andra mulai meraba tubuh Rin ? Rin membuka matanya dan menghentikan Andra, "Aku rasa sudah cukup." ucap Rin sambil tersadar.
Andra membelai Rin, "Aku berharap... kamu menikmati nya, dan menjadi memori baru yang indah," keinginan Andra, dia pun merangkul Rin dari samping.
Rin tersenyum bahagia, dia benar-benar merasa lebih baik. Perlahan-lahan dirinya bisa menerima masa lalu yang suram itu, dan menikmati apa yang sekarang terjadi bersama Andra. Lalu Rin mengangguk, "Ya," ucap sambil bersandar di bahu suaminya.
Hari mulai gelap, dan waktu yang indah itu sangat cepat berlalu. Rin tertidur bersandar di bahu Andra. Mata Andra tak henti melihat wajah istrinya yang tampak mungil dan manis, deburan ombak dan suara angin membuat irama indah.
" Sayang... maaf jika kamu terbangun," ucap Andra sambil perlahan-lahan memangku Rin yang tengah tertidur.
Andra berjalan sambil memangku istri kecilnya itu, "Kamu sangat ringan." Ucap Andra.
Rin mendengar apa yang telah dikatakan oleh suaminya, "Andra..." lirih hatinya. Rin membuka matanya, tapi Andra tidak sadar dia terus melangkah sampai membuka pintu.
Ceklek ( suara pintu terbuka)
Rin cepat-cepat menutup matanya, tetapi dia tidak tidur.
Andra perlahan-lahan meletakkan Rin di tempat tidur, dia sangat hati-hati. kemudian Andra kembali menatap Rin dan tidak lupa mengelus rambut istrinya. "Selamat malam sayang, semoga mimpi indah" ucap Andra dengan lembut sambil menyelimuti Rin.
Andra juga tidak lupa mematikan lampunya, dia beranjak ke tempat tidur miliknya. Dia belum bisa tertidur dengan cepat dan saat ini dia sedang membuka ponselnya.
Matanya sangat fokus melihat layar ponsel.
Rin yang berpura-pura tidur pun terbangun, dia memperhatikan Andra secara diam-diam. "Aku sangat beruntung bisa menikah dengannya" gumam Rin.
"Kasihan sekali dia, seharusnya malam ini menghabiskan waktu bersama ku." lanjut Rin bergumam. Dia tidak henti memperhatikan suaminya.
Mengenal Andra yang sekarang membuat Rin semakin takut kehilangan, suaminya itu adalah suami yang baik, dia bisa menjaga istrinya dengan penuh perhatian dan sangat mengerti. Namun, walau begitu? Tidak menutup kemungkinan Andra bisa terus bersabar akan kesiapan Rin.
Andra beranjak dari tempat tidurnya, dia melangkah membuka pintu menuju balkon.
"Halo Bella?"
Suara Andra terdengar nyaring, mendengar nama Bella membuat Rin menjadi penasaran apa yang sedang mereka bicarakan? Rin, tahu bahwa Bella adalah sahabat Andra yang sudah dianggap sebagi saudara oleh keluarga Andra.
Setelah sekian lama Rin tidak pernah mendengar tentang Bella, hari ini Bella datang? Kemungkinan besar Bella akan hadir di kehidupannya kembali.
"Hmmm, apa yang sedang mereka bicarakan?" Rin sangat penasaran, dirinya pun perlahan-lahan beranjak dari kasurnya untuk menguping Andra di balik dinding.
Cerdasnya Rin, dia menggantikan dirinya dengan bantal yang ada. "Akhirnya berjalan mulus juga," Rin mengusap dada merasa lega, dia berdiri dibalik dinding sambil sesekali mengintip Andra.
"Hahaha, bisa saja ya?" ucap Andra yang masih bercengkerama.
"Tapi, emang dari dulu gue kan ganteng!"
"Apa, lo mau ngomong apa?"
"Gue tahu kok, tapi lo tahu kan sekarang gue dah punya bini," ucap Andra kemudian terdiam.
Rin dibuat cemburu oleh Andra malam ini, "Bahas apaan sih ba Bella?" gumam, wajah Rin sudah bad mood.
"Gue gak bisa bantu, lagian lo kenapa tiba-tiba minta sama gue sih?"
"Lo percuma bilang cinta sama gue, dari dulu gue menganggap lo sebagai sahabat, gak lebih ya..."
Apa yang di ucapkan Andra, membuat Rin sedikit lega. Tapi, Bella sangat nekat untuk bisa mendapatkan Andra. Bisa saja kejadian dulu terulang kembali! "Semoga Tuhan melindungi kami," ucap Rin dengan lantang berharap.
Rin yang bersandar di balik dinding malah tidak sadar? Dia lupa bahwa dirinya sedang memata-matai Andra dan suara Rin terdengar oleh Andra.
Dirinya langsung menoleh, dan mematikan telepon begitu saja. Matanya melihat kearah kasur, "Tidak ada hembusan nafas yang terlihat, sepertinya Rin sedang menguping!" ucap didalam hati.
Andra melangkah perlahan-lahan, dan begitu matanya melihat ke samping? Benar saja Rin sedang berdiri di balik dinding.
"Hey, kamu lagi apa?" tanya Andra dia berdiri di balik pintu.
"Lagi menguping," ucap Rin belum sadar.
Andra tersenyum melihat tingkah istri kecilnya yang lucu itu. "Sepertinya dia belum sadar," gumam.
"Kenapa kamu ingin tahu?"
"Ya, penasaran lah! Lagian ngapain malam-malam begini telepon sama cewek lain?" ucap Rin, kemudian dia menoleh dan seketika itu Rin terdiam.
Dia terkejut melihat suaminya, dan barulah Rin tersadar.
Andra langsung merangkul Rin, jujur saja hati Andra merasa senang ketika Rin bisa merasakan cemburu. "Tadi itu Bella sayang, dan Aku tidak akan berpaling ke lain hati, hanya Rinjani Ainun Nisa yang menjadi pendamping hidupku dan surga ku kelak." ucap Andra dan bersikap lembut kepada Rin.
Apa yang dikatakan suaminya itu sangatlah manis, begitu Rin langsung mengamininya. Dia juga sangat berharap bahwa kelak di surga pun bersama Andra. "Aamiin" gumam di dalam hatinya.
"Apa kamu ingin menikmati keindahan bintang malam ini sayang?" ucap Andra. Merangkul pinggang Rin dan mengajak istrinya ke balkon.
Langit malam, gelap nya malam membuat bintang-bintang bersinar terang melukis keindahan alam semesta. Malam-malam yang romantis, mereka berdua sangat menikmati suasananya apalagi nyiur daun kelapa dan suara. deburan ombak ikut menyapa. Rasanya itu tidak ingin melewatkannya?
"Lihat bintang itu sayang," ucap Andra sambil menunjuk.
Rin menatap bintang-bintang kecil di angkasa, meskipun kecil dan cahaya berkelip? Tapi, ribuan bintang itu sangat indah. Bintang yang bertaburan dalam kegelapan malam menyajikan sensasinya sendiri.
"Apa kamu tahu apa yang dikatakan Nicholas Sparks? Aku mencintaimu lebih dari bintang di langit dan ikan di laut." Ucap Andra membuat Rin tersenyum.
Mereka saling bertatapan, "Ini sangat romantis, tapi apa bisa aku mencium Andra? Dalam sekejap suamiku itu bisa membuat memori-memori indah yang tidak bisa aku lupakan," gumam di dalam hati Rin.
Andra masih menatap Rin, "Sayang... bisakah aku mencium kamu?"
Ternyata Andra satu pemikiran dengan Rin, betapa wajah Rin sangat berseri-seri. Jujur saja Rin juga tidak ingin meninggalkan moment ini.
Rin mengangguk, dan mereka pun berciuman dengan lembut yang membuat istrinya bergairah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments