Episode 4.

Flashback off.

Setelah Rin bisa menceritakan masa lalu yang menghantui dirinya dan membuatnya traumatis pada hubungan percintaan. Andra langsung memberikan pelukan hangat, dia tahu bagaimana istrinya itu sangat terpukul, luka batin yang mendalam akibat memendam nya sendiri.

Andra langsung memeluk Rin dengan bangga, "Kamu hebat, sayang... itu bukan lagi masalahmu, lepaskan semua sayang... aku ada untukmu."

Rin menangis di pelukan suaminya. "Andra kamu masih menerima aku?"

"Iya dong sayang, aku selalu setia bersama mu..." Ucapan suaminya membuat Rin merasa lega.

Rin bisa kembali tersenyum, senyuman yang begitu indah memancarkan pesona positif nya, dia sangat senang karena apa yang dia takutkan ternyata keliru! Andra dia adalah laki-laki yang memang benar-benar mencintai dirinya setulus hati.

Merasa lega bisa berbagi cerita, yang awalnya malu, yang awalnya takut, ternyata tidak seseram dan menakutkannya jika terus di pendam sendiri. "Terimakasih Tuhan, telah hadirkan dia untuk hidupku." Rin penuh bersyukur.

Ting (suara notifikasi dari ponsel milik Andra)

Rin melirik Andra yang sedang membuka ponselnya. Rin melihat Andra tampak serius, bahkan Andra melepas pelukan.

"Ada apa sayang?" Tanya Rin, namun Andra hanya menggeleng dan mengatakan.

"Tidak ada apa-apa," ucap Andra, matanya masih fokus dengan ponsel.

Rin terdiam, kenapa dia mengatakan 'Tidak ada apa-apa,' tapi tatapannya sangat tajam kepada layar ponsel? Apakah kak Andra itu berbohong. Pikiran Rin, selanjutnya dia beranjak dari kasur dan pergi menuju sofa.

"Kenapa dia tidak mau mengatakan yang sebenarnya padaku?" Pikir Rin, dia masih memperhatikan Andra.

Andra kini menoleh kearah Rin, dia menatap Rin dan tersenyum. "Sayang, kamu kenapa jadi cemberut gini" ucap Andra dan duduk mendekati Rin.

Andra meraih wajah Rin yang cemberut. "Kamu bete karena aku ya, nih bukan apa-apa sayang..." Ucap Andra sambil memperlihatkan isi pesan dari kliennya tentang kerja sama bisnis.

Rin langsung memeluk Andra, "Maaf ya sayang," ucap Rin merasa bersalah dengan pikirannya.

Andra tersenyum, dia sangat memakluminya. Wajar jika Rin berpikir yang tidak-tidak kepada suaminya (berselingkuh) karena, Rin masih terbawa suasana takut ditinggalkan akibat trauma. Rin takut jika suaminya tidak bisa menerima masa lalunya.

"Gak papa sayang, aku memaklumi." Ucap Andra.

"... Sayang, boleh kah kita berpisah tempat tidur?" Apa yang baru saja dikatakan Rin membuat Andra terdiam sejenak, Andra tahu bahwa istrinya masih trauma dengan kejadian pelecehan seksual.

Bagusnya saat ini Andra sudah tahu alasan mengapa istrinya enggan tidur bersama, dan itu sangat ditoleransi. "Iya sayang gak papa kok, malam ini aku pesan satu kamar lagi."

Rin menatap, "Kita pesan satu kamar tapi, twin bed aja sayang..."

"Nah itu lebih cocok, pinter!" Jawab Andra memuji istrinya.

Semua yang direncanakan oleh Andra ternyata tidak sesuai dengan harapan, tapi... tidak ada yang lebih baik dari kejujuran istrinya, dengan Rin yang sudah bisa menceritakan alasan itu, Andra pun bisa menerima kenyataan.

Jelas, komunikasi itu sangat penting di setiap hubungan. Rin juga merasa sudah lega, begitu dengan komunikasi hubungan mereka lebih terhubung dan semakin intim. Andra bisa memahami Rin, dan mengerti apa yang telah terjadi hati ini, begitu ketika malam pengantin.

"Ayo?" ajak Andra sambil mengulurkan tangannya.

"Mau kemana?"

"Kita keluar, di sana udaranya lebih sejuk..."

Rin mengangguk. Mereka pergi ke luar sambil bergandengan tangan.

Berjalan di bibir pantai pasir putih yang indah.

Setelah mereka berbicara banyak hal, Andra pun mengajak Rin untuk menikmati indahnya pasir putih dan senja di pantai. Dia berharap pikiran Rin bisa lebih fresh dan tenang.

Ya, siapa yang akan menolak? Tidak ada yang bisa menolak pesona pantai dengan aroma air laut segar, dan gemericik daun kelapa yang bertiup. Ini sangat pas suasana di pantai yang asri tidak hanya sekedar untuk berlibur, pantai ini juga ampuh untuk mengurangi rasa stress, dan mengembalikan kesehatan mental.

Meraka berjalan, dan sangat menikmati ciptaan Tuhan paling indah sebagai batas antara darat dan laut.

Rin terlihat sangat ceria, dia sesekali mengangkat kedua tangannya dengan terkagum-kagum. Melihat antusiasme nya sang istri, membuat dunia ini terasa berwarna-warni, keceriaan Rin telah kembali membawa lingkungannya kembali cerah.

"My dear Andra, I am so happy!!!" Rin berteriak sekencang-kencangnya. Dia pun menarik lengan Andra untuk berlari.

Rin tertawa, lalu dia terdiam dan menatap Andra dengan lembut "Thank you dear, you have returned my happiness." Rin tersenyum setelah mengatakannya.

Andra langsung memeluk Rin sambil berputar.

"AAA" Teriak Rin, kemudian dia tertawa. Sekejap Rin merasa sangat lega dan lupa akan masa kelamnya.

"I love you," setelah Andra menurunkan Rin, dengan berani Rin mencium pipi Andra lalu dia kembali berlari.

"Ayo sayang kejar aku..." seru Rin.

Andra telah berhasil mengembalikan suasana hati Rin, dia juga berhasil mengembalikan percaya diri Rin, Rin sudah bisa sedikit menerima kenyataan masa lalunya, ya... ini lebih indah dari apa yang dia harapkan.

"Tuhan pemilik skenario terindah," gumam dalam hati Andra. Sangat mensyukuri apa yang sudah terjadi dan ini adalah moment langka, yang bisa membuat nya sangat bahagia.

Setelah mereka berlari, mereka pun duduk untuk sejenak beristirahat. Rin membuat nafas Andra terengah-engah. "Sudah seperti olahraga saja," ucap Andra sambil mengusap keringat Rin yang juga bercucuran.

Moment-moment yang romantis, sikap Andra yang selalu manis membuat Rin semakin percaya bahwa Andra memang laki-laki yang sengaja di kirimkan Tuhan untuknya. Kedatangan Andra kembali membawa hidupnya lebih baik.

Senja bersama Keromantisan

Mereka tidak mengira bahwa waktu benar-benar cepat berlalu. Baru saja tadi berlari, kini matahari pun mulai terbenam.

Rin dan Andra duduk menghadapi sunset.

Ya memang benar, pantai tidak hanya indah di siang hari ? Tapi ketika matahari juga mulai terbenam. Bahakan banyak orang yang menghabiskan waktu di sore hari menjelang malam hanya untuk melihat keindahan sunset di bawah garis cakrawala.

Sunset di pantai juga sering dikait-kaitkan dengan momen romantis, makanya kenapa Andra mengajak istrinya untuk melihat matahari terbenam bersama adalah salah satu pilihan terbaik.

Saat ini Rin memandangnya, Rin tersenyum dan menutup matanya. "Ini sangat indah..." ucap Rin.

"Sayang?" tanya Andra. dirinya juga sambil melihat ke depan.

Rin membuka mata. "Iya?"

Andra menatap istrinya dengan lembut, dia melihat aura positif yang mengelilingi Rin. Andra juga melihat Rin sore ini sangat cantik, pancaran matahari yang membuat Rin sangat eksotis itu menjadikannya ingin mengabadikan moment romantis.

"Sayang, terima kasih ya kamu sudah membawa aku kembali lebih baik." ucap Rin, lalu dia kembali melihat sunset.

Andra langsung meraih tangan Rin, "Itu juga sudah kewajiban ku." jawab Andra.

Ketika Rin menoleh, tatapan mereka pun bertemu. Andra mendekat dan mencium Rin, namun ketika mereka berciuman Rin menghentikannya.

"Kenapa?"

"Aku tidak bisa,"

"Percayalah, aku akan menghapus nya... aku akan membuat kenangan indah." ucap Andra.

Mereka pun berciuman, dibawah saksi garis cakrawala **

Terpopuler

Comments

Syifa N.B

Syifa N.B

semangat terus kak 😊 maaf baru sempet mampir nieh 🙏

2024-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!