Vito berjalan masuk ke dalam gudang,dia melarang security untuk menemaninya,karena dia pemilik tempat itu security tidak menaruh curiga sedikit pun.Vito mulai mengelilingi ruangan itu dia mulai kesal karena tidak menemukan apa pun di tempat itu bahkan tidak menemukan peralatan yang bisa dia pakai semaunya terlihat membingungkan.
Setelah mengelilingi ruangan itu,Vito tidak menemukan apa pun dia hannya menemukan beberapa jenis tepung yang kegunaannya dia sama sekali tidak tahu.
"Aarng...Sialan sepertinya Naura sengaja merahasiakan semua ini dari ku,dia ingin terus bersama ku seumur hidupnya,aku tidak Sudi melihat dan mendengar ocehannya setiap hari membuatku benar-benar muak." Ucapnya dalam hati lalu keluar dari dalam gudang dengan wajah yang masam.
Saat dia keluar dari dalam gedung,security berlari menghampirinya,lalu menyapanya dengan ramah tapi karena Vito merasa sedang kesal dia mengabaikan security dan langsung masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan gedung itu.
"Dasar orang kaya,tadi saja dia ramah sekarang entah apa yang membuatnya berubah tiba-tiba." Ucapnya dalam hati lalu kembali ke tempatnya.
Vito kembali ke rumahnya dengan perasan yang masih kesal,sesampainya di rumah dia melihat ibu dan adiknya sedang menonton di ruang tamu,sementara kedua mertua dan adik iparnya tidak terlihat sama sekali mungkin mereka sudah masuk ke dalam kamar masing-masing.
Vito langsung menghempaskan tubuhnya di atas sopa,ibunya yang tadinya sedang sibuk menonton langsung mengecilkan volume televisi dan mengajaknya berbicara.
"Kenapa dengan wajah mu,kamu ribut lagi sama istrimu,apa sih maunya Naura,kenapa sikapnya semakin lama semakin menjijikan...Vito bukan kah kamu sudah menjadi pria kaya,apa kamu tidak niat untuk mencari wanita yang lebih baik darinya,Naura hannya membuatku malu saja,lihat saja penampilannya persis seperti kuli di pabrik." Ucap ibunya dengan nada sinis tanpa perasaan sama sekali.
Mendengar kata-kata ibunya,Vito semakin frustasi,sebenarnya dari dulu juga dia sudah tidak ada lagi perasaan dengan wanita itu tapi karena Naura adalah mesin di perusahannya dia tidak bisa berbuat apa-apa.Ibunya sampai saat ini tidak tau kalau Naura lah yang sudah bekerja keras untuk kesuksesan mereka.
Vito menghela napas berat,tidak tau harus berbuat apa, saat ini dan yang bisa dia lakukan hannya bisa mengulur waktu sampai waktunya dia tau rahasia usaha yang di pegang oleh istrinya.
Tanpa membalas pertanyaan ibunya,Vito langsung beranjak dari tempat duduknya lalu pergi menuju kamar istrinya,sementara Sarah ibunya hannya bisa mendengus kesal saat melihat putrinya mengabaikan dirinya.
"Kenapa dengan anak itu,apa dia ada masalah dengan istrinya,apa mereka ribut lagi hannya karena ibu minta mobil?" Berbagai pertanyaan keluar dari mulut Sarah walaupun sebenarnya dia tidak terlalu pusing.
"Bodoh amat lah Bu,yang jelas kita hidup nyaman dan menikmati hidup dengan baik." Jawab Lisa dengan wajah pokus ke ponsel terbaru yang baru di beli oleh abangnya.
Vito mendorong pintu kamar perlahan karena saat itu,pintu kamar terbuka sedikit dan saat itu dia melihat istrinya sedang sibuk dengan laptop nya sepertinya dia sedang sibuk memasarkan prodak mereka dan Vito sedikit malu dengan dirinya sendiri karena dia yang lulusan sarjana saja tidak mampu membuat halaman dengan subscribe sebanyak itu.
"Naura...Kamu masih kerja rupanya." Naura langsung menyudahi pekerjaannya lalu menutup laptop nya,entah kenapa melihat sikap suaminya yang semakin menjadi-jadi dia semakin bersyukur tidak pernah memberi tahu semua rahasia pekerjaannya.
"Ada apa?" Tanya Naura lalu membalikan tubuhnya setelah memasukan laptop ke dalam tasnya.
"Kenapa kamu lansung menutup laptop mu,apa kamu takut aku tau tentang perusahan ini? apa maksud mu tidak mengajariku untuk mengetahui rahasia produk ini?" Tanya Vito berusaha menahan amarah di dalam hatinya karena saat ini dia harus pandai menjaga amarahnya.
"Tidak kebetulan aku sudah mengantuk.Maaf ya mas aku mau tidur besok aku harus ke kantor pagi-pagi." Jawab Naura lalu dia naik ke atas ranjang dan tidur di samping kedua anaknya.
Malam ini lagi-lagi Vito tidak berdaya,untuk marah pun dia tidak berani karena dia tidak ingin Naura marah dan mengancamnya lagi.
"Jangan lupa tutup pintunya mas!!" Ucap Naura mengingatkan Vito dan saat itu Vito hannya bisa mengangguk lalu keluar dari dalam kamar.
Keesokan paginya,Naura sudah di meja makan bersama keluarganya,sudah beberapa hari ini keluarganya tinggal bersamanya,tapi dia belum ada waktu setidaknya membawa keluarganya jalan-jalan karena kesibukannya di gudang.
"Mas hari ini aku mau membawa ibuku jalan-jalan,tolong tinggalkan uang untukku sepuluh juta rupiah." Ucap Naura dan saat itu Vito merasa tidak enak untuk memberi alasan sementara ada mertuanya disana.
Vito hannya diam,sampai pada akhirnya mereka selesai makan sarapan,saat itu Vito mengajak Naura masuk ke dalam kamar.
"Naura apa maksudmu meminta uang sebanyak itu,bukan kah ini masih tengah bulan,aku sudah memberimu jatah awal bulan kemarin."
"Apa kamu tidak mendengar apa yang aku bilang ya mas,aku mau membawa ibuku jalan-jalan,apa cuma ibumu saja yang berhak hidup mewah...!"
" Pokoknya tidak ada uang untukmu,kalau kamu tidak terima suruh keluargamu pulang kampung."Di saat yang bersamaan ibunya melewati kamar mereka dan mendengar pembicaraan keduanya membuat ibunya sakit hati dan tanpa sengaja dia menjatuhkan gelas yang ada di tangannya.
"Ibu..." Naura keluar dari dalam kamar,lalu menghampiri ibunya,rasa kaget dihatinya hilang begitu saja saat mendengar ucapan suaminya berganti dengan rasa sesak melihat ibunya yang sedang berdiri mematung di luar.
Yang paling membuatnya sakit hati suaminya seakan tidak peduli dengan perasaannya dan juga ibunya,dia pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun membuat harunya benar-benar kecewa.
"Naura...Hari ini kami pulang ya...Aku tidak mau sayang gara-gara kami suami dan keluargamu menekan mu,jangan egois sayang kamu harus menjadi istri yang baik." Ucap ibunya sambil mengelus rambut Naura.
saat itu tangis Naura langsung pecah,rasanya dia tidak mampu lagi untuk menjalani semua ini,bagaimana bisa suami yang begitu baik dan penyayang berubah menjadi pria jahat yang sangat egois yang hannya mementingkan keluarganya.
Naura yang tadinya memeluk ibunya langsung melepas pelukannya dan menyeka air mata yang membasahi wajahnya.
"Bu...Tunggu saatnya aku akan membahagiakan kalian,aku tidak butuh dengan pria yang tidak mencintai keluargaku,tunggu saatnya ya Bu,maafkan aku karena belum bisa memberikan kebahagian buat kalian." Ucapnya lalu kembali memeluk ibunya.
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
chritika christy29
hiyyyyy!! klau bgini suamiku udah lma ku pancung kepalanya
2023-12-29
0
Nining Msb
benr2 minta d hajar suami kya gtu, bkin kessssseeeeeelllll....
2023-12-13
0