Setelah sampai di terminal ternyata Naura harus menunggu disana karena bus yang membawa keluarganya belum juga sampai di terminal,tapi dia cukup lega karena kata adiknya mereka tidak lama lagi sudah sampai.
Benar saja,tidak sampai tiga puluh menit,sebuah bus masuk ke terminal dan Naura segera beranjak mendekati pintu keluar bus menunggu keluarganya keluar dari dalam mobil.Saat adiknya keluar dia langsung berlari menghampiri mereka lalu memeluk kedua orang tuanya bergantian.
"Ibu..Aku kangen sekali,syukurlah ternyata ibu dan bapak sehat-sehat saja." Ucap Naura sambil terus memeluk ibunya.Memang sudah lama dia ingin pulang kampung tapi suaminya selalu melarang dengan alasan banyak pekerjaan.
"Ahh...Kamu ini kayak ibu dan bapak mau mati saja makanya kamu begitu dramatis,sampai kapan kamu memeluk ibumu? apa kamu tidak ada niat untuk membawa ibu makan gitu?" Ucap Ibunya mengagetkan Naura.
Naura segera melepas pelukannya dari tubuh ibunya dan tersenyum lebar karena merasa malu,kepada orang tuanya.
Mereka akhirnya masuk ke mobil Naura lalu meninggalkan terminal menuju sebuah restoran yang tidak jauh dari sana.
"Yuda dan Yuna masih di sekolah ya,ibu kangen banget sama mereka berdua bapak mu juga sudah lama kangen tapi kami tidak mau menemuinya karena tidak enak sama suami mu." Ucap ibunya dengan nada lirih sambil memandang gedung-gedung mewah dari dalam mobil.
Naura merasa bersalah karena selama ini dia terlalu menuruti semua keinginan suaminya sampai-sampai dia lupa akan orang tuanya yang juga terkadang merindukan kedua cucunya.Sejak kehidupan mereka mulai membaik dan keuangan mereka bisa di katakan sudah cukup banyak suaminya memang sudah berubah,dia semakin menunjukkan sikap sombongnya terhadap orang tuanya dan hal itu sering kali menyakiti perasaannya.
" Aku minta maaf Bu...Ini semua salahku yang terlalu sibuk hingga kadang melupakan kalian." Ucapnya merasa bersalah lalu membawa keluarganya ke sebuah restoran yang cukup mewah.
Naura memesan begitu banyak makanan,Naura bercerita banyak hal kepada orang tuanya begitu juga dengan orang tuanya yang kadang cerita ibunya membuatnya semakin merasa bersalah.
Hati siapa yang tidak sakit,saat dia bisa hidup berkecukupan sementara orang tuanya di desa serba kekurangan dan bahkan katanya rumahnya sudah tidak layak huni karena semua atapnya sudah bocor.
Selama ini memang Vito hannya memberi jatah kepadanya sebanyak lima juta rupiah,sudah termasuk bensin dan uang jajan kedua anaknya dan jatah itu benar-benar tidak cukupnya untuknya selama sebulan.
Naura sudah pernah protes kepada suaminya,tentang jatah bulannya tapi suaminya hannya berjanji dan terus berjanji dan tidak pernah di tempatnya membuatnya tidak bisa menyisihkan jatahnya untuk ibunya.
"Maafkan Naura Bu...Aku bukannya tidak mau membantu ibu untuk memperbaiki rumah kita,tapi_
"Sudahlah,ibu cerita bukan untuk meminta kepada mu,ibu hannya cerita saja,ibu tidak mau hannya karena ibu kalian berantem." Jawab ibunya dengan nada rendah.
Perasaan Naura semakin sakit,bagaimana bisa mertunya hidup begitu mewah dan bahkan jatah untuk mertua dan adik iparnya lebih banyak dari padanya,sementara dia sendiri yang bekerja keras di gudang setiap hari untuk meracik scancare nya .
Tidak lama kemudian semua pesanan sudah datang,entah karena lapar atau karena nikmat keluarganya makan dengan sangat lahap membuatnya sedikit senang.Setelah selesai makan akhirnya mereka keluar dari restoran lalu pergi ke sekolah untuk menjemput Yuna dan Yuda.
"Mama..." Kedua anaknya berlarian menghampirinya,karena mereka sudah menunggunya di depan gerbang sekitar lima belas menit.
"Ibu terlambat kenapa?" Tanya Yuda yang sudah duduk di kelas empat sekolah dasar sementara Yuna sudah duduk di kelas dua mereka cukup dekat selama ini dan kedua anak inilah yang membuat Naura bertahan dalam pernikahan yang sudah mulai tidak sehat.
" Coba lihat dalam mobil itu siapa?"
"Siapa sih ma?" Yuna dan Yuda lari ke dalam mobil lalu membuka pintu keduanya cukup senang saat melihat neneknya datang dari kampung.
Kedua anaknya sangat senang jika keluarganya mengunjungi mereka, sangat berbeda dengan neneknya yang memang sangat jarang menyapa mereka karena selama ini mereka sibuk dengan uang dan uang.
"Nenek....Kakek...Kalian datang,aku sangat merindukan kalian nenek." Ucap Yuda lalu memeluk kedua neneknya.
"Wah...Paman juga ikut...Ma kita pulang yuk,aku sudah tidak sabar sampai di rumah karena aku ingin menunjukan permainan ku kepada kakek." Ucap Yuda yang memilih duduk di samping kakeknya.
Karena sudah tidak sabar akhirnya,Naura menghidupkan mobilnya lalu meninggalkan sekolahan dan langsung kembali ke rumah mewahnya.
Walaupun sudah beberapa kali mengunjungi rumah Naura keluarga Naura termasuk kedua orang tuanya belum bisa percaya kalau anaknya tinggal di rumah mewah seperti itu.
Keadaan rumah masih terlihat sepi,Naura berharap mertua dan adik iparnya tidak balik lagi ke rumahnya karena dia sangat tidak suka dengan sikap mertuanya kalau keluarganya berkunjung.
"Bibi...Bibi..."
"Iya nyonya ada apa?" Seorang wanita paruh baya berlari dari belakang menghampirinya yang masih berdiri di ruang tamu.
" Ibu sama Lisa kemana? apa mereka sudah pulang ke rumahnya?" Tanya Naura.
"Aku tidak tau nyonya tapi mereka tadi pagi menaiki mobil tuan keluar dari rumah." Jawab pelayan penuh hati-hati.
"Ohhh...Ya sudah kamu ke belakang buatkan teh untuk kami." Perintah Naura penuh sopan.Mungkin karena terlahir dari keluarga sederhana Naura selalu memperlakukan pelayan di rumahnya dengan baik.
" Mertuamu tinggal bersama kalian Naura?" Tanya ibunya yang sedang duduk santai di ruang tamu bersamanya,sementara bapak sama adiknya sudah pergi dari sana.
"Iya Bu....Aku juga tidak tau kenapa mereka begitu betah tinggal di rumah ini,sementara mereka juga punya rumah." Ucap Naura.Dia sudah tau kalau ibunya tidak menyukai mertuanya itu semua karena sikap mertuanya yang begitu sombong yang kadang berlebihan.
Ibunya hannya diam,hal itu membuat perasaanya semakin tidak enak,padahal dia sangat ingin keluarganya punya rumah di kota ini dan adiknya bisa bekerja bersama mereka.Tapi sikap suaminya yang semakin hari semakin sombong membuatnya tidak berani mengajak orang tuanya tinggal bersama,ingin membeli rumah untuk keluarga dia belum punya simpanan.
Di saat mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba mobil Pajero masuk ke halaman rumah setelah pelayan membuka gerbang,begitu juga dengan mobil suaminya.
Saat melihat mertuanya yang keluar dari dalam mobil dan juga adik iparnya,napasnya mulai memburu dan jantungnya berdebar hebat,dia sudah bisa menebak kalau suaminya baru saja membeli mobil untuk ibunya.
Naura segera beranjak dari tempat duduknya lalu membuka pintu dan menyambut mereka masuk ke dalam rumah dengan hati yang sudah memanas apalagi saat melihat wajah bahagia dari mertunya.
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Anonymous
bodoh bget jd perempuan naura…kan yg pinter bkin skin care kamu..ambil lah perusahaan’a,atau tggalin tuh perusahaan trus bkin lgi sndiri tp ambil dl duit’a semua
2024-11-28
0
Avann Grosir
bagus
2024-02-08
0