BAB 3

Setelah kembali dari istirahatnya, Gio memanggil Tasya untuk masuk ke ruangannya.

" Permisi Pak ada apa yah Pak " ucap Tasya yang kini berada di depan Gio

" Duduk " ucap Gio datar

Tasya pun duduk di kursi yang berhadapan dengan Gio, ia bingung Gio akan bicara apa kepadanya.

" Ada Apa Pak..? " tanya Tasya kembali

" Kamu yakin ingin menjadi asisten Angga juga..? "

" Iyah yakin Pak, memang ada apa ya Pak..? "

" Walaupun kamu jadi asisten Angga, saya mau saya yang lebih prioritas daripada Angga karena sejak awal kamu itu asisten saya "

" Baik Pak saya mengerti " Tasya mengangguk paham

" Oke bagus kalau kamu ngerti " jawab Gio

( Ini orang rese banget sih, mana ngomong ga ada senyum senyumnya sama sekali heran deh gue )

" Ada lagi Pak..? " tanya Tasya yang ingin segera pergi dari ruangan Gio

" Tidak ada, kamu boleh kembali keruangan kamu " jawab Gio

" Baik permisi "

Tasya pun keluar dari ruangan Gio, ia bersyukur tak berlama lama di ruangan Gio ia pun keluar dengan wajah yang kesal.

" Kenapa ko kayaknya kesel banget " ucap suara laki laki

" iyalah siapa lagi kalau bukan bos lo yang bikin kesel " Jawab Tasya kemudian ia terkejut saat menoleh kearah suara tersebut

" Pak Angga. maaf Pak hmm saya ga bermaksud " jawab Tasya gugup

" Engga apa apa, saya paham ko. Boleh saya minta tolong..? " tanya Angga

" Boleh Pak, bapa mau minta tolong apa..? "

" Mari ikut saya keruangan.. "

Tasya berjalan bersama Angga menuju ruangan Angga.

" Ini gitar siapa pak ..? " tanya Tasya melihat gitar diruangan Angga

" Punya saya, saya sengaja bawa biar kalau suntuk bisa cari hiburan "

" Wah pasti bapa sering nyanyi buat pacar bapa ya pak "

" Saya belum punya pacar sya hehehe "

" Maaf pak saya gatau, saya pikir bapa sudah punya pacar " Tasya merasa tidak enak kepada Angga

" Engga apa apa santai aja, yaudah bantuin saya susun buku ini yah "

" Baik pak "

Gio keluar ruangannya dan melihat meja Tasya yang kosong, ia mencoba pergi keruangan Angga dan saat ia ingin masuk ia mendengar suara tertawa Tasya dan Angga yang akrab.

" Hahaha kayaknya sih gitu sya " terdengar ucapan Angga dari dalam

Giopun mengurungkan niatnya, ia kembali keruangannya dan duduk kembali dikursinya.

" Ah kenapa gue jadi gelisah gini sih " gumam Gio sendiri

Ia pun mencoba fokus kepada pekerjaannya, ia tak ingin berfikir aneh aneh.

.

.

" Makasih ya udah bantu " ucap Angga

" Sama sama pak, lagipula sudah tugas saya kan pak " jawab Tasya

Angga melihat jam ditangannya menunjukan lebih dari jam kerja.

" Kamu pulang sama siapa..? " tanya Angga

" Saya naik kendaraan umum pak, ada apa ya pak..? "

" Saya antar ya gimana..? "

" Tapi nanti.." ucapan Tasya terpotong karena bunyi ponsel Angga

" Sebentar yah " ucap Angga

" Hallo Bang.." ucap Angga yang sepertinya ia mendapat panggilan dari Gio

"....."

" Oyaudah lo duluan aja bang, gue juga mau pulang bareng Tasya ko " jawab Angga sambil melirik Tasya

"............"

" Iyah Bang "  Kemudian Angga pun mengakhiri panggilannya

" Pak Gio yah pak " ucap Tasya setelah Angga selesai berbicara

" Iyah, yaudah kamu siap siap " jawab Angga

" Baik Pak, saya permisi "

Tasya pun keluar lebih awal dari ruangan Angga, ia juga melihat Gio yang baru saja keluar dari ruangannya dan segera menuju lift.

" Beda banget sama Pak Angga, yang satu jutek banget yang satu lembut banget " gumam Tasya sendiri

Tasya pun segera bersiap ia tak ingin jika Angga menunggu dirinya.

" Ayo sya sudah rapih..? " tanya Angga yang kini berada di hadapannya

" Ehh Iyah pak udah ko " jawab Tasya gugup

Tasya dan Angga berjalan bersama menuju mobil Angga, sesampainya didepan mobil Angga membukakan lebih dulu pintu Tasya.

" Makasih pak " ucap Tasya dan Angga mengangguk

Angga pun langsung menyusul masuk kedalam mobilnya

" Bapak ga bareng sama Pak Gio..? " tanya Tasya memulai percakapan

" Engga lagipula beda rumah juga kan " jawab Angga sambil fokus menyetir

" Oo Iyah ya " gumam Tasya

" Sabtu free ga sya..? "

" Hmm kalau Pak Gio ga ada ketemu client sih free pak, ada apa yah pak..? "

" Saya mau ajak kamu jalan, kamu mau ga..? "

" Jalan..? kemana pak dan sama siapa aja..? "

" Yaa saya sih lagi pengen nonton film, kita berdua aja "

( Degg..!!! serius nih gue diajak jalan berdua doang sama pak Angga, apa dia suka sama gue ya duuhh)

" Boleh pak " jawab Tasya mengangguk

" Oke " ucap Angga dengan senang

Setelah menempuh kemacetan akhirnya kedua pun sampai, Angga turun lebih dulu dan membukakan pintu Tasya.

" Saya ga apa apa ko pak buka sendiri " ucap Tasya

" Saya juga ga apa apa ko, ayo " jawab Angga

Keduanya pun masuk kedalam dan memilih tempat duduk yang tersedia, setelah itu keduanya mulai memesan makanan.

" Kamu mau apa..? " tanya Angga sambil keduanya membuka buku menu

" Bapa pilihin aja deh " jawab Tasya karena ia bingung

Angga pun langsung memesan untuk dirinya dan Tasya, setelah itu mereka hanya menunggu makanan datang.

" Jangan panggil saya pak dong sya, kesannya saya tua banget ini kan bukan di kantor " ucap Angga kepada Tasya

" Ya tapi kan tetap aja pak " jawab Tasya

" Hmm udah ngga apa apa, ga perlu panggil pak "

" Beneran..? " tanya Tasya karena merasa ga enak

" Iyah sya " jawab Angga meyakinkan Tasya

" Baik Ga " ucap Tasya dan Angga tersenyum

" Saya ke toilet dulu ya " ucap Angga

Saat Tasya tengah menunggu, ada dua orang wanita menghampiri Tasya.

" Eh Tasya apa kabar lo " ucap Jenita

" Waah keren banget sekarang udah bisa makan ditempat kayak gini, pasti kerja lo enak yah " timpal Putri

" Lumayan hehe " jawab Tasya

" Lo makan sendirian aja atau sama pacar lo, eehh atau jangan jangan lo masih jomblo yah " ucap Jenita

" gue kesini sama.. " ucapannya terputus

" Sama saya " jawab Angga dari arah belakang

Kedua teman Tasya terdiam saat melihat Angga, mereka terpaku melihat wajah Angga.

" Kamu pacar Tasya..? " tanya Putri kepada Angga

" Iyah kenapa..? lain kali kalau ketemu teman lama itu nanya kabar bukan ngomong aneh aneh..!! " ucap Angga dengan ketus

" Iyah iya maaf, yaudah kita duluan ya sya byee " Keduanya pun pergi

" Kamu kalau di gituin jangan diem aja sya " Ucap Angga

" Ya tapi kan memang benar saya ngga punya pacar " jawab Tasya pelan

" Saya mau jadi pacar kamu " ucap Angga membuat Tasya terkejut

" Hehehe udah ah pak bercandanya " jawab Tasya grogi

" Saya suka sama kamu " ucap Angga kembali membuat Tasya terdiam

" Ya saya tau memang kita baru kenal, tapi kamu bersedia buat kita kenal lebih jauh..? " tanya Angga dengan menatap Tasya

Tak lama kedua makanan mereka datang, Tasya langsung mengalihkan pembicaraan.

" Makan dulu Pak " ucap Tasya dan Angga tersenyum

( Duh jawab apa nih gueee mana degdegan banget)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!