BAB 2

Pagi ini Tasya datang lebih awal dari biasanya, ia segera menyiapkan ruangan meerting sesuai dengan yang diperintahkan oleh Gio kemarin.

" Tumben lo udah dateng jam segini " ucap Ana yang baru saja tiba

" Hmm kan mau ada meeting hari ini, gue juga bingung deh buat apa Pak Gio minta siapin ruangan beserta isinya, apa ada karyawan baru " ucap Tasya bercerita

" Mungkin sya, tapi kalau bener ada terus cowo gue doain deh biar jadi pacar lo " ucap Ana kembali

" Hahaha jadi pacar aja, kenal aja belum yaudah gue lanjut bersihin ruangan si bos dulu yah " Tasya pun pergi meninggalkan Ana sendiri

Tasya pun masuk kedalam ruangan Gio, ia langsung merapihkan ruangannya Gio karena Gio tak memberi izin kepada siapapun untuk membersihkan ruangannya selain Tasya.

" Tumben banget kemarin abis makan siang ga balik lagi ke kantor, ada apa yah " gumam Tasya sendiri sambil merapihkan ruangan Gio.

Setelah selesai merapihkan ruangan Gio, ia pergi keruangan yang Gio minta untuk disiapkan.

Tasya melihat ruangan tersebut sudah sangat rapih, ia pun kembali menutup pintu tersebut.

Tasya kembali ke meja kerjanya untuk bersiap meeting nanti, tak lupa ia menyiapkan alat tulis yang nantinya akan ia butuhkan.

Saat Tasya sedang mengerjakan beberapa pekerjaan Gio datang dan menghampiri meja Tasya.

" Pagi Pak " sapa Tasya sambil sedikit menundukan tubuhnya.

" Kemarin saya minta reservasi untuk berapa orang ya " ucap Gio dengan datar

" 5 orang pak " jawab Tasya pelan

" Lalu kenapa itu bisa buat 20 orang Tasya "

" Karena dari pihak restorannya bilang hanya itu pak yang tersedia " ucap Tasya membela dirinya

" Udahlah bang kenapa sih cuma perkara itu aja dipermasalahin " ucap seorang laki laki yang berjalan bersama dengan Pak Erlangga

" Pagi Pak " sapa Tasya kembali kepada Pak Erlangga dan seorang laki laki yang bersamanya

" Pagi Tasya, gimana kabar kamu ? " tanya Pak Erlangga

" Alhamdulillah baik pak, bapa sendiri bagaimana kabarnya..? " Tasya berbalik bertanya

" Alhamdulillah saya juga baik, mari ikut keruangan Gio ada yang ingin saya bicarakan " ucap Pak Erlangga

Tasya pun ikut masuk bersama dengan Pak Erlangga, sesampainya diruangan Gio Tasya diminta duduk di sofa.

" Pasti kamu bingung siapa laki laki ini yah " ucap Pak Erlangga sambil menepuk pelan

" Iyah pak hehe " jawab Tasya

" Kenalin namanya Angga Erlangga Kusuma " ucap Pak Erlangga kusuma

" Tasya " Tasya mengulurkan tangannya

" Angga " Angga membalas uluran tangan Tasya

********

Angga Erlangga Kusuma

Anak kedua dari Bapak Erlangga ya sudah jelas adik dari Gio, berbeda dengan kakanya yang super dingin Angga ini termasuk orang yang perhatian, bahkan ga sombong seperti Gio.

Angga sendiri akan bekerja bersama dengan Gio sebagai Direktur, umurnya 28 tahun beda 2 tahun dari Gio. Tapi gue rasa Angga ini lebih mudah mendapatkan pacar dibandingkan Gio, ya gimana dari sikapnya aja udah beda jauh ga bisa disamain.

( Oke sekian perkenalannya )

*********

Setelah selesai berbincang dengan Pak Erlangga dan lainnya Tasya pergi ke pantry untuk membuatkan minuman.

" Kamu betah kerja sama Bang Gio " ucap laki laki yang membuat Tasya terkejut

" Ehh Pak Angga " ucap Tasya

" Bapak mau buat apa biar saya buatkan "

" Engga usah buat Papah sama Bang Gio aja, saya gampang " jawab Angga dengan ramah

" Baik kalau begitu pak " jawab Tasya merasa canggung

" Boleh saya minta nomor kamu..? " Angga memberikan ponselnya kepada Tasya

( Cyaaaaaa buat apa dia minta nomor gue, duh ga boleh ge'er ya pasti buat kerjaan lah )

" Boleh pak " Tasya mengambil ponsel milik Angga dan mencatatn nomor miliknya

" Ini pak " Tasya mengembalikan ponsel milik Angga

" Engga usah kaku gitu, saya ga galak kayak bang Gio ko heheh " Angga mencoba mencairkan suasana

" Yasudah saya kembali ke ruangan yah " Angga pun pergi meninggalkan Tasya

( Beda banget sumpah sama abangnyaaa, ini mah gimana cewe ga jatuh cinta kalau cowonya selembut ini )

Setelah minuman jadi Tasya mengantarkan keruangan Gio

" Tasya bisa kita bicara sebentar " ucap Pak Erlangga

" Baik Pak " jawab Tasya mengangguk

Pak Erlangga mengajak Tasya pergi keruangan lain untuk berbicara empat mata

" Ada apa yah pak kayaknya serius banget " ucap Tasya yang merasa bingung

":Tenang Tasya, jadi gini saya mau bilang kalau Angga minta kamu jadi asisten pribadinya sama seperti Gio. Ya saya tau mungkin  mungkin kamu berfikir semuanya akan berat, tapi saya jamin sama kamu Angga dan Gio berbeda. Angga bukan orang yang gila kerja seperti Gio, bahkan untuk meminta dia bekerja disini saja susah sekali." ucap Pak Erlangga menjelaskan

" Lalu untuk Pak Gio gimana pak ..? "  tanya Tasya yang masih bingung

" Sudah aman, tenang gaji kamu juga akan saya akan naikkan 4 kali lipat dari sekarang " Jelas pak Erlangga

" Apa itu ga berlebihan pak " Tasya terkejut mendengarkan tawaran Pak Erlangga

" Buat saya sih engga, gimana penawaran saya..? jadwal mereka ga akan bentrok, kalaupun meeting keluar pasti dua duanya akan bersama jadi kamu ga perlu khawatir, kamu tetap jadi asisten resmi Gio "

" Kalau memang tidak bermasalah baik pak saya terima " jawab Tasya mengangguk setuju

" Oke kalau begitu biar nanti saya akan bahas dengan bagian personalia yah "

Setelah selesai berbicara Tasya dan Pak Erlangga kembali ketempat mereka masing masing.

" Aduuh kenapa jadi dua masalah gini sihh " gumam Tasya sambil memegang kepalanya

.

.

Semuanya pun segera berkumpul di ruang meeting, Tasya masuk bersama dengan Pak Erlangga, Gio dan Angga.

Semua bertanya tanya siapa laki laki yang kini berdiri disamping Pak Erlangga, namun Angga tetap bersikap tenang.

" Selamat Pagi semuanya " ucap Pak Erlangga menyapa

" Selamat pagi " jawab semua peserta meeting

Pak Erlangga mulai membuka meeting, Gio dan Angga duduk bersebrangan dan Tasya duduk disebelah Gio.

Sepanjang meeting beberapa kali Angga dan Tasya saling bertatapan, Angga pun selalu melemparkan senyuman kepada Tasya.

Pak Erlangga juga mengenalkan Angga dan posisinua disini, dan seperti biasanya Gio akan memasang wajah datar.

.

.

Setelah meeting selesai dan jam juga menunjukkan makan siang, Tasya lebih dulu menawarkan kepada Pak Erlangga dan lainnya.

" Permisi Pak, Bapa mau dibelikan makan siang atau bagaimana..? " tanya Tasya via telpon

" Engga usah kami akan makan keluar, kamu istirahat saja " ucap Gio datar

" Baik Pak "

Setelah panggilan terputus Tasya dengan segera menghampiri teman temannya.

" Udah selesai urusannya..? " tanya Ana

" Udah yuk cabut " ucap Tasya

Tasya dan teman temannya segera bergegas untuk istirahat, mereka memilih tempat makan disebrang kantor mereka.

" Ehh Pak Angga ganteng banget yah, Pak Gio juga ganteng sih " ucap Ana memulai

" Kira kira dia udah punya pacar belum yah " ucap Santi sambil memelas

" Kalau pun belum juga kayaknya gamau sama lo deh San " timpal Andre

" Ih ngeselin banget sih lo ndre " ketua Santi

" Pak Angga minta gue yang jadi asistennya " ucap Tasya sontak membuat semua terkejut

" Berarti lo megang 2 atasan dong sya " ucap Mario terkejut

" Wah wah gue ga bisa bayangin gimana stress nya lo sya " ucap Nina

" Gue juga ga bisa bayangin muka badmood nya nanti gimana " timpal Ana

" Tapi kata Pak Erlangga, Pak Angga tuh beda sama Pak Gio dia ga gila kerja " ucap Tasya membela

" Ya tapi sama aja ga sih sya, emang lo ga stres apa otomatis kerjaan lo lebih banyak " timpal Andre

" Ya Pak Erlangga juga nawarin gue naik gaji, dan gue pikir cukup juga buat gue biayain adik gue kan " ucap Tasya

" Iyah sih yah " jawab Ana

Saat Tasya hendak melihat sekitar, Tasya melihat sosok laki laki yang tak asing baginya.

" Dia kembali..? " gumamnya pelan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!