CHAPTER 5

Kereta kuda telah disiapkan oleh prajurit, dan Seraphina meminta Safy untuk mengendarai kereta tersebut. Dengan cekatan, Safy memimpin kereta kuda itu, "Hya! Hya!" kedua kuda mulai bergerak. Ketika mereka melewati pintu gerbang istana, para penjaga memberikan hormat, "Semoga beruntung, Tuan Putri!"

Perjalanan berlanjut, mereka melewati alun-alun kota. Banyak orang yang memanggil 'Putri Seraphina' dan memberikan salam serta penghormatan. Anak-anak juga ikut mengiringi mereka, sampai di pintu keluar kerajaan, Safy menarik tali dengan kuat, dan kecepatan kuda-kuda itu meningkat. Seraphina terkesima melihat keahlian berkuda Safy, "Safy, bagaimana kamu bisa mengendarai kuda dengan begitu baik?"

Safy menjawab penuh semangat, "Ah, sejak aku kecil, Ayah telah mengajari saya cara mengendarai kuda untuk membantu mengangkut kayu dari hutan. Hingga saat ini, jika saya pulang ke rumah lebih awal, saya akan pergi ke hutan, menebang kayu, dan mengangkutnya ke tempat kerja Ayah."

"Wow, hebat sekali. Aku tidak tahu bahwa kamu memiliki banyak keterampilan," Seraphina berkomentar sambil bertepuk tangan. Safy merasa malu mendapat pujian itu, jadi dia mempercepat kecepatan kereta menuju lokasi yang dituju.

Perjalanan mereka melintasi desa-desa kecil, di sana mereka berhenti sejenak untuk istirahat. Seraphina juga memberikan beberapa keping emas kepada kepala desa sebagai bantuan langsung, dan para ibu di desa itu memberikan beberapa makanan khas desa. Mereka makan bersama penduduk, dan setelah perut mereka terisi, perjalanan dilanjutkan kembali. Di tengah perjalanan, mereka tiba di sebuah sungai besar. Sungai itu tidak terlalu dalam, jadi mereka melintasinya dengan hati-hati sebelum mempercepat perjalanan mereka lagi. Akhirnya, mereka tiba di puncak bukit, tempat di mana lorong perpindahan diperkirakan muncul. Seraphina turun dari kereta, mencari tempat yang nyaman untuk membuat ruang perpindahan. Safy tidak tahu apapun, dia hanya melihat hamparan rumput, "Tuan Putri, apakah tempat ini benar-benar lokasi yang tepat? Sepertinya hanya ada rumput di sini."

Seraphina mengaktifkan kekuatan sihirnya, dan tekanan magis yang kuat terasa di sekelilingnya. Safy merasakan tubuhnya merinding, disertai dengan sensasi dingin yang menyelusupi punggungnya. Seraphina merasa bahwa kekuatan sihirnya masih belum cukup untuk membuka lorong, sehingga dia mulai merapalkan mantra sihir tingkat tinggi, "Dengan sihir tingkat tinggi, aku memanggil kekuatan yang melampaui batas dunia. Menggunakan menggunakan namaku, Seraphina Aurora, aku perintahkan terciptalah sihir penciptaan sesuai keinginanku. Lorong perpindahan!"

Angin berhembus kencang mengelilingi Seraphina, dan cahaya terang membentuk sebuah persegi. Dalam tekanan sihir yang kuat, proses pembentukan itu berlangsung dengan sempurna tanpa ada kegagalan. Safy merasakan getaran pada telapak tangannya, dan perlahan-lahan semua efek magis itu menghilang. Seraphina berjalan menuju kereta, melepaskan kuda-kuda itu ke arah hutan. Dia juga mengambil tas koper milik Safy. Tanpa banyak kata, Seraphina langsung menarik tangan Safy dan mereka masuk ke dalam lorong. Dalam sekejap, cahaya terang memancar dan mereka berpindah tempat, tiba-tiba mereka berdua sudah berada di sebuah gang kecil. Safy melihat tembok tinggi di sebelahnya dan meraba teksturnya, "Sungguh luar biasa, tembok ini begitu indah." Dia juga melihat pagar besi yang berbentuk seperti jaring, "Pasti butuh waktu lama untuk membuat besi menjadi seperti ini." Safy dengan antusias mengamati sekelilingnya.

Angin berhembus dengan lembut, Seraphina menggunakan kekuatan sihirnya untuk memanggil roh. Melalui kemampuan penerawangannya, dia menemukan roh cahaya berada di rumah terbengkalai. Dengan menunjukkan kekuasaan sihirnya yang besar, roh tersebut menghampiri tanpa perlawanan. Dalam wujudnya masih berupa cahaya magis, hanya Seraphina yang mampu melihatnya. Dia memberikan perintah kepada roh cahaya untuk membimbing mereka ke tempat yang aman. Roh itu memahami dan segera bergerak melalui lubang di tembok. Perjalanan mereka cukup sulit karena pengetahuan dasar tentang dunia itu sangat terbatas. Oleh karena itu, roh mencari jalan yang jarang dilalui oleh orang-orang. Setelah melewati berbagai tempat sempit, akhirnya mereka tiba di halaman rumah kosong di mana roh itu berasal. Roh tersebut berbicara dalam bahasa magis, meminta Seraphina untuk menggunakan sihir perpindahan tempat ke rumah di mana roh tersebut pernah tinggal.

(Bahasa magis adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan makhluk gaib. Selain itu, bahasa magis juga merupakan pengetahuan dasar bagi para penyihir di dunia tempat Seraphina berasal.)

Seraphina menyetujui permintaan itu, dan ia mengaktifkan sihir tingkat menengah. Safy pun ikut ditarik dalam perpindahan tersebut, sihir teleportasi membawa mereka ke dalam sebuah rumah yang cukup mewah, tepatnya ke dalam kamar tidur. Ruangan tersebut terlihat sangat berbeda dari kemewahan yang ada di kerajaan. Seraphina melihat-lihat sekeliling kamar itu. Kasur yang begitu lembut, bantal dan guling yang juga tidak kalah lembut, serta berbagai foto seorang gadis.

“Sepertinya gadis yang ada di foto ini adalah roh cahaya ketika dia masih hidup,” ujar Seraphina.

Roh cahaya mengkonfirmasi bahwa spekulasi tersebut benar, lalu roh itu menceritakan kisahnya menggunakan bahasa magis. Melihat Safy yang tidak mengerti apa pun, Seraphina memberikan kepadanya kemampuan untuk melihat wujud dan mendengar suara roh cahaya tersebut. Dengan penuh antusias, mereka mendengarkan cerita yang disampaikan oleh roh tersebut.

Roh tersebut mulai menceritakan kisah hidupnya saat masih hidup, bahwa dia tinggal bersama kedua orang tuanya dalam keadaan yang kurang baik. Nama roh itu adalah Refa Ardina. Dia dilahirkan di keluarga miskin dan orang tuanya terlilit hutang. Pada usia 16 tahun, Refa memutuskan untuk berhenti sekolah dan mencari pekerjaan karena pendapatan keluarganya terus menurun. Dia mencoba melamar pekerjaan di berbagai tempat seperti supermarket, bengkel, pasar, toko kelontong, bahkan sebagai kuli bangunan. Namun, semua usahanya sia-sia karena usianya masih di bawah 18 tahun dan orang-orang tidak mengizinkannya bekerja. Mereka menyarankan Refa untuk tetap melanjutkan sekolah meskipun orang tuanya memiliki hutang yang besar. Hal ini membuat Refa merasa putus asa untuk mencari pekerjaan di kota tempat tinggalnya.

Meski begitu, Refa tidak menyerah begitu saja. Dia mencoba membuat makanan ringan dengan bahan yang ada, dan berhasil menciptakan makaroni pedas manis dengan resepnya sendiri. Dia mencoba menjualnya di kantin sekolah dan toko-toko kecil, dan tak disangka makanan itu laku terjual habis. Refa kemudian membuat lebih banyak setiap harinya, dan beruntungnya, pendapatan yang ia dapatkan terus meningkat. Meski demikian, uang yang terkumpul belum cukup untuk melunasi hutang orang tuanya. Maka, Refa memanfaatkan internet dan mengubah pekerjaannya menjadi online. Dia mulai menjual produknya di pasar online, membuat blog, menulis novel, dan menyelesaikan survei. Dalam waktu satu tahun, dia berhasil melunasi hutang orang tuanya dan pendapatannya terus bertambah. Rumah sederhana yang dulu mereka tinggali berubah menjadi rumah mewah dengan dua lantai. Refa juga mampu membeli kendaraan seperti mobil, motor, dan sepeda gunung. Selain itu, dia membeli berbagai barang elektronik seperti komputer, laptop, smartphone, dan perabotan lainnya. Kehidupan Refa berubah drastis.

Namun, suatu ketika, tetangga Refa memberikan kue sebagai ucapan selamat ulang tahun ke-18. Kue tersebut tanpa diketahui telah diracuni dengan racun mematikan yang menyebabkan seluruh keluarga tewas di tempat.

Itulah cerita masa lalu Refa, dan kemudian dia membentuk wujud yang menyerupai foto yang ada di kamar. Dia berkata, “Terima kasih telah mendengarkan kisah masa laluku. Sekarang, rumah ini beserta isinya aku berikan padamu sebagai ungkapan terima kasihku. Jagalah rumah ini dengan baik dan terdapat catatan di rak buku di samping tempat tidur serta di beberapa tempat. Di sana telah kubuat penjelasan tentang pengetahuan dasar dan informasi mengenai sesuatu yang kalian butuhkan. Sekali lagi, aku mengucapkan terima kasih, wahai Putri Seraphina.” Setelah itu, roh itupun menghilang.

Terpopuler

Comments

john

john

teleport ke +62😭😭

2023-08-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!