Dua tahun kemudian, saat yang sudah di tunggu tunggu oleh Xenon akhirnya tiba, usianya sekarang sudah menjadi 12 tahun. Sehari setelah ulang tahun nya, Xenon di bawa ke katedral terbesar di ibukota untuk menerima berkat. Ketika masuk ke dalam, Xenon kagum dengan interior di dalam katedral, di tengah tengah ada sebuah altar yang di atas nya ada sebuah bola kristal. Di belakang altar, ada 7 buah patung besar yang melambangkan setiap dewa dan dewi.
“Xenon von Solarice, silahkan maju ke depan....”
Xenon berdiri maju ke depan menuju altar, setelah naik ke atas podium dan berdiri persis di depan altar,
“Silahkan sentuh bola kristal di depan.....” Ujar seorang pendeta.
Xenon menjulukan tangannya dan menyentuh bola kristal yang ada di depan nya, semua yang melihatnya, termasuk Valen berharap Xenon mendapat berkat yang sesuai dengan kemampuan nya. Tapi, tidak ada reaksi di bola kristal yang di sentuh nya, seluruh pengunjung gereja tertegun dan mulai bergosip. Kemudian pendeta menggunakan alat appraisal untuk melihat status Xenon. Pendeta itu kaget bukan kepalang, karena di status Xenon tertera tulisan blessing of reincarnation goddess sejak dia berumur 10 tahun, berkat yang di luar dari 7 dewa yang di sembah di dunia Gaios, menurut pendeta, berkat di luar dari 7 dewa yang mereka sembah itu tidak sah dan sesat. Pendeta itu menutup kembali status nya,
“Xenon von Solarice tidak mendapat berkat apapun dari dewa dan dewi....” Teriak pendeta.
Seisi gereja langsung ramai, raja Edgar berdiri dan wajah nya terlihat marah, Valen menutup mulutnya dengan kedua tangan nya. Xenon sendiri menjadi kaget, dia tidak menyangka akan menjadi seperti ini, dia melihat sekeliling dan melihat banyak orang mencibir dirinya sambil tersenyum sinis meremehkan.
“Tidak....tidak....ini sama saja dengan dunia yang lama....kenapa....kenapa seperti ini....” Pikir Xenon dalam hati.
Dia hanya bisa menunduk dan mengepalkan tangan nya yang hanya sebelah, suara kalangan nobel yang bergosip dan berbisik semakin kencang, semua menghujat dan menertawakan dirinya, bahkan kondisi fisik nya juga di bawa bawa. Akhirnya raja Edgar berdiri,
“Diam semua.....” Teriak nya.
Suasana langsung menjadi sepi, Xenon sedikit lega karena dia berpikir kalau ayahnya membela dirinya, tapi ternyata dia salah besar,
“Mulai hari ini, Xenon von Solarice sudah bukan anggota keluarga kerajaan, mulai sekarang dia akan diasingkan ke gurun dan di larang menginjakkan kaki di kerajaan ini lagi...” Teriak raja Edgar dengan lantang.
Mendengar teriakan ayahnya, Xenon langsung terjatuh lemas, di pikiran nya mulai keluar ingatan di kehidupan masa lalunya, dimana ayah dan ibunya bertengkar kemudian bercerai tapi tidak ada satu pun yang mau membawa dirinya. Akhirnya nenek nya lah yang mengasuhnya sampai neneknya meninggal dunia. Kejadian yang sama terulang di dunia barunya,
“Aaaaaaaaaaaaaa......” Xenon berteriak keras sambil memegang kepalanya dengan sebelah tangan nya.
Tak lama kemudian, beberapa penjaga datang karena di perintahkan raja untuk menjebloskan Xenon ke dalam penjara sebelum di asingkan. Xenon pasrah di seret oleh para penjaga dan di arak keluar dari katedral, dalam perjalanan menuju penjara, seluruh penduduk menghujat dirinya dan mengatakan kalau ratu meninggal karena dirinya yang membawa sial bagi keluarga kerajaan. Xenon pasrah menerima hinaan itu, dia hanya menunduk dan berjalan mengikuti penjaga di tengah hujan makian, bahkan ada beberapa penduduk yang melemparkan batu dan tomat busuk kepada nya. Setelah sampai bangunan penjara, Xenon di masukkan ke dalam sel yang kosong. Xenon mengerti, di asingkan ke gurun itu sama saja dengan di hukum mati, karena gurun itu benar benar tidak ada apa apa kecuali monster monster yang ganas. Xenon yang masih syok pasrah menerima nasib nya,
“Sama saja....semua sama saja.....kenapa aku di lahirkan kembali kalau untuk disiksa seperti ini.....kenapa waktu aku mati tidak di biarkan saja aku mati....” Ujar nya dalam hati sambil menangis.
Xenon menoleh dan melihat tangan nya, dia memukul mukul pangkal lengan nya yang tidak memliki lengan sambil menangis tersedu sedu. Dia merasa benci dengan dirinya sendiri. Malam hari nya, Xenon berbaring di lantai, dia sudah tidak memiliki semangat hidup, tapi tiba tiba,
“Xenon sama.....Xenon sama.....” Terdengar bisikan seorang wanita.
Xenon duduk kembali, dia melihat Valen bersama dua orang pria berada di balik jeruji.
“Valen san ?” Tanya Xenon.
“Cepat Xenon sama, kita pergi dari sini....” Ujar Valen.
Seorang pria membukakan pintu sel nya, Valen langsung masuk ke dalam sel dan memeluk Xenon, kemudian dia menarik tangan Xenon dan lari keluar dari sel. Dengan diam diam mereka menelusuri gedung penjara, Xenon melihat beberapa penjaga tergeletak, sepertinya mereka di bunuh oleh Valen dan teman teman nya. Ketika sampai di pintu, di depan sudah ada seekor kuda, Xenon di naikkan ke kuda dan Valen naik di belakang nya, tapi,
“Hey...itu mereka....kejar....” Teriak para penjaga yang berjumlah banyak sedang berlarian ke arah mereka.
“Valen, cepat pergi dari sini, biar kami berdua yang menahan mereka.....” Ujar salah satu pria.
“Tapi kalian bagaimana.....” Ujar Valen.
“Tenang saja, perjuangan kita tidak mungkin berakhir di sini kan...cepat pergi....mereka semakin mendekat.” Teriak pria itu.
Valen langsung menghentakkan kakinya dan kuda meringkin, kemudian maju dengan kencang. Xenon bisa melihat mata Valen yang berkaca kaca, tapi dia terus memacu kudanya.
“Tembak mereka...tembak.....” Teriak seorang prajurit.
Para pemanah mulai menembaki kuda yang melaju kencang menuju gerbang, ketika sampai di gerbang, kuda melompati barisan para pemanah yang berdiri di depan gerbang kemudian berlari keluar dari kota, para pemanah masih terus menembaki kuda yang di naiki Valen dan Xenon walau sudah keluar kota.
“Kita....berhasil Xenon sama....kamu harus hidup....harapan kita semua ada di tangan mu....” Ujar Valen.
“Aku tidak mengerti....siapa kalian sebenarnya ?” Tanya Xenon.
“Nanti suatu saat kamu akan mengerti, sekarang yang penting kamu harus hidup Xenon sama....aku mohon....” Jawab Valen.
“Baiklah....aku mau hidup...” Balas Xenon.
Mereka terus memacu kuda dengan kencang sampai memasuki hutan yang cukup lebat, Xenon merasakan nafas Valen yang semakin memburu di belakang nya, dia menoleh dan melihat wajah Valen yang sudah pucat dengan nafas terengah engah.
“Kamu....kenapa Valen san ?” Tanya Xenon.
Tiba tiba Valen melepaskan tali kekang kudanya dan terjatuh, Xenon yang tidak bisa mengendarai kuda dan tidak kuat memegang tali kekang nya, ikut terjatuh bersama Valen. Xenon langsung merangkak menghampiri Valen yang jatuh terlungkup, Xenon kaget, ternyata di punggung Valen banyak tertancap anak panah, Xenon langsung mendekati nya.
“Valen san....Valen san....” Panggil Xenon.
“Xenon sama....lari....jangan sampai Xenon sama tertangkap mereka....larilah Xenon sama, tinggalkan aku di sini....” Ujar Valen yang sudah sekarat.
“Tidak mungkin aku meninggalkan mu Valen san...” Balas Xenon.
Xenon berdiri dan dengan sekuat tenaga dia mencoba menarik Valen supaya berdiri. Karena melihat Xenon susah payah, Valen memaksakan diri berdiri dan Xenon memapahnya, mereka mulai berjalan, tapi tiba tiba,
“Disana....” Teriak seorang prajurit.
Xenon menoleh kebelakang dan dia melihat banyak sekali cahaya obor di belakang nya. Di depan mereka ada sebuah lubang sumur yang belum selesai di gali, karena melihat cahaya obor semakin mendekat, Valen memaksakan diri mendorong Xenon masuk ke dalam sumur yang belum selesai di gali.
“Valen san....Valen san....aaaaaaaaa....” Teriak Xenon sambil jatuh ke dalam sumur.
Xenon melihat ke atas, dia melihat wajah Valen yang tersenyum sambil melihat nya jatuh dan tak lama kemudian Valen terpejam, wajah Valen terlihat semakin lama semakin menjauh. Xenon merasa heran, dia melihat seharusnya sumur yang masih dalam proses penggalian itu dangkal, tapi dia tidak berhenti jatuh.
“Aku terus jatuh ? ah...memang benar benar sama, di kehidupan lama ku, aku jatuh dari atap sekolah karena di dorong....sekarang aku jatuh ke dalam sumur juga karena di dorong....maaf Valen san, sepertinya hidupku berakhir disini.....terima kasih bantuan nya Valen san, kamu adalah wanita pertama yang baik kepada ku, baik di kehidupan lalu atau di kehidupan sekarang.....” Pikir Xenon sambil memejamkan mata dengan pasrah.
Dia merasakan dirinya terus jatuh dan jatuh seperti jatuh tanpa ada ujung nya di tempat yang gelap, tiba tiba, seberkas cahaya yang sangat terang menyelimuti tubuh nya, Xenon merasakan cahaya itu membungkus tubuh nya dan terasa sangat hangat seperti seseorang sedang memeluk nya. Dia merasakan jatuhnya mulai melambat, semakin lama semakin lambat, akhirnya dia merasakan dirinya berhenti jatuh dan merasakan punggung nya menyentuh tanah, Xenon membuka matanya,
“Ini....dimana ?” Tanya nya sambil bangkit dan duduk di tempat dia jatuh.
Yang ada di hadapan nya, adalah sebuah kuil besar dengan design seperti kuil jaman yunani kuno yang terlihat megah dan tinggi. Di sekeliling kuil itu ada sebuah danau dan di sebelah kuil ada sebuah rumah kecil. Xenon berdiri, karena penasaran dia berjalan masuk ke dalam kuil tanpa menyadari kalau takdirnya yang sesungguhnya akan di mulai di kuil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments