Dia punya niat jahat

"Aldo, kenapa kau meninggalkanku secepat itu ? Aku bahkan belum melihat jasadmu," ucap Chiara di sela isak tangisnya yang sangat memilukan. Nenek Dewi mengatakan kalau mobil Aldo jatuh ke jurang dengan kedalaman delapan puluh meter. Namun polisi sampai saat ini belum menemukan mayat Aldo. Mereka hanya menemukan mayat sang sopir, sepatu milik Aldo dan jam tangannya. Dia berharap mayat Aldo segera di temukan.

Cukup lama dia terisak - isak hingga air matanya perlahan mengering. Chiara menyeka sisa - sisa air mata yang membasahi pipinya. Dia juga ingin mencari mayat Aldo. Dia ingin melihat pria itu untuk yang terakhir kalinya.

Dengan tubuh sempoyongan Chiara keluar dari kamar mandi. Dia juga ingin bicara dengan Dario. Ingin mengetahui alasan kenapa dia mau menikah dengan dirinya. Apakah karena kasihan dengan dirinya ? Atau karena di paksa oleh Nenek Dewi ?

Tapi Chiara tidak menemukan Dario di kamarnya. Dan dia merasa lega karena pria itu sudah keluar dari kamarnya.

Kamar pengantin yang seharusnya menjadi saksi cinta pernikahannya dengan Aldo , justru berubah menjadi sebuah duka. Taburan bunga di atas ranjang seolah menertawakan hidupnya yang sangat menyedihkan. Tak ada malam pertama dalam pernikahannya, yang ada hanyalah air yang membasahi ranjang.

Chiara sudah berusaha mengikhlaskan semuanya, tapi nyatanya itu sangatlah sulit. Bayangan wajah Aldo masih saja terbayang - bayang di benaknya.

Chiara belum mengenakan pakaian , hatinya masih di liputi kesedihan sehingga malas melakukan apapun. Namun handuk yang di kenakannya sudah jauh lebih besar.

Chiara buru - buru menyeka air matanya ketika mendengar suara pintu yang terbuka. Dia memandang Dario dengan tatapan tak suka. "Katakan padaku , apa yang membuatmu mau menikah denganku ? " tanya Chiara tanpa basa - basi.

Dario diam mematung di ambang pintu mendengar pertanyaan Chiara . Dia pikir wanita itu sudah tidur karena hari sudah larut malam. Seandainya bukan karena perintah Farhan, dia juga tidak akan masuk ke kamar itu.

" Aku melakukan ini karena tidak ingin melihat keluargamu merasa malu, " terang Dario berbohong. Dia terpaksa berbohong karena Nenek Dewi yang menyuruhnya untuk mengatakan semua itu.

" Bohong ! Aku sama sekali tidak percaya dengan perkataanmu itu, " balas Chiara dengan raut wajah yang merah padam. Dia yakin Dario bukan pria baik - baik. Selama ini Aldo selalu mengatakan kalau dia tak memiliki saudara. Aldo bicara seperti itu pasti karena membenci saudaranya. Dia sangat yakin kalau Dario mau menikah dengan dirinya pasti karena memiliki tujuan tidak baik.

" Terserah kau mau percaya atau tidak. Jika kau tidak ingin hidup bersamaku itu tidak masalah. Tapi aku mohon padamu untuk menjalani pernikahan ini setidaknya selama beberapa bulan. Jika kita tidak memiliki kecocokan maka tidak masalah kalau kau ingin memilih bercerai. Jika kita berpisah malam ini maka apa yang di katakan orang lain tentangmu nantinya ? Apakah kau ingin di sebut janda satu malam ? " ujar Dario. Dulu dia memang tidak berniat menikah untuk seumur hidupnya, tapi sekarang semua telah terjadi. Dia terpaksa mengatakan hal itu karena baginya pernikahan adalah hal yang sakral yang sebisa mungkin hanya di lakukan seumur hidup. Walaupun saat ini mereka tidak saling mencintai , tapi dia akan berusaha mempertahankan rumah tangganya agar tidak seperti rumah tangga kedua orang tuanya. Jika tidak bisa bertahan barulah mereka boleh menyerah.

Janda satu malam ? Itu terdengar sangat menyedihkan bagi Chiara. Pasti akan ada banyak orang yang mencibirnya setelah itu. Raut wajah Chiara terlihat bingung, dia bingung harus mengatakan apa lagi.

"Chiara, aku hanya ingin membantu keluargamu. Jadi untuk apa kau marah padaku ? Lagi pula selama ini aku tak pernah tahu mengenai hubunganmu dengan Aldo. Aku juga tak pernah ingin tahu mengenai hubungan kalian, " ucap Dario dengan santainya.

Tiba - tiba ponsel Chiara bergetar. Dia mengambil ponselnya dan melihat layar ponselnya. Dan ternyata Tante Emi yang menghubunginya. Apakah beliau menghubungi dirinya karena ingin memberi kabar mengenai Aldo ? Chiara buru - buru menekan tombol berwarna hijau.

📞"Halo , Tante ? " ujar Chiara dengan sangat gugup. Selama ini dia sangat takut dengan Mama Aldo karena wanita itu tak pernah menyukainya. Padahal dia selalu bersikap baik dengan Emi tapi beliau tetap tak menyukainya. Tapi karena begitu mencintai Aldo dia berusaha bersabar menghadapi Emi.

📞"Chiara, gara - gara wanita sepertimu Aldo meninggal. Kau memang wanita pembawa sial. Dari awal aku sudah tak setuju kau menikah dengan putraku, tapi Aldo begitu memaksaku hingga aku tak bisa berbuat apa - apa. Dan sekarang putraku sudah pergi. Sungguh malang nasib putraku, " kata Emi dari seberang telepon yang terdengar sedang menangis . "Lalu sekarang untuk apa kamu menikah dengan Dario ? Asal kamu tahu Dario adalah pria yang sangat jahat. Dia menikah denganmu pasti karena memiliki tujuan yang tidak baik. Lebih baik kau bercerai dengan Dario, karena aku juga tak ingin kau masuk ke dalam keluarga kami. Kau hanyalah wanita pembawa sial, ingat itu. " Emi kemudian memutuskan sambungan teleponnya begitu saja.

Air mata Chiara pun kembali menetes mendengar perkataan Emi. Dia juga bingung harus bagaimana saat ini. Apa dia harus meminta cerai hari ini juga ? Tapi itu tidak mungkin. Dia setuju menikah dengan Dario karena demi keluarganya . Kalau dia langsung meminta cerai maka seharusnya tadi dia tak setuju menikah dengan Dario. Apakah Dario benar - benar pria jahat seperti yang di katakan oleh Tante Emi ? Chiara benar - benar bingung memikirkan semuanya.

" Chiara, ada apa? Siapa yang menghubungimu? " tanya Dario seraya menaikkan sebelah alisnya. Dia merasa penasaran dengan orang yang menghubungi Chiara, karena setelah bicara dengan orang itu Chiara kembali meneteskan air matanya.

"Bukan urusanmu. Apa kau ingin mengatur hidupku karena saat ini aku adalah istrimu ? " tanya Chiara sembari menghapus air matanya.

" Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin tahu saja," sahut Dario yang langsung salah tingkah.

Chiara memalingkan wajahnya ke arah lain. Tidak seharusnya dia marah - marah dengan Dario. Dia juga belum tahu apakah pria itu memiliki niat jahat atau tidak. Akan tetapi Nenek Dewi mengatakan kalau Dario pria baik - baik, jadi untuk saat ini dia ingin mencari tahu bagaimana sifat pria itu.

"Aku juga ingin minta maaf karena aku marah - marah denganmu. Kita tidak saling mencintai jadi sebaiknya kau pergi saja dari rumah ini, " usir Chiara. Untuk saat ini dia hanya ingin sendiri.

"Aku sangat lelah dan ingin istirahat. Sudah dua hari aku tidak tidur karena mengantar Nenek berobat di luar kota dan kami baru saja pulang . Jadi untuk malam ini tolong biarkan aku menginap di sini," ujar Dario seraya menunduk.

Chiara menatap Dario. Ternyata pria itu sangat peduli dengan Neneknya. Berbeda dengan Aldo yang sama sekali tak pernah peduli dengan Neneknya.

Terpopuler

Comments

Banu Tyroni

Banu Tyroni

... eh.. eh... ada mak Lampir di cerita ini 🤣

2025-01-01

0

Zahbid Inonk

Zahbid Inonk

ach itu mh maling teriak maling ,, jls" yg jahat kamu emi mlh Dario yg d tuduh

2023-08-10

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 72 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!