Suami Pengganti Untuk Chiara

Suami Pengganti Untuk Chiara

Hari yg di tunggu ~

Dekorasi yang begitu mewah dengan taburan bunga menghiasi sebuah rumah yang akan menjadi tempat berlangsungnya sebuah acara sakral. Acara yang selalu diingin - inginkan oleh setiap pasangan. Setelah menjalin hubungan asmara selama satu tahun dengan sang kekasih, akhirnya mereka akan menuju bahtara pernikahan.

Di dalam kamar yang di penuhi bunga - bunga segar , Chiara sedang di rias oleh seorang personil MUA untuk persiapan prosesi akad yang akan di laksanakan beberapa jam lagi. Setelah selesai di rias Chiara mematut dirinya di depan cermin dengan balutan gaun berwarna putih menghiasi tubuhnya. Jantungnya berdegup kencang karena sebentar lagi pernikahannya dengan sang pujaan hati akan di laksanakan.

Seulas senyum selalu tersungging di bibirnya yang tipis. Memancarkan kecantikan alami yang sangat menawan , membuat siapa pun yang melihatnya pasti akan terpesona.

Hari ini Chiara merasa kalau dirinya akan menjadi wanita yang paling bahagia yang ada di dunia ini. Detik demi detik waktu seakan berjalan sangat lambat. Gadis itu berkali - kali mengusap dadanya untuk menenangkan hatinya. Tampak sangat jelas kalau gadis itu tengah di liputi kegugupan. Bulir - bulir peluh yang tak henti - hentinya timbul di keningnya.

Dan dengan sigap di bersihkan oleh Juita , sang tante , adik dari Mamanya yang sejak tadi setia mendampinginya di sertai memberikan dukungan moral serta gurauan untuk menenangkan ponakannya. "Chiara , tenanglah ! Jangan gugup . Jika kamu ingin tampil maksimal di depan calon suamimu, maka buat dia tidak bisa berkedip dengan kecantikanmu," kata Juita sembari tersenyum. Itu adalah kalimat yang ke tiga yang di ucapkan oleh Juita.

Chiara pun menatap Juita. "Tante , apakah Keysa sudah datang ? " tanya Chiara seraya menaikkan alisnya. Dia sudah dari tadi menunggu Keysa namun gadis itu sampai saat ini belum datang juga.

Keysa adalah sahabat Chiara . Mereka sudah bersama - sama sejak kecil, bahkan Chiara sudah menganggap Keysa seperti saudaranya sendiri. Apapun yang ingin di beli oleh Chiara , dia pasti tak akan lupa membelikan sahabatnya juga. Karena Keysa berasal dari keluarga miskin , jadi Chiara yang selama ini selalu membantu sahabatnya itu. Masalah apapun yang di hadapi oleh Keysa , maka Chiara adalah orang pertama yang datang membantunya.

" Belum, mungkin Keysa terkena macet. Sebentar lagi dia pasti akan datang," sahut Juita sambil menatap Chiara yang terlihat sangat cantik. Keponakannya itu memang gadis yang sangat cantik. Walaupun tidak memakai riasan apapun , Chiara tetap terlihat cantik. Padahal banyak sekali pria yang mengejar cinta Chiara , namun keponakannya itu lebih memilih Aldo. Sebenarnya dia kurang menyukai Aldo. Pria itu tak pernah sopan kalau bicara dan bertamu ke rumah orang. Begitu pun dengan orang tua Chiara , mereka juga tak menyukai Aldo , namun Chiara sangat mencintai Aldo hingga mereka terpaksa merestui hubungan mereka.

Ceklek...

Terdengar suara derit pintu yang terbuka dan di susul dengan masuknya sesosok pria paruh baya dengan setelan kemeja batik lengan panjang dan celana bahan serta peci yang bertengger rapi di kepalanya. Dia adalah Farhan , Papa Chiara. Setelah itu datang Ayumi dan berdiri di samping suaminya.

" Maaf mengganggu, " ucap Farhan dengan senyum yang terkesan di paksakan. "Saya ingin bicara empat mata dengan putri saya." Kata Farhan seraya menatap putrinya.

Hening...

" Ada apa , Pa ? " tanya Ayumi dengan raut wajah kebingungan dan heran melihat suaminya yang terlihat aneh.

" Ya , mas. Ada apa ? " tanya Juita dengan raut wajah yang sangat terkejut.

" Hmmm..? " Raut wajah Farhan terlihat bingung menjawab pertanyaan Juita dan Ayumi. "Aku akan menjelaskannya nanti, sekarang aku ingin bicara berdua dengan Chiara," sahut Farhan sambil menatap putrinya.

Mendapat tanggapan yang seperti itu, Juita dan Ayumi sudah dapat menebak kalau ada sesuatu yang bersifat privasi yang ingin di sampaikan oleh pria paruh baya itu pada putrinya.

Ayumi dan Juita pun mengerti dan tidak bertanya lebih jauh lagi. Mereka pun keluar dari ruangan meninggalkan sepasangan Ayah dan anak itu.

Selang beberapa saat setelah pintu ruangan tertutup , Chiara mendekati Papanya. "Ada apa , Pa ? " tanya Chiara yang langsung memberikan pertanyaan yang sama dengan yang di lontarkan oleh Mama dan tantenya.

Sejenak Farhan memejamkan matanya. " Chiara , kau harus bisa ikhlas dan sabar. Tidak semua yang hilang dari kita, harus kita cari. Ada banyak kehilangan yang cukup kita hadapi dengan merelakan. Karena hanya dengan merelakan , kita akan mendapat pengganti yang lebih baik , " kata pria paruh baya itu dengan mata berkaca - kaca menahan tangis.

Sontak saja Chiara diliputi rasa khawatir setelah mendengar ucapan Papanya."Kenapa Papa bicara seperti itu ? Memangnya ada apa ? Tolong jangan buat Chiara khawatir di hari pernikahan Chiara ini, Pa ! " balas Chiara sambil menatap Farhan.

Farhan menghembuskan nafasnya dengan gusar. "Beberapa saat yang lalu keluarga Wijaya menghubungi Papa , mereka mengatakan kalau pernikahan ini di batalkan," ucap Farhan yang kemudian terdiam. Dia tidak dapat melanjutkan ucapannya.

Keluarga Wijaya adalah keluarga sang calon mempelai pria atau calon suami Chiara, Aldo Wijaya. Keluarga pengusaha yang cukup terkenal di kotanya.

Hening...

Chiara terdiam sesaat sembari memikirkan perkataan Papanya. Kemudian tawanya pecah. " Hahaha... Jangan bercanda dong , Pa ! Mana mungkin pernikahanku di batalkan. Aldo sangat mencintaiku , jadi mana mungkin dia membatalkan pernikahan ini. Papa pasti ngeprank aku," ujar Chiara yang sama sekali tak percaya dengan ucapan Farhan.

Farhan menggeleng - gelengkan kepalanya melihat reaksi Chiara yang berada di luar perkiraannya. " Papa bicara serius , nak," jawab Farhan yang bicara dengan penuh penekanan.

Chiara menghembuskan nafasnya dengan kasar. " Ayolah , Pa. Chiara lagi nggak mood bercanda," rengek Chiara masih kukuh menganggap sang Papa tengah bercanda.

" Dengar nak ,Papa benar - benar nggak lagi bercanda. Pernikahaanmu memang di batalkan. Aldo meninggal karena kecelakaan. Mobilnya jatuh ke jurang dan sampai saat ini mayatnya belum di temukan. Kalau kau tak percaya kau bisa bertanya pada Nenek Dewi. Kebetulan dia baru saja datang untuk minta maaf," terang Farhan menjelaskan dengan raut wajah serius.

Melihat ketegasan sang Papa, Chiara tidak lagi dapat menyangkal keseriusannya. Terlebih lagi Farhan menyebut nama nenek Dewi , neneknya Aldo. Dada Chiara mendadak menjadi sesak. "Ti_tidak , Papa pasti bercanda. Katakan Pa, Papa hanya bercanda kan !" gadis itu menggeleng - gelengkan kepalanya sembari memegang dadanya yang kian menyesakkan.

Farhan dengan sigap mendekap sang putri ke dalam pelukannya saat Chiara mulai kehilangan keseimbangan pada pijakannya. "Sabar nak. Kamu harus bisa mengikhlaskannya," kata Farhan. Akhirnya, air mata yang sejak tadi berusaha dia tahan terjatuh juga. Terlebih lagi saat sang putri mulai menangis terisak - isak dalam pelukannya.

"Hiks...hiks...tolong katakan kalau Papa lagi bercanda. Ini tidak benar kan , Pa ?"  teriak Chiara masih saja berusaha menyangkal. Air mata Chiara bercucuran terus - menerus di pipinya.

Farhan mengusap - usap punggung Chiara. "Sabar nak. Kamu harus bisa mengikhlaskannya," kata Farhan yang hanya bisa menguatkan sang putri dengan lebih mengeratkan dekapannya.

" Tapi aku tak bisa hidup tanpa Aldo, Pa.   Aku akan ikut bersama dengannya ," teriak Chiara lagi dengan air mata yang terus menetes.

Terpopuler

Comments

Banu Tyroni

Banu Tyroni

baru mulai kok sdh sedih Thor... 😭

2025-01-01

0

Alan Banghadi

Alan Banghadi

Kasihan Chiara ya

2025-05-14

0

Rini Musrini

Rini Musrini

awal cerita yg bikin sedih .

2023-07-28

2

lihat semua
Episodes
1 Hari yg di tunggu ~
2 Kabar buruk
3 Memaksa Dario^_^
4 Sangat sopan
5 Dia punya niat jahat
6 Membantu memasak
7 Ke luar kota
8 Keysa
9 Kebenaran mengenai Aldo
10 Rencana
11 Menyusul~
12 Kalung berlian
13 Tidak tahu jalan pulang
14 Demam
15 Pria mesum
16 Jam lima pagi
17 Bertemu
18 Kecewa
19 Tidak ada lagi yang peduli
20 Melihat Aldo
21 Jalan - jalan
22 Ungkapan
23 Toilet wanita
24 Marah
25 Sangat mencintainya
26 Bertemu secara tidak sengaja
27 Ingin menikah lagi
28 Cemburu
29 Tidak tidur
30 Mengikuti Aldo
31 Terungkap
32 Menangis
33 Sudah tidak mencintainya.
34 Cafe
35 Di mana suamimu ?
36 Menangis
37 Hal mengejutkan
38 Begitu cemas
39 Rumah sakit
40 Memikirkannya
41 Dario ada di dalam
42 Mandi bersama
43 Undangan
44 Kediaman keluarga Wijaya
45 Dia bukan anakku
46 Mansion
47 Bi Ratih
48 Bersiap - siap
49 Pernikahan
50 Melihat bintang
51 Menginginkan
52 Malam pertama
53 Noda darah
54 Sampel rambut
55 Dia cucumu
56 Bertemu di Cafe
57 Dia anak kandung Bram
58 Seenaknya saja
59 Mama
60 Laura tidak pergi
61 Awasi mereka
62 Rencana
63 Di pedesaan
64 Om Hendry
65 Tante Lia
66 Lapar
67 Mencari Chiara
68 Marah
69 Butuh perjuangan
70 Kelemahan
71 Kakek Mardi
72 Di Culik
73 Menyebut nama "Chiara"
74 Kehilangan
75 Topeng kepalsuan.
76 Kebusukan
77 Sakit lahir batin
78 Wanita iblis
79 Sakit
80 Di Buang
81 Keajaiban
82 Kebohongan
83 Histeris
84 Bertunangan
85 Laura
86 Dino Aditia
87 Hendry
88 Emi dan Aldo
89 Tidak pulang
90 Melayani dua wanita
91 Kehilangan
92 Mencari Aldo
93 Tamat
94 Promosi
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Hari yg di tunggu ~
2
Kabar buruk
3
Memaksa Dario^_^
4
Sangat sopan
5
Dia punya niat jahat
6
Membantu memasak
7
Ke luar kota
8
Keysa
9
Kebenaran mengenai Aldo
10
Rencana
11
Menyusul~
12
Kalung berlian
13
Tidak tahu jalan pulang
14
Demam
15
Pria mesum
16
Jam lima pagi
17
Bertemu
18
Kecewa
19
Tidak ada lagi yang peduli
20
Melihat Aldo
21
Jalan - jalan
22
Ungkapan
23
Toilet wanita
24
Marah
25
Sangat mencintainya
26
Bertemu secara tidak sengaja
27
Ingin menikah lagi
28
Cemburu
29
Tidak tidur
30
Mengikuti Aldo
31
Terungkap
32
Menangis
33
Sudah tidak mencintainya.
34
Cafe
35
Di mana suamimu ?
36
Menangis
37
Hal mengejutkan
38
Begitu cemas
39
Rumah sakit
40
Memikirkannya
41
Dario ada di dalam
42
Mandi bersama
43
Undangan
44
Kediaman keluarga Wijaya
45
Dia bukan anakku
46
Mansion
47
Bi Ratih
48
Bersiap - siap
49
Pernikahan
50
Melihat bintang
51
Menginginkan
52
Malam pertama
53
Noda darah
54
Sampel rambut
55
Dia cucumu
56
Bertemu di Cafe
57
Dia anak kandung Bram
58
Seenaknya saja
59
Mama
60
Laura tidak pergi
61
Awasi mereka
62
Rencana
63
Di pedesaan
64
Om Hendry
65
Tante Lia
66
Lapar
67
Mencari Chiara
68
Marah
69
Butuh perjuangan
70
Kelemahan
71
Kakek Mardi
72
Di Culik
73
Menyebut nama "Chiara"
74
Kehilangan
75
Topeng kepalsuan.
76
Kebusukan
77
Sakit lahir batin
78
Wanita iblis
79
Sakit
80
Di Buang
81
Keajaiban
82
Kebohongan
83
Histeris
84
Bertunangan
85
Laura
86
Dino Aditia
87
Hendry
88
Emi dan Aldo
89
Tidak pulang
90
Melayani dua wanita
91
Kehilangan
92
Mencari Aldo
93
Tamat
94
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!