Memaksa Dario^_^

Nenek Dewi langsung tersenyum setelah Chiara mengucapkan kata ' bersedia '. Sebenarnya, saat pertama kali berkenalan dengan Chiara dia sudah berpikir ingin menikahkan Dario dengan Chiara. Namun sayang sekali, saat itu Chiara adalah kekasih Aldo. Pada saat itu dia juga memaksa Dario agar merebut Chiara dari Aldo, tapi Dario tak mau melakukannya. Mungkin terdengar sangat aneh karena seorang Nenek mengajarkan cucunya hal yang tidak baik , tapi dia menyuruh Dario merebut Chiara karena gadis itu tidak cocok bersama Aldo. Selama ini dia tak pernah menyukai Aldo karena cucu keduanya itu sangat sombong, selalu menghambur - hamburkan uang dan bahkan tak pernah sopan jika bicara dengan dirinya. Dia yakin Chiara tak tahu sifat asli cucunya itu. Berbeda dengan Dario, selama ini Dario terkenal berandalan karena cucunya itu mencari uang dari balapan motor dan menyanyi di cafe - cafe. Walaupun Dario terkenal berandalan tapi cucu pertamanya selalu sopan dengan dirinya. Wajahnya memang terlihat seperti pria berandalan tapi hatinya sangat baik. Sedangkan Aldo bekerja di perusahaan milik keluarganya. Dario selama ini tak pernah menggunakan uang milik keluarganya. Mereka juga selama ini tak pernah akur .

"Kalau begitu aku akan memanggil Dario dulu. Sekarang dia sedang menungguku di depan," kata Nenek Dewi sembari menatap Farhan dan Chiara secara bergantian.

"Baik, Nyonya. Silahkan ! " balas Farhan dengan sopan.

Nenek Dewi pun keluar dari kamar Chiara dan pergi mencari Dario yang saat ini menunggunya di depan rumah Chiara.

" Nenek, apa semuanya sudah selesai ? " tanya Dario sembari menatap Neneknya yang tengah berdiri di samping mobilnya.

Nenek Dewi terdiam sambil memikirkan cara untuk membujuk Dario agar mau menikah dengan Chiara. "Dario, ada hal penting yang ingin Nenek bicarakan denganmu," ucap Nenek Dewi sambil menatap Dario.

" Hal penting apa itu, Nek ? " tanya Dario seraya menaikkan kedua alisnya. Wajah Neneknya terlihat sangat serius sekali , kira - kira hal penting apa yang ingin beliau katakan dengan dirinya?

Nenek Dewi menghela nafas pelan sebelum membalas pertanyaan Dario. Dia sangat berharap Dario bersedia menikah dengan Chiara. Kalau Dario tidak setuju maka dia akan membujuk cucunya itu hingga setuju menikah dengan Chiara. "Dario, apa kau menyayangi Nenekmu ini ? " tanya Nenek Dewi sembari menatap dengan tajam kedua mata Dario.

Dario mengerutkan alisnya sembari mengosok dagunya menggunakan tangannya karena bingung dengan pertanyaan yang di berikan oleh sang Nenek. Kenapa tiba - tiba Neneknya memberikan pertanyaan seperti itu ? Padahal beliau jelas - jelas sudah tahu kalau dirinya sangat menyayanginya . Bahkan dia lebih menyayangi Neneknya dari pada orang tuanya sendiri, dan Neneknya juga tahu akan hal itu."Kenapa Nenek bertanya seperti itu ? Apa Nenek tak percaya kalau aku sangat menyayangimu ?"tanya Dario seraya mengusap wajahnya dengan kasar.

Nenek Dewi tersenyum mendengar perkataan Dario. "Kalau begitu Nenek ingin meminta sesuatu darimu dan tolong kabulkan permintaan Nenekmu ini," ujar Nenek Dewi dengan raut wajah yang terlihat sangat serius.

"Memangnya apa yang ingin Nenek minta dariku? " tanya Dario lagi dengan tatapan mata yang fokus menatap Neneknya.

" Hmm..Dario , Nenek ingin kau menikah dengan Chiara. Nenek merasa kasihan dengannya, " ucap Nenek Dewi .

Kedua mata Dario langsung terbelalak lebar mendengar permintaan Neneknya. "Permintaan macam apa itu Nek ? Kenapa Nenek harus meminta hal seperti itu padaku ? Dan kenapa Nenek malah kasihan dengan gadis itu? " tanya Dario dengan raut wajahnya yang terlihat sangat kesal setelah mendengar permintaan sang Nenek.

"Dario, selama ini Nenek sangat menyayangi Chiara. Nenek sudah menganggap Chiara seperti cucu Nenek sendiri. Dia gadis yang sangat baik dan selalu membuat Nenek tertawa . Setiap Chiara datang ke rumah bersama Aldo , dia selalu bersama Nenek karena Emi tak pernah menyukainya. Walaupun Aldo sering membawa Chiara ke rumah tapi mereka tak pernah melakukan hal aneh - aneh. Chiara wanita yang masih suci. Nenek pernah mendengar Chiara dan Aldo bertengkar. Saat itu Aldo ingin mencium bibir Chiara, tapi Chiara menolaknya dengan alasan dia mau melakukan semua itu kalau dia dan Aldo sudah menikah. Tapi Aldo malah marah - marah pada Chiara hingga gadis itu menangis. Setelah itu Nenek lalu menghiburnya. Nenek tahu betul kalau Chiara adalah gadis yang sangat baik. Nenek hanya ingin kau menikah dengan wanita baik - baik seperti Chiara. Nenek mohon, menikahlah dengan Chiara ! " seru Nenek Dewi dengan raut wajah memohon. Dia begitu yakin kalau Chiara gadis baik - baik karena gadis itu selalu curhat dengan dirinya selama ini.

Dario menghela nafas dengan kasar mendengar ucapan Neneknya yang begitu yakin kalau Chiara adalah gadis baik - baik. Mana ada orang pacaran selama satu tahun tapi tidak pernah mau di cium bibirnya ? Dia yakin gadis itu pasti sudah sering berciuman atau pun tidur dengan Aldo. Dia pasti sengaja sok polos di depan Neneknya agar Neneknya berpikir kalau dia wanita baik - baik. "Maaf, Nek. Aku tidak mau menikah dengannya. Wanita itu adalah bekas Aldo. Aku yakin Chiara pasti sok polos di depan Nenek. Selama ini dia pasti sudah sering tidur dengan Aldo. Nenek jangan mau di bohongi oleh gadis itu. Aku tidak masalah menikah dengan wanita yang sudah tidak suci asalkan bukan bekas Aldo," terang Dario dengan raut wajah yang merah padam.

" Dario, Chiara wanita yang masih suci. Nenek sangat yakin akan hal itu. Percayalah pada Nenek, " kata Nenek Dewi lagi dengan raut wajah sedih.

" Nek, aku benar - benar tidak mau menikah dengan gadis itu. Tolong , jangan memaksaku ! " ujar Dario menunduk.

" Apa perlu Nenek berlutut ? Nenek hanya ingin kau menikah dengan wanita baik - baik seperti Chiara. Nenek melakukan ini untuk kebahagiaanmu sendiri. Kalau begitu Nenek akan berlutut agar kau mau mengabulkan permintaan Nenek ini," terang Nenek Dewi yang kemudian ingin berlutut di kaki Dario, namun langsung di cegah oleh Dario.

Mana mungkin dia tega melihat Neneknya berlutut di kakinya sendiri. Dia sangat menyayangi Neneknya, jadi apapun akan dia lakukan untuk Neneknya. "Baiklah , kalau begitu aku bersedia menikah dengan gadis itu. Tapi aku melakukan semua ini demi Nenek. Aku tak bisa melihat Nenek sedih seperti tadi, "ungkap Dario sembari mengacak - acak rambutnya sendiri. Tadinya dia kesini karena ingin mengantar Neneknya saja, namun kenapa malah dirinya yang menjadi pengantin pria ?

Raut wajah Nenek Dewi langsung berbinar - binar karena begitu senang mendengar jawaban Dario. Dia jadi tidak sabar melihat mereka menikah.

" Ini semua gara - gara anak pelakor itu," gerutu Dario sembari mengepalkan kedua tangannya.

" Hus , tidak boleh bicara seperti itu. Menurut Nenek sepertinya kau dan Chiara berjodoh. Kalau begitu ayo masuk ke dalam karena para tamu sudah banyak yang datang, " kata Nenek Dewi yang langsung menarik tangan Dario.

Terpopuler

Comments

Banu Tyroni

Banu Tyroni

langsung ijab kabul... sah!

2025-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Hari yg di tunggu ~
2 Kabar buruk
3 Memaksa Dario^_^
4 Sangat sopan
5 Dia punya niat jahat
6 Membantu memasak
7 Ke luar kota
8 Keysa
9 Kebenaran mengenai Aldo
10 Rencana
11 Menyusul~
12 Kalung berlian
13 Tidak tahu jalan pulang
14 Demam
15 Pria mesum
16 Jam lima pagi
17 Bertemu
18 Kecewa
19 Tidak ada lagi yang peduli
20 Melihat Aldo
21 Jalan - jalan
22 Ungkapan
23 Toilet wanita
24 Marah
25 Sangat mencintainya
26 Bertemu secara tidak sengaja
27 Ingin menikah lagi
28 Cemburu
29 Tidak tidur
30 Mengikuti Aldo
31 Terungkap
32 Menangis
33 Sudah tidak mencintainya.
34 Cafe
35 Di mana suamimu ?
36 Menangis
37 Hal mengejutkan
38 Begitu cemas
39 Rumah sakit
40 Memikirkannya
41 Dario ada di dalam
42 Mandi bersama
43 Undangan
44 Kediaman keluarga Wijaya
45 Dia bukan anakku
46 Mansion
47 Bi Ratih
48 Bersiap - siap
49 Pernikahan
50 Melihat bintang
51 Menginginkan
52 Malam pertama
53 Noda darah
54 Sampel rambut
55 Dia cucumu
56 Bertemu di Cafe
57 Dia anak kandung Bram
58 Seenaknya saja
59 Mama
60 Laura tidak pergi
61 Awasi mereka
62 Rencana
63 Di pedesaan
64 Om Hendry
65 Tante Lia
66 Lapar
67 Mencari Chiara
68 Marah
69 Butuh perjuangan
70 Kelemahan
71 Kakek Mardi
72 Di Culik
73 Menyebut nama "Chiara"
74 Kehilangan
75 Topeng kepalsuan.
76 Kebusukan
77 Sakit lahir batin
78 Wanita iblis
79 Sakit
80 Di Buang
81 Keajaiban
82 Kebohongan
83 Histeris
84 Bertunangan
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Hari yg di tunggu ~
2
Kabar buruk
3
Memaksa Dario^_^
4
Sangat sopan
5
Dia punya niat jahat
6
Membantu memasak
7
Ke luar kota
8
Keysa
9
Kebenaran mengenai Aldo
10
Rencana
11
Menyusul~
12
Kalung berlian
13
Tidak tahu jalan pulang
14
Demam
15
Pria mesum
16
Jam lima pagi
17
Bertemu
18
Kecewa
19
Tidak ada lagi yang peduli
20
Melihat Aldo
21
Jalan - jalan
22
Ungkapan
23
Toilet wanita
24
Marah
25
Sangat mencintainya
26
Bertemu secara tidak sengaja
27
Ingin menikah lagi
28
Cemburu
29
Tidak tidur
30
Mengikuti Aldo
31
Terungkap
32
Menangis
33
Sudah tidak mencintainya.
34
Cafe
35
Di mana suamimu ?
36
Menangis
37
Hal mengejutkan
38
Begitu cemas
39
Rumah sakit
40
Memikirkannya
41
Dario ada di dalam
42
Mandi bersama
43
Undangan
44
Kediaman keluarga Wijaya
45
Dia bukan anakku
46
Mansion
47
Bi Ratih
48
Bersiap - siap
49
Pernikahan
50
Melihat bintang
51
Menginginkan
52
Malam pertama
53
Noda darah
54
Sampel rambut
55
Dia cucumu
56
Bertemu di Cafe
57
Dia anak kandung Bram
58
Seenaknya saja
59
Mama
60
Laura tidak pergi
61
Awasi mereka
62
Rencana
63
Di pedesaan
64
Om Hendry
65
Tante Lia
66
Lapar
67
Mencari Chiara
68
Marah
69
Butuh perjuangan
70
Kelemahan
71
Kakek Mardi
72
Di Culik
73
Menyebut nama "Chiara"
74
Kehilangan
75
Topeng kepalsuan.
76
Kebusukan
77
Sakit lahir batin
78
Wanita iblis
79
Sakit
80
Di Buang
81
Keajaiban
82
Kebohongan
83
Histeris
84
Bertunangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!