Chan Shan Yi di dudukkan oleh ayahnya diantara para peserta yang sebentar lagi bakal melakukan ujian kelayakan memiiliki dan mendapatkan Spirit.
Bocah cilik itu sangat bersemangat, apa lagi is sadar sebentar lagi dirinya bakal memiliki Spirit. Dan itu tidak hanya terjadi pada Chan Shan Yi tapi juga pada semua anak yang duduk di dalam Pavilium Spirit.
"Tunggulah di sini. Sampai giliranmu tiba. Satu pesan ayah, Janganlah panik! Kau harus tetap fokus dan juga tenang saat di uji nanti." Chan Shan Yan memberikan nasehatnya kepada putri kecilnya.
Chan Shan Yi masih menggenggam erat tangan ayahnya. Gadis cilik itu tidak mau melepaskanya. "Aih.... Shan Yi 'er coba! Tapi, emm..., apakah hal itu sangat berpengaruh ayah...?"
" Tentu saja! Itu sangat berpengaruh akan hasil yang kau dapatkan. Panik hanya akan membuat aliran Qi yang kau suntikkan menjadi kacau. Dan itu sangat merugikan. Karena ini saat yang sangat krusial bagi dirimu dan benih Spirit."
Apa yang dikatakan ketua Agung Klan Chan itu memang benar adanya. Benih Spirit akan memilih partner saat tubuhnya di selimuti oleh Mana. Dan pada saat terselimuti itulah penentuan status Spirit.
Apa bila benih Spirit itu tidak mendapatkan pasangan sejiwa, maka akan menjadi Spirit liar yang tidak akan bertuan seumur hidup. Sedangkan waktu, kapan sebuah benih Spirit terselimuti oleh Mana tidak bisa diprediksi.
"Huuh, Shan Yi' er usahakan. Moga hasilnya nanti tidak akan mengecewa...."
Ucapan Chan Shan Yi terpotong seketika itu juga, saat mendengar suara petugas Paviliun Spirit yang dikeraskan dengan menggunakan energi Qi yang di salurkan pada pita suaranya.
"PENENTUAN DAN PEMILIHAN SPIRIT AKAN SEGERA DI MULAI. BAGI YANG TIDAK BERKEPENTINGAN SILAKAN MENINGGALKAN AULA PAVILIUN SPIRIT."
Pengumuman itu baru terdengar, setelah tiga batang dupa Chan Shan Yi dan peserta lainnya menungguh dengan sabar dan hati berdebar- debar.
Walau sudah sekuat tenaga untuk bisa tenang tapi rasa cemas dan grogi masih menyelinap di hati dan terlihat jelas di wajah tiap peserta.
Satu persatu pendamping peserta keluar dari Paviliun Spirit. Begitu juga dengan Ketua Agung Klan Chan, dia terpaksa meninggalkan putri kecilnya menghadapi ujian itu sendiri. Walau ada rasa tidak tega tapi karena itu sudah menjadi suatu peraturan maka harus di patuhi.
Chan Shan Yan kembali ke pelataran Pavilium Spirit, ke tempat dimana istrinya berada. Mereka semua bisa menonton dan melihat pemilihan itu secara langsung.
Pemilihan dan kecocokan Spirit dapat dilihat dari luar Pavilium Spirit melalui sebuah Formasi yang di letakkan di tengah- tengah pelataran. Dan Formasi yang dipakai adalah Formasi Virsus, yang merupakan formasi tingkat tinggi
Waktu baru setengah batang dupa, tiba - tiba Formasi Virsus yang di pancang di tengah pelataran mulai bersinar. Itu menandakan kepemilikan spirit akan segera dimulai. Semua orang yang hadir langsung fokus pada formasi Virsus. Suasana yang ramai seketika itu juga menjadi sepi dan tenang.
Di dalam Formasi Virsus nampaklah seorang petugas Paviliun Spirit berdiri di depan sebuah pintu besar yang tersegel. Dan tak lama kemudian terdengar suara yang di keraskan. Dan di dengar seluruh orang yang hadir di pelataran Paviliun Spirit.
"SELAMAT DATANG TUAN DAN NYONYA SEKALIAN DALAM RANGKA PEMILIHAN DAN KECOCOKAN BENIH SPIRIT. JADILAH SAKSI AKAN LAHIRNYA SPIRIT DAN KULTIVATOR KERAJAAN JING. BABAK SELEKSI DI MULAI..."
Petugas Paviliun Spirit yang berdiri di depan pintu segera membuka pintu yang tersegel dengan menaruh sebuah giok pada tengah - tengah pintu yang bercetak.
Giok yang digunakan itu bukan giok biasa melainkan Giok Greenspi berbentuk segi empat, yang terdapat gambar berbagai macam makhluk.
Begitu Giok Greenspi di letakkan, seketika itu juga pintu itu mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan. Tak lama kemudian pintu yang tertutup seketika itu terbuka.
KRIIIIEEEETTT
WHUUUUUS
Hembusan angin yang sangat kuat di rasakan oleh semua peserta yang ada di dalam Paviliun Spirit. Hal Itu membuat peserta sangat antusias, walau tidak sedikit juga yang merasa was - was dan juga takut.
"Peserta Nomer satu, Hu Lun dari Klan Hu silakan maju. Peserta nomer dua, Ling Huni dari Klan Ling silakan maju. Peserta Nomer 3, Jing Wen dari Klan Jing silakan maju. Peserta No 4, Xiao Nia dari Klan Xiao silakan maju. Peserta nomor 5, Li Biyung dari Klan Li silakan maju " Petugas 1 berbicara dengan keras menyebutkan nama peserta.
Semua peserta yang di panggil itu, maju ke depan dengan berani, mendekat pada pintu gerbang yang terbuka. Tak lama kemudian terdengar lagi suara Petugas 1 yang bergema di Paviliun Spirit.
"Peserta nomor 6, Bang Bang dari Klan Bang silakan maju. Peserta nomor 7, Chan Wuli dari Klan Chan silakan maju. Peserta nomer 8, Rong Huli dari Klan Rong silakan maju. Peserta nomer 9, Hu Katu dari Klan Hu silakan maju dan peserta Nomer 10, Xiao Yun dari Klan Xiao silakan maju."
Peserta yang namanya di sebutkan mulai maju ke depan, dan bergabung dengan 5 peserta yang di panggil duluan. Kemudian petugas Pavilion Spirit meminta mereka memasuki pintu yang terbuka itu.
10 peserta itu, satu persatu mulai melangkahkan kaki melewati pintu. Mereka semua menghilang dan dikirim ke sebuah tempat.
Di dalam Paviliun semua peserta bisa melihatnya lewat Formasi Virsus yang di pasang di langit- langit Paviliun. Mengakibatkan semua peserta yang menungguh giliran menengadah ke atas agar bisa melihatnya pertunjukkan itu.
Kini di dalam Formasi Virsus nampak peserta yang dikirim mulai tiba di tempat tujuan. Mereka di kirim ke sebuah alam mistic. Alam mistic itu bernama Alam Spiridon. Alam tempat tinggalnya para Spirit. Karena para Spirit tidak bisa hidup lama selain di alamnya. Itu sebabnya Spirit yang menjadi pasangan atau rekan dari Kultivator akan hidup dan tinggal di lautan spiritual kultivator itu, yang ada di dalam dantiannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Khalis Rexsa
semangat
2024-01-06
0