Aku Bukan Dia

Aku Bukan Dia

Keluarga Sederhana

Terlahir dari keluarga sederhana tak membuatku merasa malu, justru aku bersyukur karena lahir di tengah keluarga yang penuh cinta, karena sejatinya kebahagiaan bukan hanya soal materi. Banyak di luar sana yang bergelimang harta, namun tidak bahagia.

Suci Anggraini pranata ,begitulah kedua orangtuaku memberiku nama, aku adalah anak ke pertama keluarga Danang pranata dan Anisa pranata.

Dan pemuda tampan yang sedang mencuci motor kesayangannya adalah adik semata wayangku, Angga Pranata, perawakannya yang tinggi besar membuatnya sering di kira kakakku, sementara aku memiliki tubuh yang mungil lebih cocok seperti anak sekolah menengah pertama.

karena itulah Angga sering memanggilku liliput, aku anggap itu panggilan kesayangan adikku.

Siang ini seperti biasa aku sedang sibuk memasak di dapur, sebab ayahku yang kuli serabutan akan pulang kerumah saat makan siang, maklum kami harus berhemat demi bertahan hidup. Sementara Bundaku bekerja sebagai asisten rumah tangga di sebuah keluarga kaya raya,menggantikan nenek yang sudah mengabdi di keluarga itu sejak lama sehingga hubungan mereka dengan majikannya sudah seperti keluarga,

Bundaku sendiri di sana di pekerjakan sebagai asisten pribadi bu Monica.

"Nak kamu harus bersabar ya, ayah sedang kerja di proyek besar nanti uang nya bisa bundamu simpan dikit-dikit buat biaya kuliah kamu tahun depan" ucap ayah di sela-sela makan siang kami yang sudah kesorean

"Ayah gak usah khawatir, Suci mau kerja dulu sambil nabung buat kuliah yah, jadi ayah simpen aja uang nya buat si bongsor noh" ucap Suci melirik kearah adiknya

"Eh liliput. aku juga bisa bantu ayah dan ibu ya... aku dah kerja juga dong" ucap Angga bangga

"kerja apaan anak bau kencur... belajar yang bener biar naik kelas. "ucap ku mengejek Angga

"Kakak ih meremehkan aku ya? aku tuh dapat tambahan uang dari ngajar les anak smp sama sekolah dasar, itu loh bu Bambang tetangga kita, beliau kan guru smp, nah kebetulan beliau mau pergi haji dan sesudah itu gak buka les lagi. tapi ibu-ibu masih mau les kan anak nya sama beliau. jadi..... beliau ajak Angga buat bantu ngelesin anak-anak smp dan sekolah dasar deh. lumayan kan kak daripada loe manyun" saut Angga menggodaku

"Ya ela gitu aja bangga, awas aja kalo kakak udah kerja gak akan kak suci traktir kamu" ucap Suci mengancam

"Yeeee kakak ya bukan seneng ade nya maju malah pake ngancem"sungut Angga sambil memanyunkan bibir nya

"sudah-sudah kenapa kalian jadi berantem. kamu juga kakak masa sama adek gitu sih ngancem-ngancem biarkan Angga belajar mandiri, asal gak lupa kewajiban nya belajar" ucap bunda menengahi.

bunda memang selalu menyempatkan pulang saat makan siang, terkadang beliau membawa lauk yang ia bawa dari rumah majikanya.

Danang hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah dua anaknya yang menjadi penghibur nya di kala penat karena pekerjaan.

Angga yang merasa dapat angin segar dari bunda sontak senang dan menjulurkan lidah nya padaku

aku menghampiri Angga, tapi Angga berlari ke kamar sambil berteriak-teriak menggodaku

"weeeee weee weeee liliput ngejar gak kena, makan nya punya kaki jangan pendek hahaha" godanya

"Angga awas ya kena kakak tinju kamu" ucap Suci kesal mengejar Angga, hingga Angga masuk ke kamar nya lalu mengunci nya dari dalam.

Tokkk tokkk tokkk

"Angga buka enggak? buka...

Angga cemen mainnya di kamar ih" teriak suci sambil menggedor pintu kamar Angga

"Ogah ah ada liliput ngamuk hahahaha" ucap Angga terkekeh dari dalam kamar

bunda yang mendengar keributan, lalu menghampiri Suci yang masih saja menggedor pintu kamar adiknya sambil berteriak.

Hampir setiap hari ada saja yang di ributkan kedua anaknya tersebut karena sifat usil Angga atau sebaliknya, namun Anis tahu kedua anaknya saling menyayangi.

"Kakak malu sama tetangga, kalian ya bertengkar terus,

lagi masa anak cewe main pukul adik nya? kamu tuh anak gadis sayang coba feminim dikit" ucap bunda menegurku

"Maaf bu Suci cuma sebel sama Angga" ucapku pelan

"Ya sudah sana sholat ambil wudhu kita sholat berjamaah" ucap bunda lembut sambil mengelus puncak kepala putri sulungnya.

Suci mengangguk pelan , ia lalu berjalan menjauh meninggalkan kamar Angga menuju ke kamar mandi untuk wudhu, mereka melaksanakan sholat berjamaah

Anisa tersenyum senang dalam hatinya terus memanjatkan puji syukur karena kedua anaknya sangat patuh dan berbakti.

#BUNDA POV

"Ckckck kapan anak gadisku bisa feminim" ucap bunda dalam hati

"Angga sayang ini bunda, buka pintu nya."perintah bunda dari balik pintu

cekreeeekkk

"Iya bun ada apa?" tanya Angga hanya mengeluarkan kepalanya dari balik pintu

"kamu ya jangan suka ganggu kakak mu dong. usilnya kurangi, malu sama tetangga kalian berisik. udah sana ambil wudhu kita sholat dan satu lagi minta maaf sama kak Suci ya" ucap Anisa lembut

Angga hanya mengangguk, ia memang suka menggoda Suci, namun ia sangat sayang dengan kakak nya itu.

Terpopuler

Comments

Retno Elisabeth

Retno Elisabeth

mampir thor 🥰

2023-07-27

0

Biva Nurhuda

Biva Nurhuda

betul itu giliran kumpul berantem terus tp kalau jauh saling merindukan.
author ini sudah mampir

2023-07-27

0

W himawan

W himawan

saya mampir😍😍😍🥰🥰🥰😘

2023-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!