Danang akhirnya dipindahkan dari ruang pemulihan pasca operasi ke ruang rawat.
Setengah jam kemudian ia sudah dipindahkan keruang perawatan.
hampir sepanjang hari Danang tertidur.
Suci, Anisa dan Angga menangis melihat kondisi orang yang mereka cintai terlihat begitu mengenaskan.
Kepala diperban, kaki juga di perban.
Siku, tangan dan tubuh Danang juga tak luput dari luka.
Anisa sujud sukur suaminya masih selamat kendati luka yang ia derita sangat parah.
Ia harus kuat demi kedua anaknya
Ia tak mau terlihat lemah, karena kedua anaknya terlihat sangat sedih
Danang sesekali terbangun dari tidurnya, seperti nya obat bius sudah hilang sehingga saat Danang terbangun ia merintih kesakitan.
lalu perawat memberikan obat pereda sakit sehingga Danang tertidur kembali hingga pagi
pagi itu kunjungan dokter
setelah melakukan beberapa pemeriksaan dokter memanggil suci ke ruangan nya, sebab Angga mengantar Anisa pulang.
"pagi dok. " sapa Suci
"oh ya silahkan masuk" saut dokter mempersilahkan Suci masuk dan duduk
"bagaimana kondisi ayah saya dok?"
"ayah anda sudah melewati beberapa operasi dan sudah melewati masa kritis nya
tapi..." Dokter tersebut terlihat ragu
"tapi apa dok, apa yang terjadi pada ayah saya?" tanya Suci penasaran
"ayah anda kemungkinan akan mengalami kelumpuhan karena cidera yang dibeberapa bagian tulang nya. kami sudah berupaya semaksimal mungkin.
ayah anda tidak bisa berjalan lagi" ucap dokter dengan wajah menyesal
"apa dok? maksud dokter, ayah saya lumpuh selamanya????" tanya Suci shock
"kemungkinan ayah anda masih bisa berjalan hanya sekitar dua puluh persen.
Itu pun perlu alat bantu untuk menopang tubuh nya. perlu beberapa latihan untuk itu.
kami mohon maaf. anda harus kuat dan memberikan motivasi untuk kesembuhan ayah anda"
Suci hanya mengangguk, semuanya seperti mimpi.
Ingin rasanya ia terbangun dari mimpi buruk itu, namun ini semua nyata.
Ayahnya tak bisa berjalan lagi.
Hati suci hancur berkeping-keping.
Setelah keluar dari ruang dokter, suci memilih ke toilet, di dalam sana ia menangis tersedu-sedu.
"bagaimana bisa ayah lumpuh. ya Tuhan cobaan apa lagi yang kau berikan...
Ayaaaahhh....."Suci meluapkan semua kesedihannya.
Ia tak tahu bagaimana menjelaskan pada bundanya serta adiknya tentang kondisi ayahnya.
Setelah puas menangis, Suci keluar dari kamar mandi dengan langkah gontai.
Angga yang melihat Suci langsung berlari ke arahnya
"kak... kenapa kak. apa yang terjadi? tanya Angga sambil memapah Suci duduk di kursi
Suci menatap adiknya lekat, air mata nya tak terbendung lagi, ia lalu memeluk Angga sambil terus menangis
"ya Allah ayah... astaghfirullah... kuat kami ya Robb... ucap Suci lirih
Angga membiarkan Suci menangis beberapa saat sambil mengelus punggung kakaknya memberikan kekuatan. Walau Angga tak tahu kenapa kakaknya begitu terpukul, namun ia bisa menduga ini ada kaitannya dengan ayah mereka
setelah beberapa saat akhirnya Suci menguatkan hati nya, ia menghapus air matanya.
"kak sudah enakan? coba kak Suci cerita sama Angga kenapa? apa yang dokter katakan?
melihat reaksi kakak pasti berita buruk.
Angga sudah siap kak"ucap Angga lirih.
"de.... ayah lumpuh....
kemungkinan ayah bisa berjalan lagi hanya dua puluh persen,
Dua puluh persen Angga, itupun harus dengan bantuan tongkat untuk menyangga tubuh nya" ucap Suci dengan suara bergetar
Angga yang terkejut langsung mendekap kakaknya
"kak kasian ayah.
kita harus bagaimana kak"ucap Angga menahan tangis walau suaranya terdengar serak
"kakak juga gak tau de, bagaimana menyampaikan nya kepada bunda.
yang harus kita lakukan adalah berusaha tegar demi orang tua kita.
kita perjuangkan dua puluh persen kemungkinan ayah bisa jalan kembali
tugas kita memberi support, jangan kamu tunjukan di depan mereka kita lemah.
kamu paham de maksud kak suci ?"tanya Suci pada Angga yang masih meneteskan air mata
"iya kak. Angga usahakan
Ayo kita kembali ke ruangan. Angga takut bunda khawatir"
Mereka lalu menghapus air mata...
mencuci muka mereka, lalu berjalan menuju ruangan rawat Danang.
nampak Anisa dengan muka penuh tanya melihat kedatangan kedua anaknya
"nak apa kata dokter tentang kondisi ayahmu?" tanya Anisa begitu Suci dan Angga duduk
"uhm ayah baik-baik saja bun.
kita doakan ayah yang terbaik ya" ucap Suci berusaha menutupi
Bunda wanita yang melahirkan Suci, bisa melihat jika putrinya itu menyembunyikan sesuatu.
Anisa lalu menarik Suci keluar dari ruangan rawat Danang, wajahnya terlihat khawatir.
Suci hanya bisa pasrah menurut mengikuti Anisa keluar dari ruangan.
"sayang, bunda tanya lagi sama kamu nak,
bagaiman kondisi ayah kalian?
jawab bunda Suci.
bunda tau kamu enggak bisa bohong dari bunda
jangan khawatir bunda sudah siap dengar berita seburuk apapun"ucap Anisa mantab menatap langsung ke mata putrinya.
Suci menghela nafas mengumpulkan keberaniannya.
dalam hati ia berdoa agar mereka di beri kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.
"bunda maafin Suci.
Suci cuma takut bunda shock dengarnya..
sebenarnya dokter tadi mengatakan jika ayah..."Suci terlihat ragu
"jika ayahmu kenapa nak???" tanya Anisa tidak sabaran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Retno Elisabeth
lanjut thor
2023-07-28
0
Biva Nurhuda
shock itu pasti, apalagi ayah adalah tulang punggung keluarga.
tetap semangat suci Karena perjalan hidup masih panjang
2023-07-28
0
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
lanjut kak author
2023-07-28
0