Burung opa

Si Emak Lagi mengurut alis nya nih nampak nya pening tiba tiba datang.

Emak Tia menghirup nafas sebanyak banyak nya sebelum emak mendongak ke atas dan.

"BINTANG TURUN KAMU!" Teriak emak sangat emosi.

"Bentar Mak." Jawab Bintang berteriak.

"Sabar sayang tadi mas di sini jagain dia kali aja mau turun tapi nggak mau." Jelas Fahmi.

"TURUN NGGAK!" Si emak tambah emosi nih anak sapi nggak mau nurut.

"Nyangkut Mak ini." Jelas Bintang.

"Itu baju anak mu nyangkut mas masa kamu diam aja bantuin kek." Ucap Emak.

"Kan kamu tau yang mas mu ini nggak bisa naik pohon apa lagi pohon jambu biji ini licin yang." Jelas Fahmi.

"Terus kamu ngapain di sini kalau nggak bisa nolongin bontot kamu kan bisa panggil Farhan atau aku." Tanya Emak emosi.

"Jaga jaga di bawah takut Bintang jatuh hehehehe." Jawab Fahmi nyengir.

"Iizz kamu ini mas ya kamu panggil aku dong ck mana kutek belum kering." Gerutu Emak.

"Bintang masih nyangkut baju nya?" Tanya Emak.

"Masih Mak." Jawab nya sambil makan jambu biji dan kaki bergelantungan.

"Bentar Lagi mak bantuin dah nunggu kutek kering yah." Ucap Emak.

"Siap mak Bintang lagi makan jambu nih." Jawab Bintang.

"Wah simpenin buat emak satu." Pinta emak Fahmi menepuk kening nya.

"Iya mak masih lama nggak Mak." Tanya Bintang.

"Udah lumayan kering nih emak naik dah." Ucap nya si emak manjat pohon dengan lihai nya.

"Hebat emak ih cepet banget nyampe atas." Ucap Bintang bangga si emak langsung bantuin anak bontot nya ini.

"Emak lo ini emang jago kalau di atas bikin mupeng kalau nggak percaya tanya bapak lo noh." Cletuk emak.

"Masa sih iya kah pak?" Tanya Bintang sambil turun ke bawa.

"Izzz emak mu ngawur awas hati hati." Ucap si Bapak malu.

"Mak nih jambu nya." Ucap Bintang sambil memberika sekresek jambu buat emak.

"Dah yuk pulang." Ajak emak Bintang ngangguk.

"Yuk mak mumpung yang punya rumah belum pulang." Ucap Bintang si emak sama bapak mengerutkan Alis nya belum pulang? memang nya kenapa?

"Loh emang kemana yang punya rumah?" Tanya emak.

"Kan dari kemaren nggak di rumah mak." Jawab Bintang santai.

"Jadi dari tadi kamu makan jambu yang punya tumah nggak tau." Tebak emak sial nya Bintang malah mengangguk.

"Ajigile kita nyolong dong, lain kali jangan gitu ntot dah cepet yuk nanti ketahuan." Ajak emak berjalan cepat sambil menggandeng Bintang meninggalkan suami nya yang lagi melongo melihat tingkah istri nya sikap macam apa itu pikir nya.

...----------------...

Sedang keadaan di ibu kota sedang terjadi hiruk piruk kehidupan yang sibuk, baik suami ataupun istri Bulan dan Lintang yang memiliki masing masing perusahaan besar membuat setiap pagi hingga sore mereka di sibukan di kantor masing masing namun berbede dengan siang ini.

Tak tak tak.

Bunyi hils Bulan saling beradu dengan sepatu mahal milik Lintang.

"Bund di mana Langit." Tanya Bulan.

"Langit di belakang sama ayah lagi kasih makan burung burung ayah." Jelas Bunda. Bulan dan Lintang mengangguk.

"Aku ke belakang dulu bund mau panggil Langit." Pamit Lintang bunda mengangguk.

"Emang nya kalian mau ke mana?" Tanya bunda Bulan duduk di samping bunda.

"Mau jemput Axelo bund." Jawab Bulan bunda tersenyum

"Wah Xelo sudah pulang? bunda penasaran gimana rupa nya pasti semakin tampan." Tebak bunda membuat Bulan terkekeh.

"Yah kaya Bulan lah bun, dia bibit premium." Jawab Bulan sombong membuat bunda terkekeh.

"Kalian bertiga yang jemput Axelo." Tanya bunda Bulan menaruh ponsel nya di tas.

"Sama bang Kevin Keyla juga Kiki putri nya kenapa Bund?" Tanya balik Bulan bunda menggeleng.

"Enggak cuma nanya aja."

"Ayok mah." Ajak Lintang pada Bulan.

"Kalian sudah siap eh kenapa muka kamu Langit." Tanya Bulan Langit mendengus.

"Opah lebay mah." Jawab Langit.

"Lebay kenapa?" Tanya bunda.

"Iz masa gara gara aku semprot burung opah terus opah sedih ck." Jelas Langit berdecak.

Bulan dan bunda mengerut kan alis nya.

"Loh apa salah nya kamu nyemprot burung opa memang biasa nya kalau di mandikan juga di semprot kan?" Tanya bunda Langit berdecak.

"Iya itu opa aja yang lebay." Bulan menatap Lintang yang sedang menahan tawa nya nampak nya ada yang tidak beres.

"Apa yang sebenar nya terjadi Tang." Tanya Bulan.

"Kalian tau burung ayah yang harga nya ratusan juta itu?" Tanya Lintang bunda dan Bulan mengangguk karna memang mereka tau burung apa yang di pertanyakan Lintang.

"Lah burung nya di semprot sama Langit terus gak lama kemudian burung nya mati." Jelas Lintang Bulan dan bunda masih belum paham apa salah nya pikir mereka berdua.

"Apa salah nya di siram air biasa nya ayah juga memandikan nya dengan di semprot kan." Tanya Bulan.

"Ck masalah nya Langit nyemprot nya sama air pembasmi hama Itu kan racun sayang jelas langsung mati." Jawab Lintang berdecak Bulan melongo pantas saja ayah mertua nya ini sedih.

"hahahahhahahahhaha." Tawa bunda menggema.

"Enak yah ketawa nya nikmat syekali." Sindir ayah, bunda melihat ayah masih dengan tawa nya.

"Cucuku memang hebat oma memang ingin membunuh burung mahal itu tapi kalau oma yang bunuh pasti opa mu akan marah besar tapi kalau cucu nya pasti tidak hahahah.." Bunda mengangkat jempol nya untuk Langit.

"Dasar mak lampir." Gumam ayah. Bunda melotot.

"Apa...!!!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Riska Fatihica

Riska Fatihica

lanjut lagi ceritanya macil...biar makin semangat aku kasih hadiah bunga deh buat macil biar up nya di tambah banyak kin 🥰🥰🥰🥰

2023-07-26

1

Riska Fatihica

Riska Fatihica

siap... siap loh ga dapet jatah...🤣🤣🤣masa istri sendiri di katain Mak lampir 🤭

2023-07-26

0

nacho

nacho

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-07-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!