Pagi pagi sekali Emak sudah beberes rumah, masak plus nyuci nyuci.
"Udah selesai semua nya ya ampun dingin banget, angin nya juga ngajak ribut." Gumam Emak sambil menaruh makanan nya di meja makan.
Dia masuk ke kamar satu satu. menyiapkan baju untuk suami juga anak anak nya rutinitas emak emak yang nggak pernah ada habis nya.
"Selesai dah semua nya, mandi dulu lah." Gumam Emak. dia mandi terlebih dahulu biar cantik di pandang paksu.
"Haduh mentang mentang hari libur bangun nya pada seenak jidat." Gerutu emak ketika selesai mandi masih pada asik dengan mimpi nya.
"Mas, Bangun."
"Eeennngggghhh kenapa yang?" Tanya Fahmi.
"Bangun mas, mandi terus sarapan hari ini ada job nggak mas?" Tanya Tia, Fahmi menggeleng.
"Mas mandi dulu yah Cup." Fahmi mencium kening Tia sayang.
"Farhan bangun!" Farhan menggeliyat namun berbalik badan mencari posisi yang nyaman..
"FARHAN BANGUN!" Pekik Emak. Segera Farhan bangun dari tidur nya.
"Ya ampun mak, kan bisa pelan pelan." Ucap Farhan.
"Pelan pelan kasurmu tak walik. Cepet bangun mandi terus sarapan bareng bareng." Titah emak menggerutu.
"Iya mak." Jawab Farhan.
Emak menuju kamar bontot.
Ceklek.
"Iz emang anak gue ini yang paling cakep." Gumam Emak senang ketika melihat kamar milik Bintang sudah rapih.
"Tapi kok gak kedengeran ada suara orang mandi yah?" Gumam Emak. Dia Lantas membuka pintu kamar mandi.
Ceklek.
"Ya ampun BINTANG!!" Pekik Emak Fahmi juga Farhan berlari mendekat.
"Sayang kenapa?" Tanya Fahmi masih memakai handuk dengan rambut penuh busa sampo sedang Farhan memegang sikat gigi dengan mulut penuh busa pasta gigi.
"Bintang...!!!" Pekik Emak! Bintang mengerjap mata nya.
"Ada apa Mak?" Jawab Bintang berdiri.
"Ada apa ada apa. Kenapa kamu tidur di kamar mandi hah!" Sentak Emak Fahmi juga Farhan membola lantas melongok kamar mandi yang masih kering.
"Amana eih (kamar nya bersih)." Ucap Farhan maksud nya Fahmi mengangguk.
"Ya kan kamar nya di bersihkan dulu mak, lah mau mandi tapi masih ngantuk jadi Bintang bobo Lagi." Jelas nya. Emak menghela nafas nya mengelus dada dengan pelan.
"Sabar sayang?" Ucap Fahmi dia iba dengan istri nya nasib punya anak ajaib Tia lantas berbalik dia melotot melihat ke dua lelaki di depan nya.
"YA AMPUN KALIAN.!" Fahmi dan Farhan segera berlari ke kamar mandi takut Emak tambah emosi.
Brak.
Bintang menutup pintu segera takut dia jadi sasaran Emak.
"Panjang kan lah usus ku." Ucap Emak sambil menuju meja makan menyiap kan makanan untuk suami dan anak anak nya.
"Mak masak apa?" Tanya Bintang yang sedang menyisir rambut nya.
"Izzzz nyisir rambut jangan di meja makan. Nanti rambut nya ke sini semua balik kamar." Titah Emak Bintang ngangguk.
"Sayang?" Panggil Fahmi.
"Sini duduk mas, Farhan mana?" Tanya Emak.
"Tadi lagi pake kaos yang." Jawab Fahmi menerima teh hangat dari sang istri.
"Sekali kali kopi yang jangan teh mulu." Protes Fahmi.
"Sayang ku, kalau kopi sebelum sarapan itu nggak baik buat lambung dan ginjal mu inget umur ok? kalau kamu kenapa napa Aku masih muda masih cantik bisa cari laki lagi." Jawaban apa itu? pikir Fahmi mendengus.
"Kamu mah kenapa nggak air putih sekalian." Jawab Fahmi malas.
"Wah bagus itu mulai besok pagi kita minum air putih nggak ada lagi teh atau minuman berwarna."
"Hah."
Selesai sarapan.
"Mak aku mau ke rumah mbah." Pamit Farhan.
"Sebentar Emak nitip Lauk buat Mbah ya." Emak ngambil wadah naruh bermacem macem Lauk Farhan menggaruk kepala nya.
"Kamu bohong kan? tadi bilang ke mbah cuma buat alasan doang kan?" Bisik bapak sapi Farhan mesem dia melirik Emak nya yang lagi rempong.
"Uussstt nanti emak denger pak! bisa bisa pala ku di sapu Lagi sama Emak." Jawab Farhan sambil berbisik Fahmi mendengus.
"Mau ngerok Lagi kan kamu ngaku?" Tebak Fahmi Farhan cengengesan.
"Se batang doang Pak." Elak Farhan.
"Lain kali jauhan dikit jangan area sini adik mu sama emak nya kan sama satu aliran." Bisik Fahmi Farhan mengangkat jempol nya.
"Siiip Pak kapok aku kalau deket sini." Jawab Farhan berbisik.
"MAK! ABANG SAMA BAPAK BISIK BISIK." Teriak Bintang sambil berlari ke luar rumah membuat Fahmi saling lirik dengan Farhan.
Asem!! batin Farhan juga Fahmi.
"Bisik bisik apa?" Tanya Emak.
"Nggak sayang aku lagi bilang sama Farhan jengukin mbah sering sering udah sepuh." Jawab Fahmi Farhan mengangguk angguk.
"Bener itu apa yang di bilang sama bapak mu, Jangan hanya bisa iseeeeeep aja! jadi anak baek baek biar kelak bisa jadi anak yang lebih sukses dari Bapak lu." Nasihat Emak Farhan ngangguk.
"Iya mak." Farhan melirik bapak nya yang Lagi mesem mesem ngledek.
"Coba deh Mas kamu Liat kemana Bintang bisa bisa ngutang lagi dah." Ucap Emak. Fahmi mengangguk.
"Ya udah mas cari Bintang dulu yah." Fahmi pergi setelah memberikan kecupan di pipi istri nya itu.
"Dah nih kamu kasih mbah yah." Ucap Emak.
"Farhan pergi dulu Mak." Pamit nya ninggalin Emak yang Lagi beresin dapur.
"Ati ati salam buat mbah mu." Ucap Emak sambil nyuci piring.
Si emak lagi asik kuteken di kolam ikan belakang.
"Ini anak sama bapak kemana sih! kok dari tadi nggak balik balik dari nyuci piring nyampe aku ngutek ni kuku ampe selesai loh." Decak emak lantas berdiri keluar rumah mencari keberadaan para sapi itu.
"Kemana mereka ini ya ampun apa kerumah mbah yah." Gumam Tia. Dari kejauhan dia melihat lelaki yang sangat Tia pahami bentuk tubuh nya sedang berada di depan rumah seorang janda baru.
"Mas Fahmi!" Sentak Tia Fahmi membola menatap Tia berada tak jauh dari nya.
"Sayang." Panggil Fahmi.
"Sayang sayang peyang! dari tadi aku tungguin kamu mas nggak balik balik ndak tau nya lagi nangkring di depan rumah janda baru ini alasan kamu libur iyah? janjian kamu sama janda atau apa ngomong!" Ucap Tia emosi Fahmi gelagapan.
"Sayang ini bukan seperti yang kamu pikir kan kamu salah paham yang." Ucap nya memelas.
"Halah salah paham apa? kamu di suruh cari anak malah di sini emang Bintang ada di dalem rumah janda baru itu hah.!!" Ucap nya masih dengan emosi yang meletup letup.
"Sayang ini salah paham." Bujuk Fahmi mendekat.
"Jangan mendekat." Sentak Tia. Namun tak di hiraukan Fahmi.
"Sayang denger mas dulu."
"Udah aku bilang jangan sentuh aku mas!!"
"Tapi ini bukan karna aku macem macem yang." Mata Fahmi berkaca kaca ia sungguh takut istri nya meninggalkan nya sedang diri nya tak bisa hidup tanpa Tia.
"Di bilang jangan sentuh aku."
"Sungguh yang, mas nggak berani macam macam." Ucap nya serak Tia tertegun sudah di pastikan suami bucin nya ini sedang jujur.
"Lalu kenapa kamu di sana." Tanya Tia sedikit luluh ingat sedikit.
"Kamu lihat itu?" Tunjuk Fahmi ke atas mata Tia melebar.
"Kamu percaya sekarang kan yang." Ucap nya Tia mengangguk.
"Lalu kenapa mas nggak boleh sentuh kamu?" Tanya Fahmi frustasi dia sudah menjelas kan namun istri nya ini enggan ia sentuh Tia menghela nafas nya.
"Bukan nggak mau di sentuh mas, tapi kutek aku belum kering." Jawab Tia dengan santai nya.
"Apa..!!!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Siti Shiro
gimana anaknya gak ajaib yg nyetak aja begitu 🤭🤭
2023-12-22
0
Risma Riskita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣paksu nasipnya ya ampun🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2023-10-13
0
Juragan Jengqol
wkwk...
2023-09-22
0