4. Dijodohkan

Tidak membutuhkan waktu lama untuk Friska membalas pesan dari Daffa.

'Bagaimana kalo kita ketemu di green cafe pukul lima sore ini sayang?'Balas Friska.

'Perlu aku jemput sayang?' Tanya Daffa pada pesan.

'Gak perlu babe, kita ketemu di sana aja. Kebetulan lokasi pemotretan ku gak jauh dari green cafe' Ok, sampai ketemu di cafe ya sayang' Tutup Daffa mengakhiri

pesan.

"Oma, Safira pamit pulang dulu ya soalnya udah sore" Ucap Safira.

"Terimakasih banyak ya nak Fira sudah mau repot-repot mampir ke sini, kalo oma kangen Fira boleh kan oma minta Fira main ke sini lagi?" Pinta oma Rahma.

"Iya oma Insyaallah" Jawab Safira.

"Dan--untuk permintaan oma yang tadi, oma sangat berharap besar sama kamu nak" Ucap oma Rahma serius menatap Safira.

Safira hanya tersenyum dibalik cadar dan menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara.

Sementara itu mobil berwarna hitam yang baru saja terparkir di halaman rumah dari balik kaca Bagaskara melihat gadis yang tengah berbincang di depan pintu bersama ibunya.

"Oma Safira pulang dulu ya, gak enak sama mas Roy udah nunggu Fira dari tadi di mobil"

"Hati-hati di jalan nak"

"Baik oma, assalamu'alaikum" Pungkas Safira.

"Wa'alaikumussalam"

Setelah berpamitan dengan oma Rahma, Safira berjalan menuju mobil yang di kemudikan oleh Roy. Oma Rahma memerintahkan ajudan pribadinya untuk mengantar Safira pulang agar aman.

Melihat Safira mulai memasuki mobil, bagaskara yang di baluti rasa penasaran pun bertanya langsung pada wanita yang tidak lagi muda.

"Bu, bukankah itu Safira salah satu karyawan yang bekerja di perusahaan ku?" Tanya Bagaskara penasaran.

Oma Rahma hanya mengangguk.

Bagaskara yang masih penasaran

kembali bertanya.

"Bagaimana ibu bisa mengenalnya?"

"Dia pernah menolong ibu tempo hari pada saat ibu kesulitan menyebrang" Jawab oma Rahma dengan pandangan lurus.

"Bukankah ada Roy yang seharusnya menjaga ibu?" Geram Bagaskara kepada ajudan yang ditugaskan untuk menjaga ibunya.

Bagaimana bisa dia lalai sampai sang

ibu kesulitan.

Tidak ingin membuat Bagaskara salah paham kepada sang ajudan, oma Rahma pun menjelaskan alasan dia bisa di bantu oleh Safira.

"Saat itu ibu sedang di minimarket, ibu memerintahkan Roy kembali ke rumah untuk mengambil ponsel milik ibu yang tertinggal. Namun setelah selesai dari

minimarket ibu memutuskan menunggu di seberang jalan agar lebih cepat" Papar oma Rahma.

Bagaskara mengangguk-angguk mengerti mendengar penuturan dari sang ibu.

"Ibu ingin bicara serius denganmu Bagaskara, temui ibu di ruangan keluarga sekarang" Titah oma Rahma.

Oma Rahma berjalan menuju ruang keluarga dikuti oleh Bagaskara.

"Ibu ingin Daffa menikah dengan Safira" Ucap oma Rahma tanpa basa-basi.

Bagaskara menatap ibunya.

"Ibu, tapi Daffa sudah memiliki kekasih dan hubungan mereka sudah cukup lama"

Bagaskara tidak membayangkan bagaimana marahnya Daffa ketika di jodohkan dengan gadis yang bahkan

anaknya pun tidak mengenal.

"Maksudmu Friska?" Tanya oma Rahma dingin.

"Iya bu, lagi pula Daffa sudah dewasa dia bisa menentukan pilihannya sendiri"

"Apa yang kamu harapkan dari menantu seorang model yang gemar menghabiskan waktu di club malam bagaskara Kecantikkannya? Ibu hanya ingin Daffa bersanding dengan istri yang bisa merubah Daffa menjadi lebih baik bukan sebaliknya" Ucap oma Rahma menasehati.

Sejenak Bagaskara mencerna ucapan sang ibu, ucapannya memang benar. Dulu Daffa tidak seperti ini namun sepertinya setelah mengenal dan menjalin hubungan dengan

Friska, Daffa menjadi berubah.

Sepertinya kali ini Bagaskara mengerti apa yang sebenarnya sang ibu inginkan untuk Daffa.

"Baiklah aku akan berbicara dengannya besok bu" Bagaskara menyetujui.

 

"Sayang pelan-pelan dong minumnya" Ucap Daffa dengan mengelus punggung Friska.

"Tunggu--apa itu nggak terlalu terburu-buru sayang? You know perjuangan aku untuk sampai di titik sekarang ini kan babe? Dan itu nggak mudah." Friska menjelaskan.

"I know babe, tapi apa nggak bisa? Aku gak bakal larang kamu melakukan kegiatan kamu saat ini pada saat setelah menikah nanti .Kamu bebas melakukan apapun yang kamu suka sayang, jadi mau ya ku

mohon Friska" Ucap Daffa dengan menggenggam tangan milik sang kekasih.

"Babe aku-aku belum siap untuk sekarang. Aku mau menikah sama kamu tapi sekarang bukan waktu yang tepat" Tolak Friska yang membuat raut wajah Dafa menjadi kusut.

"Kalo kamu menolak, itu berarti aku akan di jodohkan dengan wanita piliban oma" Kata Daffa lirih.

"Apa? Mana ada zaman sekarang perjodohan, kita bukan hidup di zaman siti nurbaya sayang hahaha" Friska justru menganggap lelucon.

"Aku serius Friska, oma menyuruhku segera menikah. Dan pilihannya menikah denganmu atau wanita pilihan oma"

"Sayang kamu kan bisa tolak, lagi pula kamu cucu oma satu-satunya gak mungkin kan oma setega itu untuk menjodohkan kamu?"

 

.

"Daffa, papah ingin berbicara denganmu. Temui papa di ruang kerja" Titah Bagaskara pada sang putra.

"Iya pah" Daffa berjalan di belakang mengikuti Bagaskara.

"Daffa, bagaimana mengenai permintaan oma waktu itu?" Tanya Bagaskara.

"Daffa udah tanya ke Friska pah, dan dia belum siap." Ujar Daffa.

"Berarti kamu harus setuju dengan pilihan oma mu"

"Tapi pah--apa gak bisa nanti setelah Friska siap untuk menikah? Lagi pula Daffa tidak masalah nenunggu sampai dia siap"

"Kalau pun kekasihmu siap, papah dan oma tidak setuju dengan pernikahanmu itu" Ucap Bagaskara datar.

"Pah!" Daffa menaikkan nada bicaranya tanpa dia sadari telah membentak sang ayah.

"Baiklah jika kamu menolak, kamu tidak akan mendapatkan sepeser pun dari harta papah dan juga semua fasilitas mu akan papah tarik.Semua pilihan ada di tanganmu Daffa" Tegas Bagaskara.

"Pah, papah tega sama Daffa?" Kata Daffa memelas.

"Justru karena papah sayang sama kamu Daffa, makanya papah harus kaya gini" Ucap nya.

"Daffa akan bicara sama oma,sepertinya hanya oma yang mengerti keinginan Daffa" Ucap Daffa meninggalkan Bagaskara di

ruangannya.

Oma Rahma sedang menikmati buku yang sedang ia baca di halaman belakang rumah, tiba-tiba dia mendengar suara yang memanggilnya.

"Oma. Oma. " Panggil Daffa mengitari setiap sudut ruangan.

Melihat sang nenek berada di halaman belakang Daffa mempercepat langkahnya.

"Oma, Daffa gak mau menikah sekarang" Ucap Daffa to the point.

Mendengar ucapan dari Daffa oma Rahma tidak memberikan jawaban atau reaksi apapun, oma Rahma justru fokus menikmati buku yang sedang ia baca.

"Oma" Panggil Daffa Namun tidak ada jawaban.

"Oma" Daffa kembali memanggil namun tetap sama.

"Kamu boleh bicara dengan oma ketika kamu siap menikah dengan wanita pilihan omna" Ucap oma Rahma meninggalkan Daffa.

Episodes
1 1. Laki Laki menyebalkan
2 2. Anak Pemilik Perusahaan
3 3. Permintaan Oma
4 4. Dijodohkan
5 5. Keputusan Daffa
6 6. Tau
7 7. Reuni
8 8. Bertemu Keluarga
9 9. Fakta Yang Mengejutkan
10 10. Kerumah Paman
11 11. Oma Yang Khawatir
12 12. Kagum Sejak Lama
13 13. Amarah Oma
14 14. Hujan Deras
15 15. Keinginan Bagaskara
16 16. Wajah Cantiknya
17 17. Rumah Sakit
18 18. Tak Terima
19 19. Kelakuan Friska
20 20. Kue Buatan Mantan
21 21. Dalam Bahaya
22 22. Pertolongan
23 23. Menerima Perjodohan
24 24. Aida Yang Terkejut Mendengar Kelakuan Friska
25 25. Keputusan Daffa
26 26. Pilihan Safira
27 27. Melamar
28 28. Pelukan Di Depan Mata
29 29. Sah
30 30. Kesabaran Safira
31 31. Niat Busuk Sang Ibu
32 32. Ke mall
33 33. Kartika
34 34. Kesabaran Safira
35 35. Tuduhan Kartika
36 36. Pelukan Pertama
37 37. FlashBack
38 38. Daffa Yang Tak Terima
39 39. Suapan Safira Untuk Suami
40 40. Menata Kesabaran
41 41. Tamparan.
42 42. Tangisan Safira
43 43. Daffa Yang Cemburu
44 44. Pelukan Hangat Daffa
45 45. Attitude Nol
46 46. Niat Busuk Aida
47 47. Perubahan Sikap Daffa
48 48. Niat Busuk Terungkap?
49 49. Tangisan Sang Istri
50 50. Ciuman Mesra Daffa
51 51. Keadaan Oma
52 52. Sifat Dingin Yang Mulai Mencair
53 53. Bulan Madu?
54 54. Friska Yang Tak Tahu Malu
55 55. Goresan Kaca
56 56. Oma Dirawat
57 57. Safira Yang Cemburu
58 58. Tak Ingin Jauh
59 59. Milik Daffa Seutuhnya
60 60. Protektif
61 61. Rencana Honeymoon
62 62. Puncak
63 63. Kejutan Yang Romantis
64 64. Wanita Misterius
65 65. Diculik
66 66. Wanita Licik
67 67. Friska Ditangkap
68 68. Tamparan Dari Oma
69 69. Mual
70 70. Porsi Makan Bertambah
71 71. Ada Apa Dengan Daffa?
72 72. Hamil
73 73. Ngidam
74 74. Kebahagiaan Keluarga Besar
75 75. Aida Yang Perhatian
76 76. Tekad Kartika
77 77. Berkunjung Ke Desa
78 78. Baron Berulah
79 79. Pingsan
80 80. Di Culik.
81 81. Misi Penyelamatan
82 82. Daffa Yang Perhatian
83 83. Perhatian Aida
84 84. Sikap Aneh Aida
85 85. Niat Busuk Yang Gagal
86 86. Daffa Yang Bucin
87 87. Siapa Mereka?
88 88. Daffa Yang Penyayang
89 89. Dugaan Daffa
90 90. Tangisan Ibu
91 91. Kesalahpahaman
92 92. Pengawal Utusan Aida
93 93. Seperti Berlian
94 94. Di Anak Tirikan
95 95. Fitria Yang Bimbang
96 96. Kekhawatiran Keluarga Bagaskara
97 97. Fitria Vs Agatha
98 98. Pacar Pura Pura Agatha
99 99. Sandiwara Fitria dan Agatha
100 100. Ternyata..?
101 101. Sandiwara Yang Menjadi Nyata
102 102. Pertolongan Calon Suami.
103 103. Bonyok
104 104. Menerima Perjodohan..?
105 105. Terbongkar?
106 106. Alasan
107 107. Fakta Keluarga Agatha
108 108. Alasan Sebenarnya
109 109. Bulan Depan?
110 110. Pertengkaran Dengan Orang Tua
111 111. Rosa Yang Peduli
112 112. Tak Tahu Malu
113 113. Terbongkar
114 114. Baby Boy?
115 115. Obsesi Gila Kartika
116 116. BabyMoon?
117 117. Persiapan
118 118. Pemotretan
119 119. Gaun Putih
120 120. Hari Bahagia
121 121. Malam Pertama
122 122. Rencana Rahasia.
123 123. Strategi Daffa
124 124. Jebakan
125 125. Kado Dari Daffa dan Safira
126 126. Terjatuh
127 127. Berlibur Ke Jepang
128 128. Ingin Unboxing
129 129. Safira Yang Cemburu
130 130. Akhirnya Unboxing
131 131. Amplop Misterius
132 132. Pertengkaran Hebat
133 133. Meninggalkan Rumah Karena Pertengkaran
134 134. Penyesalan
135 135. Pantai
136 136. Tamparan Penuh Dendam
137 137. Situasi Sulit Bagaskara
138 138. Daffa Yang Bimbang
139 139. Air Mata Safira
140 140. Berpisah
141 141. Kebahagiaan
Episodes

Updated 141 Episodes

1
1. Laki Laki menyebalkan
2
2. Anak Pemilik Perusahaan
3
3. Permintaan Oma
4
4. Dijodohkan
5
5. Keputusan Daffa
6
6. Tau
7
7. Reuni
8
8. Bertemu Keluarga
9
9. Fakta Yang Mengejutkan
10
10. Kerumah Paman
11
11. Oma Yang Khawatir
12
12. Kagum Sejak Lama
13
13. Amarah Oma
14
14. Hujan Deras
15
15. Keinginan Bagaskara
16
16. Wajah Cantiknya
17
17. Rumah Sakit
18
18. Tak Terima
19
19. Kelakuan Friska
20
20. Kue Buatan Mantan
21
21. Dalam Bahaya
22
22. Pertolongan
23
23. Menerima Perjodohan
24
24. Aida Yang Terkejut Mendengar Kelakuan Friska
25
25. Keputusan Daffa
26
26. Pilihan Safira
27
27. Melamar
28
28. Pelukan Di Depan Mata
29
29. Sah
30
30. Kesabaran Safira
31
31. Niat Busuk Sang Ibu
32
32. Ke mall
33
33. Kartika
34
34. Kesabaran Safira
35
35. Tuduhan Kartika
36
36. Pelukan Pertama
37
37. FlashBack
38
38. Daffa Yang Tak Terima
39
39. Suapan Safira Untuk Suami
40
40. Menata Kesabaran
41
41. Tamparan.
42
42. Tangisan Safira
43
43. Daffa Yang Cemburu
44
44. Pelukan Hangat Daffa
45
45. Attitude Nol
46
46. Niat Busuk Aida
47
47. Perubahan Sikap Daffa
48
48. Niat Busuk Terungkap?
49
49. Tangisan Sang Istri
50
50. Ciuman Mesra Daffa
51
51. Keadaan Oma
52
52. Sifat Dingin Yang Mulai Mencair
53
53. Bulan Madu?
54
54. Friska Yang Tak Tahu Malu
55
55. Goresan Kaca
56
56. Oma Dirawat
57
57. Safira Yang Cemburu
58
58. Tak Ingin Jauh
59
59. Milik Daffa Seutuhnya
60
60. Protektif
61
61. Rencana Honeymoon
62
62. Puncak
63
63. Kejutan Yang Romantis
64
64. Wanita Misterius
65
65. Diculik
66
66. Wanita Licik
67
67. Friska Ditangkap
68
68. Tamparan Dari Oma
69
69. Mual
70
70. Porsi Makan Bertambah
71
71. Ada Apa Dengan Daffa?
72
72. Hamil
73
73. Ngidam
74
74. Kebahagiaan Keluarga Besar
75
75. Aida Yang Perhatian
76
76. Tekad Kartika
77
77. Berkunjung Ke Desa
78
78. Baron Berulah
79
79. Pingsan
80
80. Di Culik.
81
81. Misi Penyelamatan
82
82. Daffa Yang Perhatian
83
83. Perhatian Aida
84
84. Sikap Aneh Aida
85
85. Niat Busuk Yang Gagal
86
86. Daffa Yang Bucin
87
87. Siapa Mereka?
88
88. Daffa Yang Penyayang
89
89. Dugaan Daffa
90
90. Tangisan Ibu
91
91. Kesalahpahaman
92
92. Pengawal Utusan Aida
93
93. Seperti Berlian
94
94. Di Anak Tirikan
95
95. Fitria Yang Bimbang
96
96. Kekhawatiran Keluarga Bagaskara
97
97. Fitria Vs Agatha
98
98. Pacar Pura Pura Agatha
99
99. Sandiwara Fitria dan Agatha
100
100. Ternyata..?
101
101. Sandiwara Yang Menjadi Nyata
102
102. Pertolongan Calon Suami.
103
103. Bonyok
104
104. Menerima Perjodohan..?
105
105. Terbongkar?
106
106. Alasan
107
107. Fakta Keluarga Agatha
108
108. Alasan Sebenarnya
109
109. Bulan Depan?
110
110. Pertengkaran Dengan Orang Tua
111
111. Rosa Yang Peduli
112
112. Tak Tahu Malu
113
113. Terbongkar
114
114. Baby Boy?
115
115. Obsesi Gila Kartika
116
116. BabyMoon?
117
117. Persiapan
118
118. Pemotretan
119
119. Gaun Putih
120
120. Hari Bahagia
121
121. Malam Pertama
122
122. Rencana Rahasia.
123
123. Strategi Daffa
124
124. Jebakan
125
125. Kado Dari Daffa dan Safira
126
126. Terjatuh
127
127. Berlibur Ke Jepang
128
128. Ingin Unboxing
129
129. Safira Yang Cemburu
130
130. Akhirnya Unboxing
131
131. Amplop Misterius
132
132. Pertengkaran Hebat
133
133. Meninggalkan Rumah Karena Pertengkaran
134
134. Penyesalan
135
135. Pantai
136
136. Tamparan Penuh Dendam
137
137. Situasi Sulit Bagaskara
138
138. Daffa Yang Bimbang
139
139. Air Mata Safira
140
140. Berpisah
141
141. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!