Alena tak henti mengeluarkan sumpah serapah kepada telepon genggamnya. Semenjak kemarin nomor tak dikenal bermunculan mengirim pesan ancaman kepadanya.
“Menyebalkan sekali, memangnya aku bodoh percaya dengan ancaman sampah seperti ini ”ucapnya kesal.
Ia memutuskan kembali bekerja saja ketimbang meladeni pesan teror dari telepon genggamnya itu.
Sudah dua hari ini, ia mendapatkan teror ancaman akan di bunuh. Seseorang atau sejumlah orang terus menerus mengiriminya pesan bahkan ada yang meneleponnya. Ia terus memblokir tapi tak lama dari itu nomor baru muncul dengan pesan yang sama.
Di sisi lain media tengah rame dengan isu perselingkuhan yang menjerat seorang artis terkenal yang bernama Alvaro William. Dia aktor yang dikenal sebagai ceo perusahaan besar di negeri ini. Alvaro di duga menjadi selingkuhan seorang model cantik bernama Natalia Adlin. Seluruh wartawan tengah di sibukkan mencari informasi mendalam tentang kebenaran kasus ini.
Di sebuah perusahaan ternama tengah disibukkan dengan kehadiran wartawan yang begitu banyak. Semua petugas keamanan menjaga dengan ketat pintu depan perusahaan.
Di dalamnya seorang pria tengah gelisah, dari kemarin wartawan-wartawan tak berhenti memburunya. Ia terjebak di kantornya saat ini.
Tring(suara telepon berdering)
“Halo ada apa?”
“Maaf tuan para wartawan ini memaksa untuk menemui tuan, mereka bilang tidak akan pergi dari sini sebelum tuan menemui mereka “terdengar suara seorang laki-laki di seberang sana.
“Saya minta bagaimana pun caranya usir mereka dari sini “perintah pria tersebut dengan kesal.
“Aaaaaagh, kenapa semuanya jadi begini” dilemparnya semua dokumen yang ada di mejanya untuk meluapkan kekesalan.
Pria tersebut kemudian meraih telepon genggamnya dan menelepon seseorang.
“Kita harus bertemu sekarang”.
Dengan mengendap-endap Alvaro berhasil lolos dari wartawan-wartawan itu. Ia menaiki mobilnya dan pergi meninggalkan perusahaan.
Alvaro akan menemui seseorang di suatu tempat, ia harap dengan menemui orang tersebut masalah saat ini yang menimpanya bisa terselesaikan.
Ia stan by di mobilnya menunggu seseorang itu datang menemuinya.
Tok tok
Suara ketukan di kaca mobil membuyarkan lamunannya. Seseorang dengan topi dan masker terlihat menunggunya membukakan pintu.
Wanita itu masuk tatkala pintu mobil Alvaro telah terbuka.
“Sayang aku takut, wartawan itu terus memburuku belum lagi pertanyaan yang dilontarkan oleh suamiku.”
“Natalia aku tidak tahu harus apa sekarang, karierku terancam hancur kalau semua ini terbongkar ”kata Alvaro menanggapi.
Natalia terus saja mengoceh, bukannya membereskan masalah dia malah membuat Alvaro tambah pusing.
“Aku sudah tak tahan lagi dengan sikap kekanakanmu itu Natalia, lebih baik kita tidak berhubungan lagi “ucap Alvaro menyudahi.
“Maksudmu apa Alvaro, kau sudah tak cinta denganku lagi?”
“Iya, tidak memang dari awal kisah kita usai di SMA, aku pikir aku masih mencintaimu ternyata tidak ”Alvaro berkata sejujur-jujurnya sekarang.
“Kau pembohong Alvaro ”Natali mendorong dada bidang Alvaro meluapkan kekesalannya.
“Ok kalau itu maumu, kau akan menyesal nantinya ”Natalia kembali memakai masker dan topinya, kemudian keluar dari mobil Alvaro.
Alvaro memijat pelipisnya yang terasa pening, ia harap semuanya segera berakhir, ia mengaku salah karena telah nekat menjalin hubungan dengan istri orang. Masa lalunya bersama Natalia lah yang membawanya sejauh ini.
Di tengah rasa pusing yang saat ini ia rasakan, secara tiba-tiba seseorang tanpa permisi memasuki mobilnya, yang memang dalam keadaan tidak dikunci.
Gadis itu menutup pintu mobil dan berbalik, Ia tanpa aba-aba berteriak sangat keras, hingga membuat Alvaro refleks ikut berteriak.
“Kau mengapa ada di sini? “tanya gadis itu dengan polos.
“Seharusnya aku yang bertanya demikian, apa yang kau lakukan di mobilku”
“Aaaa kumohon tolong aku, ada seseorang yang sedari tadi mengikuti ku, aku takut dia akan membunuhku ”Jelas gadis itu.
“Aku tidak mau tahu, turun sekarang gadis aneh ”Alvaro keluar dari mobilnya dan menarik gadis itu untuk ke luar.
“Please aku mohon, kali ini tolonglah aku “ucap gadis itu memohon.
Saat Alvaro menariknya berdiri gadis itu melirik ke belakang Alvaro, ia melihat penguntit itu mendekat. Gadis itu refleks memeluk Alvaro dan menyembunyikan wajahnya di dada bidangnya.
“Hei lepaskan, apa yang kau lakukan ”Alvaro berusaha berontak, pelukan mendadak gadis itu membuatnya kaget.
“Dia ada di belakangmu tolong aku “gadis itu mengeratkan pelukannya, sepertinya dia benar-benar takut sekarang.
Alvaro hanya diam dia pun kaku karena gadis ini, sudah lama ia tidak menerima perlakuan seperti ini, kenapa rasanya begitu tenang di pelukan gadis ini?.
“Sepertinya penguntit itu sudah pergi, kau bisa melepaskan pelukanmu ”ucap Alvaro setelah beberapa saat.
Gadis itu pun perlahan melepaskan pelukannya, sebelum benar-benar terlepas secara tiba-tiba wartawan berdatangan melingkari mereka, Alvaro refleks memeluk kembali gadis itu, sekarang ia yang tiba -tiba merasa takut. Entah dari mana para wartawan itu muncul.
“Tuan Alvaro, apa isu perselingkuhan itu benar adanya?
“Tuan Alvaro bisa kau menjelaskan semuanya?”
Wartawan menyerbunya dengan banyak pertanyaan. Alvaro yang masih merasa kaget sejenak terdiam, ia mengeratkan pelukannya pada gadis itu meski gadis itu berusaha melepaskannya sekarang.
“Tolong diamlah ”bisiknya pada gadis itu.
“Apakah kau tidak melihat, aku sekarang? Isu itu tidaklah benar, lihatlah dia calon istriku ”ucap Alvaro lantang.
Eh tunggu, gadis itu mendongak dan menatap Alvaro untuk menanyakan maksud dari omongannya itu. Tapi ia tak mendapatkan jawaban apa pun dari pria itu.
“Hah benarkah apa yang Anda bilang?”
“Jika benar, kapan kah kalian akan menikah? Wartawan itu kembali bertanya.
“Satu minggu lagi kami akan menikah” jawabnya asal.
“Sudalah kami sibuk sekarang ”Alvaro memasukkan paksa kembali gadis itu ke dalam mobilnya dan bergegas menutupnya. Ia berniat secepatnya pergi dari sana.
“Hey pria bodoh apa yang kau maksud barusan?”
“Aku tak terima atas ucapanmu itu”
“Jawab aku, apa kau tuli ”Gadis itu terus meneriakinya kencang mempertanyakan atas pernyataannya tadi kepada wartawan.
“Diamlah! Kau begitu berisik” ucap Alvaro melerai.
Gadis itu tak hanya bicara sekarang dia menggoyangkan lengan Alvaro.
“Hey lepaskan, kau mau kita mati bersama”.
“Makanya berhenti, tanggung jawab atas pernyataanmu tadi, apa yang kau maksud dengan pernikahan? Aku tidak mau menikah denganmu” oceh gadis itu.
Alvaro menepikan mobilnya dan mulai berpikir tentang ucapan mengasalnya tadi.
Mengapa aku begitu bodoh asal bicara, ya tuhan habislah aku. Wartawan itu pasti akan segera menyebarkan berita tentang ucapanku tadi, Alvaro membatin. Ia mengutuki ucapan bodohnya barusan. Alvaro terlihat prestasi sendiri sekarang, ia menjambak keras rambutnya sendiri.
“Hey, kenapa kau diam saja, aku minta pertanggung jawabanmu” Gadis itu kembali berteriak.
“Oke aku akan tanggung jawab atas ucapanku, sekarang tolonglah aku, aku mohon padamu ”Alvaro menatap gadis itu dan meraih tangannya memohon.
“Apa maksudmu, dengan akan bertanggung jawab? Tanya gadis itu penuh selidik.
“Aku akan menikahi mu ”ucap Alvaro ,entah apa dia serius sekarang dengan ucapannya.
“Kau gila,itu sama saja kau memanfaatkan ku, tidak aku tidak mau, enak saja kau “protes si gadis.
“Kau tahu ini semua juga salahmu, kenapa kau tadi memelukku, jadi itu juga karena salahmu ”ucap Alvaro tak mau kalah.
“Aku kan tidak sengaja, kalau mau memberi hukuman yang setimpal, bukan seperti ini, kau gila ya, pernikahan bukanlah hal yang bisa dimainkan”.
Gadis itu membuka pintu mobil dan berniat meninggalkan Alvaro, tapi tidak semudah itu ia pergi sekarang Alvaro tak membiarkannya pergi, sebelum kesepakatan keluar dari mulutnya.
“Mau ke mana kau, aku mohon padamu, aku janji akan melakukan apa pun yang kau mau asalkan kau mau melakukan ini” Alvaro kembali membujuk.
“Bahkan kalau kau memberikan semua hartamu untukku ”ucap gadis itu.
Alvaro kaget dengan pernyataannya, ternyata gadis ini tak sepolos yang ia bayangkan.
“Kenapa kau diam, tak mau kan, ya sudah aku pergi” Gadis itu bergegas keluar dari mobil Alvaro dan berlari dengan cepat menjauh.
“Awas saja kau gadis sialan” umpatnya kesal.
Alena mengumpat sepanjang jalan, ia tak habis pikir dengan pria itu. Begitu gampangnya dia berucap, bahkan menganggap pernikahan hanya permainan.
“Dia pikir dia siapa bisa memerintah aku”.
Alena yang tenang berjalan dikejutkan dengan sergapan seseorang dari belakangnya. Di sana ada dua laki-laki botak memegangi tangan dan membekap mulutnya. Mereka menyeret Alena untuk memasuki mobilnya.
Apakah aku sedang diculik, ternyata penguntit itu terjunkan anggota baru, batin Alena.
Alena berontak memperlambat gerak dua orang itu, ia berharap akan ada orang yang melihatnya kemudian menolongnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Kuririn
Author jago bener bikin cerita, sukses terus! 🙌
2023-07-24
0
Kaylin
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
2023-07-24
0