Kasih Sayang Kembaranku

Kasih Sayang Kembaranku

1. Pindah Sekolah

Siska Agiska gadis 17 thn yang masih duduk dibangku kelas 12, SMA Binakarya. Nampaknya hari ini ia terkena masalah karena mendapatkan bully dari teman disekolahnya dan membuat dirinya memilih untuk izin pulang ke guru BK disekolah nya, karena luka bakar yang cukup parah ditangannya alhasil pihak sekolah mengizinkan dirinya untuk pulang. Dan kini ia telah berada dirumah dengan punggung tangannya yang sedang diobati oleh sang ibu, karena Siska menolak untuk dicek kondisi tangannya kerumah sakit.

"Awws sakit mah" ucap Siska meringis kesakitan menahan perihnya luka yang saat ini sedang diobati oleh sang ibu

"Iya sayang, ini mama udah pelan-pelan ngobatin luka kamu" ucap bu Dewi dengan suara lembut

"Kenapa? Dibully lagi?" Tanya Saskia dengan wajah datar sembari membawa segelas air putih ditangannya.

Saskia Adiska gadis yang terkenal dengan sikap cuek dan dingin, yang merupakan saudari kembar dari Siska Agiska. walaupun mereka kembar, tapi Saskia lah yang lebih dulu lahir. jadi bisa dibilang Saskia merupakan kakak dari Siska

"Udah berapa kali gue ngomong sama lo, jadi perempuan itu jangan lemah. Latihan bela diri makanya, biar bisa ngelindungin diri lo sendiri dari orang-orang diluar sana yang punya niat jahat sama lo" lanjutnya masih dengan wajah datar sembari duduk di sofa yang ada disampingnya

"Tidak, siska tidak boleh ikut bela diri, karena kamu akan saya pindahkan kesekolah Siska. untuk menjaga Siska selama berada disekolah" ucap bu dewi dengan nada tegas

"Terserah" ucap Saskia dengan memutar bola matanya malas, kemudian beranjak dari duduknya dan berlalu pergi menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Ia sebenarnya malas berdebat dengan sang ibu, karena percuma saja dirinya membantah sudah dipastikan dirinya tidak akan menang. lagian ia juga tidak keberatan jika harus menjaga saudari kembarnya

selepas saudarinya kembarnya pergi, Siska mencoba memberanikan diri untuk bertanya pada sang ibu. "Mah, apa mama yakin dengan keputusan mama yang akan memindahkan sekolah Saskia kesekolah aku?" ucap Siska

"Iya sayang, memangnya kenapa kamu bertanya seperti itu? kamu tidak nyaman satu sekolah dengan anak itu?" ucap bu dewi dengan nada lembut, ia takut putri kesayangannya tidak nyaman jika harus satu sekolah dengan Saskia yang memiliki sikap sedikit berandalan

"Bukan gitu mah, Siska nyaman kok kalo harus satu sekolah dengan Saskia. cuma yang aku takutkan adalah Saskia gak nyaman kalo harus satu sekolah sama aku, apalagi tujuan mama memindahkan sekolah Saskia hanya untuk menjaga aku"

"Sayang, kamu ngapain sih mikirin dia. Mama gak suka ya kamu peduli sama dia" ucap bu Dewi dengan nada tegas seperti tidak ingin dibantah

"Mah, mau sampe kapan mama benci sama Saskia. Saskia itu kembaran aku mah, kalo Saskia merasakan sakit aku juga pasti bisa merasakannya mah. Dan aku sekarang merasa kalo Saskia lagi sedih karena ucapan mama barusan" ucap Siska

"Udah lah sayang, Mama gak mau denger apapun tentang anak itu" ucap bu dewi sambil beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Siska yang masih duduk sendiri di ruang tamu

***

Sedangkan disebuah ruangan yang cukup luas dengan nuansa berwarna abu-abu dan putih yang merupakan kamar dari Saskia, terlihat gadis itu sedang berdiri disamping ranjang dengan menatap sebuah bingkai foto.

"Hufft capek ternyata dibenci oleh ibu sendiri" ucap Saskia lirih terlihat raut kesedihan diwajahnya. Kemudian ia mengambil bingkai foto yang ada dimeja samping ranjang yang memperlihatkan foto sang ayah

"Ayah, Saskia kangen sama ayah. Mama gak sayang sama aku yah, Mama masih benci aku karena kejadian itu" ucapnya lirih. Namun saat memandang foto sang ayah, ia mendengar suara ketukan yang membuat ia segera meletakkan kembali bingkai foto sang ayah dan naik ke atas ranjang dengan memainkan ponselnya.

Tok...

Tok...

Tok..

"Kia...ini aku, aku boleh masuk?" Ucap Siska dari balik pintu. Ya ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah Siska

"Hmm masuk aja" Mendengar suara Saskia dari dalam yang mengizinkan dirinya untuk masuk, Siska secara perlahan membuka pintu kamar Saskia. Setelah pintu terbuka Siska bisa melihat saudari kembarnya sedang duduk bersandar di ranjang dan sibuk memainkan ponselnya, Siska berjalan mendekati ranjang milik Saskia kemudian duduk ditepi ranjang samping Saskia

"Kia ada sesuatu yang pengen aku tanyain sama kamu" ucap Siska pelan. ia takut membuat saudarinya marah atau bahkan tersinggung dengan apa yang ingin ia bicarakan

"Hmm ngomong aja langsung, gak usah basa-basi" Ucap Saskia yang masih fokus menatap layar handphone tanpa menoleh sedikitpun

"Apa kamu marah dengan keputusan mama?" Ucap Siska dengan Hati-hati. Yang justru membuat Saskia bingung dengan apa yang dibicarakan oleh Siska

"Maksud Lo?" Ucap Saskia menatap Siska dengan alis yang menyatu karena ia sungguh bingung dengan apa yang dimaksud dengan saudarinya ini

"Kamu marah dengan keputusan mama yang secara sepihak memindah sekolahkan kamu kesekolah aku hanya untuk menjaga aku" Ucap Siska yang berhasil menjelaskan apa sedang ia fikirkan

"Kenapa lo bisa berfikir gitu?" Ucap Saskia yang tidak mengerti dengan pemikiran saudari nya ini, padahal dirinya biasa saja, bahkan tidak keberatan jika harus pindah sekolah hanya untuk menjaga Siska

"Aku takut kalo kamu gak nyaman didekat aku. Apalagi kamu pindah sekolah untuk tujuan tertentu yaitu menjaga aku, dan itu pasti akan membuat kamu kesulitan untuk bergaul dengan yang lain karena harus selalu ada disamping aku" ucap siska menjelaskan tentang apa yang sedang ia takuti

"Gak perlu, gue gak papa kalo emang dengan gue pindah sekolah mama bakal senang gue pasti akan lakukan itu. lagian gue gak keberatan kalo harus jagain lo" Ucap Saskia dengan tenang sambil memandang wajah cantik saudari nya

"Makasih ya kia kamu baik banget sama aku, aku senang punya saudari kembar kaya kamu. Aku boleh gak peluk kamu?" Ucap Siska tersenyum menatap saudari nya

Namun tidak ada jawaban yang diberikan oleh Saskia, yang Saskia lakukan hanya merentangkan tangannya pertanda kalo ia mengizinkan Siska untuk memeluk dirinya. Hal itu tentu saja membuat siska senang dan langsung memeluk sang kakak, yang langsung disambut pelukan hangat dari Saskia.

"Yaudah aku mau kekamar dulu ya" Ucap Siska seusai lepas dari pelukan Saskia. Dengan wajah bahagia Siska berlalu pergi meninggalkan kamar Saudarinya

*****

Keesokan harinya Siska sudah rapi dengan pakaian seragam sekolahnya. ia terlihat senang hari ini mengingat Saskia yang akan pindah sekolah, kesekolah nya hari ini. Itu artinya ia akan selalu bisa dekat dengan Saudarinya, ia dari dulu selalu ingin bisa satu sekolah dengan Saskia. Namun ibu nya selalu memisahkan sekolah antara dirinya dengan Saudarinya, dari mereka masih sekolah disekolah dasar.

"Mah" Ucap siska mencoba menyapa sang mama yang telah menunggu dimeja makan

"Eh sayang, sini sayang kita sarapan bareng" ucap bu dewi dengan wajah bahagianya melihat putri kesayangannya

"Iya mah" ucap Siska sembari menarik kursi yang berhadapan dengan bu dewi

"Ini sayang makanannya" ucap bu dewi memberikan sepiring nasi lengkap dengan lauk pauknya, yang langsung diterima oleh Siska

"Mah, apa gak sebaiknya kita sarapan nya nunggu Saskia dulu. dia belom turun dari kamarnya loh, apa perlu aku ke kamarnya ya" ucap Siska yang beranjak dari kursinya untuk ke kamar saskia, namun pergelangan tangannya ditahan oleh sang mama yang menyuruhnya untuk tetap duduk dan memakan sarapannya

"Gausah sayang, bentar lagi dia juga turun. udah kamu makan aja" ucap bu dewi

"Tapi mah-"

"Gak ada tapi-tapian. Cepat habiskan sarapan kamu" ucap bu dewi dengan nada tegas nya yang seketika membuat Siska menjadi takut dan menuruti keinginan sang mama. Saat mereka sedang asik makan, terlihat Saskia yang sedang menuruni anak tangga seperti nya dia baru keluar dari kamarnya

"Kia ayo sarapan bareng" ucap Siska saat melihat saudarinya baru turun

"Gue gak mau sarapan, nanti aja gue sarapan nya disekolah" ucap Saskia dengan wajah datar menatap saudari nya tanpa menoleh kearah sang ibu

"Gue berangkat duluan, lo berangkat ama sopir aja pake mobil. gue mau berangkat pake motor" lanjutnya sambil berjalan meninggalkan ruang tengah. Ya Siska memang selalu menggunakan mobil jika pergi kemana-mana, karena memang bu dewi yang melarang dirinya mengendarai motor karena takut Siska jatuh. sedangkan Saskia dia selalu menggunakan motor ninja nya jika ingin berpergian, motor yang ia beli dari hasil kerja kerasnya selama bekerja di kafe

"Tapi kia, kamu kan udah janji mau berangkat bareng aku kesekolah nya" ucap Siska dengan raut wajah kecewa, padahal ia ingin sekali berangkat bersama kembarannya kesekolah. Ya memang kemarin Siska sempat mengajak saudari nya untuk berangkat kesekolah bersama dan Saskia mengiyakan ajakan saudarinya, tapi entah kenapa sekarang malah Saskia berubah pikiran

"Lain kali aja gue berangkat ke sekolah bareng lo" ucap saskia tanpa menoleh dan tetap melanjutkan langkahnya

"Sudahlah sayang, lagian kamu ngapain sih mau berangkat bareng sama dia. kan kamu bisa kesekolah naik mobil dianter sopir" ucap bu dewi dengan nada ketus, yang membuat Siska menoleh kearah nya sedangkan Saskia kini sudah menghentikan langkahnya dan ikut menoleh kearah bu dewi

"Lagian mama gak mau ya, kamu deket-deket sama dia. Nanti yang ada kamu ketularan berandal nya kaya dia, mama gak mau sampe itu terjadi" ucap bu dewi dengan menekan kan setiap kalimatnya agar Saskia bisa mendengar ucapannya

"Tuh lo denger sendiri kan mama ngomong apa, udah lo turutin aja kemauan mama. lain kali kita masih bisa berangkat kesekolah bareng" ucap saskia dengan wajah datar yang sama sekali tidak marah dengan ucapan sang ibu

"Yaudah gue berangkat duluan" lanjutnya dan kembali melangkahkan kaki meninggalkan ruang tengah yang masih ada Siska dan sang ibu

***

Disebuah sekolah yang cukup terkenal dengan nama SMA BINAKARYA. Memperlihatkan suasana yang sudah ramai dengan kedatangan beberapa siswa-siswi, salah satunya adalah Siska yang baru saja turun dari mobilnya.

"Pak nanti gak usah jemput ya, kalo aku belom nelpon" Ucap siska pada pak Beben yang merupakan supir dikeluarganya

"Baik non, kalau begitu bapak permisi" Ucap pak Beben ramah

"Iya pak"

Setelah Pak Beben pergi, ia melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah. Berjalan dengan santai di koridor menuju kelas, tapi entah mengapa ia sama sekali belom melihat keberadaan saudari nya

"Saskia mana ya? Kok dari tadi aku belom liat dia, padahalkan dia berangkat lebih pagi dari aku" Gumam nya dengan pelan. Saat ini ia sudah duduk dibangku kelasnya, sambil mengamati teman-temannya yang baru pada datang

"Dorr..." Ucap seseorang disertai dengan tepukan pelan dipundak, yang berhasil membuyarkan lamunan Siska

"Ihs Citra kamu ngagetin aku aja deh" Ucap Siska dengan raut wajah kesal, karena citra yang entah sejak kapan datang dan malah mengagetkan dirinya

"Iya sory, abis dari tadi aku panggil kamu gak nyaut. ternyata lagi ngelamun yaudah aku kagetin aja, hehehe sory ya" Ucap Citra sambil cengengesan.

Hanya citra teman satu-satunya Siska disekolah. Bahkan saat Siska dibully, citra gak akan segan-segan untuk membela dirinya. Namun naasnya kemarin Siska dibully, disaat citra sedang tidak masuk sekolah.

"Hmm...Kemarin kenapa kamu gak masuk sekolah?" ucap siska dengan wajah kembali serius

"Kemarin aku ada acara keluarga, makanya gak bisa masuk sekolah. emang ada apa?" ucap citra

"Kemarin pas kamu gak masuk sekolah, aku dibully lagi sama geng nya lia" Ucap Siska dengan raut wajah sedih

"Kok bisa emang kamu ngelakuin kesalahan apa?" tanya citra yang mulai penasaran. ia khawatir mendengar sahabatnya dibully lagi, apalagi saat ia sedang tidak ada

"Aku gak berbuat kesalahan apa-apa kok, dia yang nyamperin aku duluan waktu aku lagi makan dikantin" Ucap Siska dengan jujur

"Mereka kenapa sih suka banget cari masalah" Ucap citra. Ia jengkel kepada Lia dan gengnya yang suka sekali membully orang lain, "Terus kamu diapain aja sama mereka?" lanjutnya dengan raut wajah khawatir

"Mereka guyur aku pake kuah bakso yang masih panas" Ucap Siska

"Mereka benar-benar keterlaluan ya. Terus keadaan kamu sekarang gimana?" Ucap citra terlihat ke khawatiran diwajahnya

"Aku udah gapapa kok. Lagian kemarin aku langsung izin pulang sama guru piket, untungnya aku diizinin pulang karena liat keadaan tangan aku yang semakin memerah" Ucap Siska

"Beneran sis kamu gapapa?" Tanya citra yang masih khawatir dengan keadaan sahabatnya

"Iya citra, aku beneran gapapa. Nih kamu liat aja tangan aku udah gapapa kan" Ucap Siska menenangkan citra yang terlihat masih khawatir dengan keadaan nya, sembari memperhatikan punggung tangannya yang dibalut kain kassa

"Yaudah kalo gitu, aku beneran khawatir soalnya" Ucap citra yang sudah mulai tenang mendengar penjelasan dari Siska

Obrolan mereka harus terhenti saat mendengar suara bel masuk berbunyi, tidak lama dari itu terlihat guru mapel masuk kedalam kelas Untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

Terpopuler

Comments

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

jangan lupa mampir kk y

2023-09-20

0

canyouseeme^^

canyouseeme^^

semangat thor

2023-09-16

0

✨Wyn한✨

✨Wyn한✨

Keren thor, jangan berhenti menulis! ❤️

2023-07-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!