NovelToon NovelToon

Kasih Sayang Kembaranku

1. Pindah Sekolah

Siska Agiska gadis 17 thn yang masih duduk dibangku kelas 12, SMA Binakarya. Nampaknya hari ini ia terkena masalah karena mendapatkan bully dari teman disekolahnya dan membuat dirinya memilih untuk izin pulang ke guru BK disekolah nya, karena luka bakar yang cukup parah ditangannya alhasil pihak sekolah mengizinkan dirinya untuk pulang. Dan kini ia telah berada dirumah dengan punggung tangannya yang sedang diobati oleh sang ibu, karena Siska menolak untuk dicek kondisi tangannya kerumah sakit.

"Awws sakit mah" ucap Siska meringis kesakitan menahan perihnya luka yang saat ini sedang diobati oleh sang ibu

"Iya sayang, ini mama udah pelan-pelan ngobatin luka kamu" ucap bu Dewi dengan suara lembut

"Kenapa? Dibully lagi?" Tanya Saskia dengan wajah datar sembari membawa segelas air putih ditangannya.

Saskia Adiska gadis yang terkenal dengan sikap cuek dan dingin, yang merupakan saudari kembar dari Siska Agiska. walaupun mereka kembar, tapi Saskia lah yang lebih dulu lahir. jadi bisa dibilang Saskia merupakan kakak dari Siska

"Udah berapa kali gue ngomong sama lo, jadi perempuan itu jangan lemah. Latihan bela diri makanya, biar bisa ngelindungin diri lo sendiri dari orang-orang diluar sana yang punya niat jahat sama lo" lanjutnya masih dengan wajah datar sembari duduk di sofa yang ada disampingnya

"Tidak, siska tidak boleh ikut bela diri, karena kamu akan saya pindahkan kesekolah Siska. untuk menjaga Siska selama berada disekolah" ucap bu dewi dengan nada tegas

"Terserah" ucap Saskia dengan memutar bola matanya malas, kemudian beranjak dari duduknya dan berlalu pergi menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Ia sebenarnya malas berdebat dengan sang ibu, karena percuma saja dirinya membantah sudah dipastikan dirinya tidak akan menang. lagian ia juga tidak keberatan jika harus menjaga saudari kembarnya

selepas saudarinya kembarnya pergi, Siska mencoba memberanikan diri untuk bertanya pada sang ibu. "Mah, apa mama yakin dengan keputusan mama yang akan memindahkan sekolah Saskia kesekolah aku?" ucap Siska

"Iya sayang, memangnya kenapa kamu bertanya seperti itu? kamu tidak nyaman satu sekolah dengan anak itu?" ucap bu dewi dengan nada lembut, ia takut putri kesayangannya tidak nyaman jika harus satu sekolah dengan Saskia yang memiliki sikap sedikit berandalan

"Bukan gitu mah, Siska nyaman kok kalo harus satu sekolah dengan Saskia. cuma yang aku takutkan adalah Saskia gak nyaman kalo harus satu sekolah sama aku, apalagi tujuan mama memindahkan sekolah Saskia hanya untuk menjaga aku"

"Sayang, kamu ngapain sih mikirin dia. Mama gak suka ya kamu peduli sama dia" ucap bu Dewi dengan nada tegas seperti tidak ingin dibantah

"Mah, mau sampe kapan mama benci sama Saskia. Saskia itu kembaran aku mah, kalo Saskia merasakan sakit aku juga pasti bisa merasakannya mah. Dan aku sekarang merasa kalo Saskia lagi sedih karena ucapan mama barusan" ucap Siska

"Udah lah sayang, Mama gak mau denger apapun tentang anak itu" ucap bu dewi sambil beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Siska yang masih duduk sendiri di ruang tamu

***

Sedangkan disebuah ruangan yang cukup luas dengan nuansa berwarna abu-abu dan putih yang merupakan kamar dari Saskia, terlihat gadis itu sedang berdiri disamping ranjang dengan menatap sebuah bingkai foto.

"Hufft capek ternyata dibenci oleh ibu sendiri" ucap Saskia lirih terlihat raut kesedihan diwajahnya. Kemudian ia mengambil bingkai foto yang ada dimeja samping ranjang yang memperlihatkan foto sang ayah

"Ayah, Saskia kangen sama ayah. Mama gak sayang sama aku yah, Mama masih benci aku karena kejadian itu" ucapnya lirih. Namun saat memandang foto sang ayah, ia mendengar suara ketukan yang membuat ia segera meletakkan kembali bingkai foto sang ayah dan naik ke atas ranjang dengan memainkan ponselnya.

Tok...

Tok...

Tok..

"Kia...ini aku, aku boleh masuk?" Ucap Siska dari balik pintu. Ya ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah Siska

"Hmm masuk aja" Mendengar suara Saskia dari dalam yang mengizinkan dirinya untuk masuk, Siska secara perlahan membuka pintu kamar Saskia. Setelah pintu terbuka Siska bisa melihat saudari kembarnya sedang duduk bersandar di ranjang dan sibuk memainkan ponselnya, Siska berjalan mendekati ranjang milik Saskia kemudian duduk ditepi ranjang samping Saskia

"Kia ada sesuatu yang pengen aku tanyain sama kamu" ucap Siska pelan. ia takut membuat saudarinya marah atau bahkan tersinggung dengan apa yang ingin ia bicarakan

"Hmm ngomong aja langsung, gak usah basa-basi" Ucap Saskia yang masih fokus menatap layar handphone tanpa menoleh sedikitpun

"Apa kamu marah dengan keputusan mama?" Ucap Siska dengan Hati-hati. Yang justru membuat Saskia bingung dengan apa yang dibicarakan oleh Siska

"Maksud Lo?" Ucap Saskia menatap Siska dengan alis yang menyatu karena ia sungguh bingung dengan apa yang dimaksud dengan saudarinya ini

"Kamu marah dengan keputusan mama yang secara sepihak memindah sekolahkan kamu kesekolah aku hanya untuk menjaga aku" Ucap Siska yang berhasil menjelaskan apa sedang ia fikirkan

"Kenapa lo bisa berfikir gitu?" Ucap Saskia yang tidak mengerti dengan pemikiran saudari nya ini, padahal dirinya biasa saja, bahkan tidak keberatan jika harus pindah sekolah hanya untuk menjaga Siska

"Aku takut kalo kamu gak nyaman didekat aku. Apalagi kamu pindah sekolah untuk tujuan tertentu yaitu menjaga aku, dan itu pasti akan membuat kamu kesulitan untuk bergaul dengan yang lain karena harus selalu ada disamping aku" ucap siska menjelaskan tentang apa yang sedang ia takuti

"Gak perlu, gue gak papa kalo emang dengan gue pindah sekolah mama bakal senang gue pasti akan lakukan itu. lagian gue gak keberatan kalo harus jagain lo" Ucap Saskia dengan tenang sambil memandang wajah cantik saudari nya

"Makasih ya kia kamu baik banget sama aku, aku senang punya saudari kembar kaya kamu. Aku boleh gak peluk kamu?" Ucap Siska tersenyum menatap saudari nya

Namun tidak ada jawaban yang diberikan oleh Saskia, yang Saskia lakukan hanya merentangkan tangannya pertanda kalo ia mengizinkan Siska untuk memeluk dirinya. Hal itu tentu saja membuat siska senang dan langsung memeluk sang kakak, yang langsung disambut pelukan hangat dari Saskia.

"Yaudah aku mau kekamar dulu ya" Ucap Siska seusai lepas dari pelukan Saskia. Dengan wajah bahagia Siska berlalu pergi meninggalkan kamar Saudarinya

*****

Keesokan harinya Siska sudah rapi dengan pakaian seragam sekolahnya. ia terlihat senang hari ini mengingat Saskia yang akan pindah sekolah, kesekolah nya hari ini. Itu artinya ia akan selalu bisa dekat dengan Saudarinya, ia dari dulu selalu ingin bisa satu sekolah dengan Saskia. Namun ibu nya selalu memisahkan sekolah antara dirinya dengan Saudarinya, dari mereka masih sekolah disekolah dasar.

"Mah" Ucap siska mencoba menyapa sang mama yang telah menunggu dimeja makan

"Eh sayang, sini sayang kita sarapan bareng" ucap bu dewi dengan wajah bahagianya melihat putri kesayangannya

"Iya mah" ucap Siska sembari menarik kursi yang berhadapan dengan bu dewi

"Ini sayang makanannya" ucap bu dewi memberikan sepiring nasi lengkap dengan lauk pauknya, yang langsung diterima oleh Siska

"Mah, apa gak sebaiknya kita sarapan nya nunggu Saskia dulu. dia belom turun dari kamarnya loh, apa perlu aku ke kamarnya ya" ucap Siska yang beranjak dari kursinya untuk ke kamar saskia, namun pergelangan tangannya ditahan oleh sang mama yang menyuruhnya untuk tetap duduk dan memakan sarapannya

"Gausah sayang, bentar lagi dia juga turun. udah kamu makan aja" ucap bu dewi

"Tapi mah-"

"Gak ada tapi-tapian. Cepat habiskan sarapan kamu" ucap bu dewi dengan nada tegas nya yang seketika membuat Siska menjadi takut dan menuruti keinginan sang mama. Saat mereka sedang asik makan, terlihat Saskia yang sedang menuruni anak tangga seperti nya dia baru keluar dari kamarnya

"Kia ayo sarapan bareng" ucap Siska saat melihat saudarinya baru turun

"Gue gak mau sarapan, nanti aja gue sarapan nya disekolah" ucap Saskia dengan wajah datar menatap saudari nya tanpa menoleh kearah sang ibu

"Gue berangkat duluan, lo berangkat ama sopir aja pake mobil. gue mau berangkat pake motor" lanjutnya sambil berjalan meninggalkan ruang tengah. Ya Siska memang selalu menggunakan mobil jika pergi kemana-mana, karena memang bu dewi yang melarang dirinya mengendarai motor karena takut Siska jatuh. sedangkan Saskia dia selalu menggunakan motor ninja nya jika ingin berpergian, motor yang ia beli dari hasil kerja kerasnya selama bekerja di kafe

"Tapi kia, kamu kan udah janji mau berangkat bareng aku kesekolah nya" ucap Siska dengan raut wajah kecewa, padahal ia ingin sekali berangkat bersama kembarannya kesekolah. Ya memang kemarin Siska sempat mengajak saudari nya untuk berangkat kesekolah bersama dan Saskia mengiyakan ajakan saudarinya, tapi entah kenapa sekarang malah Saskia berubah pikiran

"Lain kali aja gue berangkat ke sekolah bareng lo" ucap saskia tanpa menoleh dan tetap melanjutkan langkahnya

"Sudahlah sayang, lagian kamu ngapain sih mau berangkat bareng sama dia. kan kamu bisa kesekolah naik mobil dianter sopir" ucap bu dewi dengan nada ketus, yang membuat Siska menoleh kearah nya sedangkan Saskia kini sudah menghentikan langkahnya dan ikut menoleh kearah bu dewi

"Lagian mama gak mau ya, kamu deket-deket sama dia. Nanti yang ada kamu ketularan berandal nya kaya dia, mama gak mau sampe itu terjadi" ucap bu dewi dengan menekan kan setiap kalimatnya agar Saskia bisa mendengar ucapannya

"Tuh lo denger sendiri kan mama ngomong apa, udah lo turutin aja kemauan mama. lain kali kita masih bisa berangkat kesekolah bareng" ucap saskia dengan wajah datar yang sama sekali tidak marah dengan ucapan sang ibu

"Yaudah gue berangkat duluan" lanjutnya dan kembali melangkahkan kaki meninggalkan ruang tengah yang masih ada Siska dan sang ibu

***

Disebuah sekolah yang cukup terkenal dengan nama SMA BINAKARYA. Memperlihatkan suasana yang sudah ramai dengan kedatangan beberapa siswa-siswi, salah satunya adalah Siska yang baru saja turun dari mobilnya.

"Pak nanti gak usah jemput ya, kalo aku belom nelpon" Ucap siska pada pak Beben yang merupakan supir dikeluarganya

"Baik non, kalau begitu bapak permisi" Ucap pak Beben ramah

"Iya pak"

Setelah Pak Beben pergi, ia melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah. Berjalan dengan santai di koridor menuju kelas, tapi entah mengapa ia sama sekali belom melihat keberadaan saudari nya

"Saskia mana ya? Kok dari tadi aku belom liat dia, padahalkan dia berangkat lebih pagi dari aku" Gumam nya dengan pelan. Saat ini ia sudah duduk dibangku kelasnya, sambil mengamati teman-temannya yang baru pada datang

"Dorr..." Ucap seseorang disertai dengan tepukan pelan dipundak, yang berhasil membuyarkan lamunan Siska

"Ihs Citra kamu ngagetin aku aja deh" Ucap Siska dengan raut wajah kesal, karena citra yang entah sejak kapan datang dan malah mengagetkan dirinya

"Iya sory, abis dari tadi aku panggil kamu gak nyaut. ternyata lagi ngelamun yaudah aku kagetin aja, hehehe sory ya" Ucap Citra sambil cengengesan.

Hanya citra teman satu-satunya Siska disekolah. Bahkan saat Siska dibully, citra gak akan segan-segan untuk membela dirinya. Namun naasnya kemarin Siska dibully, disaat citra sedang tidak masuk sekolah.

"Hmm...Kemarin kenapa kamu gak masuk sekolah?" ucap siska dengan wajah kembali serius

"Kemarin aku ada acara keluarga, makanya gak bisa masuk sekolah. emang ada apa?" ucap citra

"Kemarin pas kamu gak masuk sekolah, aku dibully lagi sama geng nya lia" Ucap Siska dengan raut wajah sedih

"Kok bisa emang kamu ngelakuin kesalahan apa?" tanya citra yang mulai penasaran. ia khawatir mendengar sahabatnya dibully lagi, apalagi saat ia sedang tidak ada

"Aku gak berbuat kesalahan apa-apa kok, dia yang nyamperin aku duluan waktu aku lagi makan dikantin" Ucap Siska dengan jujur

"Mereka kenapa sih suka banget cari masalah" Ucap citra. Ia jengkel kepada Lia dan gengnya yang suka sekali membully orang lain, "Terus kamu diapain aja sama mereka?" lanjutnya dengan raut wajah khawatir

"Mereka guyur aku pake kuah bakso yang masih panas" Ucap Siska

"Mereka benar-benar keterlaluan ya. Terus keadaan kamu sekarang gimana?" Ucap citra terlihat ke khawatiran diwajahnya

"Aku udah gapapa kok. Lagian kemarin aku langsung izin pulang sama guru piket, untungnya aku diizinin pulang karena liat keadaan tangan aku yang semakin memerah" Ucap Siska

"Beneran sis kamu gapapa?" Tanya citra yang masih khawatir dengan keadaan sahabatnya

"Iya citra, aku beneran gapapa. Nih kamu liat aja tangan aku udah gapapa kan" Ucap Siska menenangkan citra yang terlihat masih khawatir dengan keadaan nya, sembari memperhatikan punggung tangannya yang dibalut kain kassa

"Yaudah kalo gitu, aku beneran khawatir soalnya" Ucap citra yang sudah mulai tenang mendengar penjelasan dari Siska

Obrolan mereka harus terhenti saat mendengar suara bel masuk berbunyi, tidak lama dari itu terlihat guru mapel masuk kedalam kelas Untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

2. Peringatan

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang cukup memeras otak, kini terdengar suara bel istirahat berbunyi. Seluruh siswa-siswi berhamburan keluar kelas munuju kantin untuk mengisi perut mereka yang telah kosong

"Sis, kita kekantin yuk. aku laper nih" Ucap citra yang merupakan teman sebangkunya

"Iya ayo" Ucap siska sembari beranjak dari kursinya, dan berjalan bersama citra menuju kantin. Saat sedang berjalan menyusuri koridor, Siska mencoba mengedarkan pandangannya mencari keberadaan seseorang

"Sis kamu cari siapa? kok dari tadi aku liat kamu celingukan gitu, kaya lagi nyari seseorang?" Ucap citra yang ternyata menyadari tingkah laku Siska yang terasa aneh menurutnya

"Hmm...iya aku lagi nyari seseorang, tapi kok dari tadi gak keliatan ya" Ucap Siska yang masih celingukan mencari seseorang

"Emang siapa yang lagi kamu cari? atau jangan-jangan kamu nyari lia ya, buat balas dendam karena kemarin dia udah ngebully kamu?" tebak citra

" Ngaco kamu, ya bukanlah. mana mungkin aku berani ngelawan dia" Ucap siska

"Terus siapa yang kamu cari?" Ucap Citra yang masih asik mengobrol. Tanpa disadari mereka telah tiba dikantin

"Udah nanti aja aku jelasin kita pesen makanan dulu, nanti keburu bel masuk" Ucap Siska sambil menarik tangan citra untuk memesan makanan terlebih dahulu

"Cit Kamu mau makan apa? biar sekalian aku pesenin" Ucap Siska pada citra yang ada disebelahnya

"Aku mau makan mie ayam aja sis, sama minumnya es lemon tea" Ucap citra

"Bu pesen mie ayamnya dua ya, terus minumnya es lemon tea satu sama es teh tarik nya satu ya bu" Ucap siska yang langsung diangguki oleh ibu kantin

"Sis kita mau makan dimana nih, penuh semua mejanya" Ucap citra

"Hmm dimana ya...lohh itu kaya Saskia" Gumam Siska pelan namun masih bisa didengar oleh citra. Saat Siska sedang mencari tempat duduk untuk dirinya dan citra makan, ia melihat Saskia yang sedang duduk di salah satu kursi yang ada dipojok kantin dengan posisi membelakangi dirinya

"Hah Saskia siapa?" Ucap citra yang Bingung dengan ucapan Siska barusan. pasalnya ia bertanya ingin duduk dimana, eh siska malah tidak nyambung dan bicara sendiri. Sudah gitu bawa-bawa nama orang yang ia sama sekali tidak kenal

"Kamu kenapa sih sis? aku kan nanya nya kita mau duduk dimana kenapa kamu malah ngomong sendiri. Udah gitu bawa-bawa nama Saskia lagi, aku kan jadi gak ngerti maksud kamu apa" Ucap citra dengan wajah kesalnya

"Iya maaf cit, tapi coba deh kamu liat cewek yang duduk disana itu" Ucap siska sambil menunjuk kearah Saskia yang sedang duduk

"Yang mana? yang cewek rambutnya dikuncir kuda itu, yang lagi duduk dipojok?" Ucap citra yang ikut mengarahkan pandangannya kearah yang ditunjuk oleh Siska

"Iya bener, kamu liat cewek itu kan?" tanya siska

"Iya liat, emang kenapa?"

"Itu Saskia, saudara kembar aku. hari ini dia pindah sekolah, kesekolah ini" Ucap siska memberitahu

"Yang bener kamu sis? kok kamu gak pernah cerita kalo kamu punya saudara kembar? tanya citra dengan wajah tidak percaya nya

"Serius aku cit, ngapain aku bohong. Yaudah gimana kalo kita duduk sama saudara kembar aku aja, biar kamu juga bisa kenalan mau kan?" Ucap Siska yang langsung diangguki oleh citra

"Ibu nanti makanannya minta tolong dianterin ke meja yang dipojok itu aja ya bu, bisa kan?" Ucap Siska sambil menunjuk meja yang ditempati oleh Saskia

"Iya neng bisa, tunggu sebentar ya neng. Nanti diantar ke meja sana" Ucap ibu kantin ramah

"Iya makasih ya bu" ucap Siska dan citra bersamaan

Mereka berdua pun melangkahkan kakinya menuju kearah meja yang ditempati oleh Saskia

"Saskia" Panggil siska. Yang dipanggil pun langsung menoleh kearah sumber suara dengan tatapan datarnya

"Kia aku boleh gak gabung sama kamu, soalnya disini mejanya udah penuh semua" Ucap siska sambil mengarahkan pandangannya kearah semua meja yang terlihat sudah penuh

"Hmm boleh" Ucap Saskia singkat

"Oh iya kia, kenalin ini teman aku namanya Citra Anastasya panggil aja citra" Ucap siska yang sudah duduk berhadapan dengan Saskia, dan memperkenalkan citra kepada saudari kembarnya

"Gue Saskia, saudari kembarnya Siska" Ucap Saskia memperkenalkan diri sambil menatap citra

"Ah iya aku citra, senang kenalan dengan kamu. Semoga kita bisa jadi teman yang baik ya" Ucap citra dengan senyuman nya

"Hmm" Ucap Saskia yang membalas ucapan citra hanya dengan deheman, sementara tatapannya sudah fokus pada makanan yang sedang ia makan

"Aku beneran boleh nih, duduk nya gabung sama kalian?" Tanya citra yang sudah duduk disebelah Siska. Ia sebenarnya tidak enak jika harus gabung dengan dua saudara kembar ini, apalagi jika melihat wajah datar dari Saskia ia jadi takut sendiri

"Boleh dong cit, udah kamu tenang aja saudari aku baik kok" Ucap siska. sedangkan Saskia hanya menatap wajah citra dan Siska bergantian dengan wajah yang masih datar

Tidak lama pesanan Siska dan citra pun datang yang tentunya diantarkan oleh ibu kantin

"Ini neng makanan sama minuman nya" Ucap ibu kantin sambil tersenyum

"Iya bu makasih" Ucap siska

"Sama-sama neng, ibu permisi ya" pamit ibu kantin sambil berlalu pergi

"Oh iya kia kamu masuk kelas mana kok aku gak liat kamu dari tadi?" Tanya siska disela-sela makannya. Sebenarnya ia ingin bertanya nanti saja setelah makan selesai, Namun rasa penasaran nya sangatlah besar. Jadi ia mencoba memberanikan diri bertanya pada Saskia sekarang

"12 IPA 2" Ucap Saskia singkat tanpa menatap sang adik dan masih fokus dengan makanan nya. Walaupun tampilan nya sedikit urakan tapi Saskia juga memiliki otak yang cukup cerdas, hanya saja karena tampilannya yang tomboy dan sedikit urakan tidak banyak orang yang tau jika dirinya memiliki otak yang cerdas

"Wah berarti kelas kita sebelahan dong, kalo aku sama citra kelas 12 IPA 1" Ucap siska dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Tak beda dengan saskia, Siska juga memiliki otak yang cukup cerdas. Bedanya siska sering mengikuti les tambahan untuk menambah wawasannya dan memiliki semangat yang tinggi dalam belajar, sedangkan Saskia ia malas untuk mengikuti les seperti itu. bahkan ia belajar juga sesuai mood nya saja

Setelah itu tidak ada lagi obrolan yang serius diantara mereka. hanya obrolan ringan dan sesekali terdengar suara tawa dari Siska dan citra, sedangkan Saskia hanya memilih diam mendengarkan obrolan citra dan saudari kembarnya. Jujur ada rasa lega dihati Saskia ketika melihat tawa dari Saudarinya, ia senang bisa melihat saudarinya tertawa lepas dan bahagia

"Gue udah selesai makan. gue ke kelas duluan" Ucap Saskia menatap wajah Siska dan citra bergantian

"Iya kia, aku juga bentar lagi selesai kok makan nya" Ucap siska yang diangguki oleh citra, sedangkan Saskia masih menatap datar wajah saudari nya

"Oh iya Saskia, aku boleh gak pulang bareng sama kamu nanti" Ucap siska yang berhasil menghentikan langkah saudari nya yang sudah selangkah berjalan

Mendengar suara saudarinya, membuat Saskia menoleh menatap wajah Siska selama beberapa detik kemudian mengiyakan permintaan saudari nya

"Iya, lo tunggu gue aja nanti diparkiran" Ucap Saskia dengan raut wajah datarnya kemudian berlalu pergi meninggalkan kantin

"Sis, saudari kembar kamu orangnya dingin ya?" Soalnya dari tadi kita bercanda dia gak ada ketawa-ketawa nya sedikit pun, jangan kan ketawa senyum aja gak ada" Ucap citra yang sedari tadi memperhatikan sikap nya Saskia

"Enggak kok, dia emang orangnya begitu cuek. Tapi percaya deh dia itu anak nya baik banget, bahkan tujuan dia pindah kesekolah ini karena mau jagain aku dari orang-orang yang suka bully aku" Ucap Siska jujur karena memang kenyataannya, Saskia pindah sekolah hanya untuk menjaga dirinya

"Kamu serius sis?" Tanya citra yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Siska

"Iya bener lah ngapain aku bohong, emang begitu kenyataannya" Ucap siska yang gemas dengan citra yang tidak percaya dengan ucapannya

"Aku gak nyangka loh, ternyata dibalik sikap dinginnya saudari kamu. Dia menyimpan rasa peduli yang tinggi terhadap saudari kembarnya" Ucap Citra yang takjub dengan sikap Saskia

"Iya gitu lah, maka nya aku bangga sekaligus bersyukur punya saudari kembar seperti dia" Ucap siska disertai dengan senyuman diwajahnya, mengingat sikap perhatian Saskia untuk nya

"Tapi tunggu deh sis. kok kamu gak pernah cerita sih sama aku, kalo kamu punya kembaran?" ucap citra

"Iya sory aku lupa" ucap Siska sambil tersenyum

"Terus kamu sama Saskia kok gak satu sekolah aja, kenapa harus pisah sekolah? Ya maksud aku gini, kan biasanya kalo anak kembar itu kemana-mana selalu bareng bahkan sekolahnya pun bareng. kok kamu bisa beda sekolah gitu sama Saskia?" tanya citra yang penasaran

"Ceritanya panjang, intinya aku gak dibolehin sama mama buat deket-deket sama saskia. Maka nya aku sama Saskia disekolahkan ditempat yang berbeda sejak kami masih sekolah dasar" Ucap citra dengan raut wajah yang berubah menjadi sedih

"Wait...berarti kamu sama Saskia udah dipisahkan sejak kalian masih SD?" tanya citra yang semakin penasaran mendengar cerita dari sahabat nya ini. yang langsung dibalas anggukan oleh siska

"Kok bisa sih, mama kamu Setega itu memisahkan kamu dengan Saskia yang notabane nya saudara kembar kamu sendiri?" Ucap citra yang tidak percaya dengan sikap ibu dari sahabatnya ini

"Yang jelas ada peristiwa yang terjadi dimasa lalu. Yang membuat mama membenci Saskia, dan berusaha memisahkan aku dari Saskia" ucap Siska. Yang membuat citra berpikir keras kesalahan apa yang Saskia buat, sampe-sampe dibenci oleh ibu kandungnya sendiri

"Udah gak usah dipikirin lagi, mending sekarang kita ke kelas bentar lagi bel masuk nih" Ucap siska sambil beranjak dari kursinya yang langsung diikuti oleh citra, dan tak lupa mereka membayar makanan nya sebelum meninggalkan kantin

Sedangkan dikelas 12 IPA 2, Saskia terlihat sedang duduk di kursinya sambil memainkan ponselnya. Namun saat sedang fokus menatap layar ponselnya, tiba-tiba ada yang menggebrak meja nya cukup keras hingga membuat Saskia sedikit tersentak.

"Eh lo anak baru, beliin gue Jus Alpukat dikantin sana. gak pake lama ya" Ucap Lia dengan gaya tengilnya yang hanya dibalas tatapan tajam dari Saskia. Ya yang menggebrak mejanya saskia tadi adalah Lia dang geng nya yang kini telah berada disamping mejanya

"Hei lo punya telinga kan? Kalo disuruh tuh cepet dikerjain jangan diem aja. Atau jangan-jangan Lo budek ya maka nya dari tadi kita ngomong lo gak denger" Ucap Echa dengan nada mengejek yang langsung disambut tawa oleh Lia dan kesya

Melihat Saskia yang masih diam saja tanpa ada niatan membalas perkataan mereka, membuat Lia menjadi geram dan langsung melayangkan tangannya hendak menampar Saskia. Namun tangannya langsung ditahan oleh Saskia, kemudian Saskia memelintir tangan Lia hingga kebelakang badannya yang membuat gadis itu meringis kesakitan

"Aww lepasin tangan gue cewek sialan" ucap Lia sambil meringis kesakitan

Namun Saskia tidak mendengarkan ucapan Lia. Yang ia lakukan malah mendekatkan wajahnya ke telinga lia kemudian membisikan sesuatu yang hanya bisa didengar oleh Lia

"Gue peringatkan sama lo, jangan pernah ngusik hidup gue. kalo hidup lo gak mau bermasalah" ucap Saskia kemudian melepaskan tangan Lia begitu saja dengan sedikit mendorongnya hingga membuat lia hampir jatuh, namun langsung ditahan oleh Echa dan kesya

Kejadian itu tentu saja tak lepas dari pandangan semua siswa-siswi yang ada dikelas itu termasuk salah satu cowok yang menatap kagum pada saskia

3. ziarah

"Aduh Saskia mana ya? Katanya aku suruh tunggu disini tapi kok dia gak ada. Apa jangan-jangan dia udah pulang, tapi kayanya gak mungkin motor nya aja masih terparkir rapih disini" gumam Siska. Ia kini sudah berada diparkiran, setelah bel pulang berbunyi ia langsung menuju parkiran sesuai perkataan saskia saat jam istirahat dikantin tadi

Namun sudah menunggu kurang lebih sepuluh menit. Ia sama sekali belom melihat kemunculan saudari kembarnya, entah berada dimana Saskia sekarang ia juga tidak tau. Karena memang setelah bel pulang berbunyi ia sama sekali tidak mampir ke kelas Saskia melainkan langsung menuju parkiran

"Apa sebaiknya aku susul dia ke kelasnya ya, aku khawatir sama dia" gumam Siska kemudian melangkahkan kakinya menuju kelas 12 IPA 2 yang merupakan kelas Saskia. Namun baru dua langkah ia berjalan, ia akhirnya melihat Saskia yang berjalan santai menghampiri dirinya

"Sorry lama, gue baru keluar kelas soalnya" Ucap Saskia saat sudah berada dihadapan Siska

"Iya gapapa kok kia" Ucap siska sambil tersenyum. Ia sebenarnya sedang senang karena bisa pulang bareng dengan Saudarinya, sudah lama ia menantikan moment seperti ini. Tapi tidak pernah terwujud karena mama nya selalu melarang dirinya untuk dekat dengan Saskia, sampe-sampe harus menyekolahkan Saskia disekolah yang berbeda dengan dirinya. Dan itu semua ibunya lakukan hanya untuk menjauhkan dirinya dari saskia

"Yaudah ayo naik" Ucap saskia yang sudah duduk di motor nya. kemudian Siska ikut naik ke jok belakang motor saskia

Selama diperjalanan tidak ada obrolan apapun diantara mereka. Saskia juga lebih memilih diam karena tidak tau apa yang harus dibicarakan kepada saudarinya ini karena menurutnya saat ini tidak ada hal penting yang harus dibicarakan, sedangkan Siska sendiri ia memilih diam karena sedang menikmati setiap moment dengan saskia apalagi ini pertama kalinya untuk Siska merasakan naik motor. karena biasanya ia tidak diizinkan oleh ibunya untuk mengendarai motor, jangankan mengendarai naik saja sudah tidak diperbolehkan karena takut dirinya jatuh. Padahal Siska ingin sekali belajar mengendarai motor seperti Saskia, namun ia harus mematuhi larangan ibunya

"Kia kita mampir ke makam ayah dulu yuk, udah lama kan kita gak kesana" Ucap siska tiba-tiba

Mereka memang sudah lama tidak m pergi mengunjungi makam sang ayah karena sibuk dengan urusan masing-masing. Siska sibuk dengan les dan belajarnya, sedangkan Saskia ia tidak punya waktu luang karena harus membagi waktu antara sekolah dan bekerja, itu juga kalo hari libur kerja atau pun sekolah ia gunakan untuk beristirahat

Ya Saskia memang lebih memilih bekerja paruh waktu untuk membiayai kebutuhan nya sendiri. Alesannya bukan karena tidak dibiayai oleh bu dewi, hanya saja Saskia merasa tidak enak jika harus memakai seluruh uang bulanan yang diberikan bu dewi.

Sedangkan uang bulanan yang diberikan oleh bu dewi hanya ia gunakan setengahnya saja itu juga untuk biaya sekolah, selebihnya jika ia butuh sesuatu ia akan menggunakan uang gajinya yang ia dapat dari bekerja di kafe. Ia tidak mau dicap sebagai anak yang menyusahkan orangtuanya yang hanya bisa menghabiskan uang orang tuanya, apalagi mengingat hubungan nya dengan sang mama yang kurang baik semenjak meninggal nya sang ayah yang membuat ibunya membenci dirinya.

Saskia tidak mau dicap seperti itu biar lah ia merasakan kerasnya bekerja untuk membiayai hidupnya sendiri. Walaupun tidak semua biaya hidupnya ia bisa tanggung sendiri, tapi setidaknya ia sudah berusaha hidup mandiri untuk memenuhi kebutuhan nya sendiri

Sedangkan bu dewi sendiri walaupun dirinya membenci saskia, ia masih merasa punya tanggung jawab pada kedua putrinya maka nya ia masih memberikan jatah uang bulanan untuk saskia. Karena biar bagaimanapun saskia juga putri kandungnya sendiri, hanya saja setiap kali melihat wajah saskia kejadian dimasa lalu kembali teringat dibenaknya bagaimana kematian sang suami tercinta yang disebabkan oleh saskia. walaupun sepenuhnya bukan kesalahan dari Saskia, tapi tetap saja bu dewi masih merasa penyebab kematian suaminya karena saskia

"Hmm boleh, tapi gue gak bisa lama disana. Bentar lagi gue harus berangkat kerja" Ucap Saskia yang hanya menatap saudari kembarnya dari kaca spion

"Iya gapapa kok kia, aku juga gak akan lama disana. Aku kan juga ada jadwal les bahasa Inggris hari ini" Ucap siska

Tidak butuh waktu lama untuk sampai ditempat pemakaman sang ayah, sekitar dua puluh menit berlalu mereka telah sampai diparkiran yang memang disediakan untuk orang-orang yang ingin berziarah. Kini mereka sudah berdiri didepan gapura pemakaman, yang di atas gapura tersebut terdapat tulisan TPU AL-AZHAR

"Ayo kia kita masuk" Ucap Siska

"Lo duluan aja gue mau beli bunga sama air mawar dulu" Ucap Saskia dan segera pergi meninggalkan Siska yang masih berdiri ditempatnya. Sepeninggal saskia, siska masih memandangi punggung saudari nya itu yang perlahan mulai menjauh

Sekitar lima menit siska menunggu saudari nya yang membeli bunga dan air mawar. Kini mereka berdua sudah berada disamping makam sang ayah, dengan posisi saling berhadapan dan berjongkok disamping nisan sang ayah. Melepaskan rasa rindu yang selama ini melanda hati mereka, mereka rindu dengan sosok ayah yang telah meninggalkan mereka. Sejak mereka masih berusia lima tahun

"Hiks...ayah, aku dan kia kangen sama ayah. kenapa ayah pergi ninggalin kita secepat ini hiks..." gumam Siska dengan Isak tangisnya, sedangkan Saskia masih berdiam menatap makam sang ayah dengan tangan yang sedang menaburkan bunga diatas makam. Namun terlihat raut kesedihan yang mendalam diwajahnya

"Hiks hiks...ayah, seandainya ayah masih ada disini. Aku pengen cerita banyak sama ayah, aku pengen ngerasain kasih sayang dari seorang ayah kaya temen-temen aku yang lain yah hiks..." lanjutnya lagi tapi kali ini Isak tangisnya semakin kencang yang membuat Saskia yang tadinya menunduk menatap makam sang ayah Kini mendongak menatap wajah saudari nya yang terlihat sudah sembab karena menangis

Sejujurnya ada rasa sesak di dadanya melihat saudarinya menangis, namun apa yang bisa ia lakukan bahkan ia sendiri pun juga merasakan kesedihan yang sama seperti yang dirasakan saudari nya

"Udah jangan nangis, kalo ayah liat lo sedih kaya gini pasti dia juga bakal sedih. Ayah udah bahagia disana, lo harus kuat ya gak boleh cengeng kaya gini kan masih ada gue disini" Ucap Saskia mencoba menenangkan saudarinya. Ia kini sudah berpindah tempat dan berjongkok disamping Siska. Kemudian membawa siska kedalam pelukannya sekedar untuk menenangkan, yang langsung dibalas Siska dengan pelukan hangat sambil terus menangis didalam pelukan sang kakak

"Iya makasih ya kia, kamu selalu ada untuk aku disaat aku lagi sedih pasti kamu selalu bisa nenangin aku makasih ya. kamu mau gak janji sama aku kalo kamu gak akan pernah ninggalin aku bagaimanapun keadaannya?" Tanya Siska yang masih berada di pelukan saudarinya dan diakhiri mendongak kan wajahnya menatap Saskia

"Iya gue janji, gue akan selalu ada buat lo" Ucap Saskia sembari mengusap rambut panjang sang adik yang masih berada dalam pelukannya

"Yaudah sekarang kita pulang ya. udah mau sore, lagian gue harus siap-siap berangkat kerja" lanjutnya lagi sambil melepaskan pelukannya dan membantu saudarinya untuk berdiri. Mereka pun meninggalkan area pemakaman dan segera menaiki motornya menuju ke rumah

***

"Dari mana kamu Siska? Kenapa baru pulang jam segini?" Ucap bu dewi yang tadi sedang duduk di sofa kini langsung berdiri saat melihat putri nya baru pulang

"Maaf mah, aku tadi abis dari makam ayah sama Saskia" Ucap siska

"Sama Saskia? Kamu pulang sekolah bareng dia?" Ucap bu dewi dengan suara lantang ia tidak suka melihat putri kesayangannya dekat dengan Saskia

"Mama bisa gak ngomong nya pelan aja? Aku gak budek mah" Ucap siska kesal

"Iya aku pulang bareng sama Saskia naik motor, dan sekarang dia lagi digarasi parkir motor nya" lanjutnya

Saskia yang ingin melangkahkan kakinya masuk, seketika mengurungkan niatnya saat mendengar suara keributan dari dalam yang terjadi antara Siska dan bu dewi. Ia hanya bisa bersembunyi dibalik pintu luar dan menghela nafasnya saat mendengar keributan didalam tanpa ada niatan sedikit pun untuk melerai keduanya, karena ia tau pertengkaran itu terjadi karena ia dekat dengan Siska yang membuat mama nya marah

"Sudah berapa kali mama bilang sama kamu sayang, jangan dekat-dekat dengan anak itu" ucap bu dewi dengan lembut ia kini sudah bisa mengontrol emosi nya karena tidak mau sampe membentak putri kesayangannya

"Kenapa mah? dia itu saudari kembar aku. Aku punya hak untuk dekat dengan Saskia, dan satu lagi mah mau bagaimana pun mama ngelarang aku dekat dengan Saskia. Aku akan tetap selalu dekat dengan dia" Ucap siska menggebu-gebu dan pergi meninggalkan mama nya

"Akh" teriak bu dewi sembari menjatuhkan seluruh barang-barang yang ada didekatnya termasuk melempar vas bunga yang ada dimeja depannya. Ia sangat emosi melihat Siska yang tidak mau menuruti kata-kata nya

Saskia yang sedari tadi melihat kejadian itu segera pergi meninggalkan rumah menggunakan motor nya. Ia akan kerumah temannya saja untuk meminjam seragam yang biasa dipakai untuk kerja, karena ia tidak mungkin masuk kerumah hanya untuk ganti seragam kerja. Apalagi mengingat kejadian tadi membuat dia benar-benar sedih ternyata sebegitu bencinya sang ibu pada dirinya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!