3. ziarah

"Aduh Saskia mana ya? Katanya aku suruh tunggu disini tapi kok dia gak ada. Apa jangan-jangan dia udah pulang, tapi kayanya gak mungkin motor nya aja masih terparkir rapih disini" gumam Siska. Ia kini sudah berada diparkiran, setelah bel pulang berbunyi ia langsung menuju parkiran sesuai perkataan saskia saat jam istirahat dikantin tadi

Namun sudah menunggu kurang lebih sepuluh menit. Ia sama sekali belom melihat kemunculan saudari kembarnya, entah berada dimana Saskia sekarang ia juga tidak tau. Karena memang setelah bel pulang berbunyi ia sama sekali tidak mampir ke kelas Saskia melainkan langsung menuju parkiran

"Apa sebaiknya aku susul dia ke kelasnya ya, aku khawatir sama dia" gumam Siska kemudian melangkahkan kakinya menuju kelas 12 IPA 2 yang merupakan kelas Saskia. Namun baru dua langkah ia berjalan, ia akhirnya melihat Saskia yang berjalan santai menghampiri dirinya

"Sorry lama, gue baru keluar kelas soalnya" Ucap Saskia saat sudah berada dihadapan Siska

"Iya gapapa kok kia" Ucap siska sambil tersenyum. Ia sebenarnya sedang senang karena bisa pulang bareng dengan Saudarinya, sudah lama ia menantikan moment seperti ini. Tapi tidak pernah terwujud karena mama nya selalu melarang dirinya untuk dekat dengan Saskia, sampe-sampe harus menyekolahkan Saskia disekolah yang berbeda dengan dirinya. Dan itu semua ibunya lakukan hanya untuk menjauhkan dirinya dari saskia

"Yaudah ayo naik" Ucap saskia yang sudah duduk di motor nya. kemudian Siska ikut naik ke jok belakang motor saskia

Selama diperjalanan tidak ada obrolan apapun diantara mereka. Saskia juga lebih memilih diam karena tidak tau apa yang harus dibicarakan kepada saudarinya ini karena menurutnya saat ini tidak ada hal penting yang harus dibicarakan, sedangkan Siska sendiri ia memilih diam karena sedang menikmati setiap moment dengan saskia apalagi ini pertama kalinya untuk Siska merasakan naik motor. karena biasanya ia tidak diizinkan oleh ibunya untuk mengendarai motor, jangankan mengendarai naik saja sudah tidak diperbolehkan karena takut dirinya jatuh. Padahal Siska ingin sekali belajar mengendarai motor seperti Saskia, namun ia harus mematuhi larangan ibunya

"Kia kita mampir ke makam ayah dulu yuk, udah lama kan kita gak kesana" Ucap siska tiba-tiba

Mereka memang sudah lama tidak m pergi mengunjungi makam sang ayah karena sibuk dengan urusan masing-masing. Siska sibuk dengan les dan belajarnya, sedangkan Saskia ia tidak punya waktu luang karena harus membagi waktu antara sekolah dan bekerja, itu juga kalo hari libur kerja atau pun sekolah ia gunakan untuk beristirahat

Ya Saskia memang lebih memilih bekerja paruh waktu untuk membiayai kebutuhan nya sendiri. Alesannya bukan karena tidak dibiayai oleh bu dewi, hanya saja Saskia merasa tidak enak jika harus memakai seluruh uang bulanan yang diberikan bu dewi.

Sedangkan uang bulanan yang diberikan oleh bu dewi hanya ia gunakan setengahnya saja itu juga untuk biaya sekolah, selebihnya jika ia butuh sesuatu ia akan menggunakan uang gajinya yang ia dapat dari bekerja di kafe. Ia tidak mau dicap sebagai anak yang menyusahkan orangtuanya yang hanya bisa menghabiskan uang orang tuanya, apalagi mengingat hubungan nya dengan sang mama yang kurang baik semenjak meninggal nya sang ayah yang membuat ibunya membenci dirinya.

Saskia tidak mau dicap seperti itu biar lah ia merasakan kerasnya bekerja untuk membiayai hidupnya sendiri. Walaupun tidak semua biaya hidupnya ia bisa tanggung sendiri, tapi setidaknya ia sudah berusaha hidup mandiri untuk memenuhi kebutuhan nya sendiri

Sedangkan bu dewi sendiri walaupun dirinya membenci saskia, ia masih merasa punya tanggung jawab pada kedua putrinya maka nya ia masih memberikan jatah uang bulanan untuk saskia. Karena biar bagaimanapun saskia juga putri kandungnya sendiri, hanya saja setiap kali melihat wajah saskia kejadian dimasa lalu kembali teringat dibenaknya bagaimana kematian sang suami tercinta yang disebabkan oleh saskia. walaupun sepenuhnya bukan kesalahan dari Saskia, tapi tetap saja bu dewi masih merasa penyebab kematian suaminya karena saskia

"Hmm boleh, tapi gue gak bisa lama disana. Bentar lagi gue harus berangkat kerja" Ucap Saskia yang hanya menatap saudari kembarnya dari kaca spion

"Iya gapapa kok kia, aku juga gak akan lama disana. Aku kan juga ada jadwal les bahasa Inggris hari ini" Ucap siska

Tidak butuh waktu lama untuk sampai ditempat pemakaman sang ayah, sekitar dua puluh menit berlalu mereka telah sampai diparkiran yang memang disediakan untuk orang-orang yang ingin berziarah. Kini mereka sudah berdiri didepan gapura pemakaman, yang di atas gapura tersebut terdapat tulisan TPU AL-AZHAR

"Ayo kia kita masuk" Ucap Siska

"Lo duluan aja gue mau beli bunga sama air mawar dulu" Ucap Saskia dan segera pergi meninggalkan Siska yang masih berdiri ditempatnya. Sepeninggal saskia, siska masih memandangi punggung saudari nya itu yang perlahan mulai menjauh

Sekitar lima menit siska menunggu saudari nya yang membeli bunga dan air mawar. Kini mereka berdua sudah berada disamping makam sang ayah, dengan posisi saling berhadapan dan berjongkok disamping nisan sang ayah. Melepaskan rasa rindu yang selama ini melanda hati mereka, mereka rindu dengan sosok ayah yang telah meninggalkan mereka. Sejak mereka masih berusia lima tahun

"Hiks...ayah, aku dan kia kangen sama ayah. kenapa ayah pergi ninggalin kita secepat ini hiks..." gumam Siska dengan Isak tangisnya, sedangkan Saskia masih berdiam menatap makam sang ayah dengan tangan yang sedang menaburkan bunga diatas makam. Namun terlihat raut kesedihan yang mendalam diwajahnya

"Hiks hiks...ayah, seandainya ayah masih ada disini. Aku pengen cerita banyak sama ayah, aku pengen ngerasain kasih sayang dari seorang ayah kaya temen-temen aku yang lain yah hiks..." lanjutnya lagi tapi kali ini Isak tangisnya semakin kencang yang membuat Saskia yang tadinya menunduk menatap makam sang ayah Kini mendongak menatap wajah saudari nya yang terlihat sudah sembab karena menangis

Sejujurnya ada rasa sesak di dadanya melihat saudarinya menangis, namun apa yang bisa ia lakukan bahkan ia sendiri pun juga merasakan kesedihan yang sama seperti yang dirasakan saudari nya

"Udah jangan nangis, kalo ayah liat lo sedih kaya gini pasti dia juga bakal sedih. Ayah udah bahagia disana, lo harus kuat ya gak boleh cengeng kaya gini kan masih ada gue disini" Ucap Saskia mencoba menenangkan saudarinya. Ia kini sudah berpindah tempat dan berjongkok disamping Siska. Kemudian membawa siska kedalam pelukannya sekedar untuk menenangkan, yang langsung dibalas Siska dengan pelukan hangat sambil terus menangis didalam pelukan sang kakak

"Iya makasih ya kia, kamu selalu ada untuk aku disaat aku lagi sedih pasti kamu selalu bisa nenangin aku makasih ya. kamu mau gak janji sama aku kalo kamu gak akan pernah ninggalin aku bagaimanapun keadaannya?" Tanya Siska yang masih berada di pelukan saudarinya dan diakhiri mendongak kan wajahnya menatap Saskia

"Iya gue janji, gue akan selalu ada buat lo" Ucap Saskia sembari mengusap rambut panjang sang adik yang masih berada dalam pelukannya

"Yaudah sekarang kita pulang ya. udah mau sore, lagian gue harus siap-siap berangkat kerja" lanjutnya lagi sambil melepaskan pelukannya dan membantu saudarinya untuk berdiri. Mereka pun meninggalkan area pemakaman dan segera menaiki motornya menuju ke rumah

***

"Dari mana kamu Siska? Kenapa baru pulang jam segini?" Ucap bu dewi yang tadi sedang duduk di sofa kini langsung berdiri saat melihat putri nya baru pulang

"Maaf mah, aku tadi abis dari makam ayah sama Saskia" Ucap siska

"Sama Saskia? Kamu pulang sekolah bareng dia?" Ucap bu dewi dengan suara lantang ia tidak suka melihat putri kesayangannya dekat dengan Saskia

"Mama bisa gak ngomong nya pelan aja? Aku gak budek mah" Ucap siska kesal

"Iya aku pulang bareng sama Saskia naik motor, dan sekarang dia lagi digarasi parkir motor nya" lanjutnya

Saskia yang ingin melangkahkan kakinya masuk, seketika mengurungkan niatnya saat mendengar suara keributan dari dalam yang terjadi antara Siska dan bu dewi. Ia hanya bisa bersembunyi dibalik pintu luar dan menghela nafasnya saat mendengar keributan didalam tanpa ada niatan sedikit pun untuk melerai keduanya, karena ia tau pertengkaran itu terjadi karena ia dekat dengan Siska yang membuat mama nya marah

"Sudah berapa kali mama bilang sama kamu sayang, jangan dekat-dekat dengan anak itu" ucap bu dewi dengan lembut ia kini sudah bisa mengontrol emosi nya karena tidak mau sampe membentak putri kesayangannya

"Kenapa mah? dia itu saudari kembar aku. Aku punya hak untuk dekat dengan Saskia, dan satu lagi mah mau bagaimana pun mama ngelarang aku dekat dengan Saskia. Aku akan tetap selalu dekat dengan dia" Ucap siska menggebu-gebu dan pergi meninggalkan mama nya

"Akh" teriak bu dewi sembari menjatuhkan seluruh barang-barang yang ada didekatnya termasuk melempar vas bunga yang ada dimeja depannya. Ia sangat emosi melihat Siska yang tidak mau menuruti kata-kata nya

Saskia yang sedari tadi melihat kejadian itu segera pergi meninggalkan rumah menggunakan motor nya. Ia akan kerumah temannya saja untuk meminjam seragam yang biasa dipakai untuk kerja, karena ia tidak mungkin masuk kerumah hanya untuk ganti seragam kerja. Apalagi mengingat kejadian tadi membuat dia benar-benar sedih ternyata sebegitu bencinya sang ibu pada dirinya

Terpopuler

Comments

Shogo Makishima

Shogo Makishima

Terlalu emosional, sampai menangis.

2023-07-25

0

LalyGamer 590

LalyGamer 590

Makin penasaran dengan kelanjutannya!

2023-07-25

0

Achewalt

Achewalt

Terima kasih thor, ceritanya bikin aku bahagia selepas capek kerja!

2023-07-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!