Ketiganya pulang dengan mobil yang sama, tak ada percakapan serius yang terjadi diantara mereka. Terang saja Aksara yang kelelahan karena bekerja seharian, dan Aksana yang seharian beralih profesi menjadi babysitter untuk menjaga adik bungsunya yang sumpah demi apapun Alana itu seperti balita yang terjebak di tubuh wanita 21 tahun.
"Bang bang." Alana yang muncul dari celah bangku depan, tak dihiraukan Aksara yang sedang bersandar pada kaca mobil dan Aksana yang sedang fokus menyetir.
Alana menyipitkan matanya, bibirnya ikut menekuk, "ih abangggggg." Jari Alana terulur menoel-noel lengan Aksana.
"Apasih ah."
"Hehe, Abang pernah naik ojol?"
"Pernah tapi udah lama banget, kenapa?"
Alana mengangguk mengerti, selanjutnya menoleh ke arah Abang sulungnya yang terlihat lesu, "kalo bang Sara?"
Aksara hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Alana meneruskan pertanyaannya, "terus-terus, bang Sara pernah nyetir motor Abang ojol ga?"
Lagi-lagi hanya gerakan kepala Aksara yang menjadi jawaban.
"hhih." Cetus Alana dengan nada mengejek selanjutnya ia tertawa pelan.
Tiba-tiba mobil berhenti mendadak. Akibatnya, Alana hampir terlempar ke depan, Aksara yang hampir terlelap tidur juga ikut terbangun sebab terkejut.
"kenapa sih San? ahh elah."
"Tau nih Abang! Kaget tauu!"
"Sar! Lo gak sadar ada kalimat aneh yang keluar dari mulut ini kucrut satu?"
Aksara tampak kebingungan, Alana yang menjadi objek pembicaraan si kembar juga ikut kebingungan.
"denger ga kalimat Abang pernah nyetir motor Abang ojol ga? Terus dia ketawa ngejek gitu??"
Dalam sepersekian detik si kembar berbalik badan ke arah Alana. Alana yang merasa terpojok menempelkan badannya ke kursi mobil, matanya menatap ke arah abang-abangnya bergantian.
"Ngaku lo!" Pojok Aksana.
"Dek lu gak ngelakuin apa yang ada di pikiran kita berdua kan?"
"Ya emang yang ada di pikiran kalian berdua apaan? Lana gak tau Lana bukan om Deddy Corbuzier."
"Lo gak nyetir motor Abang ojol pas nganterin makanan ke kantor kan?" Tanya Aksana perlahan-lahan.
Bagai di lem, bibir Alana tertutup rapat. Bisa mati di tempat kalo mereka tau, lagian kok mereka bisa tau? Ini Alana yang terlalu bego apa si Upin Ipin yang kepinteran?
"Dek lo bahkan gak bisa naik sepeda. Sar ah elah adek lo kenapa macem ginian sih?"
"Ya adek lo juga ego!"
Aksara mengalihkan pandangannya ke belakang, Alana terlihat menunduk sembari memainkan jemarinya.
"Dek lo bahkan ga belajar motor, nyali dari mana lo? Diajarin siapa coba?"
"Kan bang Sana sendiri bilang, lebih baik mencoba dari pada tidak sama sekali. Ini Lana coba naik motor ke kantor Abang."
Aksana sudah tak bisa bereaksi, "ini antara gue gak cocok jadi motivator atau yang dikasih motivasinya kelewat bolot."
"Maksud Abang kamu emang bener, kamu harus coba apa yang kamu belum coba. Tapi bukan nyetir motor juga dong Lanaa bahaya, hey liat Abang, nyetir motor itu ga semudah yang ada di pikiran kamu. Jalan raya itu bahaya gimana kalo kamu kenapa-napa." Jelas Aksara.
"Tapi Lana gapapa kok, gak jatoh."
"Udah-udah. Udah ya pokoknya masalah ini selesai disini, jangan sampe pembahasan ini sampe ke telinga mama, kamu juga dek! Awas kalo bertingkah aneh-aneh lagi Abang sita hp, Tab, komputer, sekalian WiFi kamar kamu Abang matiin!" Ancam Aksana.
Raut wajah Alana seketika berubah, "ih kok bang Sana gitu?? Bang Sara bantuin dong."
"Sorry sekarang Abang ada di pihak si Ipin."
...🥀...
"Mas Tevan gak bisa ya nikahnya mundur aja? Nanti kalo mas Tevan nikah, yang nganter Lana kalo mau vaksin Ubi siapa?"
Lelaki dengan jas putih itu tersenyum hangat, selanjutnya ia usap pelan rambut pirang Alana yang sudah ditata sedemikian rupa.
"Ih Abang jangan usap-usap! Ini dibikinnya 2 jam tau!"
Tevan tersenyum lagi, "adek Abang udah gede. Kan ada bang Sara Sana, rumah Abang juga gak pindah kok tetep disitu, kalo Lana mau main nanti ada Kak Theana jadi makin rame."
Alana mengangguk namun bibirnya masih cemberut, "Abang Upin Ipin mana mau di aja ke Vet." Alana mendekatkan bibirnya ke telinga Tevan, "yang ada balapan mulu." Bisik Alana.
"Loh Abang-Abang mu masih balapan?"
"Iya, tapi sssttt.. Jangan bilang bilang mama, nanti Lana gak dikasih uang jajan sama Abang Upin Ipin."
Hari ini adalah pernikahan Tevan, kakak sepupu si kembar dan Alana. Lelaki lembut dan pengertian itu selalu jadi orang favorit Alana. Gimana gak jadi favorit coba, nge mall dianterin, ke Vet ngevaksin si Ubi dianter, ya pokoknya kak Tevan itu zona manjanya Alana deh.
"Udah jangan nangis, jelek banget eww!" Ucap Aksara mengejek Alana yang sejak acara berlangsung ia terus menangis tersedu-sedu. Pokoknya hari ini hari patah hatinya Alana.
"Iya eww mana ingusnya keluar lagi." Sahut Aksana yang sontak saja mengundang reaksi tidak bersahabat dari Alana.
"Apaan sih Lana gak ingusan! Abang kalo ngomong lagi Lana colok pake garpu siomay!"
"iihhh takutt."
Pernikahan diadakan di luar ruangan. Cuaca hari ini juga mendukung, iya mendukung banget gak ujan tapi matahari diatas kepala banget ini.
Sampai tibalah di sesi lempar buket bunga pengantin. Yaaa kalian tau lah katanya sih yang dapat buketnya dia yang nyusul jadi pengantin.
Awalnya Alana ingin melipir karena tak begitu tertarik dengan sesi acara ini, tapi sialnya dia terjebak diantara kerumunan orang, terjepit dan terhuyung ke sana kemari.
"Ron ayok dah ikutan."
"Ogah mending disini adem."
"Ayok yang udah bosen ditanya kapan nikah sama sanak sodara pas lebaran, mari kita berkumpul disini saling beradu nasib."
Ucap MC.
"Percuma dapet buket gak ada yang diajak ke pelaminan mah. Masa iya nikah sama buket bunga ye gak Ron?"
"Iye dah karep mu."
"Gue cabut bentar ye, nyebat duls."
Lelaki itu hanya mengangguk dan lanjut menyantap makanannya.
"Pengantin siap? 3.. 2.. 1"
*Pluk!
Pendaratan yang sangat amat tidak sempurna dialami buket bunga yang malang. Bukannya jatuh ditangan yang tepat bunga itu malah jatuh ke mangkuk soto mie.
"SOTO MIE GUEEEE??"
Kerumunan orang pun masih tak terkendali, termasuk Alana yang masih saja terhuyung ke sana kemari sampai akhirnya terlempar keluar kerumunan. Tubuhnya tak seimbang ditambah sepatu yang ia pakai hari ini tingginya 8 cm yang jujur saja Alana tak mahir menggunakannya.
Sampai akhirnya ia jatuh menimpa seseorang, yang tengah duduk di depan stand makanan, "SOTO MIE GUE YANG MALANG YA ALLAH INI NGANTRINYA 10 MENIT, BARU GUE MAKAN 2 SUAP!"
"ya ampun mas! Ma-maaf aduh bajunya juga kotor."
Lelaki itu bangkit dari duduknya, berusaha membersihkan kuah soto yang hampir mengotori setengah dari kemejanya.
Melihat itu Alana reflek ingin membantu membersihkan, tapi niat baiknya itu ternyata tak disambut baik. Kedua tangan Alana ditepis keras.
"Ma-maaf ya mas saya beneran ga sengaja, tadi saya kedorong-dorong or-"
"ALANA?!" Panggil lelaki ber-jas hitam dari kejauhan. Perawakan tinggi, wajah tampan, dan rambut kecoklatan yang tertata rapih muncul bak pahlawan.
"Kenapa?"
Alana tak menjawab, tapi tentu saja jelas disini ada yang tidak beres. Lelaki itu- Junot mengalihkan tatapannya kepada lelaki di depan Alana yang masih sibuk berusaha membersihkan kemejanya.
"Aku jatuh terus nimpa masnya, bajunya jadi kena kuah soto." Jelas Alana.
Junot mengangguk mengerti, "maaf ya mas. Hmm gimana ya, saya ganti aja bajunya gimana? Atau saya transfer uang ganti rugi aja?"
Junot merogoh saku jasnya, mengeluarkan ponselnya dan mengetik beberapa tombol di sana, "nomor rekening mas nya berapa?"
Lelaki itu tak menjawab, ia mengambil jasnya yang masih tersampir disandarkan kursi, "gue gak butuh duit lo. Lain kali jaga cewek lo, kalo perlu iket biar gak ilang."
Selanjutnya lelaki itu meninggalkan Junot dan Alana yang masih berdiri di tempat yang sama. Junot masih menatap punggung lelaki itu yang perlahan menghilang dari pandangannya. Berbeda dengan Junot, Alana masih sempat mengomel.
"huuuu dasar cowok belagu!"
"Kamu gapapa kan Lan?"
"Nggak kak Lana gapapa, cuma kaget aja."
"Yaudah kita minum dulu disebelah sana ya."
...✨ New cast unlock 🔓 ✨...
...[ Moon Taeil (as) Tevan Pramudya ]...
...[ Joy (as) Theana ]...
^^^[ Kim Jungwoo (as) Junot Bachtiar Atmadja ]^^^
...[ Ubi 😍 ] ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Hafizahaina
Ngakak terus pas baca cerita ini, thor keren banget deh!
2023-07-25
1
🔍conan
Yang bikin author sebisanya aja ya, pengen lanjutin ceritanya.
2023-07-25
1