LAPAR

"Sayang. Kamu diam dulu di sini ya?" pinta suami terbaiknya yakni si bungsu dari Bai bersaudara bernama Xi Zhua.

"...Baik" Balas Lin Zhu mengangguk.

"Aku akan ambilkan sesuatu" Xi Zhua lekas membawa kail pancing untuk menangkap ikan. Lin Zhu di dudukan di atas batu besar seraya menunggu hasil tangkapan ikan dari Xi Zhua.

"Tunggu ya. Sebentar lagi kita pasti akan makan" Ucap Xi Zhua tersenyum ramah pada Lin Zhu.

Lin Zhu pun mengangguk diam, seraya menahan perutnya yang keroncongan. Netra Lin Zhu pun menikmati pemandangan yang tak biasa. Yakni menyimak terus wajah tampan suaminya yang begitu baik dan perhatian padanya.

Ia selalu bermimpi memiliki suami ideal seperti Xi Zhua. Ramah, baik hati dan pengertian juga imut dan tampan... Ia adalah tife Lin Zhu di dunia nyata.

"Sayang. Kenapa kamu terus menatap ku begitu? Apakah kamu marah?" Tanya Xi Zhua menoleh ke arah Lin Zhu dengan tatapan merengut.

"Ah... Tidak tidak... Aku tidak marah padamu" Lin Zhu sungghh kikuk kala di tatap pria tampan di hadapannya.

"Begitu ya.. Syukurlah" Ia pun menghelan napas leganya seakan kembali tentram.

Berapa usia pria ini? Bagai mana bisa tubuh ini memiliki ke lima suami dalam satu kluarga. Sungguh serakah sekali... Tak lama setelah itu, akal sehat Lin Zhu memasuki zona dewasa. Di mana hal yang tak pernah ia rasakan malah membuat sebagian ingatannya jadi kotor.

"Sayang. Malam ini... Tidur di kamar ku?" pinta si rambut merah suami pertama yang bernama Huan.

"Ah baik sayang...' balas Lin Zhu senang.

Lalu tak berselang lama datanglah Xian suami ke dua, ia menarik tangan Lin Zhu agar mau bermalam di kamarnya "Tidak sayang. Malam ini adalah bagian ku membuatmu lelah" Pipi Lin Zhu seketika memerah kala mendengar kalimat tersebut terlontar dari bibir Xian.

"Ahhh... Ia aku pasti akan datang ke kamarmu" Balas Lin Zhu sangat senang.

"Tidak Huan atau pun Xian! Malam ini, istriku akan menginap di kamarku... Ayo sayang" Xiao mulai mengaitkan tangannya di sikut Lin Zhu. Dan kemudian bergelendong tak karuan.

"Hentikan! Xiao... Kau hanyalah suami ke tiga yang tak pernah perhatian pada Xue Shen istriku... Jadi malam ini biarkan dia menginap di kamarku saja!" Pekik Lian menarik tangan kanan Lin Zhu.

"Ahh hentikan jangan berebut. Aku pasti akan menginap di kamar kalian... Jangan tarik tarik aku!" Lin Zhu tertekan.

Akhirnya datanglah Zhua "Kakak kakak ku yang terhormat. Makanan di meja sudah masak... Dan kalian lekas lah makan... Biarkan Xue Shen istirahat.

"Benarkah adik bungsu?" tanya ke empat kakak kakak nya. Xi Zhua hanya bisa mengangguk diam "Baiklah kebetulan aku sedang lapar" keempat kakak Zhua lekas berlalu menuju meja makan.

"Aaduh sakit... Tanganku sampai memar" rengek Lin Zhu. Xi Zhua mulai menghampiri Lin Zhu dan mendudukannya di kursi sofa yang empuk dan nyaman.

"Duduklah... Akan ku obati. Mana yang memar?" tanya Xi Zhua penuh perhatian.

"Sayang. Tangan ini memar" balas Lin Zhu manja.

"Baiklah. Akan ku kompres" Xi Zhua dengan penuh perhatian dan begitu dewasa merawat Lin Zhu yang manja meski dia adalah seorang dokter di masa lalu.

"Terimakasih sayang..."Balas Lin Zhu melempar senyum pada suami bungsunya itu.

Xi Zhua mengangguk senang. Lin Zhu dan Xi Zhua saling bertatapan satu sama lain. Pandangan mereka kian dalam dan dalam saja hingga tanpa sengaja, hidung mereka pun bertabrkan.

Duk! Hendak berciuman...

Lin Zhu yang terkesima oleh suasana romantis kala berduaan di sofa dengan Xi Zhua pun seketika memejamkan matanya. Ia hendak menikmati ciuaman hangat pertamanya di kota entah berantah itu... Namun sesaat sebelum ciuman itu terjalin dengan panasnya. Seseorang malah mengganggu imajinasi Lin Zhu yang terjalin begitu harmonis itu...

"Hei. Apa yang kau lakukan!" tegur seseorang. Dari suaranya itu adalah Huan...

Seketika Lin Zhu pun membelalak "Apakah kau tak malu? Meminta Zhua memancing ikat di tengah terik nya matahari siang bolong ini?" amuk Huan masih nyerocos.

"Lho. Kan dia laki laki... Bukannya dia yang harus memberiku makan saat aku lapar?" tanya Lin Zhu polos, ia sama sekali tak tahu menahu tentang dunia terbalik itu.

"Kak Huan. Jangan galak galak pada istriku... Dia masih bingung karna tenggelam tadi" Xi Zhua berusaha menenangkan amukan Huan.

"Adik. Jangan mau di suruh oleh iblis wanita ini... Selama ini kita sudah cukup diam menanggapi segala perbuatan keji nya pada kita... Sekarang waktunya kita membalas perlakuan kejinya!" Amuk Huan.

"Kenapa kamu sangat membenciku! Apa salahku... Hingga kalian begitu tega mengataiku sebagai iblis wanita... Hiks..." Lin Zhu terluka oleh kata kata Huan. Sebab baru saja ia mengkhayalkan sosok Huan yang begitu lembut dan manis. Lalu kini ia harus di hadapkan dengan prilaku Huan yang kasar dan semena mena.

"Hentikan tangisan bodohmu itu. Sebaiknya biarkan dia mencari ikan di sungai ini... Dan kita kembali saja ke gubuk. Karna adik Lian sudah memasak kan sup untuk kita" tegas Huan menarik Xi Zhua.

"Kakak lepaskan. Xue Shen juga lapar... Benarkan istriku?" tanya Zhua penuh rasa cemas pada istrinya yang memang sedari tadi mengeluhkan lapar dan lapar terus.

"...Aku tak tahu jalan pulang" Ringis Lin Zhu lekas bangkit dan menghampiri Zhua.

Huan bergerak cepat dan mendorong tubuh Lin Zhu hingga ia mencium tanah "Jangan pulang sebelum kau membawa makanan. Kau tidak lihat istri istri yang lain begitu mencintai suaminya!! Hingga mereka pulang larut hanya untuk menyenangkan suami mereka! Bahkan membelikan pakaian bagus saja kau tak mampu... Tapi begitu serakah menikahi kami berlima!" Amuk Huan kesal.

"Kakak sudah. Hentikan memaki Istriku... Dia sangat sedih" Komen Zhua menatap pedih ke arah istrinya.

"Hentikan Zhua. Kita lihat saja... Bisa tidak dia memberi kita makan. Punya istri jahat sepertinya hanya menambah beban kluarga Bai Xi saja..." umpat Huan seraya menyeret Zhua pergi. Lin Zhu pun di tinggalkan Huan di sebuah lahan kosong dan jika Lin Zhu tak bergegas membuntuti Huan. Mungkin ia tak bisa pulang...

Lin Zhu diam diam mengikuti langkah Huan yang kala itu menata hentakan kakinya menuju sebuah gubuk... Netra Lin Zhu seketika terbelalak, khayalan Lin Zhu tentang rumah mewah dan kamar yang indah pun seketika sirna... Kini ia harus menyinggahi tubuh wanita mafia kelad atas dengan titel si tukang poya poya dan mabuk judi. Juga bergonta ganti laki laki... Dan rumah yang kini Lin Zhu sunggahi pun terkesan bobrok dan gubuk reyot.

"Hah! Harta aku... Rumah mewah? Mobil perari terbaru... Gelar dokter dan segala kemewahan lainnya harus raif dan berganti dengan kehidupan miskiin ini?" Lin Zhu hampir pingsan di buatnya...

Ia gemetaran dan menjatuhkan diri di rerumputan. Ia pun pingsan...

Akankah Lin Zhu merubah nasibnya yang terlanjur buruk itu... Simak kelanjutannya. Klik Like kalau suka ya... Juga saran yang mendukung...

Terpopuler

Comments

retno

retno

terus semangat thor

2023-08-26

0

retno

retno

biasanya begitu reinkarnasi langsung punya ingatan pemilik sebelumnya,ini malah gak ingat apapun

2023-08-26

1

Repi Sombeng

Repi Sombeng

up banyak ² author

2023-08-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!