"Hei adik! Kemari!" Pekik pria tampan berpakaian serba biru. Pria itu menarik pria berambut pirang itu dan menyeretnya kasar. Lin Zhu sedikit tersentak dan panik sesaat "Hei. Jangan pergi, kamu harus bertanggung jawab!" Pekik Lin Zhu lekas berdiri ke arah pria berambut pirang yang di seret kakaknya itu.
HYUUNG!! Baru saja berdiri, tubuh Lin Zhu malah oleng dan hendak mencium tanah. Tapi lagi lagi pria berambut pirang itu menahan tubuh Lin Zhu hingga Lin mampu berdiri kembali.
"Hati hatilah... Jangan semberono. Nanti kamu bisa tenggelam lagi" meski pria berambut pirang itu bertubuh kekar, tapi gaya bicaranya sungguh lembut seperti seorang perempuan muda.
"Ups. Terimakasih..." Balas Lin Zhu sembari menatap Pria berambut pirang itu.
"Zhua! Apa yang kau lakukan! Lepaskan dia!" Bentak pria dengan pakaian biru itu. Pria itu mendorong Lin Zhu hingga terjatuh menyuksruk.
"Aah! Kakak! Jangan kasar begitu. Diakan perempuan" ujar Pria berambut pirang bernama Ye Zhua.
"Heh. Perempuan, jangan bela dia Zhua....dia adalah wanita gila! Sebaiknya kita tinggalkan saja" Bentak pria tersebut seraya menyeret Zhua dari tempat tersebut. Zhua mengikuti langkah sang kakak dan membiarkan Lin Zhu terdiam di tanah dengan luka di lututnya.
"Kenapa pria itu mendorongku? Memangnya apa salahku" bisik Lin Zhu sedikit mengkrucutkan bibirnya. Ke lima pria itu pun lekas pergi dari hadapan Lin Zhu...
Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya pikiran Lin Zhu mulai berkumpul "Rupanya ini bukan mimpi!" Pekik Lin Zhu teriak sekencang kencangnya. Ia memutar otak dan sama sekali belum ada bayangan di otaknya.
"Pakaian ini, gaya rambut ini... Apakah aku telah transmingrasi ke jaman kuno?" tanya Lin Zhu meratapi dirinya yang berpenampilan urakan dengan pakaian compang camping dan bobrok. Warnanya kusam dan tak enak di pandang sama sekali.
"Oh dewa! Apa yang sudah kamu lakukan? Kenapa aku malah di letakan di jaman kuno ini dan menjadi rakyat jelata? Padahal, di jamanku aku sangatlah kaya raya dan berpengaruh... Bahkan untuk saat ini, aku sama sekali tidak tahu rumah ku di mana? Dan siapa kluargaku... Lalu malam ini aku harus tidur di mana?" tanya Lin Zhu bergumam dengan pikirannya sendiri yang sedang kacau balau itu. Bahkan Lin Zhu tak perhatikan wajahnya yang sudah kusam tak terurus, karna ia menyinggahi tubuh wanita preman yang paling di takuti di kota. Hingga wajah yang di singgahi Lin Zhu tidaklah cantik sama sekali...
KRUUUYUUUKKKK... Bunyi perutnya yang ramping itu tengah berontak meminta isi.
"Lapar... Mana ada restorant di sini" Bisik Lin Zhu celingukan kanan kiri. Akhirnya ia pun putuskan untuk berjalan secara perlahan meski tubuhnya sangatlah lemas. Tangannya memegangi perutnya yang kian sakit saja... Seraya mengeluh dan menggumam dalam hati, ia pun tak sengaja menyingkap semak belukar. Lalu tak sengaja secara kebetulan, netranya di pertemukan dengan ke lima pria pria tampan tadi yang kala itu terlihat tengah berdiskusi.
"Hei Xian! Kenapa kamu marahi Zhua?" Lontar pria berambut perak. Pria itu juga tampan dan rambut para pria di jaman tersebut sangatlah indah panjang dan lurus terawat.
"Apa maksudmu Xiao. Bukankah kita sudah sepakat untuk membunuh wanita iblis itu!" Bentak Xian marah besar.
Pria berambut perak dan berpostur tinggi ramping itu pun membalas "Kita memang ingin membunuh wanita iblis yang serakah itu. Tapi... Jika adik Zhua menolongnya, itu juga bukan salahnya. Jadi jangan marahi dia seenaknya" Timbal Xiao tak mau kalah dalam bicara.
Membunuh? Wanita iblis... Apakah mereka sedang membicarakan ku? Bathin Lin Zhu menggumam dalam hatinya.
"Sudah sudah. Jangan saling menyalahkan... Sebaiknya kita pikirkan cara lain untuk membunuh wanita jahat itu dengan lembut agar dia tak balas dendam pada kita jika aksi pembunuhan kita kembali gagal" Ujar Xiang Yun.
Xiang di gambarkan seorang pria tampan dengan postur tubuh tinggi berisi dan berkulit putih pucat. Ia adalah satu satunya pria bijak yang penuh perhitungan sangat pelit dan irit, bahkan ia berani kelaparan asalkan adik adiknya bisa makan.
"Kakak kakak. Jangan berdebat....semua ini adalah salah ku maafkan aku" ucap si bungsu menundukan wajahnya. Pria berambut pirang itu rupanya adalah adik bungsu mereka.
"Tunggu tunggu. Apakah mereka sedang mengicarku? Tapi apa salahku? kenapa mereka mau merencakan pembunuhan untukku" Lin Zhu melangkah mundur setelah tahu hal yang sebenarnya.
Kakinya tak sengaja menginjak ranting pohon yang kering KRAK! Seketika lima pasang mata menyorot ke arah Lin Zhu dan membuat Lin Zhu terperangkap.
"Wah wah... Ada yang sedang menguping di sini rupanya?" tanya Lian menghampiri.
"Heh. Benar... jangan dia tahu jika kita sudah jera oleh kelakuannya yang seperti binatang itu!" Xiao menghampiri Lin Zhu dan menggumam demikian.
"Seandainya dia tadi tewas... Mungkin kita akan terbebas" usul Xian.
"Hehe... Sungguh beruntung sekali karna ada Zhua yang mau menolongmu!" Tambah Huan. Ke empat pria tampan itu kini telah mengelilingi Lin Zhu yang sedang kelimpungan tentang masalalunya. Ia bahkan tak mengerti kenapa para pria itu ingin membunuhnya.
"S-siapa kalian! Kenapa kalian ingin membunuhku?" tanya Lin Zhu ketakutan. Ia belum memiliki ingatan tentang wanita yang ia singgahi itu.
DEG! Mendengar kalimat tanya yang terlontar dari bibir Lin Zhu membuat ke empat pria itu terbelalak "Apakah kepalanya terbentur ketika tenggelam tadi?" tanya Lian memperhatika batok kepala Lin Zhu. Lin Zhu mundur ke belakang dan malah menabrak Xiao "Dasar wanita gila... Beraninya kau menyentuhku" ucapnya. Lin Zhu sangat ketakutan karna ia sama sekali tak mengerti dengan ke adaan nya saat ini. Hingga Zhua datang dan melentangkan tangannya "Hentikan kakak kakak. Ku mohon jangan sakiti istriku" Ucap Zhua lantang.
Ucapan nya membuat Lin Zhu terbelalak "Istri? Apa maksudmu istri? Aku sama sekali belum menikah, aku masih perawan dan lajang" cerocos Lin Zhu berkomentar.
Mendengarkan ocehan Lin Zhu yang menyebut dirinya lajang membuat ke empat pria itu tertawa lepas "Apa katanya! Hahahah lajang? Serakah sekali wanita iblis ini... Apakah karna kepalanya terbentur dia jadi lupa ingatan. Hahahahaha kenapa tidak mati saja sekalian" tawa Xian terbahak dan membuat Lin Zhu marah. Zhua tak tega melihat istrinya di tertawakan begitu. Hingga Zhua pun menarik pergelangan tangan istrinya lalu membawanya ke suatu tempat.
"Ayo ikut aku sayang" Pinta Zhua menjauhi kakak kakaknya.
Lin Zhu yang tengah bimbang pun terpaksa mengikuti langkah Zhua yang membawanya entah kemana...
"Zhua. Hati hati, jika bukan dia yang mati maka kau akan di bunuhnya. Wanita itu adalah seorang iblis, dia tak pantas hidup!" seru Lian dengan suara yang lantang.
Suasana dunia entah berantah itu membuat Lin Zhu tak nyaman sama sekali dan ia ingin sekali pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
retno
semangat thor
2023-08-26
0
retno
penasaran sejahat apa pemilik tubuh sebelum nya
2023-08-26
0
Repi Sombeng
semangat author
2023-08-17
0