Chp 5 : Kota Kuzu

<< Kota Kuzu >>

Kota Kuzu merupakan kota yang cukup ramai. Banyak pedagang yang sering singgah disini, karena letaknya yang berdekatan dengan kota lain, sekaligus jadi tempat persinggahan yang bagus untuk menuju kota selanjutnya.

Sama halnya dengan kota Zhanzi di masa lalu, kota Kuzu juga di kelola oleh sebuah keluarga yang memerintah disini. Mereka adalah keluarga Zu, keluarga yang mengatur pemerintahan kota Kuzu hingga menjadi besar sampai sekarang.

Keluarga Zu merupakan keluarga kelas tiga, satu tingkat di atas keluarga Zhen yang sekarang. Satu tingkat di keluarga itu, sangat bernilai dimata masyarakat. Itu menjadi tolak ukur, semakin tinggi tingkatan keluarga, maka akan semakin sejahtera keluarga tersebut.

Namun, semakin tinggi tingkatan keluarga, maka pajak yang harus dibayar untuk kekaisaran akan semakin besar juga. Contohnya, keluarga kelas tiga akan dikenakan pajak sebesar 10 persen dari total pendapatan sebuah kota. Begitu juga dengan keluarga kelas dua yang membayar 20 persen dan keluarga kelas satu yang membayar pajak sebesar 30 persen.

Walaupun pajak yang dibayarkan cukup besar, tapi itu sesuai dengan apa yang mereka dapatkan. Mulai dari keluarga kelas tiga sampai kelas satu, mereka pastinya memiliki wilayah masing masing. Lain halnya keluarga kelas tiga yang di turunkan menjadi kelas empat.

Mereka akan sangat sulit untuk mendapatkan akses para pedagang, karena kekaisaran menghentikan perputaran ekonomi di wilayah mereka, yang membuat sulitnya pedagang masuk.

Itu semua juga dikarenakan keluarga tersebut tidak membayar pajak kepada kekaisaran, entah karena alasan apapun. Tapi selama mereka memberikan alasan yang tepat, maka keluarga itu punya hak untuk menunda pembayaran pajak.

...***...

Di tengah tengah keramaian, terlihat seorang pemuda yang sedang berjalan menyusuri kota.

Tapi, jangan terlalu percaya pada tampilan pemuda itu. Walaupun dia terlihat seperti pemuda yang berumur 17 tahun, dia sebenarnya masih sangatlah muda.

Pemuda itu adalah Zhen Wu, dia saat ini berumur 13 tahun. Zhen Wu kini tengah berjalan sambil melihat lihat sekitar. Nampaknya dia sedang mencari sesuatu tempat untuk didatangi.

Selama beberapa menit berjalan, pada akhirnya Zhen Wu pun sampai disalah satu bangunan yang megah. Bangunan itu adalah serikat dagang Bangau Putih, tempat yang menjadi pusat perdagangan di kota Kuzu.

"Akhirnya ketemu." Zhen Wu tersenyum tipis sambil melangkahkan kakinya menuju kedalam bangunan itu.

Bangunan tersebut pernah diceritakan oleh Shi Siong saat mereka dalam perjalanan ke kota Kuzu. Berkat ingatan dari tubuhnya, Zhen Wu kini tahu sedikit tentang serikat dagang Bangau Putih.

Sesampainya dia di dalam, seorang pelayan menyambutnya dengan ramah, walaupun ada sedikit rasa tidak suka kepada Zhen Wu dari pelayan itu, karena melihat penampilannya. Tapi karena seorang pelayan harus seprofesional mungkin, maka dia tetap bersikap ramah.

"Selamat datang tuan, ada yang bisa dibantu?" tanya pelayan tersebut.

Zhen Wu tahu bahwa pelayan itu memperhatikan pakaian yang dia kenakan, namun Zhen Wu menganggap tatapan tersebut adalah hal yang wajar. "Aku ingin menjual sebuah resep pil, namun bisakah aku bertemu dengan atasanmu atau seseorang yang penting disini?"

Pelayan itu mengerutkan dahinya lantaran mendengar ucapan dari Zhen Wu. "Tuan izin kan saya bertanya, kalau boleh tahu, resep pil apa yang ingin anda jual?"

Zhen Wu memperlihatkan sebuah kertas yang ditulisnya sebelum kemari. "Aku ingin menjual resep pil kelas 1 peringkat rendah," jawab Zhen Wu serius.

Pelayan itupun langsung tertawa karena mendengar jawaban dari Zhen Wu. "Haha... Maaf saja, kayanya anda harus keluar dari tempat ini. Kami tidak kekurangan pil kelas satu sedikitpun. Apalagi pil yang anda tawarkan hanya resep pil kelas satu peringkat rendah! Kami saja memiliki beberapa pil kelas dua. Jadi jika resep pil itu dijual, nantinya itu hanya akan jadi sampah disini."

Zhen Wu sudah tahu bahwa ujung ujungnya pasti akan begini. Jadinya dia dengan santai membalas, "Kenapa? Bukannya kalian akan membeli sesuatu jika barang tersebut memang menarik. Kau bahkan belum memeriksa resep pil apa yang hendak aku jual, dan sudah mengkategorikannya sebagai sampah. Apakah begini cara kalian bekerja?" Zhen Wu menatap pelayan itu dengan tatapan tajam, namun masih tetap terlihat santai.

Entah kenapa rasa takut mulai menyelimuti pelayan tersebut. Dia merasakan tatapan yang membuatnya seperti akan mati berulang kali.

Tapi seseorang kemudian menepuk pundak pelayan itu dan berkata, "Hei sadarlah."

Pelayan tersebut melihat kebelakang, dan mendapati seseorang yang berbicara padanya.

"Pergilah, biar aku yang mengurus ini," ucap orang tersebut.

Pelayan itupun pergi dan tidak lagi berani bertatap muka dengan Zhen Wu.

Orang tersebut kini bertatapan wajah dengan Zhen Wu. Dia terlihat berhati hati sebelum berbicara. "Maaf atas apa yang terjadi sebelumnya, pelayan tadi masih cukup baru disini. Saya sebagai kepala pelayan akan menggantikannya. Jika saya tidak salah dengar, tuan ingin menjual resep pil kelas satu peringkat rendah ya."

Mendengar ucapan halus dan berhati hati dari kepala pelayan itu, Zhen Wu lalu tersenyum tipis. "Ya, saya disini ingin menjual sebuah resep pil. Bisa tolong antarkan aku menemui seseorang atau pengelola tempat ini."

"Baik tuan , silahkan ikut denganku." Kepala pelayan itu membawa Zhen Wu pergi naik ke lantai atas.

Semua orang yang berada dilantai bawah melihat kepala pelayan memperlakukan seorang tamu dengan hati hati, mereka merasa ada yang aneh. Namun mereka mengurungkan niat untuk bertanya, karena tidak mau mencari masalah nantinya.

Zhen Wu terus melangkahkan kakinya menuju lantai atas. Dia dan kepala pelayan itu sampai ke depan pintu sebuah ruangan.

"Tok tok."

"Tuan, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda," ucap Kepala Pelayan.

"Siapa? Bilang padanya aku sedang sibuk." jawab seseorang dari balik pintu.

"Anu... Tuan katanya dia ingin menawarkan sesuatu, dan ada barang yang ingin dia jual kepada kita."

Tidak lama kemudian, terbukalah pintu dengan menampilkan seseorang bertubuh besar dan perut membuncit.

"Ohh... Maafkan aku karena tidak menjamu tamu dengan baik. Silahkan masuk."

Zhen Wu mulai masuk kedalam ruangan, dia pun mulai duduk, namun tidak langsung berbicara, melainkan sedang mengamati seseorang yang berada dihadapannya.

Orang yang berada di hadapannya itu melihat Zhen Wu dengan tatapan aneh. Dia tidak menemukan sesuatu yang spesial darinya.

"Perkenalkan, saya adalah Zu Chong, manager serikat dagang Bangau Putih cabang kota Kuzu. Kalau boleh tau, apa tujuan anda ingin menemui ku?" tanya Zu Chong, namun dengan tatapan kurang bersahabat.

Zu Chong adalah manager serikat dagang Bangau putih yang ditugaskan untuk menjadi pengelola di kota Kuzu. Perawakan Zu Chong terlihat seperti pria berumur 40 tahun, namun umur sebenarnya masihlah cukup muda, yaitu sekitar 30 tahunan. Dia terlihat seperti itu, karena tubuhnya yang lebih besar, dengan perutnya yang membuncit.

Zhen Wu dapat melihat tatapan milik Zu Chong yang terkesan memandang rendah dirinya, kemungkinan karena pakaiannya. Tapi Zhen Wu serasa tidak peduli dengan hal itu, dia masih tetap tenang dan tetap menjaga tutur katanya.

"Saya ingin menjual sebuah resep pil kelas satu peringkat rendah. Silahkan dilihat dulu." Zhen Wu menyodorkan sebuah kertas kearah Zu Chong.

Zu Chong tidak mengambil kertas yang ada di tangan Zhen Wu. Dia lebih menatap Zhen Wu dengan perasaan hina. Karena dia merasa bahwa Zhen Wu sedang mempermainkannya dengan menjual resep pil kelas satu peringkat rendah.

Sesaat sebelum Zu Chong ingin menghina Zhen Wu. Zhen Wu lantas berbicara lebih dulu sebelum Zu Chong menghinanya.

"Sebelum ingin menghina diriku, kenapa tidak baca saja lebih dulu resepnya. Aku tahu, anda pasti menganggap saya serasa menghina anda." Zhen Wu mulai bersandar di kursinya dan menatap langsung kearah Zu Chong. "Manager Zu Chong. Begini kah pelayanan anda terhadap tamu?" ucap Zhen Wu yang memainkan jari jari tangannya.

Ada sedikit perasaan aneh dari Zu Chong terhadap Zhen Wu, namun dia dengan tegas berkata, "Hei nak, ku peringatkan, jaga batasan mu. Kau saat ini sedang berada di serikat dagang Bangau Putih. Jadi jangan mencari masalah, atau kau akan tahu akibatnya."

"Aku tidak mencari masalah manager Zu Chong. Sudah ku bilang dari awal, bahwa aku kemari untuk menjual resep, namun anda malah tidak ingin menerimanya." Zhen Wu tidak merasa takut sama sekali dengan ancaman Zu Chong, walaupun Zu Chong memiliki ranah yang lebih tinggi, yaitu Pembentukan Tubuh tahap menengah, dia malah terlihat lebih tenang dan santai tanpa takut sedikitpun.

Zu Chong langsung menarik kertas resep yang dipegang Zhen Wu. "Sini! Awas saja kalau ini sesuatu yang tidak berguna." Dengan perasaan tidak senang, Zu Chong membaca resep yang diberikan Zhen Wu.

Baru beberapa detik Zu Chong membaca resep pil tersebut, matanya terlihat seperti memancarkan sinar yang besar.

Zhen Wu tersenyum tipis dengan raut wajah yang sangat puas, saat melihat mimik wajah milik Zu Chong.

"Kena Kau," batin Zhen Wu dengan senyum tipisnya.

Selanjutnya>>>

Terpopuler

Comments

Filanina

Filanina

mulai mengumpulkan kekayaan nih.

2024-02-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!