Bab 5.

# Maya

Aku kesal dengan sikap Alifa yang sangat menyebalkan bagiku. Berbeda dengan teman yang lain nya, jika aku meminta membersihkan kamar atau mengambilkan jatah makan ku, mereka tanpa membantah meski ku minta dengan sedikit mengancam. Ya emang teman-temanku di sini rata rata berusia di bawahku semua. Makanya, aku selalu menindas mereka karena aku sangat kesal berada di tempat aneh ini. Entah mengapa hanya Alifa yang sangat berani kepadaku. dengan kata-kata nya yang tenang, entah mengapa Alifa selalu bisa menjawab omonganku. Sangat menyebalkan bukan!.

Aku ingat pertama kali aku berada di tempat yang sangat jauh dari angan dan dunia ku sebelumnya. Aku di paksa papa dan mamaku meninggalkan sekolahku sebelumnya dan di masukkan ke tempat aneh ini. pondok pesantren..yaa membayangkan saja aku tidak pernah apalagi masuk kedalam nya. tapi mau tidak mau aku saat ini berada di sini, karena orang tua ku menganggap aku anak yang gak bisa di atur. Jadi hanya tempat ini yang bisa mengatur aku kata mereka. Sungguh keterlaluan emang dan sungguh sangat menyebalkan.

Ku akui aku dulu sekolah sering bolos dan menghabiskan waktu di kafe dengan teman-teman ku. Jarang sekali tugas sekolah aku kerjakan. Aku lebih suka nongkrong di kafe dengan teman-teman yang memang entah mereka yang baik padaku atau hanya memanfaatkan aku saja. Karena sering nya aku mentraktir mereka di kafe dengan uang yang di kasih orang tua ku untuk keperluan sekolah baik itu membayar spp bulanan maupun buku. Aku tak mempedulikan itu yang penting bagiku happy dan senang. Bodo amat dengan sekolah hanya membuat otak capek dan terbebani saja.

Tapi orang tuaku yang sejatinya seorang yang sangat sibuk, mereka tetap menomorsatukan pendidikan. mereka selalu menginginkan aku sekolah dengan baik dan memilih pergaulan dengan dunia yang baik pula. aku yang anak tunggal di harapkan bisa membanggakan kedua orang tua ku.

dunia ini sungguh aneh bukan..! untuk apa capek-capek sekolah toh uang mereka banyak siapa lagi kalau bukan aku yang akan menghabiskan dan untuk apa mereka bekerja kalau tidak untuk menyenangkan aku anak mereka satu-satunya.

huuuft...memang aneh dan keterlaluan.

*******

sejak drama anak baru si Maya tadi di depan tempat laundry mau di ambil, Alifa enggan untuk keluar kamar kembali. Toh hari masih jam 09.00 pagi, masih banyak waktu untuk bebas hari ini.

'aku masih bingung kenapa kyai memilih aku untuk mengikuti ajang musabaqoh kenapa tidak lain nya yang lebih memiliki suara yang bisa di andalkan.aku takut saja kalau kyai bakalan kecewa.' batin Alifa terus berperang. satu sisi Alifa takut tidak bisa, satu sisi Alifa juga gak ingin mengecewakan pondok terutama sang kyai.

"heeey....! Bengong aja awas nanti ada setan ganteng lewat."

Alifa berlonjak kaget karena tepukan Zia begitu keras di pundaknya.

" Astaghfirullahaladzim ziaaaa...! kamu sungguh bikin orang senam jantung ya. Untung jantungku sehat coba kalau gak bisa mati kaget karena jantungan ini."

"ealah non.., gak ada kali orang mati karena kaget gitu. lagian ya, aku perhatikan dari tadi kamu nie bengonggg terus sampe aku masuk kamar juga kamu gak tau. ada apa sich Alifa..? dari sejak kamu pulang dari ndalem tdi kamu banyak bengong nya."

Alifa tertunduk menanggapi ucapan konyol teman nya itu.

"kyai memintaku tampil di mimbar musabaqoh tahun ini Zia."

"nah kan bagus..! lagian wajar kamu di pilih kamu selama ini ikut kelas Tahfiz dan kelas qoriah khusus dengan kyai langsung, lalu apa masalahnya alifa ?"

"Aku takut gak mampu Zia..! Aku merasa suaraku belum layak untuk jadi peserta di ajang itu. Aku takut mengecewakan kyai..!" Alifa berkata lirih dan semakin tertunduk.

"ealah nie anak, sejak kapan kamu jadi bego begini Alifa..! hiii bikin gemes dech !!"

ucap Zia sambil mencubit gemas pipi teman nya itu.

"Apaan sich Zia ah..sakit tau..!"

"Sini Alifa dengerin aku ya...! kamu itu kenapa sich jadi anak Lola begini. sekarang aku tanya, kamu ikut kelas Tahfiz dan qoriah buat apa?"

"Ya supaya aku pintar dalam hafalan dan musabaqoh lah."

"Nah tu cerdas. sekarang kesempatan di depan mata,kamu di pilih langsung oleh kyai untuk mewakili pondok di mimbar tilawah tentu kyai punya banyak pertimbangan. Contohnya kamu sering ikut berbagai lomba Tahfiz dan akademi. kamu selalu mampu jadi juara meski kadang bukan juara satu, tapi setidaknya kamu punya banyak prestasi yang membanggakan pondok ini. Sebab itu kamu di pilih langsung oleh pimpinan pondok untuk tampil di mimbar musabaqoh meski ini hal pertama bagi kamu tapi kyai memilih tidak sembarang memilih oon. Duuh gemas dach..!"

"iya tapi kan suaraku masih jauh dari kata baik Zia."

"itu menurut kamu, lah kalau menurut yang tiap hari mengajari kamu lain gimana? Kan yang menilai kita bukan kita sendiri, tapi orang lain. Udah ach maju terus pantang mundur non. Gitu aja ngeblang kayak di suruh kawin aj." Timpal Zia yang ngreget dengan Alifa yang sangat bleng hanya di pilih lomba.

" dasar anak manja." ucap Alifa.

" eett..! manja-manja begini que cerdas kali, gak oon kayak loo yang katanya anak kuat tau nya ngebleng juga."

"Hahaha..." akhirnya mereka berdua tertawa bersamaan karena sikap konyol Alifa yang menggemaskan bagi Zia.

_____

 

Tolong like coment dan kasih jejak biar Alifa semangat jadi qori ya.

Terpopuler

Comments

Robert

Robert

Gila, endingnya bikin terharu.

2023-07-27

1

nabila Nisa

nabila Nisa

Bagus sekali thor, membuatku terus ingin membaca!

2023-07-27

1

saijou

saijou

Gak bisa berhenti!

2023-07-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Disuruh menghadap kyai.
2 Bab 2. Masuk di rumah ndalem.
3 Bab 3.
4 Bab 4. Drama dengan si anak baru.
5 Bab 5.
6 Bab 6. Telpon ayah.
7 Bab 7. Wejangan dari ustadzah Mia.
8 Bab 8 . Aktivitas di pondok.
9 Bab 9 . Restu menuju mimbar MTQ.
10 Bab 10 . Kompetisi yang bikin nervous.
11 Bab 11 . Tampil di mimbar.
12 Bab 12 . Baper.
13 Bab 13 . Menuju Final.
14 Bab 14 . Babak final.
15 Bab 15. Sang Juara.
16 Bab 16. Perpisahan Putri dengan Alifa.
17 Bab 17. penyambutan Alifa.
18 Bab 18. Alifa sakit.
19 Bab 19. Alifa masuk Bksm.
20 Bab 20. Ruang Bksm.
21 Bab 21. ummi khasanah datang.
22 Bab 22. Maya memang ....!!
23 Bab 23. Restu kyai dan ummi.
24 Bab 24. Restu Ayah.
25 Bab 25. Maya lagi...!!
26 Bab 26. Melepas keberangkatan Alifa.
27 Bab 27. Menuju kota M.
28 Bab 28. Obrolan via telpon.
29 Bab 29. Malam pembukaan.
30 Bab 30. Penyakit nervous.
31 Bab 31. Hasil final.
32 Bab 32. Bingkisan aneh.
33 Bab 33. Ulat bulu.
34 Bab 34. Tentang bingkisan.
35 Bab 35. Fitnah
36 Bab 36. Sulitnya Jujur.
37 Bab 37. Ketakutan Ayunda.
38 Bab 38. Kebenaran terungkap.
39 Bab 39. Sofi bercerita.
40 Bab 40. Maya Mengelak.
41 Bab 41. Ustadzah Nabila murka.
42 Bab 42. Permintaan Maaf Maya.
43 Bab 43. Permintaan Maaf Maya 2.
44 Bab 44. Bayangan masa depan.
45 Bab 45. Ghibah ala santri.
46 Bab 46. Pesona Gus Al.
47 Bab 47. Kayla Arsyad Al-Banjari.
48 Bab 48. khitbah Gus Al.
49 Bab 49. Alifa & Al.
50 Bab 50. Alifa & Al 2.
51 Bab 51. Cincin Pengikat.
52 Bab 52. Curhat Alifa.
53 Bab 53. Curhat Alifa 2.
54 Bab 54. Obat hati.
55 Bab 55. Saling memikirkan.
56 Bab 56. Kecurigaan Sofi.
57 Bab 57. Keceplosan.
58 Bab 58. Pembicaraan.
59 Bab 59. Masa ospek.
60 Bab 60. Rasa Kangen.
61 Bab 61. Pesan Singkat Misterius.
62 Bab 62. Kedatangan Zia.
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1. Disuruh menghadap kyai.
2
Bab 2. Masuk di rumah ndalem.
3
Bab 3.
4
Bab 4. Drama dengan si anak baru.
5
Bab 5.
6
Bab 6. Telpon ayah.
7
Bab 7. Wejangan dari ustadzah Mia.
8
Bab 8 . Aktivitas di pondok.
9
Bab 9 . Restu menuju mimbar MTQ.
10
Bab 10 . Kompetisi yang bikin nervous.
11
Bab 11 . Tampil di mimbar.
12
Bab 12 . Baper.
13
Bab 13 . Menuju Final.
14
Bab 14 . Babak final.
15
Bab 15. Sang Juara.
16
Bab 16. Perpisahan Putri dengan Alifa.
17
Bab 17. penyambutan Alifa.
18
Bab 18. Alifa sakit.
19
Bab 19. Alifa masuk Bksm.
20
Bab 20. Ruang Bksm.
21
Bab 21. ummi khasanah datang.
22
Bab 22. Maya memang ....!!
23
Bab 23. Restu kyai dan ummi.
24
Bab 24. Restu Ayah.
25
Bab 25. Maya lagi...!!
26
Bab 26. Melepas keberangkatan Alifa.
27
Bab 27. Menuju kota M.
28
Bab 28. Obrolan via telpon.
29
Bab 29. Malam pembukaan.
30
Bab 30. Penyakit nervous.
31
Bab 31. Hasil final.
32
Bab 32. Bingkisan aneh.
33
Bab 33. Ulat bulu.
34
Bab 34. Tentang bingkisan.
35
Bab 35. Fitnah
36
Bab 36. Sulitnya Jujur.
37
Bab 37. Ketakutan Ayunda.
38
Bab 38. Kebenaran terungkap.
39
Bab 39. Sofi bercerita.
40
Bab 40. Maya Mengelak.
41
Bab 41. Ustadzah Nabila murka.
42
Bab 42. Permintaan Maaf Maya.
43
Bab 43. Permintaan Maaf Maya 2.
44
Bab 44. Bayangan masa depan.
45
Bab 45. Ghibah ala santri.
46
Bab 46. Pesona Gus Al.
47
Bab 47. Kayla Arsyad Al-Banjari.
48
Bab 48. khitbah Gus Al.
49
Bab 49. Alifa & Al.
50
Bab 50. Alifa & Al 2.
51
Bab 51. Cincin Pengikat.
52
Bab 52. Curhat Alifa.
53
Bab 53. Curhat Alifa 2.
54
Bab 54. Obat hati.
55
Bab 55. Saling memikirkan.
56
Bab 56. Kecurigaan Sofi.
57
Bab 57. Keceplosan.
58
Bab 58. Pembicaraan.
59
Bab 59. Masa ospek.
60
Bab 60. Rasa Kangen.
61
Bab 61. Pesan Singkat Misterius.
62
Bab 62. Kedatangan Zia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!