Bab 3.

Tak menunggu lama, akhirnya kyai Abdullah keluar menemui Alifa yang masih duduk di ruang tamu ndalem. Ketika melihat kedatangan kyai nya, Alifa pun bangkit sambil mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum kyai .. !Ucap Alifa sambil Salim dengan takzim dan mencium punggung tangan sang pemilik pondok pesantren.

"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarokatu..! Silahkan duduk nak."

"Baik kyai..terimakasih !"

"Alifa.., apa kamu tau nak kenapa Abi memanggil kamu kemari ?"

"Tidak kyai, apa saya ada kesalahan kyai sehingga kyai memanggil saya ?"

Hati Alifa semakin tidak karuan, ketika kyai Abdullah dan ummi khasanah saling pandang dan menatap Alifa dengan tatapan yang tidak seperti biasa nya.Tatapan yang sangat menghujam hati Alifa. entah kenapa Alifa semakin gelisah di situasi ini.

"Kesalahan apa yang sudah saya perbuat selama ini ya..! apa aku membuat kecewa kyai selama di sini ? aduh gimana ini ya ? Tatapan ummi dan kyai kok menakutkan gini sich...! aduhh ya Allah..tenang Alifa tenangg..!!" Batin Alifa bermonolog menenangkan diri nya sendiri.

"Alifa..! kenapa kamu kelihatan gelisah sekali? Begini Alifa, Abi memanggil mu kemari, karena ingin menyampaikan kalau kamu harus mempersiapkan diri kamu mulai sekarang untuk mengikuti ajang MTQ bulan depan. Abi yakin kamu akan mampu mencapai hasil terbaik."

Alifa terhenyak kaget luar biasa dirinya tidak menyangka akan di pilih oleh kyai nya langsung untuk mengikuti perlombaan bergengsi itu. Meski ini bukan pertama kalinya Alifa ikut perlombaan tapi untuk ajang MTQ selevel ini merupakan anugerah dan kebanggaan tersendiri untuk siapapun santri yang terpilih.

"Tapi kyai...? say.. saya apa bisa ? selama ini saya mengikuti lomba cuma sebatas di lingkup pesantren. Saya takut mengecewakan kyai.apa saya pantas mengikuti di ajang luar pesantren..?"

"Tak ada hasil yang datang secara instan nak. perjuangan perlu pengorbanan, Jangan kamu pesimis dengan dirimu sendiri. Tunjukkan kalau anak didik Abi Abdullah punya potensi dan kemampuan yang wajib di kembangkan. Belajarlah dan mulailah percaya dengan kemampuan mu sendiri." Ucap Ummi khasanah memberi nasehat kepada Alifa.

"Betul sekali yang di katakan ummi, Alifa ! kamu harus percaya diri. Ini kesempatan untuk mu menjadi Qori terkenal. Abi akui kemampuan kamu dalam Tahfiz sangat bagus, tapi kamu juga punya potensi mengasah bakat kamu dalam musabaqoh. Abi melihat kamu anak yang cerdas multitalenta. abi yakin kamu pasti bisa. Jangan pikirkan tentang hasilnya, tapi berusahalah menjadi yang terbaik."

"Baiklah kyai ummi, akan saya coba semoga Allah merestui langkah saya. mohon doa nya kyai ummi!"

*******

Setelah perbincangan dengan pemimpin pondok dan istrinya, Alifa kembali ke kamar untuk meneruskan aktivitas yang sempat terhenti tadi, yaitu beres-beres lemari pribadi dan menata supaya terlihat rapi.

"yieee..yang baru ketemu kyai serius amat non..!" Iseng Zia mencolek pipi Alifa yang serius di depan lemari pribadinya.

"huuff...! Alifa membuang nafas dengan kesal akibat ulah iseng teman nya itu.

"Apaan sich Zia, gak jelas banget kamu ini. Udah sana menjauh gak kelar- kelar ini nanti kerjaan kalau kamu ganggu aku terus. Sana mumpung libur beresin juga lemari kamu. jangan jorok-jorok jadi anak cewek, harus rapi, bersih, biar di lirik noh sama ustadz idola."

" Heemm....! kumat dech ibu negara kalau ngomel masalah kebersihan bisa 7hari 7malam gak kelar- juga. Mending kabuuuuurrr....!!"

"hey..dasar anak manja." ucap Alifa sambil melempar bantal ke arah Zia yang lari menuju luar kamarnya.

Sepeninggal si rusuh Zia, Alifa pun menata kembali barang pribadi nya. Buku, baju, serta yang lainnya supaya nampak tertata dengan rapi dan enak di pandang.

ya itulah Alifa anak yang sangat suka kebersihan dan kerapian di manapun berada, apalagi tempat pribadi nya. Alifa sangat menjaga kebersihan meskipun dia anak pondokan yang cenderung kata orang jauh dari kata rapi, tapi inilah hidup Alifa yang sangat menjaga kebersihan meskipun itu kamar yang di tempati beberapa orang. bagi Alifa kebersihan itu cermin pribadi seseorang. apalagi ada hadits yang mengatakan kebersihan sebagian dari iman.

______

Terpopuler

Comments

Nikfyni

Nikfyni

Thor kok pendek amat....

2023-09-18

1

Shogo Makishima

Shogo Makishima

Keren banget! Aku nggak sabar nunggu babak berikutnya ⚡️

2023-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Disuruh menghadap kyai.
2 Bab 2. Masuk di rumah ndalem.
3 Bab 3.
4 Bab 4. Drama dengan si anak baru.
5 Bab 5.
6 Bab 6. Telpon ayah.
7 Bab 7. Wejangan dari ustadzah Mia.
8 Bab 8 . Aktivitas di pondok.
9 Bab 9 . Restu menuju mimbar MTQ.
10 Bab 10 . Kompetisi yang bikin nervous.
11 Bab 11 . Tampil di mimbar.
12 Bab 12 . Baper.
13 Bab 13 . Menuju Final.
14 Bab 14 . Babak final.
15 Bab 15. Sang Juara.
16 Bab 16. Perpisahan Putri dengan Alifa.
17 Bab 17. penyambutan Alifa.
18 Bab 18. Alifa sakit.
19 Bab 19. Alifa masuk Bksm.
20 Bab 20. Ruang Bksm.
21 Bab 21. ummi khasanah datang.
22 Bab 22. Maya memang ....!!
23 Bab 23. Restu kyai dan ummi.
24 Bab 24. Restu Ayah.
25 Bab 25. Maya lagi...!!
26 Bab 26. Melepas keberangkatan Alifa.
27 Bab 27. Menuju kota M.
28 Bab 28. Obrolan via telpon.
29 Bab 29. Malam pembukaan.
30 Bab 30. Penyakit nervous.
31 Bab 31. Hasil final.
32 Bab 32. Bingkisan aneh.
33 Bab 33. Ulat bulu.
34 Bab 34. Tentang bingkisan.
35 Bab 35. Fitnah
36 Bab 36. Sulitnya Jujur.
37 Bab 37. Ketakutan Ayunda.
38 Bab 38. Kebenaran terungkap.
39 Bab 39. Sofi bercerita.
40 Bab 40. Maya Mengelak.
41 Bab 41. Ustadzah Nabila murka.
42 Bab 42. Permintaan Maaf Maya.
43 Bab 43. Permintaan Maaf Maya 2.
44 Bab 44. Bayangan masa depan.
45 Bab 45. Ghibah ala santri.
46 Bab 46. Pesona Gus Al.
47 Bab 47. Kayla Arsyad Al-Banjari.
48 Bab 48. khitbah Gus Al.
49 Bab 49. Alifa & Al.
50 Bab 50. Alifa & Al 2.
51 Bab 51. Cincin Pengikat.
52 Bab 52. Curhat Alifa.
53 Bab 53. Curhat Alifa 2.
54 Bab 54. Obat hati.
55 Bab 55. Saling memikirkan.
56 Bab 56. Kecurigaan Sofi.
57 Bab 57. Keceplosan.
58 Bab 58. Pembicaraan.
59 Bab 59. Masa ospek.
60 Bab 60. Rasa Kangen.
61 Bab 61. Pesan Singkat Misterius.
62 Bab 62. Kedatangan Zia.
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1. Disuruh menghadap kyai.
2
Bab 2. Masuk di rumah ndalem.
3
Bab 3.
4
Bab 4. Drama dengan si anak baru.
5
Bab 5.
6
Bab 6. Telpon ayah.
7
Bab 7. Wejangan dari ustadzah Mia.
8
Bab 8 . Aktivitas di pondok.
9
Bab 9 . Restu menuju mimbar MTQ.
10
Bab 10 . Kompetisi yang bikin nervous.
11
Bab 11 . Tampil di mimbar.
12
Bab 12 . Baper.
13
Bab 13 . Menuju Final.
14
Bab 14 . Babak final.
15
Bab 15. Sang Juara.
16
Bab 16. Perpisahan Putri dengan Alifa.
17
Bab 17. penyambutan Alifa.
18
Bab 18. Alifa sakit.
19
Bab 19. Alifa masuk Bksm.
20
Bab 20. Ruang Bksm.
21
Bab 21. ummi khasanah datang.
22
Bab 22. Maya memang ....!!
23
Bab 23. Restu kyai dan ummi.
24
Bab 24. Restu Ayah.
25
Bab 25. Maya lagi...!!
26
Bab 26. Melepas keberangkatan Alifa.
27
Bab 27. Menuju kota M.
28
Bab 28. Obrolan via telpon.
29
Bab 29. Malam pembukaan.
30
Bab 30. Penyakit nervous.
31
Bab 31. Hasil final.
32
Bab 32. Bingkisan aneh.
33
Bab 33. Ulat bulu.
34
Bab 34. Tentang bingkisan.
35
Bab 35. Fitnah
36
Bab 36. Sulitnya Jujur.
37
Bab 37. Ketakutan Ayunda.
38
Bab 38. Kebenaran terungkap.
39
Bab 39. Sofi bercerita.
40
Bab 40. Maya Mengelak.
41
Bab 41. Ustadzah Nabila murka.
42
Bab 42. Permintaan Maaf Maya.
43
Bab 43. Permintaan Maaf Maya 2.
44
Bab 44. Bayangan masa depan.
45
Bab 45. Ghibah ala santri.
46
Bab 46. Pesona Gus Al.
47
Bab 47. Kayla Arsyad Al-Banjari.
48
Bab 48. khitbah Gus Al.
49
Bab 49. Alifa & Al.
50
Bab 50. Alifa & Al 2.
51
Bab 51. Cincin Pengikat.
52
Bab 52. Curhat Alifa.
53
Bab 53. Curhat Alifa 2.
54
Bab 54. Obat hati.
55
Bab 55. Saling memikirkan.
56
Bab 56. Kecurigaan Sofi.
57
Bab 57. Keceplosan.
58
Bab 58. Pembicaraan.
59
Bab 59. Masa ospek.
60
Bab 60. Rasa Kangen.
61
Bab 61. Pesan Singkat Misterius.
62
Bab 62. Kedatangan Zia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!