Setelah selesai dengan aktivitas bersih-bersih dan semua terlihat rapi, Alifa lalu membawa baju kotor yang hendak di ambil tukang laundry yang sudah di jadwalkan pihak pondok. Ya..pondok tempat Alifa menuntut ilmu memang menyediakan layanan laundry untuk para santri yang sudah di bagi di setiap kamar-kamar nya. Dan biasanya, laundry yang di tunjuk akan mengambil baju-baju santri setiap 2 hari sekali. Mereka mengambil baju kotor sekaligus mengantarkan baju yang sudah bersih. Tentu saja baju itu sudah di pak di plastik khusus dan sudah di tandai nama masing-masing santri beserta nomor kamar dan nama asrama nya.
"hee..kamu..! Kamu bocah yang kemarin nabrak aku dan kabur begitu saja kan. Sebagai hukuman nie kamu bersihkan kamar aku sampai bersih." Ucap Maya sambil melempar sapu dan kemoceng ke arah Alifa sehingga mengenai badan Alifa.
"Maya..! Kamu..!"
"yaa..kenapa ? mau marah ? Hee.. bocah, kemarin kamu sudah menabrak aku dan langsung pergi begitu saja, sekarang aku minta kamu bersihkan kamar aku sampai bersih. Awas kalau sampai tidak bersih." ucap Maya Sik berkuasa.
"kalau aku tidak mau gimana ? Lagian kemarin aku sudah minta maaf ke kamu dan kamu juga gak lecet dikit pun. Dan sejak kapan ada aturan santri harus membersihkan kamar santri lainnya sebagai hukuman ?" Jawab Alifa dengan santai.
"Sejak aku berada di sini. Mengerti kamu.! Ayo cepat bersihkan." Bentak Maya karena tidak suka dengan bantahan Alifa.
"Kamu anak baru di sini Maya! seharusnya kamu jaga sopan santun dan sikap kamu. kita di sini sama-sama belajar, Tentu kamu tau aturan pondok ini bukan..! Patuhi aturan pondok dan berkata lah yang sopan, jangan merasa berkuasa karena orang tua kamu kaya."
"Banyak bacot kamu Alifa! berani kamu melawan aku haa !''
"Astaghfirullahaladzim..! Percuma bicara sama kamu maya. Lagian siapa kamu harus di takuti, Aku hanya takut sama Allah." ucap Alifa sambil mengelus dada dan berlalu meninggalkan Maya.
"Hee bocah udik..! mau kemana kamu..! aku belum selesai bicara hee Alifa..!" Maya mengejar dan mencekal tangan Alifa yang berlalu begitu saja hendak meninggalkan nya.
"Apa lagi sich Maya, kamu tau aku sedang bawa baju-baju yang mau di laundry kan..! Nanti keburu tukang laundry nya datang. Belajarlah sopan seperti santri yang lain, dan kamu jangan menggangguku lagi." ucap Alifa santai.
"Enak saja main pergi main pergi begitu terus. Gak bisa...! kamu harus bersihkan kamarku dulu baru kamu boleh pergi. cepetan ...! mumpung belum ada ustadzah yang keliling. bisa berabe, cepetan Alifa..!"
"Kamar kamu bukan urusan aku. kamu punya tangan punya kaki bukan..? Manfaat kan dan gunakan daripada nanti Allah murka dan mengambil nya karena tidak di manfaatkan dengan baik."
"Dasar bocah edan, kamu nyumpahi aku buntung, gitu maksud kamu haa..!"
"bukan menyumpahi, tapi mengingatkan kamu untuk mempergunakan tangan dan kaki dengan baik. Dan manfaatkan sebaik mungkin sebelum Allah marah karena kita tidak memanfaatkan nikmat sehat yang di berikan oleh Nya." Alifa berkata dengan sangat tenang sehingga membuat Maya diam tak berkutik.
*******
Memang menghadapi tingkah laku manusia berbeda sifat, karakter dan kemauan itu sangat sulit. Tapi Alifa tak meladeni Maya yang notabene nya anak yang sengaja di pindah ke pondok karena orang tuanya tak bisa mengendalikan sikap dan sifat serta polah Maya sebelum nya yang sangat urakan. Maya memang tergolong anak orang yang ekonomi nya kelas menengah atas, maka tidak heran bagi Alifa kalau Maya bersikap seperti itu. Di zaman yang serba canggih ini, tak heran bagi Alifa kalau sifat anak manusia begitu angkuh dan merasa berkuasa. Sama halnya dengan Maya, sifat yang merasa dirinya seorang yang benar jadi bertindak semau sendiri hal yang wajar. tapi tidak dengan Alifa, yang notabene nya anak yang terdidik dengan baik dari kecil. Sifat yang bertolak belakang dari sifat Maya. Membuat keduanya sering terjadi kesalahpahaman. walau bagi Alifa itu hal yang lumrah terjadi dalam pertemanan, tapi bagi Maya semua itu selalu menjadikan sifat iri dan menjadikan permusuhan.
Maya selalu menganggap Alifa anak udik, cerewet, suka ceramah dan kolot. walau Alifa selalu bersikap baik terhadap siapa saja termasuk kepada Maya yang merupakan anak baru di pondok nya, tapi Alifa tak membeda-bedakan dalam berteman. Tapi sebenarnya Maya lah yang selalu mencari gara-gara dengan siapapun.
_____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
mashimaro
uhuy...yang di tunggu hadir.
2023-07-26
1
Abi Dharma
Tiap selesai kerja, langsung deh baca cerita ini, beneran bikin rileks!
2023-07-26
2
Bipana Telaija Gurung
Seru abiss
2023-07-26
1