Bab 2. Masuk di rumah ndalem.

Setelah lepas drama dengan Maya si anak baru, Alifa akhirnya sampai di depan pintu kediaman kyai nya. Setelah mengatur nafas dan menguasai diri akhirnya Alifa memberanikan diri mengetuk pintu kediaman kyai nya.

"tok tok tok..! Assalamualaikum kyai."

"waalaikumsalam warahmatullah ..!" Ucap ummi khasanah istri sang kyai sambil membukakan pintu.

"assalamualaikum ummi..! maaf mengganggu waktu nya.! apa benar kyai memanggil saya ummi..? Ucap Alifa dengan gugup sambil membungkuk kan badan di depan ummi khasanah.

"waalaikumsalam Alifa..! Mari masuk nak..!"

"iya ummi."

Alifa pun melangkah mengikuti ummi khasanah untuk masuk ke dalam rumah ndalem kediaman sang pemilik pondok pesantren. Alifa merasa semakin gugup dan deg-degan dengan situasi ini.

"silahkan duduk nak..! ummi panggil Abi dulu."

"Baik ummi terimakasih !"

Sepeninggal ummi khasanah untuk masuk ke dalam ruangan pribadi sang pemilik pondok pesantren, Alifa menunggu dengan duduk di sofa yang tersedia di ruang tamu ndalem. sambil bersholawat dalam hati untuk mengurangi rasa gugup. Meskipun ini bukan pertama Alifa menghadap sang kyai, tapi rasa deg-deg an dan nervous selalu Alifa rasakan. Ya..gimana tidak, kyai Abdullah mempunyai kharisma dan karomah yang berbeda dari orang lain. Kyai yang sudah membimbing Alifa secara khusus dalam menguasai ilmu secara mendalam dalam bidang seni melantunkan ayat-ayat Allah.

*****

Pov Alifa.

Namaku Alifa Rizky Aulia. sejak usia 4 tahun aku sudah keluar dari rumah untuk di masukan ke pondok pesantren oleh ayahku. Bukan tanpa sebab, ayahku lebih memilih memasukkan diriku ke dalam pesantren karena beberapa alasan.

di usia 4 tahun itu, aku sudah harus menjadi anak piatu karena mamaku meninggal secara mendadak. Aku mempunyai 3 orang kakak laki-laki dan aku anak bungsu, serta satu-satunya anak perempuan di keluarga. Aku yang saat itu belum mengerti arti kehilangan, bersikap bingung. karena tiba-tiba ayah serta kakak ku menangis melihat mama yang tidur tidak bangun bangun. Ya..mamaku meninggal ketika usiaku baru genap 4tahun.

awalnya aku merasa ayah tidak sayang kepadaku, ketika meninggalkan ku di pondok dengan seorang ustadzah. Aku menjadi santri titipan karena usiaku yang masih balita. Aku menangis kala ayah meninggalkan ku di sini..di pondok milik kyai Abdullah serta ummi khasanah. aku melihat ayah pun pergi sambil menangis dan berusaha menghapus airmata yang jelas-jelas jatuh ketika melihatku menangis berontak dalam dekapan salah satu ustadzah kepercayaan ummi. Itulah awal mula aku menapaki hidup di lingkungan pesantren sampai sekarang.

******

''Alifa...!"

''I..i..iya ummi..!" Jawab Alifa gugup karena tersadar dari lamunannya.

''Knapa melamun ? sejak tadi ummi panggil kamu !''

''Maaf ummi..! saya tidak mendengar."

''Ya..gimana mau mendengar kamu saja asyik melamun. Apa ada masalah nak..?"

''Tidak ummi..! tidak sama sekali. Saya hanya teringat awal saya berada di sini. Gk terasa ternyata saya sudah 10 tahun lebih belajar di sini ummi."

Ummi khasanah tersenyum menanggapi ucapan gadis remaja itu. Memang benar, Alifa masuk ke pondok sini sejak usia sangat kecil. 4 tahun adalah usia yang sangat dini bagi seorang anak untuk berpisah dari keluarganya. Terlebih usia 4 tahun adalah usia yang masih sangat membutuhkan kasih sayang lengkap dari kedua orang tua nya. Tapi siapa mengira, Alifa yang waktu itu sangat berontak tidak mau berpisah dari ayah yang mengantarkan kemari justru sekarang Alifa menjelma menjadi gadis remaja penuh prestasi.

Jujur sejak pertama melihat anak itu, suaminya Abi Abdullah, langsung tertarik dan berpikir untuk membimbing Alifa secara langsung dengan tangan nya sendiri. karena sejak kecil, Alifa sudah memiliki aura kecerdasan yang luar biasa yang terbaca dari wajah polos bocah 4 tahun itu. Itu sebab nya, Alifa menjadi santri khusus yang terdidik secara langsung oleh kyai nya. Di luar jam pelajaran, Alifa di gembleng oleh kyai Abdullah untuk bisa menjadi seorang Tahfiz sekaligus Qoriah. karena memang suara Alifa terdengar bagus ketika mengaji.

"Iya benar sayang...! kamu sudah lebih 10 tahun berada di sini nak! sekarang ummi tanya, bagaimana perasaan kamu untuk sekarang, apa kamu menyesal ? Masih marah dengan ayah kamu ? Masih merasa di buang oleh ayah kamu ?"

"Tidak ummi...tidak..! Saya Sama sekali tidak menyesal ummi. Justru saya sangat berterimakasih kepada kyai dan ummi. Saya sudah di bimbing di didik dan di arahkan dengan baik. di sini sangat menyenangkan ummi. Ustadz dan ustadzah begitu baik ketika mengajar di kelas. Kyai juga sangat telaten membimbing saya ummi. Sekali lagi terimakasih ummi terimakasih sudah di didik sejauh ini."

"Kamu memang anak manis, Alifa..! Ucap ummi khasanah sambil tersenyum dan membelai kepala santriwati nya itu. Tak salah Abi memilihmu dan membimbing mu secara khusus supaya kamu menjadi gadis yang mahir dalam dunia Tilawatil Qur'an."

"Terimakasih ummi..! Oh iya kalau boleh tau ada apa sampe-sampe kyai memanggil saya ummi..? Apa saya ada salah ummi ?'’

"Tidak..! kamu tunggu saja kyai sebentar lagi akan segera keluar kok."

____

Terpopuler

Comments

mashimaro

mashimaro

bagus sich ceritanya tapi terlalu pendek bab nya jadi baca sebentar langsung habis..he he
tambahin lagi dong

2023-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Disuruh menghadap kyai.
2 Bab 2. Masuk di rumah ndalem.
3 Bab 3.
4 Bab 4. Drama dengan si anak baru.
5 Bab 5.
6 Bab 6. Telpon ayah.
7 Bab 7. Wejangan dari ustadzah Mia.
8 Bab 8 . Aktivitas di pondok.
9 Bab 9 . Restu menuju mimbar MTQ.
10 Bab 10 . Kompetisi yang bikin nervous.
11 Bab 11 . Tampil di mimbar.
12 Bab 12 . Baper.
13 Bab 13 . Menuju Final.
14 Bab 14 . Babak final.
15 Bab 15. Sang Juara.
16 Bab 16. Perpisahan Putri dengan Alifa.
17 Bab 17. penyambutan Alifa.
18 Bab 18. Alifa sakit.
19 Bab 19. Alifa masuk Bksm.
20 Bab 20. Ruang Bksm.
21 Bab 21. ummi khasanah datang.
22 Bab 22. Maya memang ....!!
23 Bab 23. Restu kyai dan ummi.
24 Bab 24. Restu Ayah.
25 Bab 25. Maya lagi...!!
26 Bab 26. Melepas keberangkatan Alifa.
27 Bab 27. Menuju kota M.
28 Bab 28. Obrolan via telpon.
29 Bab 29. Malam pembukaan.
30 Bab 30. Penyakit nervous.
31 Bab 31. Hasil final.
32 Bab 32. Bingkisan aneh.
33 Bab 33. Ulat bulu.
34 Bab 34. Tentang bingkisan.
35 Bab 35. Fitnah
36 Bab 36. Sulitnya Jujur.
37 Bab 37. Ketakutan Ayunda.
38 Bab 38. Kebenaran terungkap.
39 Bab 39. Sofi bercerita.
40 Bab 40. Maya Mengelak.
41 Bab 41. Ustadzah Nabila murka.
42 Bab 42. Permintaan Maaf Maya.
43 Bab 43. Permintaan Maaf Maya 2.
44 Bab 44. Bayangan masa depan.
45 Bab 45. Ghibah ala santri.
46 Bab 46. Pesona Gus Al.
47 Bab 47. Kayla Arsyad Al-Banjari.
48 Bab 48. khitbah Gus Al.
49 Bab 49. Alifa & Al.
50 Bab 50. Alifa & Al 2.
51 Bab 51. Cincin Pengikat.
52 Bab 52. Curhat Alifa.
53 Bab 53. Curhat Alifa 2.
54 Bab 54. Obat hati.
55 Bab 55. Saling memikirkan.
56 Bab 56. Kecurigaan Sofi.
57 Bab 57. Keceplosan.
58 Bab 58. Pembicaraan.
59 Bab 59. Masa ospek.
60 Bab 60. Rasa Kangen.
61 Bab 61. Pesan Singkat Misterius.
62 Bab 62. Kedatangan Zia.
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1. Disuruh menghadap kyai.
2
Bab 2. Masuk di rumah ndalem.
3
Bab 3.
4
Bab 4. Drama dengan si anak baru.
5
Bab 5.
6
Bab 6. Telpon ayah.
7
Bab 7. Wejangan dari ustadzah Mia.
8
Bab 8 . Aktivitas di pondok.
9
Bab 9 . Restu menuju mimbar MTQ.
10
Bab 10 . Kompetisi yang bikin nervous.
11
Bab 11 . Tampil di mimbar.
12
Bab 12 . Baper.
13
Bab 13 . Menuju Final.
14
Bab 14 . Babak final.
15
Bab 15. Sang Juara.
16
Bab 16. Perpisahan Putri dengan Alifa.
17
Bab 17. penyambutan Alifa.
18
Bab 18. Alifa sakit.
19
Bab 19. Alifa masuk Bksm.
20
Bab 20. Ruang Bksm.
21
Bab 21. ummi khasanah datang.
22
Bab 22. Maya memang ....!!
23
Bab 23. Restu kyai dan ummi.
24
Bab 24. Restu Ayah.
25
Bab 25. Maya lagi...!!
26
Bab 26. Melepas keberangkatan Alifa.
27
Bab 27. Menuju kota M.
28
Bab 28. Obrolan via telpon.
29
Bab 29. Malam pembukaan.
30
Bab 30. Penyakit nervous.
31
Bab 31. Hasil final.
32
Bab 32. Bingkisan aneh.
33
Bab 33. Ulat bulu.
34
Bab 34. Tentang bingkisan.
35
Bab 35. Fitnah
36
Bab 36. Sulitnya Jujur.
37
Bab 37. Ketakutan Ayunda.
38
Bab 38. Kebenaran terungkap.
39
Bab 39. Sofi bercerita.
40
Bab 40. Maya Mengelak.
41
Bab 41. Ustadzah Nabila murka.
42
Bab 42. Permintaan Maaf Maya.
43
Bab 43. Permintaan Maaf Maya 2.
44
Bab 44. Bayangan masa depan.
45
Bab 45. Ghibah ala santri.
46
Bab 46. Pesona Gus Al.
47
Bab 47. Kayla Arsyad Al-Banjari.
48
Bab 48. khitbah Gus Al.
49
Bab 49. Alifa & Al.
50
Bab 50. Alifa & Al 2.
51
Bab 51. Cincin Pengikat.
52
Bab 52. Curhat Alifa.
53
Bab 53. Curhat Alifa 2.
54
Bab 54. Obat hati.
55
Bab 55. Saling memikirkan.
56
Bab 56. Kecurigaan Sofi.
57
Bab 57. Keceplosan.
58
Bab 58. Pembicaraan.
59
Bab 59. Masa ospek.
60
Bab 60. Rasa Kangen.
61
Bab 61. Pesan Singkat Misterius.
62
Bab 62. Kedatangan Zia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!