Annabella melihat kedasar sungai yang jernih sehingga ia bisa melihat ikan-ikan disana, Annabellapun melepas sepatu boots yang ia kenakannya lalu menaikan kedua celana panjangnya.
Dengan sigap Annabella menangkap beberapa ikan menggunakan pisau belati yang selalu ia bawa selama ini.
Annabella kembali mengambil batu-batu sungai dan iapun mebuat api dipinggiran sungai tersebut.
Ia mulai membakar semua ikan yang ia tangkapnya, lalu ia membungkusnya dengan dedaunan seadanya dan sebagainya ia memakannya hingga ia merasa kenyang.
Jacli berjalan menghampiri Annabella
"Jacli apa kau sudah kenyang"
tanya Annabella kepada Jacli, Jacli hanya menggesek-gesekan kepalanya kebahu Annabella, Annabella yang faham dengan kudanya
dia hanya tersenyum "baiklah Jacli sekarang kita sudah kenyang dan sepertinya kita harus kembali melanjutkan perjalanan kita Jacli, bagaimana apa kau masih siap untuk kembali berjalan haa.."
Jacli kuda jantan yang kuat ia seperti tidak merasakan lelah, Ia kembali berdiri dan menendangkan kakinya seolah mengajak Annabella untuk kembali melanjutkan perjalanan mereka.
Annabella kembali naik keatas kudanya ia sengaja tidak memberi komando pada Jacli untuk berjalan cepat, karena Annabella ingin menikmati udara segar dimalam hari ditengah hutan belantara. Sekitar satu jam lebih mereka berjalan tanpa disadari Annabella sudah lelap diatas kudanya.
Jacli memelankan laju kakinya ia tahu jika majikannya sedang tidur, Jacli terus berjalan tanpa lelah yang tidak diketahui oleh Annabella tidak terasa jika posisi mereka sudah menyebrangi sungai yang keempat.
Jacli terus berjalan namun Annabella tak kunjung bangun dari tidurnya, ditengah gelapnya malam yang semakin larut, dan hampir menjelang pagi tapi Jacli terus berjalan hingga tak terasa Jacli sudah berjalan cukup jauh.
Hingga akhirnya pagipun tiba Jacli menghentikan laju kakinya disamping sungai, Jacli yang menyadari jika ia melihat ada sebuah jembatan perbatasan. Jaclipun memberi kode dengan suaranya kepada Annabella. Annabella yang mendengar suara kudanya iapun terbangun dan melihat kesekeliling, betapa terkejutnya ia melihat sebuah jembatan perbatasan yang tinggi menjulang terdapat disebrang sungai.
"Jacli kita ada dimana?"
Jacli yang di tanya hanya memangut-mangutkan kepalanya.
Annabellapun segera turun dari atas kudanya "Jacli pasti kau sudah lapar ya tunggu sebentar aku masih memiliki buah untukmu."
Annabella memberikan beberapa buah apelnya pada Jacli yang ia petiknya dihutan, dan segera memberikannya kepada Jacli kuda jantannya. Jaclipun memakan buah apelnya dan Annabella memakan ikan bakar yang ia disahkannya setelah selesai makan, ia membuang ranting-ranting pohon yang menempel di atas kudanya yang sengaja ia siapkan sebelumnya. "Sepertinya mulai sekarang kita sudah tidak akan membutuhkan ranting-ranting pohon ini Jacli.. Jacli kau tunggu di sini aku akan membersihkan wajahku dulu sebentar."
Setelah selesai membersihkan tubuhnya Annabella kembali menghampiri kudanya. rambut pirang panjang Annabella dia kuncir kuda, kecantikan Annabella semakin terpancar meskipun ia pakaiannya sudah sangat lusuh, ia kembali menyembunyikan kedua senjatanya dan pisau belati yang ia tempel didalam sepatu bootsnya.
"Jacli apa kau sudah siap.. ayok kita akan pergi kearah jembatan itu semoga saja keberuntungan berada dipihak kita Jacli."
Jaclipun mendekati Annabella dan menggesekan kepalanya akhirnya Annabellapun kembali menaiki kuda jantannya, Jaclipun kembali berjalan santai menuju jembatan yang terdapat didepannya.
Namun tiba-tiba Annabella dicegat oleh sekelompok angkatan bersenjata. Annabellapun digeledah oleh para angkatan tersebut, tapi tiba-tiba mereka mendapat komando dari atasannya untuk menghentikan penggeledahan tersebut.
Komandan tersebut terus memperhatikan kalung yang Annabella kenakan.
"Berasal dari mana kau gadis cantik dan siapa nama orang tuam agar kami menghubungi mereka, bahwaa anak gadisnya berada diperbatasan Eropa."
Tanya komandan kepada Annabella dengan tatapan tajamnya, "Aku berasal dari Paris, dan namaku Annabella Muller ayahku bernama Mikael Muller."
Deg...
Ketua angkatan tersebut begitu terkejut saat mendengar nama Mikael Muller.
"Gadis cantik apa kau berkata jujur padaku.. apa yang kau katakan itu benar jika ayahmu adalah Mikael Muller, hemm apa kau tahu siapa Mikael Muller yang kau akui sebagai ayahmu itu?"
"Ya tentu aku tahu ayahku adalah seorang pemimpin di Paris."
Annabella menjawab dengan singkat.
"Apa kau bisa tunjukan bukti jika kau ini putri Mikael Muller?"
Annabella sangat kesal dengan pertanyaan komandan tersebut, yang tidak langsung percaya dengan semua kata-katanya.
Annabellapun mengeluarkan senjatanya dan kalungnya yang ia kenakan, semuanya terdapat nama dikedua benda tersebut.
"Jadi bagaimana pak komandan, apa masih kurang dengan bukti-bukti yang kumiliki ini jika aku adalah putra dari Mikael Muller."
Tanya Annabella kepada komandan tersebut, yang menatapnya curiga. "Hemm baiklah kalau begitu kau tunggu disini gadis cantik, aku akan coba menghubungi keluargamu di Paris."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
awesome moment
jacli keren lho. menjaga annabel
2024-09-15
1
kriwil
kudane apa punya ilmu penrrangan kok ga ke sasar 😀😀
2024-07-15
2
Puch🍒❄
PUTRI HEYY anda typo thorr😌
2023-11-09
4