5. Situasi Komedi Romantis

Di sebuah ruang bertuliskan manajer umum Arsel, seorang pria yang duduk di kursi kebesarannya sedang melihat laptopnya yang menampilkan wajah sosok wanita cantik yang tak lain dan tak bukan adalah foto Aria.

Kanva memandang dan seolah tersihir oleh senyuman Aria bahkan ia memperbesar foto tersebut. Sudut bibirnya perlahan tertarik namun itu hanya tipis saja bahkan tak terlihat.

“Pak Manajer sedang apa?”

Suara itu membuat Kanva terkejut, pria itu langsung menutup laptopnya dengan kasar.

“Kenapa Pak manajer, senyum-senyum sendiri?”

Kanva menghela napasnya seolah takut jika ketahuan sedang memperhatikan foto Aria.

“Kenapa tidak ketuk pintu?” Tanya Kanva dengan marah.

“Sudah saya ketuk berkali-kali tapi Pak manajar tidak mendengar karena terlalu fokus dengan laptop.”

“Ada apa kamu ke sini?”

“Pak manajer, tinjau lah ini. Saya yang membuat dokumen ini. Saya mendengar anda akan menjadi anggota direksi. Ini data penjualan dan laba rugi selama setahun….”

Mario terus berbicara namun Kanva sama sekali tidak memperhatikan. Ibaratnya masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

“Pak manajer tidak mendengarkanku?”

“Oh, aku mendengarkanmu.”

Siangnya, Kanva ingin makan siang di luar namun saat ia berada di lobi ia melihat Aria sedang berjalan dengan rekan kerja wanitanya. Kanva menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan mencuri pandang ke arah Aria.

Kanva terus memperhatikannya sampai pada akhirnya ia melihat Mario yang terlihat sedang mengobrol akrab dengan Aria. Kanva pun segera mendatangi mereka.

“Sedang apa kalian?”

“Pak manajer,” ucap Mario terlihat terkejut.

“Aria sedang apa kamu?”

“Aku baru saja akan makan siang dan Pak Mario mengajakku untuk makan siang bersama.”

“Iya benar, saya berniat untuk mengajak makan siang nona Aria,” ucap Mario.

“Nona Aria, silakan makan siang dengan nyaman dan Mario ikut aku ke kantorku, ada yang ingin ku bahas denganmu.”

“Baik,” jawab Mario terlihat bingung begitu pula dengan Aria.

Aria pun memberi hormat pada Kanva sebelum pergi ke kafe yang ingin kunjungi karena memang perutnya sedari tadi sudah berbunyi. Sesampai di sebuah kafe, Aria langsung memesan stroberi cake, meskipun harganya agak mahal namun itu sebanding dengan rasa, tempat dan kebersihan kafe. Aria juga memesan kopi.

Tepat ketik Aria duduk, ia mendengar dua wanita berbincang dengan antusias di meja yang berada di sampingnya.

“Ketika aku masuk kantor pagi ini, aku melihat langsung manajer umum. Dia terlihat tampan dan tampak serius.”

“Dia memang tampan tapi sayang dia sudah ada pawangnya.”

“Ya sayangnya dia sudah berpawang.”

Aria mengernyitkan keningnya. Ia memang sudah menyelidiki Kanva sebelum datang ke sini. Ia tahu bahwa ia bertunangan dengan anak pemilik perusahaan namun selama ini ia belum melihat secara langsung wajah Marisha.

Aria segera menyelesaikan makanannya dan kembali bekerja. Moodnya benar-benar hancur setelah mendengar orang-orang membicarakan Kanva dengan wanita lain.

“Nona Aria, kamu dipanggil Pak manajer,” ujar Mario begitu keluar dari ruang Kanva.

Aria mengangguk dan tersenyum sekilas sebagai jawaban. Namun ia masih tidak beranjak dari kursinya. Ia menghela napas sebentar.

Aria melangkah masuk ke ruang kerja Kanva. Wanita itu tampak acuh tak acuh. Langkah Aria terhenti di tengah ruangan ketika pintu berdebam tertutup. Kanva mengernyit pelan ketika melihatnya berhenti. Kanva lalu meletakkan kedua lengannya di atas meja dan mendorong tubuhnya maju.

“Kenapa berhenti?” Tanya Kanva pada Aria.

“Mendekatlah.”

Aria tampak enggan namun ia masih melakukan apa yang disuruh Kanva.

“Kamu sudah makan siang?”

Aria mengangguk sebagai jawaban.

“Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu?”

….

Aria menyeruput teh hangatnya sambil melihat ke luar jendela. Hari sudah gelap dan udara terasa dingin karena di luar sedang hujan. Aria duduk sambil merenungkan sesuatu. Pendekatannya dengan Kanva masih belum bisa dikatakan berhasil. Pria itu masih jauh dalam jangkauannya.

Deringan ponsel membuat Aria meletakkan cangkirnya dan mengambil ponselnya.

“Halo.“

“Nyonya Muda,” jawab seorang pria di seberang sana.

“Ada apa? Apakah ada masalah lagi di perusahaan?”

“Tidak ada, saya menelepon karena khawatir dengan Nyonya Muda.”

“Aku baik-baik saja.”

“Lalu bagaimana dengan kondisi Tuan Muda?”

“Dia baik-baik saja tapi sepertinya masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkan ingatannya.”

“Nyonya Muda harus kuat dan yakin bahwa Tuan Muda pasti akan mengingat semua kenangan bersama anda.”

“Ya.”

“Nyonya Muda, apakah belum bertemu dengan Aidan?”

“Aidan? Apakah dia datang ke sini?”

“Ya, aku mendengar bahwa dia akan mengunjungi Nyonya Muda tapi saya rasa dia masih dalam perjalanan. Nyonya, jaga kesehatan anda di sana. Saya akan menutup teleponnya.”

“Ya.”

Aria menutup teleponnya dan entah kenapa ia mempunyai dorongan untuk melihat Kanva di rumahnya. Aku pun segera berlari menembus air hujan. Rumahku dan rumah Kanva memang tidaklah jauh.

Aria terus berlari dan sampai ke rumah Kanva, hujan mulai reda. Ia menghela napas saat berada di depan rumah Kanva, ia memencet bel pagar. Dan beberapa detik kemudian Kanva keluar dari rumahnya dan ia langsung berlari masuk ke halaman rumah.

“Aria?” Pria itu terlihat terkejut dengan penampilan Aria yang basah kuyup.

“Pak manajer,” ucap Aria.

“Ada apa kamu malam-malam ke sini?”

“Ada hal yang paling penting yang lupa aku katakan.”

“Aria tapi —“

Aria langsung memegang tangan Kanva. “Aku menyukaimu.”

Mata Kanva membulat secara sempurna. Kanva mengerjap dan merekam semua gerakan Aria, bagaimana dia menggigit bibir kecilnya sebelum bersuara. Suaranya lembut dan sedikit bergetar. Suaranya lembut seperti awan.

Rona di kedua pipi Aria menebal ketika menyadari ucapannya sendiri tapi Kanva bisa melihat keteguhan di kedua matanya.

Namun suasana romantis itu tak berlangsung lama ketika pintu di belakangnya kembali terbuka dan menampilkan sosok wanita lain. Wanita itu memegang handuk di tangannya. Aria yang melihatnya langsung tampak terkejut. Dia adalah Marisha. Kanva yang menyadarinya langsung melepaskan tangan Aria.

“Siapa yang datang?” Tanya Marisha.

Marisha dan Aria saling menatap satu sama lain.

“Masuklah ke dalam,” suruh Kanva.

Marisha pun masuk kembali ke dalam rumah.

“Aku sedang ada tamu. Hati-hati di jalan.”

Kanva pun meninggalkan Aria yang masih termenung di tempatnya. Ia langsung terduduk di atas tanah. Ia tampak memucat sedikit. Ia menatap pintu yang tertutup dengan

“Apakah mereka?”

Beberapa menit kemudian, Aria keluar dari pekarangan rumah Kanva dengan langkah lesu.

“Aria!!!”

Sebuah mobil berhenti tepat di samping Aria. Lalu sosok pria keluar dari dalam mobil. Pria itu lantas melihat keadaan Aria dan langsung memeluknya. Di tempat lain, rupanya Kanva melihat kejadian itu.

Kanva hendak memberikan handuk agar Aria bisa mengeringkan rambutnya namun ia melihat seseorang memeluk Aria. Entah kenapa, Kanva langsung berhenti di tempatnya dan matanya tampak sedih. Kanva langsung berbalik.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

keren nih 😍

2023-09-04

0

Penelop3

Penelop3

suka 😍

2023-08-09

0

Quenby Unna

Quenby Unna

suka banget

2023-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Penderitaan Berpisah dengan Orang Tersayang
2 2. Kamu Tidak Ada di manapun tapi Selalu Ada
3 3. Saat Terbangun di Pagi Hari
4 4. Menikah lah Denganku
5 5. Situasi Komedi Romantis
6 6. Beginilah Cara Tarik Ulur Perasaan
7 7. Ini Bukan Tentang Hujan
8 8. Panas dan Cemburu
9 9. Rahasia Tentang Masa Lalu
10 10. Perhatian Kecil Yang Membuat Frustrasi
11 11. Udara Begitu Panas
12 12. No Way
13 13. Riak
14 14. Lovey Dovey
15 15. Deklarasi
16 16. Bara Api
17 17. Malapetaka
18 18. Kembalinya Ingatan ?
19 19. Kalau akhirnya begitu, kurasa itu….
20 20. Mencoba Keberuntungan
21 21. Akan Terungkap Pada Saatnya
22 22. Kebenaran
23 23. Segalanya Memiliki Awal dan Akhir
24 24. Teman Masa Lalu
25 25. Perilaku Yang Bisa Menyakiti Perasaannya
26 26. Alasan Tidak Boleh Minum
27 27. Meluruskan Benang yang Kusut
28 28. Benar-benar di luar Prediksi
29 29. Berhenti Berpura-pura
30 30. Menjelaskan semua kebenaran
31 31. Sumber Patah Hati
32 32. Selama aku bisa bersamanya, aku akan melakukan apa saja
33 33. Selama aku bisa bersamanya, aku akan melakukan apa saja part 2
34 34. Selama aku bisa bersamanya, aku akan melakukan apa saja part 3
35 35. Aku adalah ayahmu
36 36. Kedekatan Ayah dan Anak
37 37. Mengejar Cinta Sejati
38 38. Secangkir Kopi
39 39. Perlelangan Cinta
40 40. Dimana ada Aria di situ ada Kanva
41 41. Sejuta Alasan untuk kembali padamu
42 42. Perlakuan Manis tak Terduga
43 43. Cahaya Dalam Kegelapan
44 44. Pengakuan Cinta
45 45. Tulus
46 46. Kepolosan Sion
47 47. Aku Ingin Melihatmu
48 48. Today
Episodes

Updated 48 Episodes

1
1. Penderitaan Berpisah dengan Orang Tersayang
2
2. Kamu Tidak Ada di manapun tapi Selalu Ada
3
3. Saat Terbangun di Pagi Hari
4
4. Menikah lah Denganku
5
5. Situasi Komedi Romantis
6
6. Beginilah Cara Tarik Ulur Perasaan
7
7. Ini Bukan Tentang Hujan
8
8. Panas dan Cemburu
9
9. Rahasia Tentang Masa Lalu
10
10. Perhatian Kecil Yang Membuat Frustrasi
11
11. Udara Begitu Panas
12
12. No Way
13
13. Riak
14
14. Lovey Dovey
15
15. Deklarasi
16
16. Bara Api
17
17. Malapetaka
18
18. Kembalinya Ingatan ?
19
19. Kalau akhirnya begitu, kurasa itu….
20
20. Mencoba Keberuntungan
21
21. Akan Terungkap Pada Saatnya
22
22. Kebenaran
23
23. Segalanya Memiliki Awal dan Akhir
24
24. Teman Masa Lalu
25
25. Perilaku Yang Bisa Menyakiti Perasaannya
26
26. Alasan Tidak Boleh Minum
27
27. Meluruskan Benang yang Kusut
28
28. Benar-benar di luar Prediksi
29
29. Berhenti Berpura-pura
30
30. Menjelaskan semua kebenaran
31
31. Sumber Patah Hati
32
32. Selama aku bisa bersamanya, aku akan melakukan apa saja
33
33. Selama aku bisa bersamanya, aku akan melakukan apa saja part 2
34
34. Selama aku bisa bersamanya, aku akan melakukan apa saja part 3
35
35. Aku adalah ayahmu
36
36. Kedekatan Ayah dan Anak
37
37. Mengejar Cinta Sejati
38
38. Secangkir Kopi
39
39. Perlelangan Cinta
40
40. Dimana ada Aria di situ ada Kanva
41
41. Sejuta Alasan untuk kembali padamu
42
42. Perlakuan Manis tak Terduga
43
43. Cahaya Dalam Kegelapan
44
44. Pengakuan Cinta
45
45. Tulus
46
46. Kepolosan Sion
47
47. Aku Ingin Melihatmu
48
48. Today

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!