Bab 2. Chika VS DosGan

Dengan malas Chika melangkahkan kaki nya menuju selasar ruangan dosen menuju ruang Bagas. Mulut nya tak berhenti komat kamit merapalkan do'a seadanya agar terhindar dari marabahaya. Ya walaupun bahaya nya itu rentetan ucapan tajam si DosGan, tapi kan bisa bikin Chika jadi bad mood sepanjang hari nanti.

Chika mengambil nafas pelan dan menghembuskan nya pelan sebelum mengetuk pintu ruangan Bagas.

Tok... Tok... Tok

" Masuk ".

Ceklek

Chika membuka gagang pintu ruangan DosGan yang berada di pojok selasar ruang dosen dengan pelan-pelan.

" Assalamu'alaikum Pak ". Sapa Chika pelan seraya menjulurkan kepala nya dan melihat Bagas sedang berkonsentrasi memperhatikan kertas-kertas yang berserakan di atas meja kerja nya.

" Waalaikumsalam" Bagas membalas sapa Chika. Chika pun berdiri di tengah pintu yang sengaja masih belum di tutup nya.

"Ngapain diri di situ, menganggu pandangan saja Kamu!" Chika mencembikkan bibir nya tipis dan menggeser posisi nya berdiri.

"Masuk bukan diri tengah pintu, Chika" Ucap Bagas geram melihat Chika yang masih betah berdiri.

"Ambil kursi itu lalu duduk di sini ". Jawab Bagas hanya menujukan jari telunjuk kanannya kearah bangku yang berada di hadapan nya dan kemudian menujuk kearah tempat kosong di samping kursi nya tanpa mengalihkan pandangan nya dari lembaran kertas yang berserakan di mejanya.

Dengan gontai Chika pun menghampiri kursi dan mengangkat kursi itu kemudian meletakkan nya dengan jarak satu meter dari kursi Bagas.

Bagas menghentikan kegiatan nya saat menyadari Chika masih berdiri disamping kursi yang di tarik nya tadi.

" Kamu nggak denger tadi saya suruh duduk di sini, bukan diri disitu? ". Chika terlonjak ngeri mendengar ucapan tegas Bagas.

" Boleh duduk di situ aja Pak?". Ucap Chika ragu seraya menunjuk depan meja Bagas.

Bagas melihat kearah Chika dengan heran, sedang yang dilihat justru tampak kikuk di perhatikan seperti itu.

" Kenapa? ". Tanya Bagas menghentikan kegiatan lalu melihat Chika dengan tajam.

Chika berdecak pelan dalam hati dia merutuki Bagas yang cuek dan tidak mengerti perasaan nya.

Ya walaupun dari segi umur Bagas bukanlah pria impiannya, namun Chika tidak bisa membohongi perasaan nya kalau sebenarnya dia seperti mahasiswi lain nya yang mengagumi DosGan nya itu.

Wajarkan kalau saat ini dia jadi grogi karena hanya berdua di dalam ruangan DosGan dan duduk bersebelahan pula.

" Anu, Saya nggak nyaman kalau duduk terlalu dekat dengan yang bukan Mahram ". Alasan Chika untuk menutupi kekikukan nya.

Bagas tersenyum tipis nyaris tak terlihat Chika. Gimana Chika mau lihat senyum tipis nya Bagas, orang Chika nya nunduk terus sambil kedua telapak tangan nya sibuk memainkan jari-jari lentik nya.

" Jadi maksud Kamu, Kamu mau saya halalin dulu biar jadi mahram Kamu, terus Kamu mau duduk di samping Saya gitu?".

Sumpah demi Song Kang yang bakal adu peran sama Ahjumma. Bukan itu maksudnya Chika Pak Bagas. Ah udah lah biar Chika aja yang jelasin.

######

Chika POV

Aku membulatkan kedua bola mata ku dengan lebar sambil melihat kearah Pak Bagas yang sedang duduk dengan santai di kursi kerja nya.

" Bukan gitu Pak. Nggak elok kan kalau dilihat orang lain ". Sangkal Ku.

" Saya kasih tau Bapak ya. Saya pernah bantu dosen lain buat rekap nilai ataupun mengoreksi tugas teman-teman Saya, cuma duduk nya nggak harus sedekat ini Pak ". Bela Ku di susul senyuman sinis Pak Bagas.

Sumpah, tau gini ogah banget Aku keruangan nya. Nyesel banget tau tadi nolak tawaran Lia pulang bareng. Kan lumayan irit ongkos pulang ke rumah Oma Shinta. Oma yang menjadi Oma angkat Ku saat Aku berusia 6 bulan, selepas kepergian kedua orang tua ku untuk selamanya akibat kecelakaan. Lebih tepat nya tertabrak motor.

Nanti lain waktu Aku akan ceritakan kisah ku hingga Oma Shinta mengangkat Aku menjadi cucu nya. Karena saat ini Aku harus segera membereskan urusan ku lebih dahulu dengan Pak DosGan satu ini.

" Saya nggak nyaman kalau duduk jauhan ".

" Kalau begitu maaf Pak, lebih baik Bapak cari mahasiswa atau mahasiswi lain nya yang bisa bantu Bapak ". Ucap ku lugas menjawab pernyataan.

" Nilai Kamu saya kurangi separuh " Aku menghela nafas pendek sambil melihat Pak Bagas yang tersenyum penuh kemenangan.

" Silahkan Bapak potong saja nilai Saya. Kalau perlu Bapak kosongkan saja semua nilai saya di mapel nya Bapak ". Pak Bagas menghentikan senyumannya lalu melihat dingin kepadaku.

Pak Bagas pun beranjak dari duduk nya. Kini dia sudah berdiri di hadapan ku.

Sumpah saat ini Aku ngerasa kami jadi pemeran di Strong Women Do Bong Son saat berhadapan seperti ini.

Aku memundurkan langkah ke belakang saat Pak Bagas mulai berjalan menghampiri ku.

" Bapak mau apa? ". Ucapku nyaris berbisik saat posisi nya semakin dekat kepadaku.

" Menurut Kamu? ". Sungguh Aku merutuki kebodohan ku yang justru terpikat oleh ketampanan wajah matang nya itu yang semakin mendekat kepadaku.

" Ya Tuhan, maafkan Hamba Mu ini yang justru khilaf memandang ketampanan makhluk ciptaan Mu yang satu ini ".

Aku menggelengkan kepala ku dengan cepat untuk mengusir pikiran kotor akan DosGan yang satu ini.

" Kamu lebih memilih nilai Kamu kosong mapel saya, daripada duduk di samping Saya? ". Aku menganggukkan kepala ku dengan semangat.

" Baik. Kalau gitu sampai jumpa semester depan lagi ". Ucap Pak Bagas dingin lalu berjalan dan duduk kembali ke bangku nya.

Kini dia pun mulai berkutat dengan lembaran kertas yang berserakan di hadapan nya kembali.

Sementara Aku hanya bisa termenung dalam penyesalan akan kebodohan Ku yang lebih memilih mengulang mapel nya semester depan.

" Ngapain Kamu masih di sini? ". Aku mengangkat kepala Ku lalu melihat kearah Pak Bagas dengan tatapan memelas.

" Nggak usah pasang muka memelas gitu. Mau Saya bawa keranjang Kamu? ". Aku pun melotot kearah Pak Bagas.

Sumpah ternyata selain killer DosGan ini punya kelakuan mesum juga. Dengan kesal Aku pun berjalan kearah meja depan Pak Bagas dan menggebrak meja kayu jati nya.

Rasanya telapak tanganku sangat panas tetapi hati Ku lebih panas. Bagi Ku ucapan nya tadi itu bisa di bilang melecehkan. Dan itu membuatku merasa terhina.

" Maksud Bapak apa? ". Pak Bagas melihat kearah ku.

" Apa Bapak pikir Saya kaya Mahasiswi lain yang tergila-gila sama Bapak sampai rela jadi teman di ranjang Bapak? ". Pak Bagas menaikkan sebelah alis nya mendengar ucapan ku.

" Asal Bapak tau, Saya lebih rela kehilangan nilai Saya daripada harus mendapatkan pelecehan seperti ini ". Aku merasa nada bicaraku sudah mulai bergetar, bahkan Aku merasa kedua kelopak mata ku mulai memanas.

" Apa Saya salah mempertahankan prinsip Saya yang memang merasa tidak nyaman duduk berdekatan dengan lawan jenis yang bukan mahram Saya? ".

" Apa Saya salah kalau mengiba kemurahan hati Bapak agar tidak mengosongkan nilai Saya, hanya karena masalah sepele Saya menolak duduk berdekatan dengan Bapak? ".

" Asal Bapak tau, sebagai seorang perempuan Saya punya prinsip dan juga harga diri Pak. Jangan samakan Saya dengan para mahasiswi penghangat ranjang Bapak di luaran sana ".

" Saya permisi. Assalamu'alaikum ". Ucapku lalu beranjak meninggalkan Pak Bagas yang terdiam mendengar rentetan ucapan ku.

Ku banting dengan kesal pintu ruangan Pak Bagas sebelum Kau berlari menyusuri selasar ruangan dosen yang sepi.

########

HAYO HAYO ... ANAK ORANG DIAPAAN IN TUH PAK???

JANGAN LUPA LIKE, VOTE JUGA KOMEN NYA YA SHAY

########

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

ah si Bagas...
baruuuu mulai ceritanya nih...
dah berulah..... 😁

2023-08-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 DosGan
2 Bab 2. Chika VS DosGan
3 Bab 3. Oma Shinta
4 Bab 4. DosGanSum
5 Bab 5. DosGanSum Part 2
6 Bab 6 Lia Dan Chika
7 Bab 7 Chika VS Bagas
8 Bab 8 Bagas Or Adit ?
9 Bab 9. Chika Patah Hati
10 Bab 10. Calon Istri Idaman
11 Bab 11. Mengubur Rasa
12 Bab 12. Permintaan Oma
13 Bab 13. Menolak
14 Bab 14. Membuka Kisah
15 Bab 15. Rahasia Chika
16 Bab 16. Suka DosGan
17 Bab 17. Nggak Ada Romantis Nya
18 Bab 18. Elsa
19 Bab 19. Chika VS Elsa
20 Bab 20. Sisi Lain Echa
21 Bab21. Echa The Other Side
22 Bab 22. Seperti Sebaya Bukan?
23 Bab 23. Amanda Saraswati Hidayat
24 Bab 24. Riska Dan Manda
25 Bab 25. Menuju Halal
26 Bab 26. Miss Juwi
27 Bab 27. Kang Ju Won
28 Bab 28. Alhamdulillah Sah
29 Bab 29. Balada Pak Sabeni
30 Bab 30. Kembali nya Juwono
31 Bab 31. Balada Mantan Miss
32 Bab 32. Lia Marah
33 Bab 33. Bertemu Mertua
34 Bab 34. Lia Pamit
35 Bab 35. Persiapan The First
36 Bab 36. Memang Harus?
37 Bab 37. Meminta Lebih Dulu
38 Bab 38. Chico
39 Bab 39 Lia Dan Juwono
40 Bab 40 Keinginan Oma
41 Bab 41 Amanat Oma
42 Bab 42. Papa Bas
43 Bab 43. Melepaskan Dengan Ikhlas
44 Bab 44. Bersiap Kembali
45 Bab 45. Rahasia Arsy Dan Lia
46 Bab 46. Bersiap Berpuasa
47 Bab 47. Pengakuan Juwono
48 Bab 48 Si Entong VS Anaconda
49 Bab 49 Rencana Bagas
50 Bab 50 Rencana Bagas 2
51 Bab 51. Konferensi Pers
52 Bab 52. It's Show Time
53 Bab 53. Para Mantan
54 Bab 54. Merajuk
55 Bab 55. Balada Bagas Dan Juwono
56 Bab 56. Merajuk Ala Arsy
57 Bab 57. Juwono Merajuk
58 Bab 58. Mood Swing
59 Bab 59. Dua Yess
60 Bab 60. Amanda Dan Daniel
61 Bab 61. Akhtar
62 Bab 62. Rencana Untuk Amanda
63 Bab 63. Kejutan Ardi
64 Bab 64. Sugar Baby Wifey
65 Bab 65. Rajukan Bumil
66 Bab 66. Kisah Riska
67 Bab 67. Wonder Women
68 Bab 68. Para Sugar Daddy Wife
69 Bab 69. Elsa VS Echa
70 Bab 70. Leo Adiwiyata
71 Bab 71. Kisah Leo
72 Bab 72. Penyesalan Leo
73 Bab 73. Hakim Oh Hakim
74 Bab 74. Bu Rahma
75 Bab 75. Mama Rani
76 Bab 76. Anissa
77 Bab 77. Akhtar Dan Anissa
78 Bab 78. Tanyakan Hati
79 Bab 79. Jawaban Hati Putra
80 Bab 80. Bukan Tahu Bulat
81 Bab 81. Sah
82 Bab 82. Balada Resepsi
83 Bab 83. Ardi Dan Riska
84 Bab 84. Saling Menggoda
85 Bab 85. Tak Ingin Egois
86 Bab 86. Sidang Perdana
87 Bab 87. Meminta Restu
88 Bab 88. Daniel
89 Bab 88. Akibat Kebluk
90 Bab 90. Sebuah Pelukan
91 Bab 91. Teletubbies
92 Bab 92. Prahara Bocoran
93 Bab 93. Babak Baru
94 Bab 94. Rafasya Ananda Bagaskara
95 Bah 95. Balada Di Pagi Hari
96 Bab 96. Fira Dan Bisma
97 Bab 97. Fira Dan Bisma 2
98 Bab 98. The First Meet
99 Bab 99. Alea
100 Bab 100. Alea Story
101 Bab 101. Kita Berbeda
102 Bab 102
103 Bab 103.
104 Bab 104. Zahra
105 Bab 105. Penolakan Rafa
106 Bab 106. Sumpah Yang Di Aaminkan
107 Bab 107. Tim Provokasi
108 Bab 108
109 Bab 109. Ancaman Rafa
110 Bab 110. Penolakan Ayah dan Bunda
111 Bab 111. Ketula
112 Bab 112. Guliran Waktu
113 Bab 113. Ending
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Bab 1 DosGan
2
Bab 2. Chika VS DosGan
3
Bab 3. Oma Shinta
4
Bab 4. DosGanSum
5
Bab 5. DosGanSum Part 2
6
Bab 6 Lia Dan Chika
7
Bab 7 Chika VS Bagas
8
Bab 8 Bagas Or Adit ?
9
Bab 9. Chika Patah Hati
10
Bab 10. Calon Istri Idaman
11
Bab 11. Mengubur Rasa
12
Bab 12. Permintaan Oma
13
Bab 13. Menolak
14
Bab 14. Membuka Kisah
15
Bab 15. Rahasia Chika
16
Bab 16. Suka DosGan
17
Bab 17. Nggak Ada Romantis Nya
18
Bab 18. Elsa
19
Bab 19. Chika VS Elsa
20
Bab 20. Sisi Lain Echa
21
Bab21. Echa The Other Side
22
Bab 22. Seperti Sebaya Bukan?
23
Bab 23. Amanda Saraswati Hidayat
24
Bab 24. Riska Dan Manda
25
Bab 25. Menuju Halal
26
Bab 26. Miss Juwi
27
Bab 27. Kang Ju Won
28
Bab 28. Alhamdulillah Sah
29
Bab 29. Balada Pak Sabeni
30
Bab 30. Kembali nya Juwono
31
Bab 31. Balada Mantan Miss
32
Bab 32. Lia Marah
33
Bab 33. Bertemu Mertua
34
Bab 34. Lia Pamit
35
Bab 35. Persiapan The First
36
Bab 36. Memang Harus?
37
Bab 37. Meminta Lebih Dulu
38
Bab 38. Chico
39
Bab 39 Lia Dan Juwono
40
Bab 40 Keinginan Oma
41
Bab 41 Amanat Oma
42
Bab 42. Papa Bas
43
Bab 43. Melepaskan Dengan Ikhlas
44
Bab 44. Bersiap Kembali
45
Bab 45. Rahasia Arsy Dan Lia
46
Bab 46. Bersiap Berpuasa
47
Bab 47. Pengakuan Juwono
48
Bab 48 Si Entong VS Anaconda
49
Bab 49 Rencana Bagas
50
Bab 50 Rencana Bagas 2
51
Bab 51. Konferensi Pers
52
Bab 52. It's Show Time
53
Bab 53. Para Mantan
54
Bab 54. Merajuk
55
Bab 55. Balada Bagas Dan Juwono
56
Bab 56. Merajuk Ala Arsy
57
Bab 57. Juwono Merajuk
58
Bab 58. Mood Swing
59
Bab 59. Dua Yess
60
Bab 60. Amanda Dan Daniel
61
Bab 61. Akhtar
62
Bab 62. Rencana Untuk Amanda
63
Bab 63. Kejutan Ardi
64
Bab 64. Sugar Baby Wifey
65
Bab 65. Rajukan Bumil
66
Bab 66. Kisah Riska
67
Bab 67. Wonder Women
68
Bab 68. Para Sugar Daddy Wife
69
Bab 69. Elsa VS Echa
70
Bab 70. Leo Adiwiyata
71
Bab 71. Kisah Leo
72
Bab 72. Penyesalan Leo
73
Bab 73. Hakim Oh Hakim
74
Bab 74. Bu Rahma
75
Bab 75. Mama Rani
76
Bab 76. Anissa
77
Bab 77. Akhtar Dan Anissa
78
Bab 78. Tanyakan Hati
79
Bab 79. Jawaban Hati Putra
80
Bab 80. Bukan Tahu Bulat
81
Bab 81. Sah
82
Bab 82. Balada Resepsi
83
Bab 83. Ardi Dan Riska
84
Bab 84. Saling Menggoda
85
Bab 85. Tak Ingin Egois
86
Bab 86. Sidang Perdana
87
Bab 87. Meminta Restu
88
Bab 88. Daniel
89
Bab 88. Akibat Kebluk
90
Bab 90. Sebuah Pelukan
91
Bab 91. Teletubbies
92
Bab 92. Prahara Bocoran
93
Bab 93. Babak Baru
94
Bab 94. Rafasya Ananda Bagaskara
95
Bah 95. Balada Di Pagi Hari
96
Bab 96. Fira Dan Bisma
97
Bab 97. Fira Dan Bisma 2
98
Bab 98. The First Meet
99
Bab 99. Alea
100
Bab 100. Alea Story
101
Bab 101. Kita Berbeda
102
Bab 102
103
Bab 103.
104
Bab 104. Zahra
105
Bab 105. Penolakan Rafa
106
Bab 106. Sumpah Yang Di Aaminkan
107
Bab 107. Tim Provokasi
108
Bab 108
109
Bab 109. Ancaman Rafa
110
Bab 110. Penolakan Ayah dan Bunda
111
Bab 111. Ketula
112
Bab 112. Guliran Waktu
113
Bab 113. Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!