Di Mall
Aku dan Naila sedang asyik mendiskusikan apa yang akan aku belikan buat Salah. Setelah itu kami pun memutuskan untuk ke bade dulu buat minum kopi.
Saat perjalanan menuju ke cafe,aku ketemu dengan Alven dan yang lainnya.
" Jalan itu liat ke depan jangan ke samping,nabrak gue nggak papa loenya lah kalo nabrak barang yang ada disini kan berabe kasihan pegawai yang ada di sini karena kudu kerja ekstra gara gara kecerobohan loe " ujar Alven sadis.
" Iss,loe nyebelin banget sih Ven. Gue nggak ada ya berharap tabrakan sama loe,mending gue tabrakan sama yang lain yang lebih ganteng dari loe " balasku tak kalah ketus lalu pergi ke arah cafe yang menjadi tujuanku dan Naila.
Tak kuhiraukan lagi ocehan Alven yang nyebelin. Aku langsung mengambil tempat duduk diikuti Bila yang menyusulku ke cafe.
Setelah memesan minuman dan makanan favorit kita, Naik langsung berkata.
" Berantem mulut sama Alven,ntar sayang lho sama dia " ujar Naila jahil.
" Iss,loe mah nyebelin banget Nai tapi gue emang sayang sih sama Alven. Ya kali gue nggak ada rasa sama dia, secara ketemu tiap hari. Dirumah nenek sering ketemu karena dia sering main sama Raja tapi yaitu gue takut aja kalo jujur sama dia. Ntar dia malah jijik sama gue " ujarku lesu.
"Ck, kok kisah kita gini amat ya. Gue juga punya rasa sih sama sepupu loe El, tapi ya sama. Gue takut ditolak sama si Raja, ya kali gue ditolak ma cowok. Udah nggak ada harga diri aja gue " ujar Naila sendu.
" Sih, kapan lor kayak gini sama Raja Nai " tanyaku penasaran.
" Sejak saat Raja nolongin gue pas lagi digangguin sama anak DARMA WANGSA, Raja datang nolongin gue dan bilang kalo gue ceweknya sama anak DARMA WANGSA. Sejak saat itu gue care sama dia dan merasakan perasaan sayang ke dia, cuma yaitu gue nggak berani ngomong ke Raja " ujar Naila sendu.
" Aneh, kenapa kita mengalami kisah yang sama dalam percintaan. perasaan yang lain nggak deh, malahan ada yang nggak malu ngungkapin perasaannya ke cowok sedangkan kita. Apa akan hidup sambil memendam rasa ini selamanya tanpa memberitahu orang yang kita suka " umatku sambil menatap ke arah luar cafe.
Hari ini rasanya sangat berat,karena mendengar cerita dari Naila dan juga membandingkan dengan kisahku sendiri. Rasanya berat sekali untuk bertemu dengan orang kita suka. Dekat tapi tak bisa bicara,jauh tapi merindukan.
" Bintang bisakah kau menyampaikan kata rinduku padanya,biar dia tau kalo aku di sini sendiri merindu dia sangat " bisikku dalam hati.
Pagi ini aku bangun terlambat,rwncananya aku akan ke rumah nenek sekalian memberikan hadiah untuk Salsa. Aku akan ditemani oleh Naila,setelah bersiap aku pun melajukan mobil milikku dengan santai ke rumah Naila untuk menjemputnya.
Setelah sampai di rumah Naila ternyata dia sudah menungguku bersama orang tuanya.
" Assallammu'alaikum bunda cantik, anakmu yang sangat cantik ini datang " sapaku riang.
"Wa'alaikum salam anak bunda, kenapa jarang kesini sih. Bunda kan nggak ada teman buat ngobrol. Kalo ngandalin Naila nggak seru, pasti nggak lepas dari ponsel " ujar bunda kesal.
" Hahaha, bunda aneh kalo ngandelin Naila ya dikacanginlah " ujarku ikut meledek Naila.
" Bunda nih, anaknya siapa sih. Kok aku jadi kayak tukeran posisi guru sama El. Aku jadi bukan anak bunda dan El jadi anak bunda " ujar Naila merajuk.
Aku dan bunda hanya tertawa karena Naila yang merasuk. Sudah biasa kalo aku datang pasti kami akan mengerjai Naila tapi tidak sampai bertengkar, hanya membuatnya merasuk saja.
" Ya sudahlah, bun kita pamit dulu ya mau ke rumah nenek. Biar abis dari sana baru aku temenin bunda " ujarku sambil berpamitan.
" Bener ya, bunda tungguin loe El, hati hati. Kalo Nai nakal kewer aja " ujar Bunda santai.
" Dih bunda nih, aneh banget sih malah nyuruh El ngejewer anaknya. Dasar " omel Naila kesal.
"Ya sudah bun, kita pergi dulu deh. Ntar malam aku janji mampir " ujarku pada bunda sambil berpamitan.
" Ok, hati hati ya cantik cantiknya bunda " ujar bunda padaku dan Naila.
" Ya bun, Assallammu'alaikum " Aku dan Naila memberi salam kompak.
" Wa'alaikum salam " jawab bunda.
Kami pun berangkat menuju ke rumah nenek. Banyak hal yang kami obrolkan selama perjalanan. Akhirnya sampai juga di rumah nenek,aku pun turun dari mobilku. Dari jauh aku melihat Alven dan kawan kawannya juga sepupuku Raja sedang duduk di teras sambil bermain gitar.
Aku pun melangkah menuju ke tempat mereka tapi ada yang membuat hatiku nyeri dan luka tapi tak berdarah. Ada seorang gadis di samping Alven, entah siapa gadia itu aku tak tau tapi entah kenapa hatiku rasanya ingin marah.
Akhirnya aku menganggap hal itu tak adakan tak nyata. aku bersikap acuh,menyapa yang lainnya tau tak menyapa Alien dan gadis itu.
Aku pun langsung masuk ke dalam rumah dan menyapa nenek diikuti oleh Naila yang setia mengekor langkahku.
" Gadis itu siapa El,pacarny Alven " tanya Naila yang membuatku panas dingin aja karena kesal.
" Lah mana gue tau, kan kita datangnya barongan. Lagian mau pacarnya kek, siapa kek. Bukan urusan gue ini " sahutku ketus.
" Dih ngambek, canda gue. Jodoh nggak kemana besty, sama kayak gue yang suka sama ya loe taulah. Jadi kita harus sabar,ok " ujar Naila bijak.
" Tumben berfungsi tuh otak. Biasanya kan nggak mau mikir " ujarku bercanda.
" Dih resek loe El,gue balik nih. Males gue sama loe,ngeledek mulu " ujar Naila ngambek.
" Lah tadi ngeledek gue, giliran diledek malah ngambek. Dasar " ujarku sambil menggeleng gelengkan kepala.
Setelah bertemu nenek, aku pun langsung pergi ke rumah pak Jon dan mencari Salsa lalu memberikan kadonya.
" Woi bocil,dah sekolah loe dek. Nih ada hadiah buat kamu dari kakak berdua nih buat belajar kamu " umatku setelah ketemu Salsa.
" Makasih kakak,aku senang karena dapat hadiah. Aku janji akan rajin belajar dan menjaga hadiah kakak baik baik " ujar Salsa sambil memelukku dan Naila bergantian.
" Bagus, kamu harus jadi anak yang pinter. Biar juara terus dan Bikin semuanya bangga ya " ujarku pada Salsa.
" Ya kak, aku tak bu jo akan jadi anak baik dan selalu bikin semuanya bangga " ujar Salsa semangat.
" Pinter, Ya udah kakak pulang dulu ya. Ntar kalo libur kakak,ke sini lagi dek " umatku berpamitan.
" Iya kak " jawab Salsa sambil mengikutiku ke dalam rumah karena aku berpamitan dengan pak Jon dan Istrinya serta kakak kakaknya Salsa.
Syukurlah, akhirnya aku sudah menepati janjiku untuk memberikan hadiah buat Salsa. Rasanya hati ini lega setelah memberikannya.
Akhirnya aku pun pulang dari rumah nenek,dan aku akan mampir ke rumah bunda karena sudah janji
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
pink blossoms
melakukan milikku.... aduh.... mba crtnya bgs bgt .... tp bhsnya ra membingungkan lho.... /Drowsy//Shhh//Kiss/
2023-12-16
1