Jam istirahat pertama telah berbunyi, aku dan Naila pun bergegas ke kantin bagian barat karena di sana ada bakso mi ayam kesukaanku.
Saat berjalan aku dan Naila mengobrol tentang apa yang akan aku beli di Mal nanti buat Salsa dan mengajaknya berbelanja bersama.
Saat kami akan berbelok aku tak melihat jalan ternyata ada orang disapa dan tak bisa dihindari aku menabrak orang itu, dan lagi lagi aku menabrak Alven dan parahnya kali ini aku jatuh menimpa tubuhnya. Hal itu membuatku meringis,yakin pasti diomelin setelah ini,aduh memalukan sekali.
" Aduuuh,pinggang gue sakit anjir " omel Alven.
"Sorry Ven, enggak sengaja gue. Lagian lor ngapain muncul mendadak pas belokan ya tabrakanlah " membela diri
" Mau sampai kapan loe di atas gue El, minggir body loe berat. Pinggang gue sakit nih,elah is loe ngeselin banget sih" ujar Alven pedas sepedas bon cabe level 10.
" Enak aja ngatain aku berat, berat dari mana. Orang aku rajin diet sama olahraga "
Membuatku mengomel dalam hati karena tak terima dilayani BERAT.
Pletak
Vano langsung mengutak kepalaku dsngan sadisnya, ais dasar laki nggak ada manis manisnya loe Ven.
"Mau gue jitak lagi loe El,minggir nggak. Ngeselin banget sih " omel Alven. Aku pun beranjak bangun di bantu Naila,ck bukannya nggak mau bangun tapi lututku kayaknya cidera. Setelah aku perhatikan benar saja, ada goresan di sana. Aku pun berdiri sambil meringis.
" Kenapa El,lutut lor sakit " tanya Naira khawatir.
" Iya kayaknya,sakit banget. Keseleo deh kayaknya Nai " ujarku pelan.
" Perasaan ketemu loe gue, kena tabrak mulut deh El. Lor nih jalan jangan melamin napa,bikin orang celaka tau nggak " ujar Alien ketus sebelum pergi diikuti teman temannya yang tersenyum meledekku.
Sialan emang tuh orang, anak buahnya juga sinting.
Dahlah,mending ke kantin aja. Laler dari tadi, mengbaikn rasa sakit yang aku rasakan. Aku dan Naila bergerak ke kantin.
Sesampainya di kantin, aku langsung mencari meja yang kosong sedangkan Naila memesan makanan untuk kami.
Aku pun mendapatkan meja di pojokan,sambil menunggu Naila aku membuka media sosial diponcelku.
Saat sedang asik melihat status yang sedang update tiba tiba ada yang menggebrak meja yang aku tempati dengan keras. Membuat sebagian penghuni kantin tersedak karena terkejut,
Hukk
hukk
Aku hanya menatap datar pelaku penggebrakan, Natasya Sandryana. Salah satu quen bulu di NUSA BANGSA. cm, malas banget ngurusin curat satu ini. Hadeh Naila mana lagi, lama banget.
" Apa lor, main gebrak aja. nggak ada kerjaan loe nyet " ujarku sinis, aku tau alasannya kenapa Natasya marah, paling ujung ujungnya nggak jauh dari Alven karena insiden tabrakan tadi. Natasya adalah dana beratnya Alven.
" Apa loe bilang, lor sengaja kan banyak Alven. Dasar genit loe jadi cewek " ujar Natasya jutek.
"Lah napa sih, kok lor marah sama gue. Lagian gue nggak sengaja ya banyak Alven,bilang aja jelouse pak marah marah lagi, kalo mau loe tabrakin diri juga noh sama Alven kalo loe berani " ujarku malas.
" Apaan sih loe,gue nggak kayak loe ya. Dasar modus " ujar Natasya ketus.
" Lah terus maksud loe marah sama gue,loe pikir gue sengaja nabrak Alven. Ya kali gue seceroboh itu " ujarku ketus.
" Alah, mana ada maling mau ngaku penjara penuh, sama kayak Loe. Mana mau lor ngilu kalo lor itu modusin Alven,benarkan. Ngaku loe " ujar Matanya sambil menjambak rambutmu.
Sialan, sakit banget anjir. Dasar liar
Aku pun tak mau kalah,ikut menjambak rambut Natasya. Membuat semua warga kantin menyoraki kami.
Saat sedang beradu jambak dengan Natasya,aku merasakan ada hujan lokal yang membasahi tubuh kami dan ternyata pelakunya adalah Alven,
" Aaaaaaaaaaaaaaaa " Aku langsung berteriak bersamaan dan aku menatap tajam pelaku penyitaan itu.
Sialan nih orang, kesenangan dia jadi biang keributan antara aku dan Natasha.
Akupun merasakan bajuku basah semua, begitu Natasha
" Gila ya, maksud lor apa nyiram gue elah. Nyebelin banget sih " omelku kesal.
" Iya ih, Alven mah gitu. Aku kan jadi kedinginan " ujar Natasha genit
" Diam, berisik loe berdua. Loe berdua pikir cuma loe berdua di kantin ini hah. semua yang ada di kantin ini merasa berisik karena ulah kalian berdua " ketus Alven kesal.
" Aku jadi takut liat Alven yang lagi marah kayak gini,mending diam ajalah 0" bisik hatiku.
" Dah, dah bubar loe pada dan jangan bawa nama gue dong kalo lagi ribut.
Ye kepedean sekali anda
Aku hanya diam saja, mengabaikan Natasha yang sedang bergenit ria di pundak Alien, tak lama Naira pun datang dengan pesanan kami.
Aku makan dengan tenang,tsk kuhiraukan bajuku yang basah. Karena perutku sudah sangat lapar.
Setelah makan kali ini,aku sangat senang melihat Alven yang tak kunjung usai berantem sama Natasha.
Karena aku dan Naila sudah selesai makan,aku pun beranjak dari dudukku tanpa menghiraukan Alven yang masih ribut dengan Natasha.
Sepanjang perjalanan kembali ke kelas, aku hanya diam saja. Begitu juga dengan Naila.
Sesampainya di kelas, Naik tak lagi bisa diam. Dai pun bertanya,
"Loe sama Natasha tadi kenapa " tanya Naila penasaran.
" Nggak ada, biasa dia jelouse gue tabrakan sama Alven dan ngarai gue genit karena modus dengan nabrak Alien. Sinting emang tuh orang " omelku kesal.
Aku mengambil kunci lokerku untuk mengambil pakaian ganti yang sengaja aku siapkan buat keadaan darurat.
Setelah ketemu,alu pun bergegas keluar ke kamar ganti, dan menghampiri lokerku lalu membukanya dan mengambil baju disalam sana.
Setelah aku berganti pakaian, aku pun kembali ke kelas. kaulihat pak Damar sudah ada di kelas, guru dengan studi matematika itu terlihat sedang menulis di papan tulis.
Demi kesopanan, aku mengetuk pintu kelas. Tak lama aku dipersalahkan masuk.
" Maaf pak, saya telat " ujarku pelan.
" Tak apa,duduklah tadi Naila sudah bercerita tentang semuanya kok. Ya usah sana duduk " perintah pak Damar.
Aku sedikit lega mendengarnya, aku pun berlalu ke mukaku. Aku pun memberi kode pada Naila dengan dengan jempol karena dia menyelamatkanku dari amukkan pak Damar sekarang " haisss,.
Selama pelajaran dimulai, rasanya beda dengan hari biasanya. Karena aku tak sabar lagi membelikan kado buat Salsa.
Teeeet
Setelah menahan diri, akhirnya aku punya teman buat keMall.
" Akhirnya aku ke Mall juga " bisikku dalam.
Saat melamun,aku tersadar karena panggilan dari Naila. pasti bisa memilih barang yang tepat dengan anak seusianya.
Rasanya letih sekali karena tak biasa lama lama di Mal ini tadi demi Salsa,rasamya tak sabar melihat reaksi Salah saat menerima semua ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments