Tak ada yang tau apa yang terjadi di masa depan, saat aku ingin mengubur rasa ini tapi ternyata apa yang aku dengar dari mama dan papa membuatku bingung harus senang atau tertekan.
Ya, mama dan papa mengabarkan jika Alven dan keluarganya datang,entah apa ini musibah atau anugrah.
Dan disinilah aku sekarang,malam ini adalah pertemuan keluarga. Aku melihat Alven,menatapku tajam. Entah apa masalahnya sampai dia menatapku dengan tatapan permusuhan,ck terserah.
Setelah makan malam kami diminta untuk berbicara berdua di taman samping rumahku. Kami sudah 30 menit duduk ditanam ini tanpa ada yang harus dibicarakan.
Saat aku mulai jenuh dengan keadaan ini, aku bermaksud ingin pamit ke kamar. Aku pun berkata,
" Kalo nggak ada yang mau diomongin gue pamit ke kamar dulu. Karena ada tugas yang mesti kerjain " ujarku padanya.
Tapi saat itu dia menyahut dan berkata,
" Loe senangkan dengan perjodohan ini,loe pasti dah tau kan gue dah punya cewek. Kenapa loe nggak nolak,sengaja loe supaya bisa bikin gue terikat sama loe. Nggak akan ada hal indah setelah ini, kalo loe masih aja tetap menerima perjodohan ini " ujar Alven datar.
Degggg
Sakit, sakit rasanya mendengar Alien berkata begitu. Seolah olah aku yang minta perjodohan ini buat dapetin dia.
"Loe pikir, loe siapa. Sehebat apa loe ampe gue harus dapetin loe dengan cara kotor. Maybe, semua cewek di sekolah mau banget ada di posisi gue but gue pengecualian karena gue nggak ada rasa sama loe " balasku tak kalah dingin lalu pergi begitu saja ke kamarku. Tak kuhiraukan lagi apa yang terjadi setelah ini.
Sakit,sakit rasanya saat orang yang Kita cintai mengatakan hal yang buruk tentang kita.
Aku pun langsung pergi ke kamar, ternyata mulut Alven hampir sama dengan mak mak kompleks. Pedas dan nyelekit,
Saat aku sedang asik menyendiri di balkon kamarmu, tiba tiba mama datang menghampiri,
" Kenapa kamu meninggalkan Alven sendirian El, papamu nanti marah padamu nak " ujar mama padaku.
" Ck, ngapain ma. Alven itu menolak perjodohan ini, setauku sih dia punya pacar ma. Dah lah mau, batalin aja perjodohan
ini " Ujarku sendu.
Aku memang suka Alven tapi aku tak mau Alven menghinaku dengan kata kata kasarnya. Aku lebih suka jadi pengagum rahasia.
" Sudah, ayo turun ke bawah. Alven dan keluarganya akan pulang " ujar mama sambil merangkulku. Tadinya aku nggak mau turun tapi mama mengancam akan mengirimkan ke desa tempat nenek tinggal,nenek dari pihak namaku.
Ais mama nih, ancamannya lumayan mengerikan buatku karena ada sepupuku yang lumayan nyebelin di sana. Dia anak pamanku yang nomor 2. Namanya Sasa,dia suka usil dan mengganggu, Dia sangat suka menjadikanku kelinci percobaan dengan menghias wajahku seperti tokoh film horor, ihhh serem.
Alhasil sekarang di sinilah aku dengan wajah cemberut menghampiri keluarga Alven.
Aku hanya diam saja saat Alven berpamitan,males banget ngeliat Alven saat ini setelah dia berkata buruk padaku. Menyebalkan,
Setelah Alven dan keluarganya pulang, aku bermaksud untuk pergi ke kamarmu tapi papa dan mama memanggilku untuk berbicara sebentar, meskipun malas tapi aku tetap menurut karena mama sudah menatapku tajam. Ais,dasar kenapa aku harus punya mama kayak macan betina begitu sih, canda hahaha meskipun begitu dia mama terbaik.
Aku pun duduk di hadapan keluargaku dan menunggu papa berbicara.
" Papa dan padanya Alven sudah sepakat kalian akan menikah 3 hari lagi tampa bertunangan,langsung menikah karena papanya Alven akan pergi ke LN jadi setrlah kalian menikah maka Alven akan tinggal di sini sama kita " ujar papa panjang kali lebar.
"Tapi pa,nggak bisa buru dong. Masa papa memutuskan tampa nanyain aku sih. Kan yang menjalankan aku bukan papa " protesku.
" Papa nggak mau tau,kalo kamu berani macam macam dn akhirnya pernikahan kamu gagal maka papa akan kirim kamu ke rumah pamanmu dan sepupu Sasa " ancam papa.
Hadeh, papa dan mama sama saja sadisnya. Apa aku anak pungut ya huuaa, menyedihkan sekali nasibku. Sudah tidak di sukai Alien sekarang mendapatkan perlakuan tak kalah menyedihkan dari orang tua. Sepertinya aku harus mencari tau kebenaran apa aku anak mereka atau bukan sih.
" Aku mau tanya sama papa dan mama,aku ini anak pungut atau anak tiri sebenarnya. Karena aku berasa seperti bukan anak papa dan mama tau nggak karena diperlakukan nggak adil kayak gini " celetukku pelan.
Aku melihat papa dan mamaku hanya melongo dan sok setelah mendengar perkataanku tadi. Tapi tak mau mendengar jawaban mama dan papa,pergi begitu saja ke kamarku.
Setelah itu memutuskan untuk tidur saja, benar benar hari yang berat. Entah seperti apa aku menghadapi Alven besok,ais menyebalkan.
Pagi ini aku bangun kesiangan,gara gara tak bisa tidur karena memikirkan reaksi Aven besok membuatku tak bisa berhenti memikirkannya.
Apa aku pindah sekolah saja ya,biar bisa menghindari Alven dan kata kata perasnya.
Kayaknya itu ide bagus,aku akan mengurusnya tampa sepengetahuan papa dan mama.
Aku pun langsung pergi ke ruang makan setelah selesai bersiap. Aku melihat mama dan papa sudah di sana.
Aku hanya duduk diam tanpa menyapa mereka karena masih kesal pada keduanya yang memutuskan tampa mengajakku kompromi.
Ck, gara gara papa dan mama aku dihina Alven,nyebelin sekali. Aku memakan roti balasku dengan brutal singkong kesannya mengabaikan tatapan mama dan mama yang melihatku dengan tatapan entahlah.
Tapi setelah aku selesai sarapan dan akan berangkat ke sekolah dan berniat mengurus kepindahanku,suara papa menghentikan langkahku dan menghancurkan rencanaku.
" Papa harap kamu jangan melakukan hal konyol,apalagi melarikan diri dengan pindah ke sekolah lain. Kalau sampai itu terjadi papa akan memindahkan kamu ke tempat pamanmu " ujar papa tampa perasaan.
Mendengar ucapan papa,aku pun berbalik menatapnya. Sekarang aku tak tahan lagi dengan ancaman papa. Baiklah mari kita selesaikan ini.
" Papa boleh mengurus kepindahanku ke rumah paman tapi setelah itu aku akan menganggap kalo aku nggk punya papa dan mama lagi. Aku akan menggunakan identitasku tampa embel embel papa dan mama " Ujarku kesal karena terus ditekan.
Nasib jadi anak tunggal goni nih, enggak enaknya. dituntut untuk Melakukan banyak hal, termasuk yang tak disukai.
Setelah berbicara begitu aku mengabaikan papa dan mama yang sedang kesal dan masih ingin berbicara denganku.
Sorry pa, aku akan mendapatkan Alven dengan cara yang baik. Bukan dengan bantuan papa dan paksaan papa karena aku yang menjalaninya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments