Jefri

Azka menerima uang Gisel dengan mata berkaca kaca. 

"Mbak hutang bank plecit?" tanya Azka polos. Gisel menggeleng. 

"Mbak dikasih Mbak Ganjar, bosnya Mbak. Udah sana nanti uangnya diserahkan bu guru. Biar Azka gak jadi nunggak," kata Gisel. Azka pun mengangguk senang. Bersemangat sekali untuk pergi ke sekolah. Uang dari Gisel dijaga bocah itu dengan hati hati. Seperti menjaga nyawanya sendiri.

Gisel menatap kepergian Azka dengan senyuman. Meski gagal sudah niatnya mencicil uang untuk menebus ijazah SD nya. SPP Azka lebih penting.

***

Setahun berlalu…..

Gisel sudah malas memikirkan ijazah. Adaaaaa saja keperluan dua adik dan rumah yang harus dirinya bantu. Udah, gak punya ijazah sebiji pun gak masalah. Yang penting sudah kerja. Batin Gisel.

Hari harinya bergulir pada kerja, lembur, dan rumah. Gisel sudah mendapatkan mens pertamanya. Membuat gadis itu sedikit tertarik dengan penampilan.

"Pri, uang yang aku titipkan kamu udah dapat berapa?" tanya Gisel. Uang gaji Gisel memang dititipkan Apri sebagian. Kalau disimpan sendiri takut diambil Anto lagi. Jadilah begini. Apri adalah bank Gisel tanpa bunga.

"Kemarin udah mbok ambil buat deterjen sama SPP Azka. Ini sisanya," kata Apri yang menyimpan uang Gisel pada dompet kecil hasil mulung di jalan. Dompet kecil dari toko emas yang sudah kucel. Entah kenapa pemiliknya membuangnya. Padahal dompet seperti itu di lingkungan sini sangat berharga. Soalnya menunjukkan bisa beli emas. Walaupun kadang emasnya sudah terbang entah kemana.

"Masih ada lima puluhan ribu yak," kata Gisel sambil mengobok obok dompet lusuh itu. 

Senyum mengambang dari bibirnya. Gisel sudah pingin banget celana jeans yang digantung di toko kecil dekat konveksi.

"Pri, anterin aku beli celana yuk," kata Gisel. Apri manut saja. Gisel membeli celana jeans dan satu kaos baru harga murah. Sepertinya akan jadi baju terbaiknya. Celana jeans navy dan kaos putih.

Akan tetapi Gisel lupa kalau celana jeans murahan itu selalu luntur kalau dicuci. Gisel tidak memisahkan cuciannya. Alhasil celana barunya justru melunturi baju baju lain.

"Lah, kok jadi blentong blentong gitu Sel?" tanya Apri saat menjadi helper Gisel.

"Iya celananya luntur. Aku lupa misah. Kalau gak dipakai juga sayang kan baju baru," kata Gisel. Apri tertawa ngakak. Baju Gisel emang ajaib untuk dilihat. Putih dengan noda noda biru gak jelas

"Sekalian ditambahkan warna aja biar kaya rege rege itu," kata Apri sambil ngakak ngakak.

***

Dua minggu ini Gisel sering di goda goda cowok yang sering nongkrong di pinggir tanggul. Ada satu cowok yang membuat Gisel salah tingkah. Yang membuatnya mencuci muka sebelum pulang. Kemudian memoleskan lipstik dan bedak agar terlihat lebih segar. Entah mengapa….. Gisel seakan mulai tertarik dengan lawan jenis.

"Mbake…. Mbake….," sapa cowok berhidung mancung itu. Gisel tersipu malu sendirian. Dia pulang lembur. Apri sudah pulang duluan tadi.

Lama kelamaan mereka saling kenal. Cowok itu bernama Jefri. Empat tahun lebih tua dari Gisel. Seorang pekerja proyek mall di dekat tanggul. Jefri tinggal di dalam proyek mall itu sampai selesai proyek. 

"Kamu tau gak kenapa huruf J di belakang huruf G?" tanya Jefri saat berhasil mengajak kencan Gisel. Gadis itu menggeleng.

"Karena biar Jefri bisa melindungi Gisel," rayunan Jefri meluncur. Membuat gadis itu tersipu malu.

Mereka saat ini berada di alun alun kota. Jefri punya motor butut untuk dikendarai. Jajan bakso bakar dan es teh. Sudah bisa duduk berjam jam bersama Gisel. Menghabiskan malam minggu yang syahdu.

Jefri memberikan hp untuk Gisel. Membuat mereka mudah berkomunikasi. Yah, walaupun bukan hp baru, namun tetap sebuah kemewahan untuk Gisel. Membuat gadis itu jatuh cinta dengan kebaikan Jefri. Malam malam dengan chat seru selalu menjadi teman Gisel sebelum tidur. Ada saja yang dibicarakan dengan Jefri.

Mempunyai sosok Bapak yang kasar dan tanpa kasih sayang, membuat Gisel mudah terlena dalam rayuan lelaki. Karena itu. Bagi anda para ayah, dekatlah pada anak perempuan anda. Luangkan waktu untuk memanjakannya. Jadikan anda cinta pertamanya. Penuhi hatinya menerima cinta dari anda. Itu akan membuat putri anda tidak mudah dirayu pria lain saat mereka puber. Halah…. Othor iki omong opoh…..

Kembali ke nopel….

Tiga bulan berlalu…..

Gisel sekarang berstatus sebagai pacar Jefri. Indahnya masa pacaran mereka lalui. Walaupun Jefri ini agak nakal tangannya. Dalam waktu tiga bulan Jefri sudah bisa menaklukan gunung ranum milik Gisel. Membuat gadis itu terbuai manja oleh kelakuan kekasihnya.

"Mmmaaass," kata Gisel saat Jefri terus memainkannya di pojok alun alun yang gelap.

"Mas, sudah. Malu," kata Gisel.

"Pindah tempat yuk biar tidak malu," ajak Jefri dengan nafas ngos ngosan.

"Kemana?" tanya Gisel. Jefri cuma tersenyum sambil menarik tangan Gisel untuk berdiri.

Disinilah mereka. Di sebuah hotel kelas melati. Dengan kasur apek dan seprei penuh noda.

"Kamu cinta sama aku kan Yang?" tanya Jefri sambil mendudukan Gisel di tepian kasur. Gisel mengangguk.

"Aku minta buktinya sekarang. Biar kamu gak bisa kabur kemanapun," kata Jefri. Pria itu kemudian mencium bibir Gisel. Tangannya sudah mulai aktif. Mee rremm mas apa yang enak di remm mas. Dan membuka semua yang menempel pada tubuh Gisel. 

Keluhan terdengar dari mulut Gisel. Gadis yang sedang dalam masa puber itu menikmati sensasi mendebarkan. Yang menantangnya untuk lebih dan lebih.

"Apa ini tidak apa apa Mas?" tanya Gisel saat semua baju mereka terlepas. Yang Gisel tahu adegan selanjutnya pasti tentang per se tuu buhan yang sering didengarkan saat mencuci baju di sumur umum. Ibu ibu di sana sering membicarakannya tanpa sensor. Membuat Gisel penasaran apa rasanya?? Apa senikmat itu?? Sedang ibunya dan bapaknya selalu melakukannya di malam hari dengan teriakan ibunya.

"Ini nikmat. Kamu harus buktikan cintamu sama aku!" kata Jefri sambil menggigit puncak Gisel. 

"Tapiiiihh…. Pasti sakit Mas…. Ibu selalu berteriak kalau begituan," kata Gisel polos. Jefri tersenyum. 

"Aku gesek doang kok," kata Jefri sambil membuka paha Gisel lebar lebar. Pemandangan sempit di bawah sana membuat Jefri semakin mengeras maksimal. Beda dengan wanita malam yang biasanya dia sewa. Kali ini dia akan dapat perawan ting ting ting.

Jefri mulai menggesek pelan. Teriakan Gisel langsung memenuhi kamar sempit itu. Rasa geli yang beda dari yang lain. Gisel mabuk dalam nikmatnya yang Jefri berikan. Pria itu perlahan menerobos lubang sempit itu. Tidak mungkin menyia nyiakan kesempatan emas ini. Gisel berteriak. Jefri memegangi tangan Gisel. Terus menerobos tanpa ampun. 

Teriakan Gisel menjadi pertanda runtuhnya apa yang berharga dalam dirinya. ABG itu merasakan apa yang seharusnya belum ia rasakan. 

Terpopuler

Comments

Ilham Risa

Ilham Risa

jangan termakan rayuannya gisel🤔

2023-07-28

1

MAY.s

MAY.s

Aduh mbok! Bukannya usia jefri masih sama belasan dg Gisel, toh cuma selisih 4 tahun gitu. Kenapa jefrinya sdh suka jajan apem jalanan 😫

2023-07-27

1

MAY.s

MAY.s

Nasehatnya bagus buat bapak² thor... tapi adakah bapak² yg baca novel? Tapi aku ngarepnya ada sih... hehehe

2023-07-27

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 70 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!