BAB 2. PENOLAKAN

Kayshan memilih tak meninggalkan Gauri sepanjang hari, dia ingin lebih memperhatikan lagi kondisi keponakannya. Kay diliputi rasa bersalah sebab mengabaikan kesehatan Gauri hingga membuat gadis sekecil ini mengidap penyakit menakutkan.

"Daddy di sini, jangan takut. Daddy janji akan bersama Gauri seterusnya," bisik Kayshan seraya menciumi rambut beraroma anggur.

Gauri berbalik badan, masuk dalam dekapan paman favorit yang hangat. Dia belum berani bicara leluasa sebab Gauri khawatir membuat Kayshan susah karenanya.

"Ken, anakmu masih ragu padaku. Mampukah aku membuat Gauri luluh dan percaya bahwa hanya diriku yang bisa melindungi, dan menjadi tempat ternyaman untuknya," batin Kayshan.

Menjelang malam.

Gauri terlihat lebih ceria meski Kay tahu dia tak merasa nyaman dengan selang infus yang menancap di lengan kirinya. Gadis kecil ini sangat tenang ketika Kayshan membacakan banyak buku cerita yang Kamala bawa pagi tadi.

"Sayang, sabar ya. Daddy tahu, kamu gak nyaman. Daddy akan mencoba mencari tahu dimana mama Geisha, oke?" ucap Kayshan, tak ingin menyembunyikan apapun darinya.

Gauri hanya menatap Kay tak berkedip, binar matanya cerah menandakan dia berterima kasih sebab kayshan mengerti keinginannya.

"Kay!" sebut Kamala, memanggil putra bungsunya.

"Anak pintar," puji Kayshan, mengusap kepala Gauri dan membubuhkan kecupan di pipi seraya turun dari brangkar sebab Kamala memanggilnya.

Kamala mengajak Kayshan keluar ruangan sejenak. Dia ingin membicarakan tentang Geisha.

"Kenapa, Ma?" tanya Kayshan seiring pintu kamar yang menutup.

"Mama bersedia menjadi pendonor," ucapnya lugas, duduk di kursi panjang depan kamar perawatan.

Kayshan menghela nafas. Bukan melarang Kamala tapi kondisi pendonor diutamakan yang masih berusia produktif mengingat banyaknya pemeriksaan kecocokan nanti.

"Ma, aku sudah meminta aspriku mencari kontak Geisha. Malam ini mungkin dia berhasil mendapatkannya," kata Kayshan.

"Mama kok merasa dia akan menolak," sahut Kamala, ikut menghela nafas berat.

Keduanya kembali terdiam, berkutat dengan pemikiran masing-masing. Kayshan cemas akan kondisi Gauri yang melemah sementara Kamala sedikit tak rela Geisha masuk dalam kehidupan keluarganya lagi.

Kring. Kring. Dering ponsel Kayshan berbunyi.

Penerus Ghazwan publishing itu bangkit dan masuk ke dalam ruangan sebab ponselnya dia letakkan di meja sofa.

"Ya?" kata Kay, bicara pada aspri nya.

"Bos, nomer kontak nyonya Geisha sudah aku kirimkan beserta informasi lainnya," jelas aspri di ujung panggilan.

"Oke, terima kasih," balas Kay sembari menutup panggilan.

Dia pun membuka pesan asistennya dan membaca banyak kalimat di sana. Kayshan sedikit terkejut tapi berusaha mengabaikan status Geisha saat ini.

Gauri adalah fokus utama, dia akan mengunjungi Geisha bilamana situasi mulai genting. Kayshan lalu menekan deretan angka di layar gawai.

Tuut. Nada sambung terdengar.

"Halo?" sapa Geisha terdengar lembut di seberang.

"Ghe, ini aku, Kay. Bisakah ku minta waktumu sepuluh menit saja? ini berhubungan dengan Gauri," jawab kayshan, melirik sekilas ke arah keponakannya yang sedang mewarnai buku gambar.

"Jangan ganggu aku. Gauri butuh uang berapa?" sebut Geisha mulai sinis.

"Uangku lebih dari cukup jika hanya untuk memenuhi semua keperluan putriku!" tegas Kay, terpancing emosi, nada bicaranya meninggi sebab tersinggung diremehkan Geisha.

Hening.

Beberapa detik kemudian. "Bicaralah." Geisha mengalah, bersedia mendengarkan Kayshan kali ini.

"Gauri sakit," lirih Kayshan tak berani bicara jelas di depan Gauri. Dia bangkit menuju balkon.

Gauri memperhatikan interaksi pamannya dengan sang mama. Gadis cilik itu diam-diam mendengarkan meski samar.

Kayshan menjelaskan kondisi Gauri pada Geisha dari mulai awal hingga hari ini termasuk vonis dokter. Rencana operasi pencangkokan sumsum tulang belakang yang harus dilakukan segera dan dia adalah kandidat pendonor utama.

Geisha terkejut, dia terdengar marah dan menuduh Kayshan tak mengurus Gauri dengan becus.

"Kalian yang mendapat hak perwalian, juga Gauri hadir atas paksaan ibumu. Tapi aneh, mengapa kalian justru abai pada kesehatannya dan sekarang harus melibatkan aku lagi," ucap Geisha menyindir telak Kayshan.

"Heh! ngaca! penyakit Gauri tak serta merta datang begitu saja, kau pemicunya! jika ada pendonor lain yang cocok dengan gen dan rhesus Gauri, aku lebih baik meminta tolong padanya dibandingkan kamu," kesal Kayshan, giginya mengetat sehingga nada bicaranya tegas dan tajam.

"Masa hidup Gauri tak lama lagi, Ghe. Jadilah ibu berguna bagi anakmu sekali ini saja. Berikan kesempatan bagi Gauri untuk dapat merasakan bahagia lebih lama dengan sumsum tulang darimu ... aku janji, takkan lagi mengusikmu setelah semua selesai," tutur Kayshan mengalah, dia mulai melembut.

Terdengar suara pria dibalik Geisha. Rupanya dia ikut mendengarkan sejak awal dan kini melayangkan protes.

"Geisha sangat sibuk. Setelah operasi pasti dia akan membutuhkan pemulihan. Aku sudah teken banyak kontrak untuknya dan harus membayar wanprestasi jika mangkir ... tidak, aku tak mengizinkan!" ucap Roger.

Kayshan hendak membalas ucapan Roger jika suara Kamala tak membuyarkan konsentrasinya.

"Kay!" panggil Kamala.

"Jangan Gauri, sakit, Nak! jangan ... Kaaay!" seru Kamala panik, berusaha mencegah Gauri saat sedang melepaskan jarum infus.

Kayshan terburu masuk ke kamar, dia melempar ponselnya ke atas brangkar dan memeluk Gauri sementara tangan gadis kecil di cegah Kamala agar tak lagi meronta.

“Aaarrrgghhh!” Gauri histeris.

“Aarrrrrgghhh!” pekik gadis cilik sambil berontak dan menangis.

"Maafkan daddy, maaf. Jangan, Sayang, sudah ya, sudah. Oke kita pulang, itu kan maumu?" Kay terus mengucapkan kalimat yang sama berkali-kali hingga Gauri tenang.

Kamala menekan tombol panggilan agar suster datang dan memperbaiki posisi jarum. Bau darah segar menyeruak menusuk hidung sebab aksi Gauri tadi.

Saat suster datang, Kayshan langsung meminta agar Gauri diizinkan melakukan perawatan di rumah sembari menunggu hasil pemeriksaan para calon pendonor.

Suster mencatat semua keinginan keluarga pasien dan akan menyampaikan hal tersebut esok pagi ke dokter Habrizi, sembari membetulkan kembali infus Gauri.

Kayshan lupa, panggilan selulernya dengan Geisha masih belum terputus, dia hendak meraih gawai tapi Kamala lebih dulu menyambar benda pipih itu.

"Kau dengar? anakmu putus asa sebab penolakanmu, dia melukai dirinya sendiri. Gauri cerdas, meskipun kami menyembunyikan semua ini tapi dia mengerti situasi sesungguhnya. Kau kejam!" maki Kamala pada mantan menantunya.

"Oke oke, beri aku waktu untuk menjelaskan semua ini pada Roger," balas Geisha di ujung sana.

Kamala hendak menjawab lagi tapi Kayshan buru-buru merebut ponselnya dari tangan sang bunda.

"Kay!" seru Kamala tak terima.

Terdengar pertengkaran antara Roger dan Geisha sebelum Kay menutup panggilan. Dia lalu mendekap Gauri yang diam-diam menangis lagi.

"Besok kita pulang. Daddy janji, mau sharing kenapa melakukan hal tadi?" tanya Kay, melembut membujuk keponakan yang sudah bagai putrinya.

Hening.

Kayshan merasa sangat lelah, Gauri masih susah diajak bicara dan kian menutup diri.

"Percayalah, Sayang. Daddy akan lakukan semua hal terbaik untukmu, Gauri putri daddy yang pintar, kan?" puji Kayshan, mendapat anggukan cepat dari Gauri.

Setelah menemani Gauri tidur dengan membacakan buku dongeng, Kamala meminta Kayshan agar mulai menyewa suster yang dapat menemani Gauri sementara Geisha belum memberikan keputusan.

"Iya, sudah aku pikirkan tentang itu, Ma. Bantu aku jaga Gauri, dia bagai putriku sendiri," ujar Kay, turun dari brangkar seraya menyugar rambut sebab lagi-lagi kecolongan, kurang peka terhadap Gauri.

Dia kemudian menuju bathroom guna membersihkan diri sebab malam ini akan menyelesaikan pekerjaan yang beberapa hari tertunda.

"Tidak usah kamu minta, Gauri cucuku dan mama ingin yang terbaik untuknya. Di rumah sakit ini, ada jasa sewa suster juga, Kay. Kamu mau coba atau cari sendiri?" tawar Kamala, dia telah mencari informasi pada suster terakhir yang memeriksa Gauri tadi.

Ting. Notifikasi pesan masuk.

Kayshan membacanya, bibir sensual itu perlahan mengulas senyum. "Coba saja, Ma. Tapi aku juga mencari info sendiri, kita lihat reaksi Gauri," sahut Kayshan seraya membalas pesan dari asistennya.

.

.

...______________________...

Terpopuler

Comments

Nurlaela

Nurlaela

bibir sensual ya thorrr, berarti kayshan tampan😂😂😂sorry ...Travelling haduh

2023-09-19

1

Siti Chotijah

Siti Chotijah

suster elleakah?😇

2023-07-22

1

AlAzRa

AlAzRa

Roger yg itukah Moms?

2023-07-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. AMANAH YANG TERABAIKAN
2 BAB 2. PENOLAKAN
3 BAB 3. SI LELE
4 BAB 4. KEINGINTAHUAN GAURI
5 BAB 5. PERJUANGAN KAY
6 BAB 6. PENYEBAB
7 BAB 7. BERTEMU MAMA
8 BAB 8. JALIN KEDEKATAN
9 BAB 9. BELAJAR SABAR DARI LELE
10 BAB 10. OPERASI BERHASIL
11 BAB 11. HABRIZI VS GAURI
12 BAB 12. BERKAT TEMAN KECIL, KAY MULAI MERAYU LELE
13 BAB 13. KEMUNCULAN KATRIN
14 BAB 14. DRAMA ROMANTIS
15 BAB 15. LELE SALAH PAHAM
16 BAB 16. PENGAKUAN KAYSHAN
17 BAB 17. ISYARAT LELE
18 BAB 18. PERPISAHAN
19 BAB 19. GALAU
20 BAB 20. BERTEMU BUYA ELEA
21 BAB 21. KEPO
22 BAB 22. PERASAAN ELEA
23 BAB 23. RESTART JIWA DEMI ELEA
24 BAB 24. PANGERAN KUDA PUTIH
25 BAB 25. JALUR DARAT
26 BAB 26. DUNIA SEMPIT
27 BAB 27. RENGEKAN GAURI
28 BAB 28. BANYAK LAWAN
29 BAB 29. BABAK PENYISIHAN
30 BAB 30. MISI GAURI
31 BAB 31. ELIMINASI
32 BAB 32. WORK HARD PLAY HARD
33 BAB 33. CURHATAN KAY
34 BAB 34. PARA PENGGANGGU
35 BAB 35. IKATAN BATIN
36 BAB 36. PARA MILITAN KAYSHAN
37 BAB 37. HASIL FATIHAH EFENDI
38 BAB 38. JUMPA
39 BAB 39. KEKAGUMAN
40 BAB 40. KAIN KAFAN
41 BAB 41. MASA LALU KAY
42 BAB 42. MALING AURAT
43 BAB 43. KECEWA
44 BAB 44. GAGAK, LELE & SEKSEK
45 BAB 45. CURHATAN KAMALA
46 BAB 46. PENEGASAN STATUS
47 BAB 47. KONTROL EMOSI
48 BAB 48. ANTARA AKU & MAMER
49 BAB 49. PERJUANGAN ELEA
50 BAB 50. MELENGKAPI PROSES
51 BAB 51. KEJUTAN KECIL
52 BAB 52. MASA LALU
53 BAB 53. BUKALAPAK
54 BAB 54. NGOBROL
55 BAB 55. SEBUAH RASA DI MALAM TAK BIASA
56 BAB 56. AT THE LIMIT
57 BAB 57. PARA SURVIVOR
58 BAB 58. GEMPURAN RASA
59 59. BERSIAP JALAN-JALAN
60 BAB 60. UNTOLD STORY
61 BAB 61. UNTOLD MOMENT
Episodes

Updated 61 Episodes

1
BAB 1. AMANAH YANG TERABAIKAN
2
BAB 2. PENOLAKAN
3
BAB 3. SI LELE
4
BAB 4. KEINGINTAHUAN GAURI
5
BAB 5. PERJUANGAN KAY
6
BAB 6. PENYEBAB
7
BAB 7. BERTEMU MAMA
8
BAB 8. JALIN KEDEKATAN
9
BAB 9. BELAJAR SABAR DARI LELE
10
BAB 10. OPERASI BERHASIL
11
BAB 11. HABRIZI VS GAURI
12
BAB 12. BERKAT TEMAN KECIL, KAY MULAI MERAYU LELE
13
BAB 13. KEMUNCULAN KATRIN
14
BAB 14. DRAMA ROMANTIS
15
BAB 15. LELE SALAH PAHAM
16
BAB 16. PENGAKUAN KAYSHAN
17
BAB 17. ISYARAT LELE
18
BAB 18. PERPISAHAN
19
BAB 19. GALAU
20
BAB 20. BERTEMU BUYA ELEA
21
BAB 21. KEPO
22
BAB 22. PERASAAN ELEA
23
BAB 23. RESTART JIWA DEMI ELEA
24
BAB 24. PANGERAN KUDA PUTIH
25
BAB 25. JALUR DARAT
26
BAB 26. DUNIA SEMPIT
27
BAB 27. RENGEKAN GAURI
28
BAB 28. BANYAK LAWAN
29
BAB 29. BABAK PENYISIHAN
30
BAB 30. MISI GAURI
31
BAB 31. ELIMINASI
32
BAB 32. WORK HARD PLAY HARD
33
BAB 33. CURHATAN KAY
34
BAB 34. PARA PENGGANGGU
35
BAB 35. IKATAN BATIN
36
BAB 36. PARA MILITAN KAYSHAN
37
BAB 37. HASIL FATIHAH EFENDI
38
BAB 38. JUMPA
39
BAB 39. KEKAGUMAN
40
BAB 40. KAIN KAFAN
41
BAB 41. MASA LALU KAY
42
BAB 42. MALING AURAT
43
BAB 43. KECEWA
44
BAB 44. GAGAK, LELE & SEKSEK
45
BAB 45. CURHATAN KAMALA
46
BAB 46. PENEGASAN STATUS
47
BAB 47. KONTROL EMOSI
48
BAB 48. ANTARA AKU & MAMER
49
BAB 49. PERJUANGAN ELEA
50
BAB 50. MELENGKAPI PROSES
51
BAB 51. KEJUTAN KECIL
52
BAB 52. MASA LALU
53
BAB 53. BUKALAPAK
54
BAB 54. NGOBROL
55
BAB 55. SEBUAH RASA DI MALAM TAK BIASA
56
BAB 56. AT THE LIMIT
57
BAB 57. PARA SURVIVOR
58
BAB 58. GEMPURAN RASA
59
59. BERSIAP JALAN-JALAN
60
BAB 60. UNTOLD STORY
61
BAB 61. UNTOLD MOMENT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!