Hubungan Alex dan Sandra semakin dekat,
Alex selalu menjemputnya di sekolah kalau Ayah sedang lembur di kantor.
Mereka juga rutin saling mengirimkan pesan singkat atau bertelepon ria, sekedar bertanya soal apa yang dilakukan di rumah.
Lazimnya kedekatan remaja berbeda jenis dimasa itu.
Liburan kenaikan kelas, Biasanya Sandra akan menghabiskan liburan di kota asal kedua orang tuanya, yang terkenal dengan wingko babatnya, namun gadis itu menolak ketika ditawari oleh kedua orang tuanya, ia beralasan ingin di ibu kota saja.
Vina teman satu organisasi OSIS yang Sandra jadikan kambing hitam.
Sandra mengaku akan mengunjungi beberapa tempat di ibukota bersama Vina selama liburan berlangsung.
Tentu dirinya sudah memberitahu Vina terlebih dahulu.
Sandra tidak ingin orang tuanya tau, jika sebenarnya dirinya tengah dekat dengan siswa dari sekolah lain.
Ia tau, Ayahnya pasti akan menentangnya.
Sebagai remaja puber, Sandra sama saja dengan remaja seumurannya, ia penasaran dengan banyak hal, juga ingin merasakan masa berpacaran ala anak SMA.
Pagi itu Vina menjemputnya dengan motor lalu berpamitan dengan ibu Sri, ibunda dari Sandra.
Vina mengatakan akan mengunjungi kebun binatang yang ada di selatan ibu kota.
Benar memang keduanya akan mengunjungi kebun binatang, tapi tidak hanya berdua, ada dua laki-laki yang menunggu mereka di pintu masuk kebun binatang itu.
Vina dengan pacarnya bernama Toni sedangkan Sandra bersama dengan Alex.
Semacam dobel date, Toni dan Alex berbeda sekolah, kalau bisa dibilang sekolah keduanya adalah musuh bebuyutan, namun karena kedua gadis itulah, terpaksa mereka harus akur.
Hingga saat itu, Alex belum menyatakan cinta pada Sandra, tapi keduanya selalu bersama.
Saat mereka mengunjungi pusat primata, Vina mendekati Sandra karena kedua lelaki itu tengah mengantri tiket masuk.
"Sa, Alex belum nembak Lo?"tanya Vina.
Sandra menggeleng, "emang harus ya Vi?"tanyanya balik.
"Ya harus lah, kalau dia nembak Lo, artinya lo udah jadian sama dia dan lo itu pacar dia,"jawab gadis dengan rambut hitam panjang terurai.
"tapi Alex nggak ada omongan apa-apa, lagian memangnya dia suka sama gue?"
"Sasa, kalau cowok udah rajin SMS, telpon dan jemput lo di sekolah itu artinya dia ada rasa sama lo, ingat waktu Toni mulai deketin gue?"
"tapi Alex nggak pernah bahas masalah itu, masa iya gue yang mulai duluan, malu lah,"
"Sasa anaknya pak Wijayanto, denger gue, jaman sekarang cewek nembak duluan wajar, Lo mau nggak ada status padahal kalian sedekat ini?"
Sandra menggeleng,
"gini deh, kalau sampai waktu liburan kita abis, Alex masih belum nembak Lo, mending mulai saat itu Lo jaga jarak sama dia deh, ngapain punya hubungan nggak jelas, mending Lo terima pernyataan cinta Harry,"ujar Vina sambil menyebutkan sahabat Toni yang menyukai Sandra.
"Tapi gue nggak suka sama Harry,"
"emang Lo suka sama Alex?"
"Ya suka lah, masa iya kalau nggak suka gue mau diajak jalan bareng,"
"maka dari itu Lo harus minta kejelasan soal status hubungan kalian,"
obrolan mereka terhenti ketika kedua lelaki itu menghampirinya.
Selama di pusat primata itu, Alex menggandeng tangan Sandra mesra, sesekali juga merangkul pundak gadis itu.
Vina dan Toni berjalan dibelakang keduanya,
"Masa kata Sasa, Alex belum nembak dia, padahal ini udah sekitar dua bulan mereka dekat loh,"bisik Vina.
"Kalau aku udah nggak kaget kalau Alex kayak gitu, dia kan Playboy,"ungkap Toni.
Raut terkejut terlihat jelas di wajah Vina mengetahui fakta yang baru didengarnya, "Tau dari mana kamu?"tanyanya tak percaya.
"ada beberapa cewek di sekolah yang jadi korban PHP nya Alex, belum lagi yang di sekolahnya sendiri,"
"kamu yakin? bukan karena sekolah kamu musuhan sama sekolah dia kan?"tanya Vina memastikan.
Toni mengangguk yakin, "apa perlu aku kenalin kamu ke cewek-cewek yang jadi korbannya Alex? makanya waktu kamu cerita kalau Alex pedekate sama Sasa, aku kaget, tapi nggak enak mau ngomong sama Sasa, takut tersinggung,"jelas Toni panjang lebar.
"Gimana caranya ya kasih tau Sasa? ini kan pertama kali sahabat aku jalan sama cowok, jangan sampai patah hati sebelum jadian,"ujar Vina berfikir keras.
"kita lihat dulu sampai liburan ini selesai, kalau sampai belum ada kejelasan, mending kamu kasih tau pelan-pelan ke Sasa, mumpung belum terlampau jauh,"saran Toni.
Keluar dari pusat primata mereka mencari tempat makan yang masih didalam area kebun binatang.
Hanya Sandra dan Vina yang mengobrol dengan antusias sementara Alex dan Toni hanya menanggapi sedikit.
Usai dari tempat makan, terdengar azan berkumandang, Keempatnya menuju masjid yang berada di tengah-tengah tempat wisata itu.
Namun ketiganya heran ketika mereka hampir sampai didepan masjid, Alex tak turut serta, lelaki itu hanya duduk di kursi taman tak jauh dari sana.
Ketiganya saling pandang, seolah bertanya, mengapa Alex tidak turut serta menjalankan ibadah bagi umat muslim.
"lagi M kali,"cetus Toni.
"ngaco kamu, nggak mungkin Alex M, dia kan laki,"sangkal Vina.
"M itu males Vina sayang, atau dia beda keyakinan sama kita,"Toni mencoba menebak,
Ketiganya sedang melepas sepatu mereka di pinggiran teras masjid.
"Lo udah tau Sa?"tanya Vina.
Sandra mengangkat bahunya,
"Lo gimana sih? udah dua bulan lo deket sama dia, lo nggak tau, keyakinan dia apa? emang selama ini Lo ngobrol apa aja sama dia?"tanya Vina tak habis pikir.
"Ya ngobrol kegiatan sehari-hari aja, di sekolah ngapain, makan apa, gitu aja,"ungkap Sandra dengan polosnya.
Vina dan Toni melongo mendengar pengakuan gadis berkuncir kuda itu.
"garing banget cara pedekate nya, jangan bilang sampai sekarang lo nggak tau nama lengkapnya dia?"tanya Vina.
Sandra menggeleng,
"Ya ampun Sasa anaknya pak Wijayanto, lo kebangetan banget sih, dah lah serah lo, mending kita wudhu dulu, biar kepala gue adem, dan lo sadar,"ucap Vina lalu berdiri dan berjalan menuju tempat wudhu yang ada di sebelah kiri pintu masuk.
Selesai Beribadah, mereka berempat memutuskan untuk pulang.
Masing-masing menaiki motor dan berjalan beriringan.
Sandra meminta diantar ke rumah Vina, Alex hanya menuruti saja.
Sesampainya di tempat tujuan, Alex pamit untuk pulang.
Tinggallah Sandra, Vina dan Toni.
Hubungan Vina dan Toni sudah diketahui keluarga masing-masing, dan mereka juga sudah memberikan lampu hijau.
Bahkan Vina bercerita jika nanti usai lulus SMA keduanya akan bertunangan.
Dulu sebelum mengenal Alex, Sandra selalu jadi obat nyamuk untuk pasangan kekasih itu, tak masalah, kata Tante Yuli ibu dari Vina, itu malah bagus, setidaknya teman ketiganya masih manusia, bukan setan.
Terkadang Sandra menginap ditempat Vina jika ayah dan ibunya keluar kota.
Sandra sudah dianggap sebagai keluarga sendiri oleh orang tua Vina.
Padahal Sandra bukan teman sekelas, keduanya akrab setelah sama-sama menjadi anggota OSIS semenjak kelas satu SMA.
Obrolan menjadi alasan mengapa keduanya akrab.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments