Penantian Cinta Sang Presedir
Suasana kantor saat ini sedang heboh. Dimana sebuah perusahaan yang bergerak dibidang distributor sedang melakukan pergantian presedir perusahaan.
Pergantian itu sendiri dilakukan oleh pemilik perusahaan yang akan diturunkan kepada putera sulungnya yang saat ini baru saja pulang dari Mesir setelah lama menetap disana karena suatu urusan kuliah dan pekerjaannya.
"Presedir yang baru ini tampan, Lho" bisik seorang sekretaris berpakaian sedikit minim kepada rekan kerjanya.
"Iya. Kabarnya anak pemilik perusahaan ini, anaknya Pak Reno" Lina menimpali.
Lalu suasana hening saat suara derap langkah pria yang diikuti dua bodyguardnya memasuki koridor kantor untuk memasuki ruangan kerja barunya.
Tatapan pria itu sangat dingin, tanpa ekspresi apapun. Bahkan sepanjang perjalananjya menuju ruang kerja barunya Ia tidak melirik sedikitpun kepada para gadis yang kini sedang berdecak kagum padanya.
Sesampainya diruang kerjanya, Ia menatap ruangan tersebut dengan begitu datar, tak ada komentar apapun yang Ia berikan, ini bukan keinginannya, Ia tidak ingin menjalani profesi ini sebagai pekerjaannya, karena bukan pada ranahnya, namun karena desakan sang Papa, Ia terpaksa harus menerimanya, meskipun harus melewati sedikit pertengkaran.
Ia mengendurkan dasi yang melingkar dilehernya, rasanya sangat sesak menggunakan pakaian formal seperti ini, dan itu juga harus Ia lakukan karena tuntutan pekerjaannya.
Setelah dua minggu digembleng oleh sang Papa untuk menguasai ilmu tentang bisnis, akhirnya Ia dinyatakan dapat memimpin perusahaan, itu semua karena Ia orang yang sangat cerdas, sehingga dengan mudahnya dapat memahami apa yang disampaikan oleh sang Papa.
"Panggilkan sekretaris yang akan menangani pemasaran" titah pemuda yang kini sedang duduk dikursi kebesarannya kepada salah seorang bodyguard tersebut.
Bodyguard itu menganggukkan kepalanya, dan dengan segera menghubungi sekretaris bagian pemasaran produk yang mereka pasarkan.
Tak berselang lama, terdengar suara ketukan pintu, dan pria yang kini menjabat sebagai presedir tersebut mempersilahkan masuk.
Seorang wanita muda dengan pakaian yang super ketat dan juga sangat minim masuk dengan melenggokkan tubuhnya menghadap kepada Sang Presedir baru mereka yang tak lain adalah Adnan.
"Siang, Pak.. Ada yang bisa saya bantu?" ucap wanita muda itu dengan nada sedikit nakal dan tatapanya tak lepas memandangi Adnan yang tampak masih fokus dengan layar laptopnya.
Adnan menolehkan wajahnya, menatap wanita muda yang merupakan karyawan diperusahaannya dengan wajah cantik ayu rupawan, serta begitu terlihat sangat menggoda.
Adnan menghela nafasnya, lalu membuang pandangannya pada sang wanita yang merupakan sekretaris yang akan mendampingi pekerjaannya mulai saat ini.
"Tolong besok kamu ganti pakaianmu dengan yang lebih sopan, dan juga jangan membentuk tubuh" ucap Adnan yang tentunya sangat terdengar membuat hati sang sekretaris bernama Linda itu sangat kesal.
Ia sudah berpenampilan semenarik mungkin karena Ia tahu akan kedatangan presedir baru diperusahaannya bekerja dan disinyalir berwajah tampan dan juga tentunya masih perjaka alias single, dan hal ini membuatnya ingin menjadi pusat perhatian dari sang persedir.
Linda mendenguskan nafas kesal, dan menatap malas "Ya.." jawabnya singkat dan tak ingin membahasnya.
Adnan tampak tak perduli dengan sikap kesal Linda, Ia hanya tak ingin melihat pandangan matanya ternodai oleh penampilan para karyawannya.
"Bawakan laporan statistik hasil penjualan produk yang terbaru" titah Adnan kepada Linda tanpa memandang gadis itu.
Linda semakin merasa penasaran dengan sikap presedir baru mereka yang terkesan begitu acuh tak acuh terhadap bawahannya.
"Ya.." jawab Linda datar, lalu memutar tubuhnya untuk membawakan apa yang diminta Bos barunya.
"Tunggu.." cegah Adnan dengan nada dinginnya.
Linda mencoba menoleh, namun pemuda itu tak juga melirik kepadanya "Ya.." jawab Linda singkat.
"Umumkan kepada seluruh karyawan diperusahaan ink, mulai esok yang karyawan perempuannya harus menggunakan pakaian tertutup" titah Adnan yang membuat Linda membolakan matanya dan hal ini sangat membuatnya begitu terkejut.
Ia tak menduga jika presedir baru mereka begitu sangat begitu monoton dalam memimpin perusahaan dan sikapnya juga kaku serta tidak ada basa-basinya.
Linda berjalan menyusuri koridor dengan perasaan kesal, lalu kembali kemeja kerjanya , dengan perasaan kesal Ia membuat pengumuman yang berlaku mulai esok hari buat para karyawan perempuannua harus menggunakan pakaian sopan dan tertutup.
Ia mengumumkannya melalui group WA-nya agar dibaca oleh seluruh member groupnya.
Setelah itu kemudian membuat rekapitulasi data yang diminta oleh Adnan.
Namun dibalik itu semua, Linda tidak menampik jika Ia sangat menginginkan dan merasa tertantang dengan sikap Adnan. Ia yakin jika Ia dapat menaklukkan pria tersebut, dan tentunya Ia harus tau sisi kelemahan pria itu.
Seluruh karyawan merasa heboh dengan pengumuman yang baru saja di update oleh Linda.
Yuni yang merupakan bagian kepala gudang menghampirinya karena tidak percaya dengan apa yang baru saja Ia baca dipesan WA-nya.
"Lin.. Ini pengumuman apaan sih?" tanya Yuni peanasaran.
Linda mengangkat kedua bahunya "Gak tau tuh.. Presedir baru kita sepertinya terlalu monoton deh" jawab Linda sembari mengerucutkan bibirnya.
"Dasar Aneh.. Untung saja tampan, kalau gak, ihh.. Pengen nyakar" ucap Yuni kesal.
Linda hanya mendenguskan nafasnya, Ia sendiri tidak tahu dengan sikap dan aturan dari pimpinan barunya yang bersikap konyol tersebut.
Namun yang dikatakan oleh rekan kerjanya jika sang presedir itu tampan, benar adanya. Mungkin mewarisi ketampanan papanya sebagai pemilik perusahaan.
Sementara itu, Adnan menatap layar monitornya, sebuah data rekapitulasi yang dikirimkan oleh Linda melalui pesan emailnya tampak jelas tertera grafik yang memperlihatkan jika penjualan dalam setiap produk yang mereka distributorkan mengalami penjualan berbeda disetiap bulannya.
Satu produk yang sangat diminati masyrakat dan mengalami penjualan yang sangat besar yaitu berasal dari PT. Rudy yang memproduksi bahan makanan ringan yang selalu mengalami permintaan tinggi setiap bulannya.
Produk mereka memperlihatkan kualitas yang baik, sehingga masyarakat sangat menyukainya.
Adnan berencana akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan perusahaan tersebut, untuk melakukan kerjasama yang lebih intens, dimana perusahaan yang kini dibawah pimpinannya akan mengambil produk mereka dalam jumlah besar sebagai distributor tunggal.
Adnan menghubungi Linda agar membuat jadwal pertemuan dengan pimpinan perusahaan tersebut.
Meskipun Ia belum berpengalaman dibidang perkantoran, namun apa yang diajarkan oleh papanya begitu sangat cepat untuk difahaminya dan akan membawa perusahaan keluarganya menuju kesuksesan.
Saat ini Ia masih berperang dengan hati dan keinginan sang Papa, namun Ia tidak ingin mengecewakan Papanya, dan mungkin juga Ia harus menyeimbangkan keinginannya dan juga keinginan sang Papa.
Setelah menyelesaikan semuanya, Adnan membuka sebuah chanel youtube pribadinya.
Ia melihat dirinya saat masih menempuh pendidikan kuliah di negara Mesir. Ia ingin menjadi seorang ulama besar, dengan segala Ilmu yang didapatnya selama ini, dan diwaktu senggangnya, Ia diam-diam membuat konten tentang cita-cita dan bakatnya yang terpendam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
suharwati jeni
betul adnan.
bikin peraturan utk berpakaian sopan
2024-07-10
0
Mamanya Putra
singga dulu thour,, semngat aku mau nunggu episode yg bnyak dulu baru baca,,,
2023-09-28
1
Indah MB
lanjut.. aku sudah mampir..
2023-09-22
0