Adnan baru saja selesai shalat subuh berjamaah. Ia sedang berada dikamarnya. Ia merekam suaranya dan melantunkan ayat suci ayat demi ayat yang terus bersambung setiap harinya.
Setelah menyelesaikan rekamannya, Ia kemudian mengungahnya pada chanel you-tube miliknya dan kemudian membuat konten tentang sebuah nasihat yang menyejukkan hati.
Dikamar lain, seorang gadis juga sedang membuat konten you-tube yang mana tentunya bertolak belakang dengan sang pemuda.
Gadis yang tak lain adalah Najma, membuat konten animasi 3D tentang dunia puteri fantasi yang menampilkan gadis-gadis cantik dan pangeran tampan yang memiliki kisah bersambung dan memiliki satu juta pengikut.
Keduanya sama berkarya, namun berbeda satu sama lainnya.
Adnan menyudahi kontennya, dan Ia akan berangkat bekerja karena akan mengadakan meeting dengan seorang pimpinan perusahaan yang memproduksi makanan ringan yang sangat laris diapsaran, dan sebagai perusahaan pendistributor, maka Adnan harus mempertimbangkan hasil produksi dengan permintaan pasar yang cukup tingi dan ini akan berdampak pada keuntungan bersama.
Adnan sudah sangat rapih dan menuruni anak tangga menuju meja makan yang mana Papa Reno dan Umi Nazla sudah berada disana terlebih dahulu.
Adnan menyalim tangang papanya dan juga Umi Nazla yang sudah mempersiapkan sarapan untuknya.
"Apakah kamu jadi bertemu hari ini dengan klienmu?" tanya Reno yang sudah selesai dengan sarapannya.
Adnan menganggukkan kepalanya "Insya Allah jadi, Pa" sahut Adnan yang kemudian menyuapkan sarapanya.
Umi Nazla juga masih sarapan. Sedari Ia mengenal wanita shaleha itu saat berumur 13 tahun hingga saat, belum pernah Ia melihat wajah ibu penggantinya seperti apa, dan hanya kedua bola matanya saja yang terlihat. Namun Ia tidak ingin untuk penasaran, sebab wanita itu adalah istri Papanya dan Adnan tidak berkeinginan untuk tahu.
"Semoga berhasil, dan ingat, jika ada kendala, jangan sungkan bertanya kepada Papa, karena Papa siap untuk membantu kamu!" ucap Reno memberikan semangat kepada putera sulungnya.
Adnan menganggukkan kepalanya, dan menyelesaikan sarapannya, lalu meneguk segelas susu hangat yang telah disediakan oleh Umi Nazla.
"Adnan berangkat dulu ya, Pa, Umi" ucap Adnan dan menyalim tangan keduanya, lalu beranjak pergi.
Saat keluar dari pintu rumah menuju garasi mobil, phonselnya berdering. Satu panggilan masuk dari sang sopir, Adnan mengangkat panggilannya.
"Hallo, Assallammualikum, Pak"
"Waalaikum salam, Bos.. Maaf, Bos.. Saya tidak bisa masuk hari ini, karena saya terkena diare sedari malam tadi. Maaf ya, Bos.." ucap sang sopir sembari menahan perutnya yang memulas.
"Oh.. Ya sudah, tidak apa-apa, Pak.. Nanti saya transfer uang untuk berobat ya, Pak"
Seketika wajah sopir itu berubah bengong sebab si bosnya bukan marah, tetapi sebaliknya dan memberikan perhatian pada para karyawannya dengan begitu mulianya.
"Waaah.. Jadi gak enak Nih, Bos.." ucap sang sopir yang sebenarnya kegirangan karena akan mendapatkan biaya perobatan.
"Tidak apa-apa, Pak.. Ini sudah menjadi tanggungjawab perusahaan. Sudah dulu ya, Pak.. Saya berangkat dulu.. Assalammuaikum.."
"Waalaikumsalalm... "
Panggilan berakhir.
Adnan bergegas menuju garadi dan mengemudikan mobilnya menuju lokasi yang dijadikan sebagai tempat pertemuan.
Linda sang sekretaris sedang menuju ke arah yang sama bersama dengan staf yang lainnya.
Adnan membelah jalanan dengan sembari mendengar murrotal yang membuatnya mengikuti setiap bacaan yang Ia dengar tersebut, hatinya begitu tenang dan damai.
Saat berada disebuah tempat yang sedikit sepi, tiba-tiba mobilnya mengalami kemogokan mesin. Adnan mencoba menghidupkannya, namun tak juga mau hidup.
"Hem.. Mungkin Pak Rusli lupa bawa service ke bengkel" guman Adnan lirih.
Pemuda itu lalu turun dari mobilnya, mencoba membuka cup depan mobil dan memeriksa mesin mobil yang mana Ia juga tidak akan tahu apa yang mengalami kerusakan, sebab selama ini Ia hanya tahu mendalami kitab sucinya selama didalam pendidikannya.
Asap keluar dari radiator mesin dan membuatnya terbatuk, lalu berkacak pinggang memperhatikan mesin yang berasap tersebut.
Tak berselang lama, dua sepeda motor yang dengan 3 orang disetiap satu sepeda motor datang menghampirinya.
Para pemuda brandal itu seolah mendapatkan sasaran empuk pagi ini.
Dengan membawa senjata tajam, mereka mengancam Adnan untuk memberikan barang berharganya.
Saat bersamaan, sebuah mobil melintas, dan merasakan jika pemuda pemilik mobil itu mengalami pemerasan.
"Pak, berhenti..!!" titah sang gadis kepada sopir tersebut.
"Baik, Non.." jawab Sopir itu lalu menepikan mobilnya didepan mobil pemuda yang sedang mengalami pemerasan dan kekerasan itu, sebab salah satu remaja brandal itu melayangkan tinjunya ke wajah tampan sang pemuda.
Buuuugh..
"Aaaargh..." erang Adnan kesakitan. Darah mengalir dari sudut bibirnya.
"Woooi..!! Dasar pengecut! Beraninya Main keryokan!" hardik seorang gadis dari arah belakang mereka.
Seketika ke enam brandal itu menoleh ke arah sang gadis yang berhijab phasmina itu dan menatap dengan senyum sinis.
"Wiiih.. Ada apem sok jagoan! Sini lu kalau berani!" tantang salah satu remaja brandal sembari mengacungkan celuritnya.
Gadis itu berdiri didepan mereka dengan mengacakkan pinggangnya, sembari mengacungkan jemari telunjuknya dan menggerakkannya agar segera maju menyerangnya.
Adnan memutar tubuhnya melihat siapa yang berusaha menolongnya. Ia menyipitkan matanya, dan mencoba mengingat siapa gadis tersebut, sebab Ia seperti pernah melihatnya, namun entah dimana.
Lalu ke enam remaja brandal itu merasa terhina dengan tantangan sang gadis dan menyerang secara bersama-sama.
Remaja brandal yang membawa celurit tersebut dengan cepat mengayunkannya kepada sang gadis, namun gadis itu merunduk dan melayangkan tendangannya secara bersamaan pada kedua kaki remaja itu yang membuat sang remaja jatuh terpental.
Lalu dengan cepat Ia mengunci lawannya dan meraih celurit yang dipegang lalwannya.
Setelah berhasil melumpuhkan satu lawannya, Gadis dengan celurit ditangannya menghampiri ke lima remaja lainnya, dan tanpa diduga mereka ngacir meninggalkan rekannya yang terkapar dijalanan.
Adnan mengerutkan keningnya melihat keberanian sang gadis dan juga mengangumi kelincahan sanga gadis dalam gerakan ilmu bela diri yang dimilikinya.
Gadis yang tak lain adalah Najma menghampiri Adanan yang masih menatapnya bingung, mungkin Najma terlihat bar-bar, namun Ia tidak perduli.
Najma memberikan sapu tangan kepada Adnan untuk menyeka darah yang keluar dari sudut bibir pemuda itu, dan pemuda itu meraihnya.
"Terimakasih"
"Hemmm" jawab Najma yang kemudian memeriksa mesin mobil Adnan.
kemudian Ia memanggil sopirnya "Pak, tolong belikan air mineral 10 botol yang berukuran besa, cepat ya , Pak!" titah Najma dengan sopan.
"Baik, Non.."
Lalu sopir itu segera bergegas mengemudikan mobilnya mencari warung dipinggir jalan. Sedikit lama karena jalanan sepi penduduk.
Setelah kepergian sopir tersebut, remaja brandal yang tadi berhasil dilumpuhkan oleh Najma diam-diam beranjak bangkit dan kabur.
Kini tinggal keduanya yang saling diam tak berbicara, bahkan untuk melirikpun tidak.
Tak berselang lama, tampak mobil Najma datang dan menghampiri keduanya.
"Ini, Non.." ucap sopir itu, lalu menyerahkan 15 buah botol air mineral berukuran besar kepada majikannya.
"Makasih ya ,Pak." Ucap Najma sembari meraih botol itu dan menuangkan isinya kedalam mesin radiator. Adanan menatapnya dengan bingung sekaligus takjub. Selain jago bela diri dan bar-bar, gadis itu juga ternyata jago hal permesinan.
Setelah selesai, Najma meminta Pemuda itu untuk mencoba menghidupkan mesinnya.
"Coba kamu test mesinnya, hidup-gak?" titah Najma.
Lalu Adnan hanya menganggukkan kepalanya dan mencoba menghidupkan mesin mobilnya. Awalnya sedikit ngadat, namun akhirnya hidup kembali, lalu Najma menga-cungkan jempolnya dan menutup cup mobil dan berlalu begitu saja sebelum Adnan mengucapkan terima kasih padanya.
Najma sudah menuju mobilnya dan meninggalkan Adnan yang masih diam terpaku.
Mobil Najma sudah melaju meninggalkannya dan Adnan pun kemudian mengemudikan mobilnya menuju lokasi yang akan dijadikan pertemuan dua pimpinan perusahaan, dan Adnan merasa sudah sangat terlambat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
suharwati jeni
adnan jadi cenen koq dibanding najma
2024-07-10
0
V3
padahal yg di minta 10 botol loh , tp knp beli nya 15 botol , hahhah .... pak sopir mah keren lah klu bgtu ,, dr pada kurang kn mending lebih yaa , pak 🤣🤣🤣🤣
busyeeet tuh si Najma ,, jago benar beladiri nya , dh githu jago mekanik jg , Adnan mpe melongo lihat nya 🤣🤣🤣
2023-07-29
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
busyet dah lawan 6,gk malu cewek yg di keroyok 😳😳
2023-07-29
0