Najma baru saja menyelesaikan perkuliahannya dibidang seni design grafich animation. Sedari kecil Ia menggemari menggambar animasi fantasi, yang mana bakatnya diturunkan dari sang Papa, Denny.
"Najma, kamu sebagai anak sulung sudah seharusnya menggantikan kedudukan Papa. Papa saat ini ingin bersantai dirumah menemani mamamu" ucap Denny sembari melirik kepada Amyra yang kini sedang mengajarkan PR buat anak bungsu mereka.
Amyra yang mendengar ucapan suaminya hanya tersenyum geli mendengar ucapan tersebut.
"Tapi, Pa.. Najma tidak berminag bekerja dibidang itu, karena Najma ingin melanjutkan chanel you-tube Najma dalam menggarap film animasi fantasi yang sudah lama Najma impikan" jawab gadis cantik tersebut.
Denny menghela nafasnya dengan berat "Sayang.. ilmu yang kamu miliki ada hubungannya dengan perusahaan. Kamu bisa menciptakan iklan produk barang kita dengan sebaiknya untuk menarik para konsumen agar membeli barang yang kita produksi" ucap Denny mencoba menjelaskan kepada Puterinya.
Ashraf yang saat ini sedang bermain phonsel sedang menguping pembicaraan keduanya. Saat ini masih duduk di semester 2 jurusan busnies management. Ia sendiri sebenarnya tidak berminat dengan dunia bisnis, namun karena Ia seorang anak laki-laki dan harus membantu keluarganya mengurus perusahaan.
Najma menghela nafasnya dengan berat, dan dengan terpaksa menyetujui permintaan sang papa.
"Besok kamu sudah mulai bekerja, dan ada pertemuan rapat penting yang harus kamu hadiri" ucap Denny mengingatkan.
Najma hanya menganggukkan kepalanya, dan Ia tidak memiliki pakaian untuk bekerja esok.
"Pinjam kunci mobil, Pa?" ucap Najma kepada Denny sembari mengukurkan tangannya.
"Mau kemana?" tanya Denny. Meskipun mereka hidup dengan harta berlimpah, tetapi anaknya tidal begitu bebas membawa mobil, mereka bahkan tidak bisa keluyuran sembarangan.
"Besok hari pertama masuk kerja, Najma belum memiliki pakaian untuk bekerja dikantor secara formal" jawab Najma mencoba meyakinkan Papanya.
"Biar ditemenin sama adik kamu Ashraf" ucap Denny sedikit keberatan.
Seketika Ashraf membolakan matanya. Masa iya Dia harus menemani kakak perempuannya belanja pakaian, Ashraf langsung ngacir mencoba mengelak "Maaf, Pa..perut Ashraf sedikit sakit dan ingin buang air" ucap Ashraf beralasan lalu segera menghilang.
Menemani makhluk cewek berbelanja ada hal yang paling menyebalkan bagi Ashraf, kecuali yang meminta menemaninya itu adalah Mamanya, maka Ia tidak akan ada kata penolakan.
Seketika Denny menggelengkan kepalanya karena merasa jika anak lelakinya itu berprilaku sama saja, dab terlalu banyak alasan.
"Nih.. Jangan lama-lama" ucap Denny, sembari menyerahkan kunci mobil kepada Najma.
"Oke, deh Pa.." jawab Najma cepat, lalu Ia meraih kuncinya, lalu beranjak dan bergegas pergi.
Najma melajukan mobilnya membelah keramain kota, lalu menuju pusat perbelanjaan. Setelah lama meninggalkan kotanya, baru kali ini lagi Ia menjelajahi kota, dan banyak perubahan disana sininya.
Najma sudah hampir 3 tahun berada si Swiis untuk melanjutkan perkuliahannya, dan baru kali ini kembali ke kota kelahirannya, dan kini Ia begitu sangat takjub dalam memandang kota yang menjadi kebanggaannya.
Setelah menempuh perjalanan beberpa menit lamanya, akhirnya Ia sampai dipusat perbelanjaan dan memarkirkan mobilnya disana.
Ia berjalan seorang diri dan menuju lantai dua tempat dimana menjual pakaian dewasa dan anak-anak.
Namun Ia melihat penjual es krim lembut yang lagi viral dan Ia ikut mengantri untuk membeli rasa coklat strawbery, dan setelah mendapatkan antriannya, Ia membayarnya lalu bergegas menuju lantai dua.
Najma menaiki lift, dan Ia tampak terlalu fokus dengan tujuan utamanya untuk membeli beberapa pasang pakaian kantor.
Sesaat phonselnya berdering, ternyata adik laki-lakinya Ashraf yang sedang menelefonnya. Ia mencoba mengangkatnya "Hallo" ucap Najma cepat.
"Kak.. Nitip beliin ayam gireng crispy ekstra pedas, ya" ucap Ashraf dari seberang telefon.
"Heem.." jawab Najma singkat. Adik lelakinya sedikit manja, namun terkadang juga ngeselin dan juga jahil, namun Ia tetap menyayanginya.
"Makasih, Ya.. Kakakku yang paling cantik sedunia" gombal Ashraf.
"Haaalllah.. " Balas Najma, lalu mematikan phonselnya dan sibuk memasukkan phonsel ke dalam tas kecil yang Ia sandangkan.
Es cream ditangannya sudah meleleh, dan tanpa sadar Ia menabrak seseorang...
Buuuuugggh..
"Aaaaawww..."
Rintih Najma, dan seketika matanya membola saat mengetahui es creamnya telah mengotori kemeja putih milik seorang pria bertubuh kekar yang berada didepannya.
Najma bingung dan segera mengambil tissu basah untuk membersihkan noda es cream yang menempel di kemeja putih tersebut.
Namun saat tangan Najma ingin menyentuh kemeja tersebut, seketika pria itu mundur dua langkah dan mengangkat tangan kanannya kedepan Najma, dengan isyarat jangan menyentuhnya.
Najma sesat terperangah, Ia merasa apakah pria itu begitu marah padanya, sehingga menolak dirinya untuk membersihkan noda tersebut.
"Maaf, saya tidak sengaja" ucap Najma tanpa ekspresi, Ia sedikit tersinggung dengan sikap pria itu.
Namun diluar dugaan, Pria itu mengambil ujung tissu basah dari genggaman tangan Najma, lalu membersihkan noda itu sendiri dengan tangannya.
Najma sedikit lega, lalu memberikan kembali tissu basah miliknya beberapa lembar kepada pria yang terkesan dingin tersebut.
"Maafkan, Saya.." ucap Najma sekali lagi.
Pria itu hanya mennganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis lalu beranjak pergi.
Najma masa bodoh, dan melanjutkan diirnya menuju tempat yang sedang dicarinya.
Namun pria itu menolehkan kepalanya, menatap punggung sang gadis yang menggunakan hijab pashmina yang merupakan trend bagi remaja, dan balutan tunik serta celana jeans pass boddy.
Pria yang tampak bersikap dingin itu merasakan sesuatu yang aneh mengalir direlung hatinya. Ia seolah pernah melihat sang gadis, namun entah dimana, Ia mencoba menggali memorynya, namun Ia tidak menemukannya.
"Bos.. Apakah kita pulang sekarang?" tanya seorang pria berpakaian serba hitam kepada pria tersebut.
Pria yang tak lain adalah Adnan hanya menganggukkan kepalanya. Ia sepertinya begitu irit bicara, dan hanya mengatakan hal seperlunya saja, jika itu sangat penting. Apalagi terhadap seorang wanita, sepertinya Ia menutup diri.
Selama ini Ia begitu disibukkan oleh dirinya yang terus mengasah kemampuan dalam dirinya untuk menekuni keahliannya didalam bidang ke agamaan.
Adnan meninggalkan Mall dan bergegas menuju parkiran.
Sementara itu, Najma sibuk memilah pakaian yang akan digunakannya esok untuk hari pertamanya bekerja. Meskipun sulit menemukannya, akhirnya Ia menjatuhkan pada pilihannya sebuah blazer keluaran terbaru dan mengambil tiga pasang sekaligus.
Najma menuju kasir dan menunggu antrian untuk membayarnya. Sesaat Ia baru menyadari jika Ia memegang sebuah bolpoint berwarna keemasan dengan desain yang begitu indah.
Ia mengerutkan keningnya, bagaimana mungkin bolpoint itu bisa berada ditangannya, sedangkan Ia tidak membelinya dimanapun.
"Apakah ini milik pria aneh tadi? Mungkin aku tidak sengaja menariknya saat menabraknya tadi?" guman Najma dalam hatinya, lalu memasukkan bolpoint itu ke dalam tas nya.
Kemudian Ia membayar belanjanya, dan berlalu pergi meninggalkan lokasi mall dan akan menuju gerai makanan penjual makanan cepat saji yang dipinta oleh Ashraf.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
suharwati jeni
akhirnya bertemu
2024-07-10
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
harus nya adnan itu pasangan nya dewi bunga, bukan nijma wkwkwk🤣🤣
2023-07-21
3
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
wah.. ga sengaja nabrak dapet bolpoint mahal, kalo sengaja bisa dapet dompetnya tuuuh xixixi.. 🙊🙊😹😹😹
2023-07-21
2