5. Satu Tempat Kerja

“Mungkin aku bisa berlari dari siapapun dan kemanapun aku mau, tapi aku tak bisa lari dari takdir Tuhan yang telah di rencanakan-Nya kepadaku” Ina az-Zahra.

Setelah mencoba berdamai dengan masa lalunya semalam, Qia kini telah disibukkan dengan rutinitas kerjanya di RS meninggalkan Tiwi yang masih belum memulai aktivitasnya di Jakarta.

Tok..tok..tok

"Masuk," Kata Qiana.

Ceklek..

“Selamat pagi menuju siang Bu Qia, ini laporan terbaru yang Bi Qia minta,” Kata Santi dengan meletakan beberapa map di meja Qiana.

“Oke, makasih San.” Jawab Qia tanpa menatap Santi, matanya mungkin tampak fokus dengan layar komputer di hadapannya tetapi jiwanya sedang melalang buana.

“Oh iya Bu, ada satu lagi nih hampir aja lupa. Tadi Santi dapet pesen dari Pak Bagas, katanya nanti jam makan siang Ibu diajak makan siang bareng di mall sebrang, hp Ibu katanya ngga bisa dihubungi,” Ucap Santi sambil mengingat apa saja yang diucapkan Bagas tadi.

“Oh iya Hp.” Teriak Qia panik karena melupakan Hpnya, segera Qia meraih tas kerjanya dan mengobrak-abrik isinya. Dannn eng ing eng Hpnya ada di samping komputernya, Santi yang melihat itupun menahan tawanya, tak tahan akhirnya tawa Santi pun pecah.

“Ha…ha…ha Bu Qia hari ini kayak ngga fokus banget sih haduh bisa-bisanya ngga liat hp Ibu sendri disitu. Dan apa hp Ibu ngga bunyi atau bergetar gitu sewaktu Pak Bagas ngehubungi ibu?” Tanya Santi sambil mengatur nafas karena keasyikan ketawa. Qiana? Jangan ditanya malu banget dia.

“Ah, kamu San udah ah sana cek anak-anak gih. Kasih tahu suruh nyiapin barang-barang yang mau kita bawa ke panti nanti jam 2” Kata Qiana mencoba mengalihkan perhatiannya.

“Siap Bu Qiana.” Jawab Santi sambil bergegas menuju pintu.

“Ahhh… ini hp bikin malu aja. Tumben juga Pak Bagas ini tiba-tiba ngajakin makan siang bareng, selama kerja disini ngga pernah tuh si pak bos ini ngajakan makan bareng. Yaudah deh mending aku telpon balik Pak Bagas aja kali ya.” Gumam Qiana sambil mengotak-ngatik Hpnya.

Tut...tut...tut....

“Assalamualaikum Pak Bagas,” Sapa Qiana.

“Wa alaikumsalam Qi, kamu kemana aja aku hubungi dari tadi juga? Udah tahu kan dari Santi, nanti aku tunggu di loby RS, kita ke mallnya bareng aja ada banyak hal yang perlu kita bahas,” Ucap bagas.

“Oke pak, kalau gituh saya lanjut kerja dulu ya. Assalamualaikum," Kata Qiana sebelum mengakhiri panggilannya.

“Wa'alaikumsalam," Ucap Bagas sambil tersenyum dengan melihat layar gawainya.

Bagas merasa bersyukur sekali semanjak 2 bulan menggantikan Papanya mengelola RS dan bertemu Qiana beberapa kali untuk membahas perihal pekerjaan, staff perempuan ini berbeda dengan staff perempuan lainnya menurut Bagas. Terlalu profesional dan tidak genit seperti staff RS kebanyakan saat berbincang dengan Bagas.

Banyak pengetahuan baru yang dia dapat ketika berbincang dengan Qiana, perihal RS dan seisinya, yang biasa orang awam memandang hanya pada dokter dan perawat saja. Ternyata tidak sesederhana itu, ada banyak pekerja RS di bidang lainnya yang tentu saja menyokong perkembangan RS, seperti Qiana yang memiliki fokus bidang pengolahan limbah RS yang di dalamnya begitu kompleks dengan tata cara pengolahan yang berbeda-beda di setiap jenis sampah yang dihasilkan.

Pikir Bagas dulu sampah ya sampah semuanya sama, ternyata jika di pelajari mendetail sangatlah kompleks, dan berpengaruh besar terhadap keberlangsungan hidup bumi dan seisinya termasuk manusia. Terlebih limbah RS yang di dalamnya ada limbah infeksius, limbah medis, limbah B3, yang tentunya perlu penanganan khusus.

***

Pikiran Qiana kini dipenuhi dengan tanda Tanya penasaran yang luar biasa, ada apa gerangan sampai tiba-tiba Bosnya mengajaknya makan siang bareng. Dibilang deket ngga sedeket itu, cuman sesekali Bosnya memang terlihat sangat antusias berbincang dengan   Qiana, tapi itu pun membahas masalah pekerjaan.

Di sisi lain Setya tengah kalut dengan pemikirannya juga selama satu bulan kedepan dia akan membantu Bagas di RS ini untuk menangani masalah yang terjadi, sambil menyelam minum air pikirnya karena di sini juga dia perlu sesekali memantau proyeknya.

Keputusannya juga menguntungkan baginya untuk bisa meminta maaf pada Qiana atas kesalahannya di masa lalu, dengan satu bulan di tempat kerja yang sama membuatnya memiliki kesempatan lebih banyak tentunya. Dia sudah menceritakan ke Bagas atas kebodohannya pada Qiana di masa lalu dan Bagas berniat membantu Setiya dengan memasukkannya ke bagian Charity karena kebetulan selama 1 bulan kedepan Qiana juga merangkap dibagaian ini menggantikan temannya yang sedang cuti melahirkan.

Jam makan siang pun tiba, Qiana segera bergegas menuju loby setelah mendapat pesan dari Bagas bahwa dia sudah menunggunya di loby.

“Haa…” Qiana membuang nafasnya kasar karena dia tadi berlarian menuju loby.

“Maaf Bos telat,” Kata Qiana.

“It’s oke, Qi. Kita masih punya banyak waktu yuk kita jalan,” Kata Bagas menenangkan. Qiana belum sadar ada sepasang mata lain yang menatapnya penuh kerinduan, ya dia Setya.

“Hai Qi.” Sapa SetYa canggung.

Mata Qiana mengerjap beberapa kali, betul dia sudah memaafkan Setya tapi dia masih belum sepenuhnya siap bertemu secara intens seperti ini. Yang kemarin dikantinlah,di rumahnya, dan sekarang di tempat dia kerja. Haa mungkin dunia memang  selebar daun kelor, pikir Qiana.

“Ehmm, hai.” Jawabnya singkat sambil menenangkan pikirannya yang mulai pecah.

Mereka bertiga jalan berdampingan menuju mall depan RS, ya mereka jalan kaki tidak menggunakan kendaraan. Sesampainya di mall mereka langsung menuju salah satu restoran yang cukup terkenal disitu mereka masuk ke ruang VIP karena sebelumnya Bagas terlebih dahulu mereservasi. Setelah makan siang dengan hening, akhirnya Bagas membuka suara.

“Qiana, untuk bagian charity kan selama 1 bulan kedepan kamu yang mengambil alih sementara waktu. Nanti kamu dibagian charity dibantu sama temen saya Setya, dia nanti bisa membantu kamu mengembangkan panti yang satu yayasan sama RS. Gimana kamu keberatan?” Kata Bagas memecah keheningan.

“Apapun yang Pak Bagas perintahkan selama itu baik untuk RS dan yayasan saya akan menerimanya pak. Saya juga masih perlu belajar banyak sebetulnya tentang bagian charity ini.” Jawab Qiana tulus.

“Oke, saya harap kamu bisa mengambil pelajaran banyak dari Setya ini. Soalnya dia di Surabaya punya banyak panti asuhan dan panti sosial lainnya.” Semangat Bagas mempromosikan Setya.

“Ah kamu Gas, nggak sebanyak itu kali.” Kilah Setya salah tingkah mendengar pujian yang dilayangkakn Bagas.

“Hahaha, kamu ini selalu aja merendah. Yaudah ayok kita balik ke RS habis ini kita ke panti. Ini kesempatan kamu buat mengembangkan charity ya Qia.” Ajak Bagas sambil berdiri meninggalkan meja makan di susul Setya dan Qiana.

***

Sesampainya di panti Qiana dan Setya terlihat canggung jalan berdua menyusuri panti dengan balita menggemaskan digendongan Qiana.

Beberapa jam yang lalu

 

 

Mohon dukungannya dan terimakasih sudah mampir di novel pertamanya author💙

Semoga kalian selalu dalam lindungan-Nya dan dijauhkan dari virus yang lagi tenar di masa sekarang.

Dirumahsaja

Terpopuler

Comments

Whiteyellow

Whiteyellow

maaf baru komen lagi thor🤗😍

2021-05-23

0

BELVA

BELVA

mampir kembali di novel
#gadis imut diantara dua raja

mksh ya ka

2021-02-05

0

IntanhayadiPutri

IntanhayadiPutri

Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku

TERJEBAK PERNIKAHAN SMA

makasih 🙏🙏

2020-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mengawali yang Telah Berakhir
2 2. Bagian Masa Lalu
3 3. Putih Abu-Abu 1
4 4. Makan Malam Dadakan
5 5. Satu Tempat Kerja
6 6. Maaf
7 7.Putih Abu-Abu 2
8 8. Bertemu Kembar
9 9. Hangout Dadakan
10 10. Orang Baru
11 11. Akbar
12 12. Om Kembal Natal
13 13. Dafrendra Amri Atmadja
14 14. Usaha Setya
15 15. Dafa dan Akbar
16 16. Hati Qiana
17 17. Kapan Nikah?
18 18.Kapan Nikah 2
19 19. Patah Jadi Dua
20 20. Toko Kue
21 21. Persiapan Bertemu
22 22. Ketemu Cucu
23 23. Petunjukkah Ini?
24 24. Dafa Menginap 1
25 25. Dafa Menginap 2
26 26. Pesan
27 27. Mencintai Sampai Akhir
28 28. Buku Sampul Coklat
29 29. Tiba-Tiba
30 30.Tantangan
31 31. Takdir dan Waktu
32 32. Hutan Mangrove Selamat membaca...
33 33.Jakarta
34 34. Jakarta 2
35 35. Fani Galau?
36 36. Meet Again
37 37. Nda Dafa Tuma Tatu
38 38. Persiapan
39 39 Surabaya
40 40. Surabaya (Lamaran)
41 41. Lamaran 2
42 42. Ada Tamu
43 43. Trinil dan Pantai Kutang
44 44. Rumah Hewan
45 45. Apa Maumu?
46 46. Jangan Berulah!!
47 47.Perempuan dan Cinta
48 48. Sebelum Selamanya
49 49. Tamu Tak Diundang
50 50. Ricuh 1
51 Sarapan Wajah
52 Bukan Perkara Mudah
53 Bukan Kaleng-Kaleng
54 Bagas
55 Bisik-Bisik Tetangga
56 Antrian Selanjutnya
57 Suasana Baru
58 SAH?
59 SAH!
60 Apa itu dia?
61 Bahagia
62 Awal Petualangan
63 Bang Gas Atau Bang Bag?
64 It's a Prankkk!!!!
65 Berguru
66 Do'a Para Jomblo
67 Ambyar!!!
68 Self Talk
69 Kembar Tiga!
70 Obrolan Dua Wanita
71 My Heart
72 You Know Me So Well :)
73 Untuk Calon Keponakan
74 Berkebun
75 Obrolan Tiga Wanita
76 Uji Coba
77 Semua orang Punya Sisi Baik dan Buruk
78 Eh Apa Ini PDKT?
79 Dua Orang Yang Dinanti
80 Gulai Kambing VS Belut Goreng
81 Jodoh di Tangan Tuhan
82 Dua Lelaki Berbeda
83 Fani & Syta
84 Masa Lalu Aziz
85 Cerita Tiwi
86 Kandidat Adik Ipar
87 Good Bye Tiwi
88 Tutup Panci
89 Gagal Wisuda
90 Selamat Sayang!
91 Teringat Hadiah Wisuda
92 Ada Udang di Balik Bakwan
93 Masak Bersama
94 Rumit
95 Penjelasan
96 Korea
97 Hujan
98 Gara-Gara Video
99 Mungkin Kau!
100 100
101 Say Good Bye!
102 Aku Akan Menetap di Hatimu
103 Dengan Takdirnya Masing-Masing (End)
104 Buku Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Mengawali yang Telah Berakhir
2
2. Bagian Masa Lalu
3
3. Putih Abu-Abu 1
4
4. Makan Malam Dadakan
5
5. Satu Tempat Kerja
6
6. Maaf
7
7.Putih Abu-Abu 2
8
8. Bertemu Kembar
9
9. Hangout Dadakan
10
10. Orang Baru
11
11. Akbar
12
12. Om Kembal Natal
13
13. Dafrendra Amri Atmadja
14
14. Usaha Setya
15
15. Dafa dan Akbar
16
16. Hati Qiana
17
17. Kapan Nikah?
18
18.Kapan Nikah 2
19
19. Patah Jadi Dua
20
20. Toko Kue
21
21. Persiapan Bertemu
22
22. Ketemu Cucu
23
23. Petunjukkah Ini?
24
24. Dafa Menginap 1
25
25. Dafa Menginap 2
26
26. Pesan
27
27. Mencintai Sampai Akhir
28
28. Buku Sampul Coklat
29
29. Tiba-Tiba
30
30.Tantangan
31
31. Takdir dan Waktu
32
32. Hutan Mangrove Selamat membaca...
33
33.Jakarta
34
34. Jakarta 2
35
35. Fani Galau?
36
36. Meet Again
37
37. Nda Dafa Tuma Tatu
38
38. Persiapan
39
39 Surabaya
40
40. Surabaya (Lamaran)
41
41. Lamaran 2
42
42. Ada Tamu
43
43. Trinil dan Pantai Kutang
44
44. Rumah Hewan
45
45. Apa Maumu?
46
46. Jangan Berulah!!
47
47.Perempuan dan Cinta
48
48. Sebelum Selamanya
49
49. Tamu Tak Diundang
50
50. Ricuh 1
51
Sarapan Wajah
52
Bukan Perkara Mudah
53
Bukan Kaleng-Kaleng
54
Bagas
55
Bisik-Bisik Tetangga
56
Antrian Selanjutnya
57
Suasana Baru
58
SAH?
59
SAH!
60
Apa itu dia?
61
Bahagia
62
Awal Petualangan
63
Bang Gas Atau Bang Bag?
64
It's a Prankkk!!!!
65
Berguru
66
Do'a Para Jomblo
67
Ambyar!!!
68
Self Talk
69
Kembar Tiga!
70
Obrolan Dua Wanita
71
My Heart
72
You Know Me So Well :)
73
Untuk Calon Keponakan
74
Berkebun
75
Obrolan Tiga Wanita
76
Uji Coba
77
Semua orang Punya Sisi Baik dan Buruk
78
Eh Apa Ini PDKT?
79
Dua Orang Yang Dinanti
80
Gulai Kambing VS Belut Goreng
81
Jodoh di Tangan Tuhan
82
Dua Lelaki Berbeda
83
Fani & Syta
84
Masa Lalu Aziz
85
Cerita Tiwi
86
Kandidat Adik Ipar
87
Good Bye Tiwi
88
Tutup Panci
89
Gagal Wisuda
90
Selamat Sayang!
91
Teringat Hadiah Wisuda
92
Ada Udang di Balik Bakwan
93
Masak Bersama
94
Rumit
95
Penjelasan
96
Korea
97
Hujan
98
Gara-Gara Video
99
Mungkin Kau!
100
100
101
Say Good Bye!
102
Aku Akan Menetap di Hatimu
103
Dengan Takdirnya Masing-Masing (End)
104
Buku Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!