4. Makan Malam Dadakan

Selamat membaca, readers :)

 

~Hidup itu singkat, singkat sekali bahkan. So, maafkan saja yang telah berlalu. Mari berdamai dengan diri sendiri. Aku tahu berpura-pura baik-baik saja, itu menyakitkan. Jadi daripada berpura-pura, lebih baik belajar berdamai dan mengikhlaskan dengan perlahan~ Ina az-Zahra.

******

Setya melajukan mobilnya menuju tempat tinggalnya selama di Jakarta. Ditengah jalan dia melihat taxi mogok, di sampingnya ada dua orang yang tengah kebingungan salah satu dari mereka dirasa tidak asing dimata Setya. Setya pun berniat menolong dan segera menepikan mobilnya.

"Assalamualaikum Pak, Mbak taxinya kenapa ya?" Tanya Setya.

"Wa'alaikumsalam, ini Mas taxi saya mogok padahal saya mau nganter Mbak ini ke tempat tujuannya." Jawab sopir taxi, si penumpangnya hanya diam sambil menatap Setya yang berdiri di hadapannya.

"Saya bantu menghubungi orang bengkel ya Pak, kebetulan saya ada kenalan deket-deket sini juga kok. Kemarin mobil saya juga dari situ ini ada kartu pengenal dari bengkelnya," Ujar Setya sambil mengeluarkan gawai dan kartu pengenal bengkel.

"Eh, kamu Setya bukan? SMA 2 Tunas Bangsa Surabaya?" Kata Tiwi yang sudah selesai mengamati wajah Setya sedari tadi.

"Iya, kamu Tiwi kan anaknya Bunda Qiana? haha. Si cerewet tukang galon eh tukang galau." Racau Setya sambil ketawa.

"Ih, apaan sih kamu lama ngga ketemu tetep aja julidnya ngga insyaf-insyaf. Beda banget sama kembaran kamu." Balas Tiwi tidak terima.

"Eh, aku ngga suka ya kamu sama-samain aku sama kakak aku. Btw, mau kemana bukannya kamu tinggal di Malang ya, ngapain kesini?" Tanya Setya.

"Emh, iya iya sorry. Eh iya aku mau kerumahnya Qia nih, aku udah berhasil ngehubungin Qia lohh," Ujar Tiwi dengan bangga, padahal Setya lebih dulu bertemu dengan Qia setelah 8 tahun berlalu.

"Oh ya, tau dari siapa kamu? Emang dimana rumah si Qia. Sini aku anter aja kamu biar ngga nyasar," Ucap Setya pura-pura kepo, padahal hanya alibinya saja.

"Ini nih alamatnya, dari mana aku tau kamu ngga perlu tau dan ngga usah kepo. Buruan deh kalo mau nganter aku capek banget nih." Sewot Tiwi sambil mengeluarkan uang untuk membayar taxinya, bagaimana pun dia sudah menempuh separuh jalan.

"Ye, gituh aja sewot loh. Yuk buruan, jalan dan masuk ke mobil. Pak duluan ya, Bapak hati-hati," Ujar Setya sambil berjalan menuju mobilnya.

Di sepanjang perjalanan Tiwi bercerita banyak hal, tapi Setya hanya diam saja karena pikirannya sedang tertuju pada Qiana takut kalau dia bertemu malah Qia semakin membenci dirinya.

"Kok kamu, kayak tau jalan ke rumah Qia sih Set ngga perlu maps gitu. Bukannya kamu juga baru beberapa hari disini?" Tanya Tiwi kepo dengan tingkah Setya.

"I..iya kebetulan ini deket daerah RS punya temen aku Tiw. Baru aja tadi dari daerah situ, jadi tau deh." Jawab Setya gelagapan, jelas taulah si Setya baru aja dia jadi penguntitnya Qiana tadi.

"Itu tuh kayaknya, Set" kata Tiwi sambil nunjuk rumah kecil yang banyak tanamannya. Setya hanya diam saja takut keceplosan. Dia pun memarkirkan mobil di halaman rumah Qiana, Tiwi ngacir duluan sambil berlarian dengan semangat.

Ting...tong..ting...tong

Ceklek

"Assalamualaiakum, Bunddaaaa aku rindduuu." Heboh Tiwi yang langsung merengkuh tubuh Qiana dalam pelukannya.

"Waalaikumsalam, Tiwilkuuu aku jugaa rinduu." Jawab Qiana tak kalah heboh sambil membalas pelukan Tiwi.

"Ehm." Dehem Setya dibelakang Tiwi, membuat lepas kangen Qiana dan Tiwi terpaksa disudahi.

Qiana terpaku, bingung kenapa ada Setya juga ke rumahnya.

"Eh, ayok pada masuk aja duduk dulu. Masak tamu berdiri aja disini hehe," Kata Qiana kaku

"Iya ayok masuk, aku capek banget nih Qi. Tadi taxi yang aku naiki mogok ditengah jalan, untung ketemu dia nih jadi bisa nganter ke rumah kamu ngga kemaleman. Btw Qi, aku laper pake banget nih. Ada makanan ngga? dan bentar-bentar itu mata kamu kenapa Qi, sembab gituh. Abis nangis ya kamu?" Cerocos Tiwi sambil mendudukan diri di sofa ruang tamu disusul dengan Setya yang duduk di hadapannya memperhatikan Qiana lekat.

"Ah, engga nangis kok lagi kecapekan aja tadi, terus ketiduran jadi kayak sembab deh. Dan karena ketiduran aku jadi belum masak juga deh, kita makan diluar aja ya abis isya' bentar lagi," Kata Qiana.

"Oh ketiduran, aku capek banget Qi ngga kuat buat keluar lagi. Mending deliv aja ya lewat ojol. Sekalian sama si kutu kupret nih, kasihan dia bolak-balik ngga dikasih makan mana diem aja dari tadi," Ucap Tiwi sambil melirik Setya.

"Aku langsung balik aja, besok pagi aku ada kerjaan mau cepet-cepet istirahat," Kata Setya dengan ragu, satu sisi ingin makan malam bareng di satu sisi takut membuat Qiana Risih. Karena sedari tadi Qiana hanya sibuk dengan gawainya.

"Eh, jangan dong aku nggak enak nih kamu udah bolak-balik daerah sini. Kan kata kamu tadi abis dari RS deket sini mana belum pulang udah nganter aku lagi. Gini-gini kan aku tau berterimakasih Set, ya ngga Qi?" Tawar Tiwi dan meminta pembelaan pada Qiana.

"Iya Tiw. Udah kalian makan malam disini aja ini aku udah pesen banyak," Kata Qiana sambil memainkan gawainya. Qiana sendiri bingung harus bagaimana menyikapi kedatangan Setya, akhirnya diapun mencoba berdamai dengan keadaan.

"Iya deh aku makan disini, makasih ya Qi Tiw." Jawab Setya canggung.

Tak lama berselang makanan pun tiba, Qia cepat-cepat membawanya ke ruang makan dan menatanya. Setelah selesai Qia memanggil Tiwi dan Setya yang berada di ruang tamu. Mereka berdua menyusul Qiana, Setya menggunakan kesempatan ini dengan baik dilihatnya setiap sudut rumah Qiana. Ada perasaan nyaman disana. Mereka pun makan malam dadakan bersama. Di hati Setya ingin sekali meminta maaf pada Qiana atas kesalahan masa lalunya dan bersikap seperti sedia kala pada Qiana. Tapi dia takut jika Qiana tidak mau memaafkannya, akhirnya dia memilih diam dan melanjutkan makan malamnya. Setidaknya dia tidak diusir dari rumah Qiana, Setya sudah bersyukur dan merasa ada harapan untuk menyelesaikan masalahnya.

Setelah makan malam, Setya berpamitan pada Tiwi dan Qiana. Tiwi pun segera menata barang bawaannya kedalam kamar sebelah kamar Qiana.

Setiya POV

Aku percaya tidak ada yang kebetulan dimuka bumi ini, semuanya telah direncanakan oleh Sang Pencipta. Akanku jadikan kesempatan ini untuk memperbaiki masa lalu. Untuk 1 bulan kedepan, setidaknya aku berada disekitar Qiana di tempat kerja. Dan setelah proyek perluasan bisnisku berjalan baik di Jakarta aku akan menetap disini. Memperjuangkan apa yang seharunya aku perjuangkan dari dulu.

Qiana POV

Ingin sekali aku bersikap biasa saja pada Setiya, tapi rasanya susah. Setelah kejadian itu, dia dulu yang berubah yang aslinya jail dan humoris jadi kaku dan dingin banget. Ah, sudahlah lebih baik aku istirahat besok waktunya berkunjung ke panti bertemu dengan banyak anak kecil. Oh iya sewaktu aku masih duduk di kelas 10 SMA, aku pernah bermimpi ingin memiliki panti asuhan dan merawat anak kecil yang banyak memberikannya perhatian dan kasih sayang. Dan sekarang aku masih mengumpulkan uangnya untuk mewujudkan mimpiku yang satu itu. Untuk saat ini aku baru mampu menjadi donatur kecil untuk sebuah panti yang satu yayasan dengan RS tempatku bekerja.

Mohon dukungannya yaaa 💙

Terpopuler

Comments

Whiteyellow

Whiteyellow

boomlike untukmu

2021-05-10

0

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

Ceritanya seru kak 👍👍👍

ijin promo ya 🍜🍜🍜

jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"

kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,

jangan lupa tinggalkan like and commen ☀️☀️☀️

2021-01-06

0

Kanjeng Netizzen

Kanjeng Netizzen

Kisahnya hampir mirip Kaisang dan willo ttg masalalu krn kesalah pahaman berujung sampai bertahun2 yg kurangnya keterbukaan dan komunikasi

2021-01-01

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mengawali yang Telah Berakhir
2 2. Bagian Masa Lalu
3 3. Putih Abu-Abu 1
4 4. Makan Malam Dadakan
5 5. Satu Tempat Kerja
6 6. Maaf
7 7.Putih Abu-Abu 2
8 8. Bertemu Kembar
9 9. Hangout Dadakan
10 10. Orang Baru
11 11. Akbar
12 12. Om Kembal Natal
13 13. Dafrendra Amri Atmadja
14 14. Usaha Setya
15 15. Dafa dan Akbar
16 16. Hati Qiana
17 17. Kapan Nikah?
18 18.Kapan Nikah 2
19 19. Patah Jadi Dua
20 20. Toko Kue
21 21. Persiapan Bertemu
22 22. Ketemu Cucu
23 23. Petunjukkah Ini?
24 24. Dafa Menginap 1
25 25. Dafa Menginap 2
26 26. Pesan
27 27. Mencintai Sampai Akhir
28 28. Buku Sampul Coklat
29 29. Tiba-Tiba
30 30.Tantangan
31 31. Takdir dan Waktu
32 32. Hutan Mangrove Selamat membaca...
33 33.Jakarta
34 34. Jakarta 2
35 35. Fani Galau?
36 36. Meet Again
37 37. Nda Dafa Tuma Tatu
38 38. Persiapan
39 39 Surabaya
40 40. Surabaya (Lamaran)
41 41. Lamaran 2
42 42. Ada Tamu
43 43. Trinil dan Pantai Kutang
44 44. Rumah Hewan
45 45. Apa Maumu?
46 46. Jangan Berulah!!
47 47.Perempuan dan Cinta
48 48. Sebelum Selamanya
49 49. Tamu Tak Diundang
50 50. Ricuh 1
51 Sarapan Wajah
52 Bukan Perkara Mudah
53 Bukan Kaleng-Kaleng
54 Bagas
55 Bisik-Bisik Tetangga
56 Antrian Selanjutnya
57 Suasana Baru
58 SAH?
59 SAH!
60 Apa itu dia?
61 Bahagia
62 Awal Petualangan
63 Bang Gas Atau Bang Bag?
64 It's a Prankkk!!!!
65 Berguru
66 Do'a Para Jomblo
67 Ambyar!!!
68 Self Talk
69 Kembar Tiga!
70 Obrolan Dua Wanita
71 My Heart
72 You Know Me So Well :)
73 Untuk Calon Keponakan
74 Berkebun
75 Obrolan Tiga Wanita
76 Uji Coba
77 Semua orang Punya Sisi Baik dan Buruk
78 Eh Apa Ini PDKT?
79 Dua Orang Yang Dinanti
80 Gulai Kambing VS Belut Goreng
81 Jodoh di Tangan Tuhan
82 Dua Lelaki Berbeda
83 Fani & Syta
84 Masa Lalu Aziz
85 Cerita Tiwi
86 Kandidat Adik Ipar
87 Good Bye Tiwi
88 Tutup Panci
89 Gagal Wisuda
90 Selamat Sayang!
91 Teringat Hadiah Wisuda
92 Ada Udang di Balik Bakwan
93 Masak Bersama
94 Rumit
95 Penjelasan
96 Korea
97 Hujan
98 Gara-Gara Video
99 Mungkin Kau!
100 100
101 Say Good Bye!
102 Aku Akan Menetap di Hatimu
103 Dengan Takdirnya Masing-Masing (End)
104 Buku Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Mengawali yang Telah Berakhir
2
2. Bagian Masa Lalu
3
3. Putih Abu-Abu 1
4
4. Makan Malam Dadakan
5
5. Satu Tempat Kerja
6
6. Maaf
7
7.Putih Abu-Abu 2
8
8. Bertemu Kembar
9
9. Hangout Dadakan
10
10. Orang Baru
11
11. Akbar
12
12. Om Kembal Natal
13
13. Dafrendra Amri Atmadja
14
14. Usaha Setya
15
15. Dafa dan Akbar
16
16. Hati Qiana
17
17. Kapan Nikah?
18
18.Kapan Nikah 2
19
19. Patah Jadi Dua
20
20. Toko Kue
21
21. Persiapan Bertemu
22
22. Ketemu Cucu
23
23. Petunjukkah Ini?
24
24. Dafa Menginap 1
25
25. Dafa Menginap 2
26
26. Pesan
27
27. Mencintai Sampai Akhir
28
28. Buku Sampul Coklat
29
29. Tiba-Tiba
30
30.Tantangan
31
31. Takdir dan Waktu
32
32. Hutan Mangrove Selamat membaca...
33
33.Jakarta
34
34. Jakarta 2
35
35. Fani Galau?
36
36. Meet Again
37
37. Nda Dafa Tuma Tatu
38
38. Persiapan
39
39 Surabaya
40
40. Surabaya (Lamaran)
41
41. Lamaran 2
42
42. Ada Tamu
43
43. Trinil dan Pantai Kutang
44
44. Rumah Hewan
45
45. Apa Maumu?
46
46. Jangan Berulah!!
47
47.Perempuan dan Cinta
48
48. Sebelum Selamanya
49
49. Tamu Tak Diundang
50
50. Ricuh 1
51
Sarapan Wajah
52
Bukan Perkara Mudah
53
Bukan Kaleng-Kaleng
54
Bagas
55
Bisik-Bisik Tetangga
56
Antrian Selanjutnya
57
Suasana Baru
58
SAH?
59
SAH!
60
Apa itu dia?
61
Bahagia
62
Awal Petualangan
63
Bang Gas Atau Bang Bag?
64
It's a Prankkk!!!!
65
Berguru
66
Do'a Para Jomblo
67
Ambyar!!!
68
Self Talk
69
Kembar Tiga!
70
Obrolan Dua Wanita
71
My Heart
72
You Know Me So Well :)
73
Untuk Calon Keponakan
74
Berkebun
75
Obrolan Tiga Wanita
76
Uji Coba
77
Semua orang Punya Sisi Baik dan Buruk
78
Eh Apa Ini PDKT?
79
Dua Orang Yang Dinanti
80
Gulai Kambing VS Belut Goreng
81
Jodoh di Tangan Tuhan
82
Dua Lelaki Berbeda
83
Fani & Syta
84
Masa Lalu Aziz
85
Cerita Tiwi
86
Kandidat Adik Ipar
87
Good Bye Tiwi
88
Tutup Panci
89
Gagal Wisuda
90
Selamat Sayang!
91
Teringat Hadiah Wisuda
92
Ada Udang di Balik Bakwan
93
Masak Bersama
94
Rumit
95
Penjelasan
96
Korea
97
Hujan
98
Gara-Gara Video
99
Mungkin Kau!
100
100
101
Say Good Bye!
102
Aku Akan Menetap di Hatimu
103
Dengan Takdirnya Masing-Masing (End)
104
Buku Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!