3. Putih Abu-Abu 1

Selamat membaca, semoga suka....

***

~Masa putih abu-abu, kata banyak orang merupakan masa terbaiknya. Karena kebanyakan dari mereka menemukan yang mereka cari, cita dan cinta.~ Ina az-Zahra

Hari ini Qiana tidak terlalu fokus dengan pekerjaannya, sejak pertemuan kembali dengan bagian masa lalunya. Dilihatnya jam yang melilit indah di pergelangan tangannya, ini sudah masuk jam pulang kerja, Qia bergegas menuju parkiran dan segera memacu motor matic kesayangannya menuju rumah kecilnya yang nyaman. Semenjak keluar dari ruangannya Qia tidak sadar bahwa ia sedang diikuti oleh Setya. Sesampainya di depan rumah Qia, Setya bergegas memacu mobilnya agar tidak diketahui oleh Qia. Tampak Qia yang baru memasukan motornya ke bagasi itu pun segera masuk rumah untuk mandi dan menunaikan shalat asharnya.

"Ya Allah, apa ini takdirku bertemu dengannya lagi? aku harus bagaimana?" Gumam Qiana sambil melipat mukenah dan menaruhnya di meja kerjanya.

Tak sengaja dilihatnya buku kenangan SMA dengan tulisan Verba Volant Scripta Manent di sampul depan, ah lebih tepatnnya album kenangan yang di dalamnya berisi foto, data diri plus kata-kata dan salam-salamnya. Benda yang mengingatkannya akan masa putih abu-abunya. Diambilnya buku itu dengan ragu dan dibawanya menuju kasur. Ingatannya menerawang jauh kebelakang tentang masa suka dukanya, dengan jemarinya yang membuka perlahan buku itu. Wajah-wajah dari bagian masa remajanya terpampang jelas di sana.

Flashback On

" Bun, mau cerita dong." Rengek Tiwi dengan menoel-noel bahu Qia. Qia yang sedang membaca buku kimianya pun segera melipat halaman bukunya dan menutupnya.

Semasa SMA banyak yang memanggilnya bunda, karena sikap dan sifatnya yang kalem, keibuan, teduh, dan tentunya pendengar yang baik serta pemberi solusi dan pendapat yang baik bagi teman-temannya tanpa menyinggunng perasaan teman curhatnya itu.

"Ada apa, Tiw?" Kata Qia sambil menolehkan kepalanya ke Tiwi.

"Bun, aku sedih banget. Masa iya kemarin aku ngelihat si Yovi jalan sama adek kelas kita. Padahal kemarin minta putus sama aku gara-gara dia mau hijrah ngga mau deket-deket sama cewek tapi, bla bla bla," Curhat Tiwi sambil cemberut.

Qia pun menjelaskan dan memberikan pengertian kepada sahabatnya ini yang tengah galau. Dengan perlahan, akhirnya Tiwi bisa menerimanya. Ya, sekalipun Qia belum pernah pacaran dan tidak ada niatan untuk berpacaran tapi teman-temannya sering sekali mencurahkan perasaannya meminta pendapat dan masukan pada Bunda jomblonya.

Qia remaja, bukan tidak pernah merasakan jatuh cinta. Ia pun memiliki seorang yang dicintainya dalam diam, sebab ia belum mampu untuk bermain-main dengan perasaannya, jadilah dia pendam sendiri dan dijadikannya motivasi dan semangat menjalani hari esok. Karena penampilannya yang kalem dan berkerudung, cowok-cowok jadi sungkan sendiri kalau mau dekat-dekat dengan Qia. Kecuali Setya dan kembarannya yang ngga punya sungkan sama Qia, karena mereka cowok yang suka curhat ke Qia sebelum negara api menyerang.

Karena jarang cowok yang dekat sama Qia, Qia merasa karena penampilannya yang tidak terlalu menarik serta karena badannya yang agak gendut. Padahal bukan karena itu, sebenarnya cowok-cowok banyak yang tertarik dengan Qia karena sikapnya yang apa adanya berbeda dengan gadis remaja kebanyakan. Jadilah mereka sungkan, karna kebanyakan cowok seusia Qia pada masa itu mencari gadis-gadis yang mau dipacarinya beda dengan Qia.

"Qi, ntar pulang sekolah makan di mie ayam mas yanto biasanya ya. Sama si Tyo juga, terus ntar ngasoh bentaran ya abis itu kita lanjut latihan voli. Oke?" Kata Setya sambil membawa buku-buku ditangannya menuju ruang guru.

"Oke, bisa diatur." Jawab Qia dengan senyuman manisnya

Bel tanda pelajaran telah usai pun berbunyi, Qia, Setiya, dan Tyo pun berjalan beriringan menunu gerobak mie ayam mas yanto dwoan gerbang. Tyo ini kembarannya Setiya nama lengkapnya Setyo Atmadja, cowok yang disukai diam-diam oleh Qiana, karena kepribadiannya yang Islami dan juga pintar sekalipun sikapnya cuek bebek banget sama lingkungan sekitar. Tyo juga partner olympiadenya Qiana. Berbeda dengan Setiya yang jail dan jago di bidang olahraga.

"Qi, abis pertandingan voli minggu depan kita udah harus persiapan buat olym kimia,". Ucap Tyo dengan nada dinginnya.

"Emh, iya. Ntar kita minta bimbingan aja sama Bu Nanik ya." Jawab Qia santai.

"Eh, bentar deh. Kalo dipikir-pikir kalian ini selalu dalam situasi dan kondisi yang selalu dipertemukan ya,". Ucap Setiya dengan raut wajah dibuat serius padahal niatnya becanda.

"Apaan sih set, ngaco kamu." Jawab Qia, dibuat serelax mungkin sedangkan Tyo cuman menatap tajam kembarannya yqng ditatap cuma nyengir kuda.

Semua berlalu dengan sebagaimana mestinya hingga sebulan sebelum ujian kelulusan, hal tak terduga terjadi yang mengakibatkan perubahan dalam kehidupan mereka bertiga.

Flashback Off

Tangan Qia bergetar hebat sambil memegang buku kenangannya, air matanya luruh membasahi pipinya, suka duka masa SMA nya terlintas jelas dikepalanya. Andai dia tidak ceroboh mungkin dia tidak akan terluka dan melukai orang yang berarti dalam hidupnya. Dan memaksanya untuk mengubah semua yang telah dia rencanakan, tentang liburan setelah kelulusan, tentang tempat kuliahnya, tentang cita dan cintanya.

"Apa dia sendiri ke Jakarta, atau jangan-jangam sama Tyo lagi?" Lirih Qiana sambil memejamkan matanya mencoba mencari ketenangan.

"Dia udah nggak inget kan sama kejadian 8 tahun yang lalu?" Tanya Qiana pada dirinya sendiri.

Sangking galaunya dengan pertemuan tidak sengajanya dengan Setya membuat gadis itu guling-guling di kasur dan akhirnya ketiduran beberapa menit. Qiana terbangun karena mendengar suara bel rumahnya berbunyi. Karena Qiana tak memiliki seorang pembantu akhirnya mau tidak mau, dia memutuskan untuk bangun dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Ting...tong...ting...tong

Setelah keluar dari kamar mandi cepat-cepat Qiana mengambil kerudung instantnya dan bergegas membuka pintu. Ternyata yang datang Tiwi, sambil menggendong tas ransel besarnya. Ya seminggu yang lalu Tiwi berhasil menghubungi Qiana dengan bermodal nekat bertanya pada kakak Qiana dan sedikit memaksanya. Setelah berhasil menghubungi Qiana dia memutuskan untuk menyusul Qiana ke Jakarta kebetulan Tiwi juga di terima kerja di sekolah dasar dekat rumah Qiana.

"Assalamualaikum... Bundakuuu wahh aku rindu sekali."Heboh Tiwi sambil memeluk erat Qiana.

Tiwi, sahabat Qiana sewaktu SMA itu memang ampuh sekali dalam mengembalikan mood Qiana yang sudah hancur, selain karena kehebohannya, Tiwi juga sahabat Qiana yang suka ngebanyol receh.

"Waalaikumsalam, Tiwilku aku juga rinduu denganmu," Kata Qiana tak kalah heboh.

"Bunda kemana aja sih, 8 tahun nggak ada kabar. Kalau aku nggak ngebujuk Bang Reza sambil nangis-nangis mungkin nggak akan pernah aku ketemu kamu lagi Qi," Ucap Tiwi sambil terus memeluk erat tubuh sahabatnya itu.

8 tahun bukan waktu yang singkat tentunya, untuk tidak saling berjumpa, bertegur sapa dan saling memberi kabar.

"Ehm". Deheman seorang lelaki yang baru turun dari mobil membuyarkan lepas kangen mereka berdua, ternyata ada....

Gantungin dikit yaa, hayo kira-kira siapa yang berdehem dibelakang Tiwi?

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Terimakasih sudah berkenan mampir di cerita Author Zahra :)

Terpopuler

Comments

Whiteyellow

Whiteyellow

semangat🤗😍

2021-05-10

0

BELVA

BELVA

💕💕💕💕💕👍

2021-02-05

0

Little Peony

Little Peony

Kak, masukkan motor nya ke garasi mungkin ya ? 😅

2020-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mengawali yang Telah Berakhir
2 2. Bagian Masa Lalu
3 3. Putih Abu-Abu 1
4 4. Makan Malam Dadakan
5 5. Satu Tempat Kerja
6 6. Maaf
7 7.Putih Abu-Abu 2
8 8. Bertemu Kembar
9 9. Hangout Dadakan
10 10. Orang Baru
11 11. Akbar
12 12. Om Kembal Natal
13 13. Dafrendra Amri Atmadja
14 14. Usaha Setya
15 15. Dafa dan Akbar
16 16. Hati Qiana
17 17. Kapan Nikah?
18 18.Kapan Nikah 2
19 19. Patah Jadi Dua
20 20. Toko Kue
21 21. Persiapan Bertemu
22 22. Ketemu Cucu
23 23. Petunjukkah Ini?
24 24. Dafa Menginap 1
25 25. Dafa Menginap 2
26 26. Pesan
27 27. Mencintai Sampai Akhir
28 28. Buku Sampul Coklat
29 29. Tiba-Tiba
30 30.Tantangan
31 31. Takdir dan Waktu
32 32. Hutan Mangrove Selamat membaca...
33 33.Jakarta
34 34. Jakarta 2
35 35. Fani Galau?
36 36. Meet Again
37 37. Nda Dafa Tuma Tatu
38 38. Persiapan
39 39 Surabaya
40 40. Surabaya (Lamaran)
41 41. Lamaran 2
42 42. Ada Tamu
43 43. Trinil dan Pantai Kutang
44 44. Rumah Hewan
45 45. Apa Maumu?
46 46. Jangan Berulah!!
47 47.Perempuan dan Cinta
48 48. Sebelum Selamanya
49 49. Tamu Tak Diundang
50 50. Ricuh 1
51 Sarapan Wajah
52 Bukan Perkara Mudah
53 Bukan Kaleng-Kaleng
54 Bagas
55 Bisik-Bisik Tetangga
56 Antrian Selanjutnya
57 Suasana Baru
58 SAH?
59 SAH!
60 Apa itu dia?
61 Bahagia
62 Awal Petualangan
63 Bang Gas Atau Bang Bag?
64 It's a Prankkk!!!!
65 Berguru
66 Do'a Para Jomblo
67 Ambyar!!!
68 Self Talk
69 Kembar Tiga!
70 Obrolan Dua Wanita
71 My Heart
72 You Know Me So Well :)
73 Untuk Calon Keponakan
74 Berkebun
75 Obrolan Tiga Wanita
76 Uji Coba
77 Semua orang Punya Sisi Baik dan Buruk
78 Eh Apa Ini PDKT?
79 Dua Orang Yang Dinanti
80 Gulai Kambing VS Belut Goreng
81 Jodoh di Tangan Tuhan
82 Dua Lelaki Berbeda
83 Fani & Syta
84 Masa Lalu Aziz
85 Cerita Tiwi
86 Kandidat Adik Ipar
87 Good Bye Tiwi
88 Tutup Panci
89 Gagal Wisuda
90 Selamat Sayang!
91 Teringat Hadiah Wisuda
92 Ada Udang di Balik Bakwan
93 Masak Bersama
94 Rumit
95 Penjelasan
96 Korea
97 Hujan
98 Gara-Gara Video
99 Mungkin Kau!
100 100
101 Say Good Bye!
102 Aku Akan Menetap di Hatimu
103 Dengan Takdirnya Masing-Masing (End)
104 Buku Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Mengawali yang Telah Berakhir
2
2. Bagian Masa Lalu
3
3. Putih Abu-Abu 1
4
4. Makan Malam Dadakan
5
5. Satu Tempat Kerja
6
6. Maaf
7
7.Putih Abu-Abu 2
8
8. Bertemu Kembar
9
9. Hangout Dadakan
10
10. Orang Baru
11
11. Akbar
12
12. Om Kembal Natal
13
13. Dafrendra Amri Atmadja
14
14. Usaha Setya
15
15. Dafa dan Akbar
16
16. Hati Qiana
17
17. Kapan Nikah?
18
18.Kapan Nikah 2
19
19. Patah Jadi Dua
20
20. Toko Kue
21
21. Persiapan Bertemu
22
22. Ketemu Cucu
23
23. Petunjukkah Ini?
24
24. Dafa Menginap 1
25
25. Dafa Menginap 2
26
26. Pesan
27
27. Mencintai Sampai Akhir
28
28. Buku Sampul Coklat
29
29. Tiba-Tiba
30
30.Tantangan
31
31. Takdir dan Waktu
32
32. Hutan Mangrove Selamat membaca...
33
33.Jakarta
34
34. Jakarta 2
35
35. Fani Galau?
36
36. Meet Again
37
37. Nda Dafa Tuma Tatu
38
38. Persiapan
39
39 Surabaya
40
40. Surabaya (Lamaran)
41
41. Lamaran 2
42
42. Ada Tamu
43
43. Trinil dan Pantai Kutang
44
44. Rumah Hewan
45
45. Apa Maumu?
46
46. Jangan Berulah!!
47
47.Perempuan dan Cinta
48
48. Sebelum Selamanya
49
49. Tamu Tak Diundang
50
50. Ricuh 1
51
Sarapan Wajah
52
Bukan Perkara Mudah
53
Bukan Kaleng-Kaleng
54
Bagas
55
Bisik-Bisik Tetangga
56
Antrian Selanjutnya
57
Suasana Baru
58
SAH?
59
SAH!
60
Apa itu dia?
61
Bahagia
62
Awal Petualangan
63
Bang Gas Atau Bang Bag?
64
It's a Prankkk!!!!
65
Berguru
66
Do'a Para Jomblo
67
Ambyar!!!
68
Self Talk
69
Kembar Tiga!
70
Obrolan Dua Wanita
71
My Heart
72
You Know Me So Well :)
73
Untuk Calon Keponakan
74
Berkebun
75
Obrolan Tiga Wanita
76
Uji Coba
77
Semua orang Punya Sisi Baik dan Buruk
78
Eh Apa Ini PDKT?
79
Dua Orang Yang Dinanti
80
Gulai Kambing VS Belut Goreng
81
Jodoh di Tangan Tuhan
82
Dua Lelaki Berbeda
83
Fani & Syta
84
Masa Lalu Aziz
85
Cerita Tiwi
86
Kandidat Adik Ipar
87
Good Bye Tiwi
88
Tutup Panci
89
Gagal Wisuda
90
Selamat Sayang!
91
Teringat Hadiah Wisuda
92
Ada Udang di Balik Bakwan
93
Masak Bersama
94
Rumit
95
Penjelasan
96
Korea
97
Hujan
98
Gara-Gara Video
99
Mungkin Kau!
100
100
101
Say Good Bye!
102
Aku Akan Menetap di Hatimu
103
Dengan Takdirnya Masing-Masing (End)
104
Buku Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!