"Sekarang Devares Alexander!!" ucap oma memaksa.
Dave pun mengalah dan pergi ke taman samping ,melihat Yuline sudah tidak bicara sendiri lagi, tapi dia sedang melamun, entah apa yang dia pikirkan.
Dave menyadari sesuatu, gadis itu lumayan terlihat cantik jika sedang duduk diam melihat bunga. hanya saja cara berpakaian nya terlalu lugu untuk gadis berumur 25 tahun.
"Ahh, apa yang aku pikirkan," dia menepuk kepala nya sendiri mencoba menghilangkan pikiran dia sebelumnya.
Dave pun mendekat,
"Hey, Oma memanggilmu diruang makan" ucap Dave lalu dia pergi begitu saja.
"Ruang makan? dimana ruang makan nya, apa aku harus berputar-putar lagi didalam rumah besar itu, kenapa dia tidak mau mengantarkan ku, huh dasar menyebalkan," ujar Yuline kesal karena Dave meninggalkan nya.
Yuline pun masuk lagi ke dalam rumah, beruntung dia bertemu salah satu ART sedang membersihkan guci.
"Maaf menganggu bi, apa aku bisa minta tolong, aku tidak tahu ruang makan di sebelah mana?" ucap yulline dengan wajah kebingungan.
"Mari non saya antarkan,"
Selama menuju ruang makan, Yuline mencoba menghafal jalannya, agar dia tidak kebingungan lagi.
Sesampainya diruang makan, Yuline duduk dihadapan Oma.
"Lho nak, Dave mana, bukan nya tadi Dave yang memanggilmu?" tanya Oma.
Saat Yuline hendak menjawab,
"Aku disini Oma," Dave muncul entah dari mana, lalu duduk di sebelah yuline.
Yuline geleng-geleng kepala melihat tingkah Dave,
"Terimakasih ya bi sudah mengantarku," kata Yuline.
"Baik non, Bibi permisi," art itu mohon diri untuk pergi melanjutkan pekerjaan nya.
"Maaf ya nak, Dave memang seperti itu,"
kata Oma kepada Yuline.
Yuline mengangguk, dia melihat di ruang makan itu hanya ada dia, Oma, dan Dave,
"Dimana Tante Kate Oma?" tanya Yuline
"Dia tidak pernah mau di ajak makan bersama nak, biarkan saja dia," jelas oma.
"Ayo makan" kata Oma
Lalu mereka pun mengambil makanan masing-masing, kecuali Dave, jika di rumah dia mau makan kalau di ambilkan oleh oma nya.
"Ambil sendiri Dave, kamu sudah besar" kata Oma jengkel dengan tingkah cucu nya itu.
"Tidak Oma, Aku hanya mau makan kalau Oma yang ambilkan," ujar Dave.
Ternyata kebiasaan nya belum hilang juga.
Oma ternyata memikirkah sebuah ide.
"Nak boleh Oma minta tolong? Oma tidak bisa terus menerus mengurus bayi besar ini," kata Oma dengan wajah memelas.
"Apaa!! tidak Oma, Aku makan di luar saja!" ucap Dave lalu beranjak.
Saat Dave akan bangun dari kursinya, dia mendapati Oma nya sedang memelototi dirinya, akhirnya dia urungkan niat nya untuk pergi.
"Ayo nak ambilkan saja," kata Oma.
Yuline pun menurut, "Kamu mau makan yang mana Dave?" tanya Yuline menatap Dave dengan wajah sedikit kesal. Dalam hati di berfikir, kenapa dia manja sekali.
Dave menghela nafas kesal, "Yang mana saja!!"
Akhirnya Yuline mengambilkan makanan yang sama seperti yang ada dipiringnya.
Oma menatap mereka bergantian lalu berbicara dalam hati "Sepertinya mereka cocok" Oma tersenyum.
Saat mereka semua sudah selesai makan, Oma bertanya pada Yuline "Kamu sudah terfikirkan mau melakukan apa nak, kalau belum kamu bisa ikut bekerja diperusahaan bersama Dave." tanya Oma
"Sudah oma, aku sudah berfikir akan menyewa gedung kecil, untuk aku jadikan studio musik, aku ingin membuat studio ku sendiri Oma," kata Yuline
"Bukankah berarti kamu butuh orang untuk membantu kamu nak?" tanya Oma.
"Aku sudah menemukan orang-orang yang mau membantu aku oma, mereka teman-temanku waktu aku masih sekolah, dan mereka juga berbakat di bidang musik, Aku sudah lama memimpikan bisa mempunyai studio musik sendiri Oma," jelas Yuline.
"Lalu penyanyinya bagaimana nak?" tanya Oma
"Aku yang akan bernyanyi Oma" kata Yuline .
Oma pun kaget "Kamu bisa bernyanyi juga nak?"
"Bisa Oma, menyanyi itu hobby ku dari kecil," kata Yuline
"Ya sudah kalau itu keputusan kamu, kalau kamu butuh sesuatu katakan kepada Oma ya," kata Oma
"Terimakasih Oma, tapi Yuline masih ada tabungan yang sudah Yuline persiapkan sejak lama untuk membuat studio musik, itu memang mimpi Yuline oma, punya studio musik sendiri," kata yulline terlihat bahagia.
"Kamu bagaimana Dave, kapan kamu mau balik lagi ke london, kenapa kamu memilih cabang perusahaan yang jauh?" tanya Oma dengan kesal karena cucu nya itu jarang sekali ada dirumah.
"Mungkin 2 minggu lagi Oma, cabang disini sedang ada sedikit masalah, aku harus bereskan dulu, cabang di london sudah aku minta Ares untuk menghandle nya selagi aku disini".
"Oma harus berpikir lagi kalau mau menyerahkan perusahaan ini ke Om David, ada masalah seperti ini saja dia tidak bisa menghandle nya ," ujar dave dengan nada kesal.
Oma menghela nafas berat
"Iya Dave, nanti Oma pikirkan lagi".
"Nak, kamu istirahat saja, Oma juga mau istirahat dulu" ucap Oma.
Yuline bingung kenapa raut wajah Oma berubah ketika membicarakan perusahaan dan Om David.
Yuline pun beranjak akan membereskan meja makan.
"Tidak usah, itu bukan pekerjaan kamu," kata Dave memberitahu.
"Tidak apa, aku hanya mau membantu," ucap Yuline
"Terserah lah" ujar Dave lalu pergi.
Tidak lama para ART pun datang.
"Biar kami saja non yang bereskan," kata Bi Ratri.
"Tidak apa bi, aku sudah terbiasa beres-beres di rumah sebelum datang kesini," jelas Yuline
Yuline tetap memaksa untuk membereskan meja makan dan mencuci piring di dapur, supaya para ART bisa menyelesaikan pekerjaan yang lain. Rumah sebesar itu sudah pasti banyak yang harus dibersihkan.
Dave datang ke dapur akan meminta Bi Ratri membuatkan kopi untuknya.
"Bibi pada kemana?" tanya Dave
"Yang pasti sedang melakukan pekerjaan nya, kenapa?" tanya Yuline.
"Nanti kalau Bi Ratri sudah kesini , katakan, Aku mau kopi lalu antarkan ke kamarku". kata dave lalu pergi tanpa membiarkan lawan bicaranya menjawab ucapan nya.
"Kenapa dia selalu pergi begitu saja saat sedang berbicara denganku," ujar Yuline kesal.
Setelan dia selesai mencuci piring, dia menunggu siapa tahu ada ART yang akan datang ke dapur, tapi tidak ada satu ART pun yang datang.
"Apa mereka sedang keluar ya?" dia bertanya dalam hati.
"Ya sudahlah aku saja yang membuatkan Dave kopi," Yuline pun membuat kopi lalu membawa nya ke atas mencari kamar Dave.
"Paling tidak tadi dia bilang dulu dimana kamarnya," ucap Yuline kesal.
Tidak lama dia berjalan akhirnya dia menemukan Dave sedang duduk di balkon bersama laptop di meja dan setumpuk berkas.
"Kenapa kamu yang membuat kopi, bukankah Aku bilang biar Bi Ratri saja?" tanya Dave
"Iya Aku tahu, tapi Bi Ratri tidak ada, mungkin sedang pergi, ART yang lain juga tidak ada, jadi aku buatkan saja, bukankah kamu harusnya berterima kasih," kata yulline kesal dengan Dave.
"Baiklah, Terimaksih," ucap Dave terlihat terpaksa.
"Aku harus meletakan kopi ini dimana sedangkan mejanya penuh seperti itu," tanya Yuline
"Letakan saja di meja di dalam kamarku. setelah itu kamu kembali kesini lagi," ucap dave,
"Untuk apa?" tanya Yuline
"Nanti kamu akan tahu sendiri," ucap Dave.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
tasha angin
Gila aja nih cerita, bikin gue baper dan seneng banget!
2023-07-20
1
Michelle Flores
Aku rela nunggu, tapi jangan terlalu lama ya thor! Pengen tahu kelanjutannya~
2023-07-20
1
Mack Werz
Wah, karakter-karakter di cerita ini keren-keren abis. Aku suka banget! 👌
2023-07-20
1